8. Tersenyum

Febriyan sedang menggendong Bagas berjalan menyusuri jalan Raya, mereka sedang menunggu Ina yang sedang bekerja disebuah restoran.

"sayang.. kita tunggu mama disini yaa.." ucap Febriyan mencium Bagas, terlihat Bagas masih kecil berusia 2 tahunan.

saat Febriyan asik menimang Bagas, Febriyan melihat Ina keluar dari restoran melambaikan tangan pada mereka. Febriyan berdiri untuk menghampiri Ina, Ina berjalan tersenyum ke arah mereka.

Ina tidak memperhatikan jalan, sampai Febriyan melihat sebuah mobil melaju kencang dan menabrak Ina hingga Ina terpental jauh.

brakk!!!

*

*

"Ina!!!!"

Febriyan terbangun dari mimpinya, ia melihat sekeliling kamarnya yang gelap dan melihat Bagas tertidur disampingnya. Febriyan menyalakan lampunya dan duduk dipinggir kasurnya, Febriyan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 3 dini hari, ia memegang foto disaat dirinya dan Ina menikah.

"Ina.. aku bermimpi itu lagi, Ina.. aku merindukanmu, lihatlah putramu sudah besar!" Febriyan mengusap foto itu dan memejamkan mata, Febriyan merasakan keberadaan Ina yang memeluk dirinya.

"jika kau ada disini, ketahuilah aku sangat mencintaimu!" gumam Febriyan pelan, lalu memeluk Bagas yang tidur disampingnya, Febriyan merasakan pelukan seseorang dari belakang dan membisikinya.

Riyan aku sangat mencintaimu...

****

dipagi harinya Febriyan mengajak Bagas untuk berolah raga pagi, Febriyan berlari lari kecil diikuti Bagas dibelakangnya. saat mereka tengah asik berkejar kejaran Bagas berhenti dan melihat ke suatu arah, Bagas tersenyum membuat Febriyan bingung.

"sayang ada apa?" tanya Febriyan menggandeng tangan Bagas.

"doktel cantik!" Bagas berteriak memanggil seseorang ternyata adalah Nadia.

Nadia sedang beristirahat setelah ber olah raga, saat ada suara familiar baginya sedang memanggilnya, Nadia menoleh ke arah suara itu. Nadia tersenyum lebar saat melihat Bagas berlari kearahnya, Nadia langsung menghampiri mereka.

"Selamat pagi Bagas.." Nadia berjongkok dihadapan Bagas, dengan cepat Bagas memeluk Nadia.

"selamat pagi pak!" ucap Nadia pada Febriyan, Febriyan pun tersenyum.

"nama saya Febriyan panggil saja nama, tidak perlu pak!" ucap Febriyan, Nadia pun mengangguk dan tersenyum.

"Bagas sedang apa disini?" tanya Nadia, Bagas pun menggandeng tangan Nadia dan Febriyan, Bagas membawa mereka duduk disebuah bangku.

"Bagas, ada apa nak.." tanya Febriyan, Bagas malah tersenyum

"Bagas capek.. Bagas mau duduk disini!"

"wahh suara Bagas sudah gak pelat lagi ya.." ucap Nadia tersenyum, Bagas melihat seekor anak kucing dan menghampirinya, Febriyan dan Nadia duduk berdua dengan canggung.

"oh iya saya belum memperkenalkan nama resmi saya, perkenalkan nama saya Nadia Salsabillah, anda boleh memanggil apa saja.." ucap Nadia tersenyum kepada Febriyan, Febriyan merasa senyum itu terlihat sangat cantik untuk Nadia.

"iya.. bisa kah kita bicara formal saja, tidak perlu saya anda?" perkataan Febriyan membuat Nadia tertawa ringan.

"baiklah aku kamu bagaimana?" ucap Nadia, Febriyan pun mengangguk dan tersenyum.

"baiklah, mari berteman?" dengan senang hati Nadia berjabat tangan, Febriyan pun menerima pertemanan itu dan membalas jabatan tangan Nadia.

"oh iya aku tidak melihat ibunya Bagas, dimana dia?" Febriyan tersenyum mendengar itu, Nadia bingung dengan itu ia menggaruk rambut nya yang tidak gatal.

"dia hanya ada dihatiku, tapi tidak di dunia ini!" perkataan Febriyan membuat Nadia paham maksud dari perkataan itu.

"maafkan aku, aku tidak bermaksud.."

"tidak masalah, apa kamu sedang libur dokter?" Nadia mengangguk pelan, Febriyan hanya beroh saja.

Nadia tersenyum saat memperhatikan Bagas bermain dengan anak kucing, terlihat Bagas berlari lari kecil saat kucing mengejarnya. sampai Nadia dan Febriyan melihat Bagas terjatuh saat bermain, dengan cepat Febriyan membawa Bagas untuk duduk ditempatnya.

"huhuhu.. papa ini satit..." Nadia malah tersenyum mendengar suara lucu Bagas.

"dulu dokter cantik bilang apa, anak laki laki tidak boleh cengeng.." ucap Nadia mencubit hidung Bagas, Febriyan membersihkan luka kecil itu dengan air mineral.

"akan aku beri mantra.. biar tidak sakit.." Febriyan melihat kearah Nadia yang siap mengucapkan sebuah mantra.

"heii sakit sakit menjauhlah, aku tidak takut denganmu.." Nadia berekspresi lucu membuat Bagas tertawa, Nadia malah menggelitiki Bagas hingga tertawa tanpa henti, Febriyan tersenyum melihat mereka.

beberapa menit kemudian Nadia menggendong Bagas dalam pelukannya hingga tertidur, Nadia terus menggendongnya sampai Febriyan mendekatinya.

"apa kau akan pulang,?" Nadia mengangguk

"bagaimana kalau kuantar pulang, lihatlah Bagas tertidur dipelukanmu!" Nadia tidak tega melepas genggaman Bagas yang tertidur pulas dalam gendongannya.

"tapi aku membawa mobil.."

"tenang saja akan ku urus itu!" Febriyan dan Nadia berjalan menuju mobil Febriyan dan berlalu pergi.

Febriyan pulang kerumahnya terlebih dahulu, Bagas diberikan pada pengasuh Bagas. setelah itu Febriyan mengantar Nadia pulang, didalam mobil mereka hanya terdiam.

"hm.. aku harus memanggilmu apa?" ucap Nadia, Febriyan un tersenyum.

"apapun itu yang kau mau!" Nadia tampak berpikir.

"Febri bagaimana?" Febriyan terdiam mendengar itu, ia mengingat Angel saat dulu memanggilnya Febri.

"apa kau tidak suka? baiklah aku akan memanggilmu Riyan." Febriyan tersenyum dan mengiyakan.

"terserah kau saja dokter!"

"aku tidak suka dipanggil dokter!" Febriyan berpikir sejenak.

"baiklah aku akan memanggilmu Bilah?" Nadia tersenyum dan mengangguk.

beberapa menit kemudian Febriyan telah sampai di apartemen milik Nadia, Febriyan tampak mengenali kawasan apartemen itu.

"ada apa? kenapa kamu terlihat bingung?" tanya Nadia saat melihat Febriyan melihat kanan dan kiri.

"tidak, sepertinya ini apartemen milik Kara?"

"memang, si tuan es itu berhadapan dengan apartemenku!" jawab Nadia ketus.

"bukan itu, maksudku ini adalah apartemen milik perusahaan Kara." Nadia melotot terkejut dengan itu seakan tidak percaya dengan perkataan Febriyan.

"ya sudah lah, akan ku urus mobilmu nanti. aku pulang dulu ya.." Nadia mengangguk dan melambaikan tangannya saat Febriyan berlalu pergi.

"hm.. mereka satu saudara tapi sifat mereka berbeda!" gumam Nadia saat memasuki apartemen nya.

diperjalanan pulang Febriyan terbayang senyum Nadia saat bermain dengan Bagas, Febriyan mengusap wajahnya kasar didalam mobil.

setelah sampai dirumah Febriyan menghampiri Bagas yang sedang tertidur pulas dikamarnya, saat itu juga ia terkejut melihat gelang yang ada ditangan Bagas. Febriyan mengambil gelang itu dan melihat nama Nadia tertera pada gelang itu, Febriyan menyimpan gelang itu dilacinya, ia berniat akan mengganti gelang itu dilain hari.

****

jangan lupa like dan komen kalian😍

beri saran/kritikan jika diperlukan😇

Terpopuler

Comments

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

wah bakalan rame nih kalo ada cinta segi tiga Thor.....lanjut

2021-07-20

0

Indra Dafais

Indra Dafais

wah ...wah...

2020-08-04

1

Yuyun Yunengsih

Yuyun Yunengsih

waduhh jadian sama siapa nih nantinya..

2020-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. KR
2 2. Dokter Nadia
3 3. Kesal
4 4. Lepaskan
5 5. Takdir
6 6. Es, Batu
7 7. Marah
8 8. Tersenyum
9 9. Kamu!
10 10. kamu lagi!
11 11. Dia ini
12 12. Perjodohan
13 13. Perjodohan 2
14 14. Calon
15 15. Lebih cepat, lebih baik
16 16. surat kontrak
17 17. Pertunangan
18 18. es krim
19 19. Hari pernikahan
20 20. kejailan Kara
21 21. Imut sekali
22 22. pesta
23 23. menunggu kamu
24 24. ciuman itu
25 25. khawatir
26 26. merindukannya.
27 27. mencintainya
28 28. mencintainya 2
29 29. pantaskah
30 30. terima kasih
31 31. istriku
32 32. jatuh cinta padamu
33 33. bercanda
34 34. kebencian
35 35. malam yang indah
36 36. Kara hentikan!
37 37. ditakdirkan
38 38. kesal sekali
39 39. kebakaran
40 40. pernikahan
41 41. Bahagia
42 42. Bulan madu
43 43. ular
44 44. ular 2
45 45. positif
46 46. positif 2
47 47. kebencian Risa
48 48. Anak kita
49 49. aku ingin bahagia
50 50. selamat ulang tahun Kara
51 51. beri aku cinta
52 52. pergi!
53 53. Risa
54 54. Risa 2
55 55. ucapan David
56 56. menjauhiku
57 57. Vano/Nadia
58 58. maaf
59 59. harus sehat
60 60. karakter baru
61 61. dua adek
62 62. tengah malam
63 63. bayi kita
64 64. bayi kita 2
65 65. bersedih
66 66. liburan
67 67. kehidupan baru
68 68. cemburu
69 69. cemburu 2
70 70. tolong!!!
71 71. syarat
72 72. syarat 2
73 73. kesalah pahaman
74 74. Naira
75 75. selalu mencintaimu
76 76. merasa
77 77. kembali
78 78. sentuhan
79 79. merindukan
80 80. Vano
81 81. papa
82 82. pulang
83 83. pulang 2
84 84. papa Naira
85 85. Amelia
86 86. tentu saja
87 87. akan kulakukan
88 88. sekali lagi
89 89. flashback
90 90. flashback 2
91 91. flashback off
92 92. bagus!!
93 93. (END)
94 94. Extra Part 1
95 95. Extra Part 2
96 96. Extra Part 3
97 97. Extra Part 4
98 98. Extra Part 5
99 99. Janji Adnan.
100 100. Adnan dan Naira
101 Naira Putri.
102 Sekretaris.
103 Pekerjaan.
104 Do You Remember?
105 Halo semuanya ....
106 kisah baruu.
107 LOVE STORY OF TWINS
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. KR
2
2. Dokter Nadia
3
3. Kesal
4
4. Lepaskan
5
5. Takdir
6
6. Es, Batu
7
7. Marah
8
8. Tersenyum
9
9. Kamu!
10
10. kamu lagi!
11
11. Dia ini
12
12. Perjodohan
13
13. Perjodohan 2
14
14. Calon
15
15. Lebih cepat, lebih baik
16
16. surat kontrak
17
17. Pertunangan
18
18. es krim
19
19. Hari pernikahan
20
20. kejailan Kara
21
21. Imut sekali
22
22. pesta
23
23. menunggu kamu
24
24. ciuman itu
25
25. khawatir
26
26. merindukannya.
27
27. mencintainya
28
28. mencintainya 2
29
29. pantaskah
30
30. terima kasih
31
31. istriku
32
32. jatuh cinta padamu
33
33. bercanda
34
34. kebencian
35
35. malam yang indah
36
36. Kara hentikan!
37
37. ditakdirkan
38
38. kesal sekali
39
39. kebakaran
40
40. pernikahan
41
41. Bahagia
42
42. Bulan madu
43
43. ular
44
44. ular 2
45
45. positif
46
46. positif 2
47
47. kebencian Risa
48
48. Anak kita
49
49. aku ingin bahagia
50
50. selamat ulang tahun Kara
51
51. beri aku cinta
52
52. pergi!
53
53. Risa
54
54. Risa 2
55
55. ucapan David
56
56. menjauhiku
57
57. Vano/Nadia
58
58. maaf
59
59. harus sehat
60
60. karakter baru
61
61. dua adek
62
62. tengah malam
63
63. bayi kita
64
64. bayi kita 2
65
65. bersedih
66
66. liburan
67
67. kehidupan baru
68
68. cemburu
69
69. cemburu 2
70
70. tolong!!!
71
71. syarat
72
72. syarat 2
73
73. kesalah pahaman
74
74. Naira
75
75. selalu mencintaimu
76
76. merasa
77
77. kembali
78
78. sentuhan
79
79. merindukan
80
80. Vano
81
81. papa
82
82. pulang
83
83. pulang 2
84
84. papa Naira
85
85. Amelia
86
86. tentu saja
87
87. akan kulakukan
88
88. sekali lagi
89
89. flashback
90
90. flashback 2
91
91. flashback off
92
92. bagus!!
93
93. (END)
94
94. Extra Part 1
95
95. Extra Part 2
96
96. Extra Part 3
97
97. Extra Part 4
98
98. Extra Part 5
99
99. Janji Adnan.
100
100. Adnan dan Naira
101
Naira Putri.
102
Sekretaris.
103
Pekerjaan.
104
Do You Remember?
105
Halo semuanya ....
106
kisah baruu.
107
LOVE STORY OF TWINS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!