Mawar Putih

Setelah melihat beruang, mereka segera menuju kandang burung Merak, kandang yang berukuran lumayan besar, di dalamnya terdapat banyak burung Merak dengan warna berbeda dan cantik.

Selain melihat burung Merak, mereka juga melihat hewan lainnya yang belum mereka lihat, ada lagi satu perbedaan antar anak dan ayah itu, keduanya mempunyai selera berbeda. Lea yang suka melihat hewan seperti, Beruang, Ular, Singa, Macan dan sejenisnya. Sedangkan Shaka suka melihat hewan lucu, cantik dan indah. Membuat Khyra kelelahan untuk menyesuaikan keduanya.

Shaka dan Lea tak berhenti berebutan untuk mengajak Khyra melihat hewan yang ingin mereka lihat. "Huff.." lagi-lagi Khyra menghembuskan nafas lelahnya. Tunggu, bukankah seharusnya dia hanya akan mengurus satu anak? Kenapa malah bertambah satu anak lagi? Dan itu anak besar. Shaka.

"Ayo kesana!!", ucap Lea dan Shaka secara bersamaan dengan menunjuk jenis hewan berbeda. Shaka dan Lea saling menatap sinis, tak ada yang ingin mengalah.

"Sepertinya.. Ide salah mengajak ke kebun binatang," batin Khyra benar-benar sudah lelah. Andai bisa, ingin sekali ia berlari pulang meninggalkan anak dan ayah itu. "Apa kita akan melihat semua hewan yang ada di kebun ini?" batin Khyra lagi, karena mereka sudah melihat setengah hewan yang ada.

Khyra berjongkok pasrah, wajahnya tampak lelah, Shaka dan Lea melihat Khyra dapat menebak kalau dia sudah lelah. Shaka tersenyum, melihat Khyra seperti itu ada rasa senang tersendiri di dalam dirinya. Apakah karena gadis itu selalu menampilkan dirinya yang tegar? Menampilkan diri yang serba bisa? Gadis sosok sabar?. Entahlah, Shaka hanya merasa senang.

"Lemah," ledek Shaka pelan namun dapat di dengar oleh Khyra.

"Apa? Tuan katakan apa barusan?!" ucap Khyra dengan suara sedikit keras, Khyra tak terima dengan ucapan Shaka, yang dimana mengatakan dirinya lemah.

"Ayah mengatakan Mama lemah," ucap Lea kompor.

"Lemah? Baiklah kalian ingin lihat apa lagi? Ayo!" Khyra bangkit dari duduknya dan berjalan sendiri dengan kesal meninggalkan kedua orang itu. Melihat tingkah Khyra, Shaka dan Lea tertawa.

Khyra benar-benar merasa malu, ingin sekali ia teriak lalu memukul anak ayah itu. "Sabar Khyra.." gumam Khyra terus berjalan maju tanpa sadar ia sudah berjalan sangat jauh hingga kehilangan Shaka dan Lea.

"Apa aku boleh resign?" gumam Khyra yang kini langkahnya terhenti dan tidak mendapati Lea ataupun Shaka di belakangnya.

"Ya!!!"

"Astaghfirullah!" Khyra sangat terkejut akibat Lea yang mengagetkannya. Jantungnya seperti akan copot pada saat itu juga. Shaka yang tidak tahan dengan ekspresi Khyra, ingin ketawa lepas. Namun, berusaha untuk menahannya.

"Mama takut ya sendiri? haha.." ucap Lea, ada yang aneh dari Lea, tangan kanannya ke belakang seolah menyembunyikan sesuatu.

Khyra yang tidak dapat berkata-kata, karena ia masi sangat terkejut, setelah keduanya menghilang kini muncul dengan mengagetkannya.

"Ini buat Mama," ucap Lea sambil menyodorkan setangkai bunga yang entah dari mana dia petik, ternyata yang dia sembunyikan di belakangnya adalah bungan.

Khyra yang tadinya kesal, kini berubah karena melihat setangkai bunga mawar putih di tangan gadis kecil itu, yang di hadiahkan untuknya. Khyra kemudian mengambil bunga mawar tersebut.

"Lea memetik bunga ini, karena kata ayah bunga mawar putih seperti mama!" ucap Lea.

Mendengar itu Shaka menatap Lea sinis, ada rasa malu, karena tidak menyangka putrinya itu akan mengatakan apa yang sebelumnya ia katakan, padahal dia hanya spontan mengatakannya ketika melihat bunga mawar putih.

Khyra melirik Shaka, dimana pria itu memasang wajah datarnya, dan menciptakan aura dingin. Khyra tidak percaya kalau pria itu mengucapkan hal seperti itu, mendefinisikan dirinya dengan bunga mawar putih? Mustahil, tapi apa arti dari definisi tersebut? Tiba-tiba saja Khyra merasa penasaran.

"Aku lelah," ucap Shaka mencoba mengalihkan.

"Lea juga sudah lelah, Lea ingin makan cemilan!" ucap Lea bersemangat mengingat cemilan yang tadinya dia beli.

"Baiklah, ayo kita ke tempat istirahat," ucap Khyra.

Kemudian mereka bertiga berjalan menuju tempat peristirahatan yang tadinya Khyra sewa. Setibanya, mereka kemudian duduk sambil menikmati cemilan yang di beli dan juga minuman.

Tiba-tiba saja Lea membaringkan tubuhnya di atas paha Khyra. "Lea boleh tidur di pangkuan Mama sebentar?" tanya Lea, mungkin karena sudah lama berjalan akhirnya dia merasa ngantuk apa lagi posisinya sekarang dia sudah kenyang. Khyra hanya dapat mengiyakan, dan tidak butuh berapa lama gadis kecil itu sudah terlelap dalam tidurnya.

Kini tersisa Khyra dan Shaka, suasana menjadi canggung, Khyra yang tidak berani melihat Shaka mencoba melihat ke arah pemandangan dan memakan cemilannya yang masih tersisa.

Di tempat peristirahatan yang sejuk dengan pemandangan cantik, sesekali datang hembusan angin sehingga terasa semakin sejuk, jilbab pasmina yang di gunakan Khyra terurai karena angin. Shaka yang terus menatap gadis itu, gadis yang memiliki bulu mata panjang nan lentik, bibir kecil berwarna pink tanpa sentuhan lipstik, hidungnya yang mancung di hiasi satu tahi lalat.

Shaka tidak menyangka kalau ia akan terus terpaku ketika melihat Khyra, gadis dengan pakaian tertutup, ia sendiri pun tidak tahu. Mata Shaka kembali melirik Lea putrinya yang tertidur nyenyak di pangkuan Khyra.

Putrinya itu benar-benar menganggap Khyra seperti ibu kandungnya sendiri, pemandangan dari Khyra dan putrinya seolah anak dan ibu kandung, takdir yang tak di sangka.

"Padahal dia bukan anakmu," lirih Shaka pelan yang masih menatap Khyra.

"Tapi kamu memperlakukan putriku seolah anak kandungmu sendiri," lanjut Shaka.

Pandangan Khyra teralih ke Shaka, mata mereka saling bertemu, Khyra tidak tahu ingin menjawab apa ucapan Shaka, ia hanya berpikir apakah pria di depannya itu merasa cemburu? Atau tidak terima putrinya tiba-tiba saja dekat dengan orang asing yang entah dari mana?.

"Namun berkat kehadiran mu, aku bisa melihat senyuman putriku yang sudah lama hilang," lanjut Shaka lagi terus menatap Khyra.

Tatapannya yang semakin dalam membuat Khyra tak nyaman, yang akhirnya Khyra mencoba menunduk menghindari tatapan Shaka. Tiba-tiba Khyra ingin bertanya mengenai ibu Lea, tapi lagi-lagi takut hal itu membuat sesuatu menjadi buruk, karena mungkin saja itu adalah hal sensitif.

Ting!! Sebuah notifikasi masuk dari hp Shaka, mata Shaka teralihkan, melihat pesan notifikasi yang menampilkan nama 'Aland' Shaka meraih hpnya dan membuka notifikasi tersebut. Keningnya berkerut. Auranya berubah, tangannya kirinya terkepal erat.

"Sepertinya kita harus pulang sekarang!" ucap Shaka tanpa basa basi menggendong Lea yang masih terlelap dalam tidurnya.

Shaka berjalan dengan terburu-buru, entah pesan apa yang ia baca, tapi dapat di tebak kalau pesan itu pasti sesuatu kabar yang kurang mengenakkan. Karena langkah Shaka yang sangat cepat membuat Khyra kesusahan untuk mengejarnya.

"Aduh!" Khyra tersandung akibat tak sengaja menginjak roknya sendiri. Namun, Shaka yang sudah jauh tidak melihat Khyra dan terus saja berjalan. Khyra mencoba berlari kecil mengejar mereka. Hingga akhirnya mereka tiba di mobil.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

shaka ga adacempati klu khayra kesusaha ..msin jsbir² aja dia sesuks hsti

2025-01-05

0

awesome moment

awesome moment

berita ngezelin pasti

2025-01-25

0

Deliza Yuseva

Deliza Yuseva

apa mama lea...

2024-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Senyuman manis
2 Mamahh
3 KAMU MAMA LEA!
4 Arrysakka?
5 Lea mau sama mama!!
6 Apa aku setua itu di matanya?
7 Arshaka Virendra
8 Lea..
9 Terima kasih
10 Sholat?
11 Ceo V'E kembali
12 Mata yang selalu menatap
13 Informasi Gelap
14 Suara Merdu
15 Menciptakan Momen
16 Mawar Putih
17 Sebuah Masalah
18 Berkat Kehadiran Mu
19 Merasa Lega
20 Tugas Baru
21 Pikiran Aneh
22 Menemani?
23 Malu
24 Keberangkatan
25 Tingkah Aneh
26 Merah seperti Tomat
27 Menunggu
28 Ketakutan
29 First love
30 Ingin memilikimu
31 Sebuah harapan
32 Ketidakberdayaan
33 Sangat Cantik
34 Berjanji akan Menjaga dan Melindungi
35 Sebuah Usaha
36 Jingshang Park
37 Mencari Perhatian
38 Perjodohan
39 Awal Kenangan
40 Kenangan kelam mengejarnya kembali
41 Di Bawah Langit Senja
42 Dua Lamaran
43 Apa dia beragama Islam?
44 Sebuah Keputusan
45 Dunia Seakan Berhenti
46 Sebuah Tekad
47 Cintai Tuhannya Baru Umatnya
48 Kehilangan dan Keraguan
49 Antara Cemas dan Lega
50 Saat Semua Mata Tertuju Padamu
51 Dua Jalan, Satu Keputusan
52 Keputusan Shaka
53 Bertemu Lea
54 Langkah Awal
55 Kegelisahan di Balik Kepercayaan
56 Keputusan yang Mengubah Segalanya
57 Interaksi Singkat yang Mendebarkan
58 Kembalinya Tuan dan Nyonya Virendra
59 Jejak yang Tak Terduga
60 Kehadiran yang Mengguncang
61 Di Balik Tatapan dan Kata
62 Maukah Kamu Menungguku?
63 Cahaya Rembulan
64 Ingat Janjimu
65 Sosok yang Kembali
66 Dilema
67 Dia Calon Menantu Saya
68 Berita Hangat
69 Konferensi Pers
70 Bertemu Kedua Orang Tua Khyra
71 Lamaran
72 Sosok Asing
73 Gaun Merah
74 Suasana Perlahan Mencair
75 Sebuah Acara
76 Perjalanan Menuju Jeddah
77 Tiba Di Jeddah
78 Air Mata Bahagia
79 Saat Dua Hati Menyatu
80 Cahaya Subuh, Saksi Cinta Halal
81 Saat Cinta Berbicara dalam Sunyi
82 Saat Waktu Menguji Kesabaran
83 Keberanian yang Tertunda
84 Untung Aku Tak Memakanmu
85 Perjalanan Pulang dari Tanah Suci
86 Pertarungan Kecil di Pagi Hari
87 Tak Akan Terpisahkan
88 Waktu Seolah Melambat
89 Aku Harus Melihat Mereka
90 They are Everything to me
91 Kita Semua akan Melewati ini Bersama
92 Kembali
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Senyuman manis
2
Mamahh
3
KAMU MAMA LEA!
4
Arrysakka?
5
Lea mau sama mama!!
6
Apa aku setua itu di matanya?
7
Arshaka Virendra
8
Lea..
9
Terima kasih
10
Sholat?
11
Ceo V'E kembali
12
Mata yang selalu menatap
13
Informasi Gelap
14
Suara Merdu
15
Menciptakan Momen
16
Mawar Putih
17
Sebuah Masalah
18
Berkat Kehadiran Mu
19
Merasa Lega
20
Tugas Baru
21
Pikiran Aneh
22
Menemani?
23
Malu
24
Keberangkatan
25
Tingkah Aneh
26
Merah seperti Tomat
27
Menunggu
28
Ketakutan
29
First love
30
Ingin memilikimu
31
Sebuah harapan
32
Ketidakberdayaan
33
Sangat Cantik
34
Berjanji akan Menjaga dan Melindungi
35
Sebuah Usaha
36
Jingshang Park
37
Mencari Perhatian
38
Perjodohan
39
Awal Kenangan
40
Kenangan kelam mengejarnya kembali
41
Di Bawah Langit Senja
42
Dua Lamaran
43
Apa dia beragama Islam?
44
Sebuah Keputusan
45
Dunia Seakan Berhenti
46
Sebuah Tekad
47
Cintai Tuhannya Baru Umatnya
48
Kehilangan dan Keraguan
49
Antara Cemas dan Lega
50
Saat Semua Mata Tertuju Padamu
51
Dua Jalan, Satu Keputusan
52
Keputusan Shaka
53
Bertemu Lea
54
Langkah Awal
55
Kegelisahan di Balik Kepercayaan
56
Keputusan yang Mengubah Segalanya
57
Interaksi Singkat yang Mendebarkan
58
Kembalinya Tuan dan Nyonya Virendra
59
Jejak yang Tak Terduga
60
Kehadiran yang Mengguncang
61
Di Balik Tatapan dan Kata
62
Maukah Kamu Menungguku?
63
Cahaya Rembulan
64
Ingat Janjimu
65
Sosok yang Kembali
66
Dilema
67
Dia Calon Menantu Saya
68
Berita Hangat
69
Konferensi Pers
70
Bertemu Kedua Orang Tua Khyra
71
Lamaran
72
Sosok Asing
73
Gaun Merah
74
Suasana Perlahan Mencair
75
Sebuah Acara
76
Perjalanan Menuju Jeddah
77
Tiba Di Jeddah
78
Air Mata Bahagia
79
Saat Dua Hati Menyatu
80
Cahaya Subuh, Saksi Cinta Halal
81
Saat Cinta Berbicara dalam Sunyi
82
Saat Waktu Menguji Kesabaran
83
Keberanian yang Tertunda
84
Untung Aku Tak Memakanmu
85
Perjalanan Pulang dari Tanah Suci
86
Pertarungan Kecil di Pagi Hari
87
Tak Akan Terpisahkan
88
Waktu Seolah Melambat
89
Aku Harus Melihat Mereka
90
They are Everything to me
91
Kita Semua akan Melewati ini Bersama
92
Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!