Sholat?

Mendengar ucapan terima kasih dari Shaka, Khyra merasa kagum, karena pria yang terlihat angkuh dan untuk mengucapkan kata terima kasih adalah hal mustahil yang dia ucapkan. Malah, mengucapkan kata tersebut dengan tulus.

Khyra berbalik melihat Shaka sudah tidak ada، dia pun keluar dari ruang kerja dan berjalan menuju kamar Lea. Khyra berjanji dia akan melakukan pekerjaan ini dengan ikhlas, dia akan menjadi sosok ibu yang di butuhkan Lea, meskipun dia hanya ibu Asuh.

Setiba Khyra di kamar Lea, dia melihat Lea masi tertidur dan sebuah kereta makanan di sampingnya, yang berarti baru saja makanan itu di antarkan oleh pelayan, Khyra menghampiri Lea bermaksud untuk membangunkannya.

"Lea.. Bangun sayang.." ucap Khyra dengan lembut, sambil mengusap wajah Lea. Gadis kecil itu menggeliat memberikan respon, perlahan mata Lea terbuka. Khyra memberikan senyuman.

"Ayo Lea, saatnya Lea makan, biar Lea cepat sembuh dan jalan-jalan bersama Mama." ucap Khyra membangunkan Lea dengan sangat pelan.

"Mama serius mau jalan-jalan lagi bersama Lea? Mama tidak akan meninggalkan Lea lagi kan?" ucap Lea yang begitu pelan karena masi tidak kuat untuk berbicara, badannya masih terasa sangat lemas.

"Iya, mama akan membawa Lea jalan-jalan ke tempat yang Lea inginkan, dan tentunya mama akan selalu bersama Lea. Makanya Lea harus cepat sembuh ya," ucap Khyra mulai memberikan suapan pertama, perlahan Lea membuka mulutnya.

"Lea udah sembuh kok," mendengar itu Khyra hanya bisa tersenyum, dan mengangguk mengiyakan ucapan Lea dan terus menyuapkan makanan.

Setelah beberapa menit kemudian tak terasa makanan yang ada di tangan Khyra sudah habis, gadis kecil itu memakan makanannya dengan baik.

"Sekarang Lea harus minum obat dan kembali istirahat oke?" ucap Khyra dan di jawab dengan anggukan, Khyra memberikan obat ke pada Lea, gadis kecil itu menerimanya dan segera meminumnya.

"ibu mu kemana Lea? Anak pintar seperti ini tidak mungkin di tinggalkan oleh ibunya," batin Khyra yang kagum melihat Lea.

"Nah.. Saatnya Lea istirahat, mama berharap Lea cepat sembuh," ucap Khyra perlahan kembali menidurkan Lea.

"Mama.."

"Hm? Ada apa sayang?" Khyra menunggu ucapan Lea selanjutnya, apa yang akan di lontarkan gadis kecil itu.

"Lea mau.. di bacakan dongeng," ucap Lea terlihat ragu-ragu.

"Oh.. Lea mau di bacakan dongeng, baiklah mama akan membacakan dongeng, begitupun selanjutnya mama akan terus membacakan Lea dongeng sebelum tidur," ucap Khyra berhasil membuat gadis kecil itu tersenyum. Melihat Lea yang tersenyum, Khyra tersentuh dan mengusap lembut rambut gadis kecil itu. Dan mulai membaca dongeng.

Tak terasa Lea sudah tertidur dan di tengah membacakan dongeng terdengar suara adzan ashar, Khyra segera menyimpan buku dongeng, dan pergi untuk mengambil air wudhu. Untungnya Khyra selalu membawa alat sholat kemana-mana jadi dia tidak perlu meminta jilbab sholat kepada pelayan, Khyra juga khawatir di kediaman ini tidak memilikinya.

Setelah Khyra memakai jilbab sholatnya dia mengambil hpnya untuk memeriksa kiblatnya ke arah mana, setelah dia ketahui, perlahan ia membentangkan sajadah nya dan memulai sholat ashar.

Cek'lek

Pintu kamar Lea terbuka, Shaka kembali karena ingin memeriksa kondisi Lea, namun Shaka menemukan Khyra yang sedang sholat. Shaka yang tidak paham akan itu dia terheran dengan apa yang dilakukan Khyra. Wajar saja, karena Shaka masih awam dengan agama Islam.

Khyra tiba di rakaat terakhir, dan bersalam bertanda sholatnya sudah selesai. Khyra mulai membereskan kembali alat sholatnya, saat Khyra hendak berbalik dia kaget.

"Astaghfirullah!!" ucap Khyra kaget yang melihat sosok Shaka berdiri di belakangnya, yang berarti pria itu dari tadi sudah ada di belakang.

"Ada apa Tuan?" tanya Khyra mengira Shaka ada perlu dengan dirinya.

"Setelah Pak sekarang kamu memanggilku Tuan ya," ucap Shaka dan duduk di pinggiran ranjang Lea.

Khyra terdiam sebentar, dia memutuskan memanggil Shaka Tuan karena sekarang dia sudah bekerja dengannya, yang otomatis Shaka sekarang adalah bosnya, dia mengikuti pelayan yang memanggil Shaka Tuan.

"Yang tadi apa itu?" tanya Shaka lagi tanpa melihat Khyra.

"Ha?" balas Khyra bingung dengan pertanyaan Shaka. Yang tadi apa?

"Yang kamu kerjakan."

"Ohh.. saya sedang sholat," ucap Khyra memasukkan kembali alat sholatnya ke dalam tas.

"Sholat?" Shaka kembali bertanya. Khyra sedikit heran karena ternyata masih ada orang yang tidak mengetahui apa itu Sholat di zaman ini. Tapi mengingat Shaka yang gila kerja otomatis hal yang seperti itu yang tidak ada sangkut paut dengan dirinya dia tidak peduli.

"Sholat itu adalah ibadah dalam agama Islam, juga merupakan kewajiban bagi umat Muslim," jelas Khyra.

Shaka hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dan tidak berniat bertanya lagi. Shaka mengarahkan tangannya ke kening Lea bermaksud untuk memeriksa apakah demam Lea sudah turun, dan ternyata benar demamnya sudah turun. Shaka melirik kereta makanan yang dimana makanannya sudah habis dan juga obat yang sudah di minum. Yang artinya Khyra sudah merawat Lea dengan baik.

Khyra yang merasa canggung dengan adanya Shaka, Khyra memutuskan untuk keluar tapi sebelum dia melangkah jauh Shaka melontarkan pertanyaan.

"Mau kemana kamu?" tanya Shaka yang sudah berdiri dan memperbaiki jas nya. Khyra yang tidak tahu akan kemana, dia hanya ingin keluar karena merasa tidak nyaman.

"Aku akan kembali bekerja tetap di samping Lea," ucap Shaka berjalan dan berlalu pergi. Jantung Khyra tidak berhenti berdetak karena rasa canggung dan tidak nyaman. Khyra benar-benar takut setiap kali melihat Shaka.

Shaka pria yang bertubuh besar, bisa terlihat jelas otot tubuhnya yang atletis meskipun menggunakan jas, tinggi badan 190 cm, wajah yang selalu datar, dan kulitnya yang sangat putih. Jika ingin mengibaratkan, Shaka seperti patung hidup yang di buat dengan sempurna.

"Huff.." Khyra menghembuskan nafasnya sambil memegang dadanya yang terus berdetak. Mulai sekarang dan seterusnya dia harus menghadapi pria yang terlihat menakutkan itu. Khyra kembali duduk di samping Lea. Tiba-tiba saja dia kepikiran apakah barangnya sudah tiba atau belum, karena saat ini dia merasa tubuhnya sudah lengket.

Khyra menekan bel, dia sebelumnya sempat melihat ibu Shaka menekan bel itu untuk memanggil seorang pelayan, dan tak lama seorang pelayan masuk.

"Apa anda butuh sesuatu?" tanya pelayan itu.

"Maaf, saya hanya ingin bertanya apakah barang saya sudah tiba?" tanya Khyra merasa tidak enak, karena dirinya seolah-olah pemilik kediaman ini. Tapi dia tidak ada maksud seperti itu dia memanggil pelayan karena dia tidak tahu akan bertanya ke siapa dan Shaka juga sudah bilang semuanya akan di urus oleh pelayan.

"Iya, semua barang anda sudah ada di kamar, apa ingin saya antarkan ke kamar anda?" ucap pelayan itu.

"Iya, maaf sudah merepotkan," ucap Khyra tersenyum canggung.

Dan kemudian Khyra pergi mengikuti pelayan itu, ternyata kamarnya tepat di samping kamar Lea. Khyra melihat kamarnya yang sangat mewah dan juga barangnya sudah di atur dengan rapi. Lagi-lagi Khyra hanya bisa kagum, pelayan itu bahkan menyusun rapi pakaiannya, memisahkan pakaian formal dan pakaian biasa. Tidak bisa di ragukan lagi pelayan Virendra.

***

Terima kasih sudah membaca novel saya🤧💗 berharap pembaca suka, jangan lupa berikan semangat dengan memberikan Hadian hehe😅 kalau ada kesalahan bole di berikan saran. Author juga berharap mendapat komentar🥺😊

Terpopuler

Comments

Atiek Kartika

Atiek Kartika

awal yg bagus,lanjut baca...

2025-01-09

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

suka thoor menarik ceritay...

2025-01-04

0

awesome moment

awesome moment

khyra gmn ngajarnya?

2025-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Senyuman manis
2 Mamahh
3 KAMU MAMA LEA!
4 Arrysakka?
5 Lea mau sama mama!!
6 Apa aku setua itu di matanya?
7 Arshaka Virendra
8 Lea..
9 Terima kasih
10 Sholat?
11 Ceo V'E kembali
12 Mata yang selalu menatap
13 Informasi Gelap
14 Suara Merdu
15 Menciptakan Momen
16 Mawar Putih
17 Sebuah Masalah
18 Berkat Kehadiran Mu
19 Merasa Lega
20 Tugas Baru
21 Pikiran Aneh
22 Menemani?
23 Malu
24 Keberangkatan
25 Tingkah Aneh
26 Merah seperti Tomat
27 Menunggu
28 Ketakutan
29 First love
30 Ingin memilikimu
31 Sebuah harapan
32 Ketidakberdayaan
33 Sangat Cantik
34 Berjanji akan Menjaga dan Melindungi
35 Sebuah Usaha
36 Jingshang Park
37 Mencari Perhatian
38 Perjodohan
39 Awal Kenangan
40 Kenangan kelam mengejarnya kembali
41 Di Bawah Langit Senja
42 Dua Lamaran
43 Apa dia beragama Islam?
44 Sebuah Keputusan
45 Dunia Seakan Berhenti
46 Sebuah Tekad
47 Cintai Tuhannya Baru Umatnya
48 Kehilangan dan Keraguan
49 Antara Cemas dan Lega
50 Saat Semua Mata Tertuju Padamu
51 Dua Jalan, Satu Keputusan
52 Keputusan Shaka
53 Bertemu Lea
54 Langkah Awal
55 Kegelisahan di Balik Kepercayaan
56 Keputusan yang Mengubah Segalanya
57 Interaksi Singkat yang Mendebarkan
58 Kembalinya Tuan dan Nyonya Virendra
59 Jejak yang Tak Terduga
60 Kehadiran yang Mengguncang
61 Di Balik Tatapan dan Kata
62 Maukah Kamu Menungguku?
63 Cahaya Rembulan
64 Ingat Janjimu
65 Sosok yang Kembali
66 Dilema
67 Dia Calon Menantu Saya
68 Berita Hangat
69 Konferensi Pers
70 Bertemu Kedua Orang Tua Khyra
71 Lamaran
72 Sosok Asing
73 Gaun Merah
74 Suasana Perlahan Mencair
75 Sebuah Acara
76 Perjalanan Menuju Jeddah
77 Tiba Di Jeddah
78 Air Mata Bahagia
79 Saat Dua Hati Menyatu
80 Cahaya Subuh, Saksi Cinta Halal
81 Saat Cinta Berbicara dalam Sunyi
82 Saat Waktu Menguji Kesabaran
83 Keberanian yang Tertunda
84 Untung Aku Tak Memakanmu
85 Perjalanan Pulang dari Tanah Suci
86 Pertarungan Kecil di Pagi Hari
87 Tak Akan Terpisahkan
88 Waktu Seolah Melambat
89 Aku Harus Melihat Mereka
90 They are Everything to me
91 Kita Semua akan Melewati ini Bersama
92 Kembali
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Senyuman manis
2
Mamahh
3
KAMU MAMA LEA!
4
Arrysakka?
5
Lea mau sama mama!!
6
Apa aku setua itu di matanya?
7
Arshaka Virendra
8
Lea..
9
Terima kasih
10
Sholat?
11
Ceo V'E kembali
12
Mata yang selalu menatap
13
Informasi Gelap
14
Suara Merdu
15
Menciptakan Momen
16
Mawar Putih
17
Sebuah Masalah
18
Berkat Kehadiran Mu
19
Merasa Lega
20
Tugas Baru
21
Pikiran Aneh
22
Menemani?
23
Malu
24
Keberangkatan
25
Tingkah Aneh
26
Merah seperti Tomat
27
Menunggu
28
Ketakutan
29
First love
30
Ingin memilikimu
31
Sebuah harapan
32
Ketidakberdayaan
33
Sangat Cantik
34
Berjanji akan Menjaga dan Melindungi
35
Sebuah Usaha
36
Jingshang Park
37
Mencari Perhatian
38
Perjodohan
39
Awal Kenangan
40
Kenangan kelam mengejarnya kembali
41
Di Bawah Langit Senja
42
Dua Lamaran
43
Apa dia beragama Islam?
44
Sebuah Keputusan
45
Dunia Seakan Berhenti
46
Sebuah Tekad
47
Cintai Tuhannya Baru Umatnya
48
Kehilangan dan Keraguan
49
Antara Cemas dan Lega
50
Saat Semua Mata Tertuju Padamu
51
Dua Jalan, Satu Keputusan
52
Keputusan Shaka
53
Bertemu Lea
54
Langkah Awal
55
Kegelisahan di Balik Kepercayaan
56
Keputusan yang Mengubah Segalanya
57
Interaksi Singkat yang Mendebarkan
58
Kembalinya Tuan dan Nyonya Virendra
59
Jejak yang Tak Terduga
60
Kehadiran yang Mengguncang
61
Di Balik Tatapan dan Kata
62
Maukah Kamu Menungguku?
63
Cahaya Rembulan
64
Ingat Janjimu
65
Sosok yang Kembali
66
Dilema
67
Dia Calon Menantu Saya
68
Berita Hangat
69
Konferensi Pers
70
Bertemu Kedua Orang Tua Khyra
71
Lamaran
72
Sosok Asing
73
Gaun Merah
74
Suasana Perlahan Mencair
75
Sebuah Acara
76
Perjalanan Menuju Jeddah
77
Tiba Di Jeddah
78
Air Mata Bahagia
79
Saat Dua Hati Menyatu
80
Cahaya Subuh, Saksi Cinta Halal
81
Saat Cinta Berbicara dalam Sunyi
82
Saat Waktu Menguji Kesabaran
83
Keberanian yang Tertunda
84
Untung Aku Tak Memakanmu
85
Perjalanan Pulang dari Tanah Suci
86
Pertarungan Kecil di Pagi Hari
87
Tak Akan Terpisahkan
88
Waktu Seolah Melambat
89
Aku Harus Melihat Mereka
90
They are Everything to me
91
Kita Semua akan Melewati ini Bersama
92
Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!