13. Perjodohan 2

terlihat Nadia sedang memeriksa ibu Kumala yang tiba tiba pingsan, beberapa saat kemudian Kara datang langsung mendekat ke arah ibunya. sesekali kali Kara dan Nadia saling melirik tapi mereka tetap sibuk dengan kegiatan mereka.

"Nad apa yang terjadi dengan tante Kumala?" tanya ibu Sabilah.

"tante pingsan karena tekanan darahnya turun, hm.. pak Reno tolong belikan obat ini ya untuk menambah darah, untuk tante jangan kepikiran apapun lagi." ucap Nadia tersenyum.

"ma.. ini Kara, maafin Kara tadi.." ibu Kumala hanya menggelengkan kepala dan tersenyum.

"Kara turuti kemauan mama.. mama ingin kalian menerima perjodohan ini. Kara menikahlah dengan Nadia, dia itu gadis yang baik.." Kara terdiam dengan permintaan ibunya itu, ia memandang Nadia sejenak tapi Nadia mengalihkan pandangannya kearah lain.

"aku tidak bisa melupakan Angel.."

"Kara kami semua tidak menyuruhmu untuk melupakan Angel, kami menyuruhmu untuk memiliki pendamping hidup yang bisa mengurus mu kelak, Angel akan bahagia melihatnya." ucap ayahnya, membuat Kara berpikir dan terdiam.

"tante sudah lah jangan pikirkan apapun, nanti kondisi...."

"baiklah aku akan menikahinya."

semua orang terkejut dengan pernyataan Kara, Nadia menatap Kara seakan akan seribu pertanyaan dalam benaknya. Kara menatap Nadia, setelah itu Kara memegang tangan ibunya.

"Kara apa kamu yakin?"

"ma.. mama jangan pikirkan apapun, sekarang Kara mau bicara dengannya!" Kara menunjuk Nadia dan berlalu pergi, Nadia pun berpamitan mengikuti Kara.

setelah Kara dan Nadia keluar dari kamar itu, mereka semua berpelukan. ibu Kumala bangun dari tidurnya memeluk ibu Sabilah, ternyata itu semua rencana dari mereka semua.

"hanya dengan cara ini Kara mau menuruti ku.." ucap ibu Kumala, semuanya pun tersenyum.

"aku sempat panik loh Mala!" ucap ibu Sabilah, ibu Kumala malah tertawa.

****

Kara menunggu Nadia yang berjalan, mereka duduk didepan halaman rumah Nadia. mereka masih terlihat diam membisu satu sama lain,

"aku setuju menikah denganmu karena ibuku, jangan berpikir yang tidak tidak." Nadia mengeryitkan dahinya mendengar perkataan Kara

"tentu saja, aku tidak akan berpikir lebih, hanya demi ibumu." ketus Nadia.

"ya.. hanya ibuku.." balas Kara lebih ketus.

"ya.. tentu!"

"kita menikah hanya karena demi seseorang, dan aku akan memberikan mu status pernikahan dan segala kebutuhan yang kau butuhkan akan kupenuhi tapi, untuk memenuhi kebutuhan suami dan istri tidak perlu." Nadia terdiam mendengar perkataan Kara, mereka pun terdiam dengan pikiran mereka masing masing.

"bukan seperti ini pernikahan yang aku inginkan!" batin Nadia.

"Angel maaf aku harus menikah, pasti ini juga bukan pernikahan yang dia inginkan" batin Kara.

*****

sebelum berangkat ke rumah sakit Nadia menyiapkan obat yang diperlukan oleh ibu Kumala, ia masuk dalam rumah itu tapi tidak mendapati siapa pun. sampai Nadia bertemu dengan pembantu rumah itu, dan menghampirinya.

"pagi bi.." ucap Nadia, kedua pembantu itu tersenyum

"pagi non, ada apa pagi pagi kesini?"

"ini bi.. saya membuat makanan untuk tante Mala, dan obat nanti tolong berikan ya.."

"non langsung kekamar nyonya saja.." Nadia pun berpikir dan akhirnya mengangguk.

saat menuju kamar ibu Kumala, ia dikejutkan oleh Kara yang keluar dari kamarnya dengan telanjang dada dan rambutnya yang basah menambah kesan kesexy an dari Kara.

"akhh.. apa yang kau lakukan!" kejut Nadia ia membalikkan tubuhnya, Kara hanya menaikan alisnya.

"apa yang kulakukan, apa aku menyentuhmu?" ucap angkuh Kara.

"tidak tahu malu, kau keluar dari kamarmu seperti ini!" ketus Nadia yang masih membalikkan tubuhnya.

"terserah inikan rumahku, dan apa yang kau lakukan disini?" tanya Kara, Nadia pun tersadar bahwa dirinya harus memberi makanan dan obat itu.

"karenamu aku terhenti disini!" Nadia berjalan tanpa melihat kearah Kara, Kara dengan cuek tetap menunjukkan tubuhnya itu tanpa rasa malu.

***

setelah beberapa jam Nadia sudah ada dirumah sakit, hari ini dirinya lebih santai karena sudah menyelesaikan nya lebih awal. saat Nadia sedang duduk diruangannya, Dewi temannya masuk kedalam ruangan Nadia.

"Nad.. nge mall yuk.." aja Dewi, Nadia pun tampak berpikir.

"hm... boleh deh, lagi pula aku akan pulang siang ini.!"

"ajak Nita yuk, aku jarang ketemu dia nih!" Nadia pun mengiyakan permintaan Dewi.

siang menjelang sore pun tiba, Nadia pulang kerumahnya untuk bersiap pergi ke mall bersama Dewi dan juga Nita. Nadia sudah siap untuk pergi dengan dandanan yang sederhana dan sangat cantik, Nadia mengambil tas, dompet, hp dan juga kunci mobilnya. Nadia duduk dalam mobilnya, ia menyalakan mobilnya tapi tidak bisa menyala.

"hm.. tadi baik baik saja, sekarang kenapa?" ucap Nadia terus mencoba menghidupkan mobilnya.

dari jauh Kara memperhatikan Nadia yang kesulitan dengan mobilnya, ia pun menghampiri Nadia.

"ada apa?" tanya Kara dari seberang rumahnya, Nadia pun menoleh kearah Kara.

"aku tidak tahu, sepertinya mogok!" dengan cepat Kara melompat dari pagar pembatas rumah mereka, Nadia terkejut dengan itu.

"apa yang kau lakukan, kalau kau terluka bagaimana?" ucap Nadia secara spontan.

"apakah kau mulai peduli padaku?" ucap Kara acuh, ia membuka mesin depan mobil Nadia. Nadia hanya mengumpat dirinya sendiri.

"mobilmu harus kebengkel, naiklah mobilku akan kuantar kau ketempat tujuanmu!"

"tidak!" dengan cepat Nadia menjawab, Kara hanya menatap acuh Nadia.

"maksudku tidak perlu, aku akan naik taksi!"

"kau tahu saat aku berbuat kebaikan, aku harap tidak ada penolakan!" tegas Kara, Nadia pun pasrah mengikuti Kara menaiki mobilnya.

didalam mobil mereka hanya diam dengan pikiran masing masing, Kara tetap fokus menyetir sesekali Kara melihat sekilas ke arah Nadia.

"haduh.. kalau Nita tahu bagaimana ini, apa yang harus kukatakan..." batin Nadia,

"apa yang kau pikirkan?" tanya Kara tiba tiba membuat Nadia terkejut.

"tidak!, antarkan aku ke mall jaya." Kara tidak menjawab, hanya memfokuskan dirinya menyetir.

beberapa menit saat sedang dalam perjalanan mobil Kara tiba tiba berhenti dipinggir jalan, Nadia dan Kara bingung dibuatnya.

"hei tuan es sepertinya mobilmu mogok?" ucap Nadia kearah Kara.

"(menghela nafas) ya.. kau benar, bantu aku dorong!"

"apa! aku yang dorong, kau kan seorang pria!" Kara menyengir dengan itu,

Akhirnya Kara keluar dari mobil dan mulai mendorong mobil itu. Tapi kemudian Kara mendapat telpon dari Reno tentang pekerjaannya, Kara menghentikan dorongan itu. Nadia turun dari mobil melihat Kara yang sedang menelfon.

"Kara masuklah mobil aku akan mendorongnya.." tanpa menjawab Kara masuk dalam mobilnya dan Nadia mulai mendorong mobil itu.

"Kara apa kau bersama Nadia, kalian dimana?"

"diamlah, urus pekerjaanmu!"

Kara pun mematikan telfon nya dan mulai fokus dengan mobilnya, sesekali ia melihat Nadia yang mendorong mobil itu tanpa mengeluh, Kara menyunggingkan senyumnya tipis.

tapi Kara sangat kesal saat orang orang menertawai mereka, yang menyebutkan seorang suami duduk di dalam mobil sementara istrinya mendorong mobil. Kara pun menyuruh Nadia masuk ke dalam mobil dan dia mendorongnya, Nadia menurut dan masuk dalam mobil.

setelah beberapa menit Kara mendorong, dan Nadia mencoba menyalakan mobil itu, akhirnya mobil Kara bisa berjalan kembali dan mereka segera melaju ke mall.

Terpopuler

Comments

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

oke thor....like

2021-07-20

0

Gustina Hasibuan Hasibuan

Gustina Hasibuan Hasibuan

masa mobil sultan bisa mogok thorr😁

2021-01-10

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

menurut ku si nadia terlalu gampangan, kata nya dia gak suka sama si kara tapi kok di paksa ke gtu doang langsung mau padahal yg pura2 pingsan kan mama nya si kara

2020-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. KR
2 2. Dokter Nadia
3 3. Kesal
4 4. Lepaskan
5 5. Takdir
6 6. Es, Batu
7 7. Marah
8 8. Tersenyum
9 9. Kamu!
10 10. kamu lagi!
11 11. Dia ini
12 12. Perjodohan
13 13. Perjodohan 2
14 14. Calon
15 15. Lebih cepat, lebih baik
16 16. surat kontrak
17 17. Pertunangan
18 18. es krim
19 19. Hari pernikahan
20 20. kejailan Kara
21 21. Imut sekali
22 22. pesta
23 23. menunggu kamu
24 24. ciuman itu
25 25. khawatir
26 26. merindukannya.
27 27. mencintainya
28 28. mencintainya 2
29 29. pantaskah
30 30. terima kasih
31 31. istriku
32 32. jatuh cinta padamu
33 33. bercanda
34 34. kebencian
35 35. malam yang indah
36 36. Kara hentikan!
37 37. ditakdirkan
38 38. kesal sekali
39 39. kebakaran
40 40. pernikahan
41 41. Bahagia
42 42. Bulan madu
43 43. ular
44 44. ular 2
45 45. positif
46 46. positif 2
47 47. kebencian Risa
48 48. Anak kita
49 49. aku ingin bahagia
50 50. selamat ulang tahun Kara
51 51. beri aku cinta
52 52. pergi!
53 53. Risa
54 54. Risa 2
55 55. ucapan David
56 56. menjauhiku
57 57. Vano/Nadia
58 58. maaf
59 59. harus sehat
60 60. karakter baru
61 61. dua adek
62 62. tengah malam
63 63. bayi kita
64 64. bayi kita 2
65 65. bersedih
66 66. liburan
67 67. kehidupan baru
68 68. cemburu
69 69. cemburu 2
70 70. tolong!!!
71 71. syarat
72 72. syarat 2
73 73. kesalah pahaman
74 74. Naira
75 75. selalu mencintaimu
76 76. merasa
77 77. kembali
78 78. sentuhan
79 79. merindukan
80 80. Vano
81 81. papa
82 82. pulang
83 83. pulang 2
84 84. papa Naira
85 85. Amelia
86 86. tentu saja
87 87. akan kulakukan
88 88. sekali lagi
89 89. flashback
90 90. flashback 2
91 91. flashback off
92 92. bagus!!
93 93. (END)
94 94. Extra Part 1
95 95. Extra Part 2
96 96. Extra Part 3
97 97. Extra Part 4
98 98. Extra Part 5
99 99. Janji Adnan.
100 100. Adnan dan Naira
101 Naira Putri.
102 Sekretaris.
103 Pekerjaan.
104 Do You Remember?
105 Halo semuanya ....
106 kisah baruu.
107 LOVE STORY OF TWINS
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. KR
2
2. Dokter Nadia
3
3. Kesal
4
4. Lepaskan
5
5. Takdir
6
6. Es, Batu
7
7. Marah
8
8. Tersenyum
9
9. Kamu!
10
10. kamu lagi!
11
11. Dia ini
12
12. Perjodohan
13
13. Perjodohan 2
14
14. Calon
15
15. Lebih cepat, lebih baik
16
16. surat kontrak
17
17. Pertunangan
18
18. es krim
19
19. Hari pernikahan
20
20. kejailan Kara
21
21. Imut sekali
22
22. pesta
23
23. menunggu kamu
24
24. ciuman itu
25
25. khawatir
26
26. merindukannya.
27
27. mencintainya
28
28. mencintainya 2
29
29. pantaskah
30
30. terima kasih
31
31. istriku
32
32. jatuh cinta padamu
33
33. bercanda
34
34. kebencian
35
35. malam yang indah
36
36. Kara hentikan!
37
37. ditakdirkan
38
38. kesal sekali
39
39. kebakaran
40
40. pernikahan
41
41. Bahagia
42
42. Bulan madu
43
43. ular
44
44. ular 2
45
45. positif
46
46. positif 2
47
47. kebencian Risa
48
48. Anak kita
49
49. aku ingin bahagia
50
50. selamat ulang tahun Kara
51
51. beri aku cinta
52
52. pergi!
53
53. Risa
54
54. Risa 2
55
55. ucapan David
56
56. menjauhiku
57
57. Vano/Nadia
58
58. maaf
59
59. harus sehat
60
60. karakter baru
61
61. dua adek
62
62. tengah malam
63
63. bayi kita
64
64. bayi kita 2
65
65. bersedih
66
66. liburan
67
67. kehidupan baru
68
68. cemburu
69
69. cemburu 2
70
70. tolong!!!
71
71. syarat
72
72. syarat 2
73
73. kesalah pahaman
74
74. Naira
75
75. selalu mencintaimu
76
76. merasa
77
77. kembali
78
78. sentuhan
79
79. merindukan
80
80. Vano
81
81. papa
82
82. pulang
83
83. pulang 2
84
84. papa Naira
85
85. Amelia
86
86. tentu saja
87
87. akan kulakukan
88
88. sekali lagi
89
89. flashback
90
90. flashback 2
91
91. flashback off
92
92. bagus!!
93
93. (END)
94
94. Extra Part 1
95
95. Extra Part 2
96
96. Extra Part 3
97
97. Extra Part 4
98
98. Extra Part 5
99
99. Janji Adnan.
100
100. Adnan dan Naira
101
Naira Putri.
102
Sekretaris.
103
Pekerjaan.
104
Do You Remember?
105
Halo semuanya ....
106
kisah baruu.
107
LOVE STORY OF TWINS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!