tidak terasa waktu sudah satu minggu, Nadia pulang ke kawasan apartemennya, saat ia memarkirkan mobilnya ia menabrak mobil seseorang dan terkejut. dengan cepat ia keluar dari mobilnya dan melihat itu, Nadia melihat mobil itu penyok.
"maaf tuan, saya tidak sengaja.." Nadia terkejut saat seseorang yang keluar dari mobilnya adalah seseorang yang ia kenali.
"kamu!" ucap Nadia, dan pria itu yang tak lain adalah Kara. Kara melihat mobilnya yang ditabrak oleh Nadia.
"apa kau sengaja!"
"hei tuan tidak usah berteriak padaku ya, aku sudah bilang aku tidak sengaja." mereka saling memandang dengan perasaan kesal.
dengan kesal Nadia meninggalkan Kara, begitu juga dengan Kara. mereka menaiki lift yang sama, Nadia merasa bingung dengan itu.
"kenapa kau tidak menekan lantainya?" tanya Nadia, Kara hanya diam.
"dasar, tidak tahu sopan santun!" ucap Nadia lirih tapi didengar oleh Kara.
"hei nona, aku sangat sopan kepadamu, jika aku tidak sopan aku akan menyentuhmu disini!" Nadia sangat kesal dengan perkataan Kara.
setelah lift terbuka Nadia keluar dan Kara mengikuti dari belakang, Nadia sangat kesal ia pun berbalik. saat terbalik jarak antara Kara dan dia sangat dekat, karena itu saat Nadia berbalik menabrak tubuh Kara hingga terhempas ke belakang. Kara yang terkejut menangkap Nadia dalam pelukannya, beberapa menit mereka saling memandang.
"lepas! lepaskan aku tuan arogan! akh..." Kara menjatuhkan tubuh Nadia.
"apa.. apa yang kamu lakukan..." Nadia memegangi bokongnya yang terasa sakit.
"nona kau sendiri yang bilang meminta untuk dilepaskan, jadi aku lepaskan!" Kara melewati Nadia dan berlalu pergi masuk dalam apartemennya, Nadia terkejut apartemen Kara tepat didepan kamar apartemennya.
didalam apartemen Nadia, Nadia masih memegangi bokongnya yang terasa sakit. Nadia berjalan kearah kamar mandi, beberapa menit kemudian terlihat dirinya sudah rapi dengan dress ringan dan rambutnya yang basah saat ia mandi. Nadia bercermin dan memakai polesan yang natural, saat asik bercermin Nadia melihat bulan yang sangat cantik, iapun berjalan kearah balkon untuk melihat bulan itu.
"kamu sangat cantik bulan, apa kau sedang tersenyum kearahku.." gumam Nadia lirih, ia tersenyum merasakan cahaya bulan menyinarinya.
secara bersamaan...
didalam apartemen Kara, Kara sedang berada dalam kamar mandi. Kara menenangkan pikirannya dengan mandi air dingin, Kara merindukan Angel. Kara keluar dari kamar mandi menuju ke arah balkon, ia memandangi bulan yang tampak indah. Kara mengingat surat Angel, jika dirinya merindukan Angel, ia harus melihat bulan dan merasakan bulan tersenyum kearahnya.
"Angel.. aku merindukanmu.." gumam Kara menutup matanya.
****
Kara sudah memakai pakaian rapi dan lebih terlihat formal, begitu juga dengan Nadia yang terlihat cantik dengan mini dresnya. mereka sama sama keluar dari dalam apartemen mereka dan saling bertemu saat menutup pintu. Nadia memandangi Kara dengan sinis, begitu juga dengan Kara memandangnya dengan sinis pula.
"apa yang kau lihat?" ketus Nadia, mendapat tatapan sinis Kara tapi dalam hati Nadia Kara tetap terlihat tampan.
"apa aku yang melihatmu, bukankah kau yang melihatku?" Nadia menyadari perkataan Kara, iapun melangkah pergi begitu juga dengan Kara, lagi lagi mereka menaiki lift yang sama.
"hei aku dulu yang masuk, setelah itu kau!" ucap Kara, dengan cepat Nadia menarik lengan Kara.
"tidak, kau harus mengalah aku saja dulu!" ucap Nadia tidak kalah, mereka saling tarik dan akhirnya mereka terjatuh dan masuk bersama dalam lift.
Kara dan Nadia tetap diam selama lift berjalan hingga tujuan mereka, Kara melihat kearah dinding sebelah kanan dan Nadia melihat kearah dinding sebelah kiri. ditengah tengah mereka terdapat seorang laki laki yang menatap mereka bingung, seakan akan pria itu menjadi pemisah bagi mereka.
saat mereka bejalan keluar lift Nadia mendapat telfon dari seseorang, dan mendapat tugas darurat.
"halo... iya.. apa!.. oke saya segera kesana, kalian siapkan saja ruang operasinya." Nadia berlari dengan cepat kearah mobilnya, Kara hanya melihat Nadia berlalu pergi.
saat Kara ingin masuk kedalam mobilnya, Kara mendapat telfon dan bertuliskan nama Reno disana, Kara pun mengangkat telfon itu.
"halo ada apa?... apa!.. Oke oke aku akan kerumah sakit sekarang!" dengan cepat Kara melajukan mobilnya meninggalkan parkiran apartemen itu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
witing tresno jalaran Soko kulino.....lanjut thor
2021-07-19
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
ketemu lagi... jodoh emg gak kemana
2021-01-12
0
🅺ɪོᴋᴏ❦⃟ ⃟ ࿐
memang jodoh gak akan kemana
2020-07-20
0