18. es krim

2 hari setelah acara pertunangan malam itu, bahkan Nadia sudah menjalani cuti selama 1bulan, Nadia sedang bersantai dihalaman rumahnya. saat sedang bersantai ia mendapatkan telfon dari Kara, Nadia malas untuk mengangkatnya sampai beberapa kali berdering dan akhirnya diangkat oleh Nadia.

Nadia: "halo?"

Kara: "lama sekali mengangkat telfon!!"

Nadia: "ada apa kau menelfonku?"

Kara: "datang kekantorku!"

Nadia: "ngapain?"

Kara: "kita harus bicarakan tentang kontrak pernikahan, aku tidak bisa jika harus kerumahmu!"

Nadia: "baiklah aku akan datang, jam berapa?"

Kara: "terserah kau saja, kabari aku jika akan datang!"

Nadia: "ya"

Nadia mematikan telfon itu, ia benar benar kesal bahwa Kara melakukan kontrak kerja itu dengan sungguh, tapi kenapa harus kesal, pikir Nadia. saat Nadia hendak masuk kedalam rumah ia mendapat telfon lagi dari seseorang, tertulis nama mas Riyan disana.

Nadia: "halo Assalamualaikum mas..."

Febriyan: "halo bil Walaikumsalam, mas boleh minta tolong nggak?"

Nadia: "boleh, katakan!"

Febriyan: "aku sibuk mengajar sekarang, dan sekarang juga waktunya jemput Bagas, bisa nggak kamu jemput Bagas?"

Nadia: "jam berapa mas?"

Febriyan: "jam 10 bil, bisa nggak?"

Nadia: "hm.. iya mas nanti Bila jemput deh,"

Febriyan: "sekolah sd mawar ya, tahu kan?"

Nadia: "hm.. iya Bila tahu!"

Febriyan: "makasih ya Bil, maaf merepotkan!"

Nadia: "tidak kok mas, kita kan bakal jadi keluarga."

Febriyan: "baiklah, terima kasih ya.. aku tutup dulu, Assalamualaikum.."

Nadia: "Waalaikumsalam.."

"hm.. nanti sekalian ajak Bagas ke kantor Kara deh!" gumam Nadia masuk kedalam rumahnya.

***

Nadia datang kesekolah Bagas, ia turun dari mobil dan mulai mencari keberadaan Bagas. terlihat beberapa anak berlari keluar dari sekolah, Nadia pun menunggu didepan gerbang sekolah Bagas.

setelah beberapa detik Nadia melihat Bagas yang berdiri membawa tasnya, Nadia pun berniat mengejutkan Bagas.

"ehem.. pangeran kecil!" Bagas pun menoleh kearah Nadia dan tersenyum lebar.

"bunda dokter..." ucap Bagas, Nadia pun berlutut mencium pipi Bagas.

"bagaimana sekolahmu?" tanya Nadia, Bagas masih terlihat senang karena melihat Nadia.

"Bagas gak nakal bunda!" ucap Bagas, Nadia pun menggandeng tangan Bagas menuju mobilnya.

"wah.. pinter dong!" Bagas mengangguk riang.

"bunda dokter, papa dimana?" Nadia membuka kan pintu mobil untuk Bagas.

"hari ini papa Riyan sibuk, jadi Bagas yang jemput bunda.." Bagas hanya diam.

"kenapa diam sayang?" tanya Nadia menyentuh pipi Bagas.

"papa bilang mau membelikanku es krim..."

"kau ingin es krim, baiklah ayo kita pergi beli es krim..." ucap Nadia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, Bagas terlihat senang.

Nadia membawa Bagas ketempat penjual es krim, Nadia membelikan semua eskrim yang Bagas mau.

"mau nggak ketempat om?" Bagas mengangguk kuat, Nadia pun tersenyum.

setelah beberapa menit Nadia sampai ke kantor Kara, saat turun dari mobil Nadia menggandeng Bagas dan langsung masuk kekantor itu. Nadia merasa risih saat beberapa orang memperhatikannya, Nadia menuju salah satu resepsionis.

"permisi nona ada yang bisa saya bantu?" ucap resepsionis dengan sopan.

"apakah Kara ada diruangan?" resepsionis itu merasa bingung dengan Nadia, dan melihat Nadia dari atas kebawah, Nadia semakin risih dengan itu.

"apa dia belum tahu aku?" batin Nadia

"bunda ayo langsung ketempat om Kara.." ucap Bagas menarik tangan Nadia, Nadia hanya mengikuti tarikan tangan Bagas.

"apa itu istri pak Febriyan huhu sangat cantik..." ucap resepsionis disana.

"itu calon istri tuan RK!" ucap temannya.

"benarkah?, ya ampun cantik sekali..." ucap resepsionis itu.

Bagas menarik Nadia keruangan Kara, Bagas mengetuk pintu ruangan Kara.

"masuk!"

Nadia pun membukakan pintu itu dan Bagas langsung berlari kearah Kara.

"om Kara!!" Kara terkejut dengan suara Bagas, Kara langsung berdiri dan menggendong Bagas.

"hei jagoan, dengan siapa kau disini!" ucap Kara, Bagas menunjuk kearah Nadia.

"bunda dokter..." Kara melihat kearah Nadia.

"kenapa kau dengannya?" tanya Kara dingin pada Nadia.

"mas Riyan memintaku untuk menjemputnya sekolah, jadi langsung kubawa kesini!" Nadia tersenyum kearah Bagas.

"om.. ayo beli es krim!"

"ayo kita beli sekarang" Kara melangkah keluar tapi Nadia menghentikan Kara.

"tidak, dia sudah makan es krim tadi. nanti dia demam.." Kara berhenti memandang Bagas.

"kau sudah makan es krim?" Bagas hanya mengangguk.

"baiklah, kita akan makan lagi." Bagas terlihat senang, Nadia merasa kesal dengan itu, Nadia mengikuti langkah Kara.

saat mereka keluar dari ruangan Kara beberapa orang memperhatikan mereka, Kara dengan akuhnya melangkahkan kakinya sambil menggendong Bagas. Nadia berjalan dibelakang Kara menahan malu dan juga merasa risih.

"biasakan dirimu disini!" ucap dingin Kara pada Nadia.

"kenapa?" tanya Nadia lirih.

"ya kau akan dihormati disini, setelah kita menikah."

"lagi pula aku tidak akan keluar masuk dikantormu." ketus Nadia berjalan mendahului Kara, Kara hanya tersenyum tipis mendengar ketus Nadia.

setelah mereka keluar sudah ada seorang supir dan mobil pribadi Kara disana, Kara memberikan Bagas pada Nadia setelah itu Kara meminta kunci mobil pada supir itu dan menyuruh Nadia masuk mobil.

"aku membawa mobil.." ucap Nadia.

"berikan kuncimu pada supir itu!" Nadia hanya menurut saja, setelah itu ia masuk kedalam mobil Kara melajukan mobilnya.

selama diperjalanan Kara hanya diam dan fokus pada menyetir, terlihat Nadia tertawa dengan Bagas entah apa yang mereka lakukan hingga tertawa renyah pikir Kara. sesekali Kara melirik Nadia dan Bagas, Kara hanya menggelengkan kepala nya. setelah beberapa menit mereka sampai disebuah restoran, Nadia turun menggandeng Bagas. Bagas terlihat sangat senang, mereka duduk disebuah meja, dan beberapa pelayan menghampiri mereka menanyakan pesanan, mereka pun memesan makanan.

"kenapa kau menurutinya membeli es krim begitu banyak," ucap Nadia setelah melihat es krim yang dipesan Kara untuk Bagas

"lalu kenapa, aku hanya ingin menyenangkannya!" jawab acuh Kara.

"aku sudah bilang dia sudah makan es krim tadi, kalau makan lagi dia akan demam!" jawab Nadia

"kau bukan orang tuanya, kenapa harus peduli!" saut Kara lagi

"aku peduli karena aku seorang dokter, aku tahu benar tidak boleh terlalu banyak makan es krim untuk anak usia seperti Bagas." ketus Nadia yang mulai kesal

"apa hanya karena es krim kau mau berdebat denganku!"

"kau yang memulainya."

"aku, kenapa aku?" Nadia merasa kesal dengan perkataan Kara.

mereka meneruskan perdebatan mereka sedangkan Bagas, asik memakan es krim tanpa memeperdulikan pertengkaran kedua orang dewasa itu.

setelah beberapa jam berada direstoran itu, mereka keluar dari sana dan hari sudah terlihat hampir malam bahkan Bagas tertidur dikursi belakang mobil, mereka mengantar Bagas pulang terlebih dahulu.

"ini!" ucap Kara menyodorkan sebuah lembar kertas, dengan acuh Nadia mengambil kertas itu.

"tanda tangan, lalu selesai tidak perlu bertanya kalau kau mauembaca silahkan baca saja." ucap Kara, yang masih fokus menyetir.

"tidak perlu, lagian aku sudah tahu isinya." tanpa membaca Nadia menandatangani kertas itu lalu memberikannya lagi pada Kara, Kara tersenyum tipis.

Terpopuler

Comments

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

belum tentu isinya sama dengan yg di katakan kara , aku curiga pada tulisannya apa ya isi perjanjian nya

2021-07-20

0

Yuyun Yunengsih

Yuyun Yunengsih

ah knp g d baca dulu

2020-06-20

1

Novianta Milala

Novianta Milala

next

2020-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. KR
2 2. Dokter Nadia
3 3. Kesal
4 4. Lepaskan
5 5. Takdir
6 6. Es, Batu
7 7. Marah
8 8. Tersenyum
9 9. Kamu!
10 10. kamu lagi!
11 11. Dia ini
12 12. Perjodohan
13 13. Perjodohan 2
14 14. Calon
15 15. Lebih cepat, lebih baik
16 16. surat kontrak
17 17. Pertunangan
18 18. es krim
19 19. Hari pernikahan
20 20. kejailan Kara
21 21. Imut sekali
22 22. pesta
23 23. menunggu kamu
24 24. ciuman itu
25 25. khawatir
26 26. merindukannya.
27 27. mencintainya
28 28. mencintainya 2
29 29. pantaskah
30 30. terima kasih
31 31. istriku
32 32. jatuh cinta padamu
33 33. bercanda
34 34. kebencian
35 35. malam yang indah
36 36. Kara hentikan!
37 37. ditakdirkan
38 38. kesal sekali
39 39. kebakaran
40 40. pernikahan
41 41. Bahagia
42 42. Bulan madu
43 43. ular
44 44. ular 2
45 45. positif
46 46. positif 2
47 47. kebencian Risa
48 48. Anak kita
49 49. aku ingin bahagia
50 50. selamat ulang tahun Kara
51 51. beri aku cinta
52 52. pergi!
53 53. Risa
54 54. Risa 2
55 55. ucapan David
56 56. menjauhiku
57 57. Vano/Nadia
58 58. maaf
59 59. harus sehat
60 60. karakter baru
61 61. dua adek
62 62. tengah malam
63 63. bayi kita
64 64. bayi kita 2
65 65. bersedih
66 66. liburan
67 67. kehidupan baru
68 68. cemburu
69 69. cemburu 2
70 70. tolong!!!
71 71. syarat
72 72. syarat 2
73 73. kesalah pahaman
74 74. Naira
75 75. selalu mencintaimu
76 76. merasa
77 77. kembali
78 78. sentuhan
79 79. merindukan
80 80. Vano
81 81. papa
82 82. pulang
83 83. pulang 2
84 84. papa Naira
85 85. Amelia
86 86. tentu saja
87 87. akan kulakukan
88 88. sekali lagi
89 89. flashback
90 90. flashback 2
91 91. flashback off
92 92. bagus!!
93 93. (END)
94 94. Extra Part 1
95 95. Extra Part 2
96 96. Extra Part 3
97 97. Extra Part 4
98 98. Extra Part 5
99 99. Janji Adnan.
100 100. Adnan dan Naira
101 Naira Putri.
102 Sekretaris.
103 Pekerjaan.
104 Do You Remember?
105 Halo semuanya ....
106 kisah baruu.
107 LOVE STORY OF TWINS
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. KR
2
2. Dokter Nadia
3
3. Kesal
4
4. Lepaskan
5
5. Takdir
6
6. Es, Batu
7
7. Marah
8
8. Tersenyum
9
9. Kamu!
10
10. kamu lagi!
11
11. Dia ini
12
12. Perjodohan
13
13. Perjodohan 2
14
14. Calon
15
15. Lebih cepat, lebih baik
16
16. surat kontrak
17
17. Pertunangan
18
18. es krim
19
19. Hari pernikahan
20
20. kejailan Kara
21
21. Imut sekali
22
22. pesta
23
23. menunggu kamu
24
24. ciuman itu
25
25. khawatir
26
26. merindukannya.
27
27. mencintainya
28
28. mencintainya 2
29
29. pantaskah
30
30. terima kasih
31
31. istriku
32
32. jatuh cinta padamu
33
33. bercanda
34
34. kebencian
35
35. malam yang indah
36
36. Kara hentikan!
37
37. ditakdirkan
38
38. kesal sekali
39
39. kebakaran
40
40. pernikahan
41
41. Bahagia
42
42. Bulan madu
43
43. ular
44
44. ular 2
45
45. positif
46
46. positif 2
47
47. kebencian Risa
48
48. Anak kita
49
49. aku ingin bahagia
50
50. selamat ulang tahun Kara
51
51. beri aku cinta
52
52. pergi!
53
53. Risa
54
54. Risa 2
55
55. ucapan David
56
56. menjauhiku
57
57. Vano/Nadia
58
58. maaf
59
59. harus sehat
60
60. karakter baru
61
61. dua adek
62
62. tengah malam
63
63. bayi kita
64
64. bayi kita 2
65
65. bersedih
66
66. liburan
67
67. kehidupan baru
68
68. cemburu
69
69. cemburu 2
70
70. tolong!!!
71
71. syarat
72
72. syarat 2
73
73. kesalah pahaman
74
74. Naira
75
75. selalu mencintaimu
76
76. merasa
77
77. kembali
78
78. sentuhan
79
79. merindukan
80
80. Vano
81
81. papa
82
82. pulang
83
83. pulang 2
84
84. papa Naira
85
85. Amelia
86
86. tentu saja
87
87. akan kulakukan
88
88. sekali lagi
89
89. flashback
90
90. flashback 2
91
91. flashback off
92
92. bagus!!
93
93. (END)
94
94. Extra Part 1
95
95. Extra Part 2
96
96. Extra Part 3
97
97. Extra Part 4
98
98. Extra Part 5
99
99. Janji Adnan.
100
100. Adnan dan Naira
101
Naira Putri.
102
Sekretaris.
103
Pekerjaan.
104
Do You Remember?
105
Halo semuanya ....
106
kisah baruu.
107
LOVE STORY OF TWINS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!