Nadia, Dewi dan Nita bersenang senang dengan kegiatan mereka, dari memasuki toko baju, toko tas, toko sepatu dan toko toko lainnya. mereka menikmati dunia mereka selagi bersama.
mereka berhenti disebuah toko perhiasan, Dewi dan Nita sibuk memilih cincin, sedangkan Nadia sedang memilih gelang karena gelangnya entah hilang kemana, Nadia tidak tahu gelangnya ada pada Febriyan.
"Nad kamu milih yang ahkk.." seseorang menyenggol Nita hingga menabrak Nadia,
"heii hati hati dong!"
"maaf maaf!" ucap orang itu dan pergi.
"udah ah ayo kita makan aku lapar!" mereka pun membayar perhiasan yang mereka beli, setelah itu keluar dari sana.
saat perjalanan keluar dari toko itu, mereka melewati pintu keluar alarm pencurian berbunyi di toko itu. seketika mereka terkejut dan beberapa penjaga berdiri didepan mereka.
"maaf tas kalian harus kami periksa?" mereka terkejut dengan itu.
"tapi kami tidak membawa apapun!" ucap Dewi.
"mohon kerja samanya."
mereka pun menyerah dan memberikan masing masing tas mereka, mereka sangat malu ketika menjadi pusat perhatian beberapa orang disana. saat giliran tas Nadia diperiksa mereka menemukan sebuah cincin sedikit mahal ditasnya, membuat mereka terkejut.
"maaf anda harus kami bawa kekantor."
"ehh tidak bisa ini salah paham." ucap Dewi, Nadia sudah terlihat panik diwajahnya.
"maaf ini sudah jelas sebuah cincin ada diatas nona ini, jadi kami harus membawanya ke kantor untuk meminta penjelasan."
"pak tapi saya tidak tahu apa pun!" Nadia mencoba menjelaskan tapi mereka tetap memaksa Nadia untuk ikut ke kantor.
"lepaskan dia!!!"
teriak lantang seorang pria membuat semua orang menoleh kearah pria itu, Nadia merasa tidak asing dengan suara itu ia pun menoleh dan sesaat ia terkejut melihat Kara berdiri dengan angkuhnya disana, Kara perlahan melangkah kearah Nadia yang dipegangi oleh dua orang yang ingin membawanya ke kantor.
"sudah kukatakan lepaskan dia!" ucap Kara lagi.
"maaf pak kami harus membawanya, nona ini telah membawa cincin mahal tanpa membayar." Kara menatap kearah Nadia, Nadia menggelengkan kepalanya.
"kalian tidak tahu siapa aku?" para penjaga itu hanya saling memandang.
"KR, dan seorang calon istri dari KR tidak mungkin mencuri barang disini!" sontak semuanya terkejut dengan perkataan Kara, Nadia melototi Kara.
"tunjukkan cctv nya!"
mereka semua pun menurut apa kata Kara, dan benar saat melihat cctv itu hanyalah sebuah kesalahan. cincin itu masuk kedalam tas Nadia ketika seseorang menabrak Nita dan tanpa sengaja cincin itu jatuh kedalam tas Nadia tanpa disadari mereka.
petugas itu meminta maaf pada Nadia dan Kara, entah kenapa Kara terlihat marah dengan itu. terlihat Niko menghampiri mereka, Nita langsung mendekat kearah Niko.
"terima kasih!" ucap Nadia, Kara hanya diam.
"jangan bodoh menjadi wanita, kenapa kau diam saja!" Nadia hanya menunduk, kali ini Nadia tidak melawan perkataan Kara
"aku.. aku sangat takut, mereka tiba tiba menuduhku..." Nadia sedikit terisak, membuat Kara kesal kenapa harus menangis padahal Kara tidak marah padanya.
"tunggu tunggu, maksud nya calon istri KR itu apa?" pertanyaan dari Nita membuat Nadia tidak bisa menjawab, Kara pun terdiam.
"sayang... jadi KR ini mau menikah sama temen kamu Nadia, gatau sih kapan pastinya!" ucap Niko, Nita dan Dewi sangat terkejut dengan itu pasal nya Nadia tidak menceritakan apapun pada mereka.
mereka sedang asik bicara tiba tiba Reno membawa rekan bisnis Kara disana.
"Kara ini tuan Thomas,!" ucap Reno, Kara pun hanya diam
"halo tuan KR, bagaimana kabarmu?" tuan Thomas mengulurkan tangan pada Kara, Kara pun dengan senang hati menerima jabatan tangan itu.
"baik tuan Thomas, tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini!" tuan Thomas mengangguk pelan
"perkenalkan dia adalah istri dan anakku..."Kara pun tersenyum menyapa dengan sopan, Nadia terus memperhatikan wajah Kara.
apa semua itu palsu. batin Nadia.
"oh iya tuan Thomas perkenalkan mereka ini para sahabatku, dan dia.. adalah calon istriku." Kara merangkul bahu Nadia, Nadia sangat terkejut. bagaimana bisa Kara memamerkannya seperti itu, batin Nadia.
"halo.. Nadia.." ucap Nadia tersenyum manis, mereka berjalan menuju restoran untuk acara makan malam.
****
setelah acara makan malam mereka semua berpamitan untuk kembali, Nadia dan Kara berada dalam satu mobil, mereka hanya diam satu sama lain.
"Kara kenapa kau melakukan semua itu?" tanya Nadia, Kara pun menghentikan mobilnya dipinggir jalan.
"apa?"
"dengan mengatakan kalau aku calon istrimu!"
"untuk meyakinkan kedua orang tuaku jika aku benar benar ingin menikahimu, karena mereka adalah temen bisnis papa juga.!" jawab angkuh Kara.
"apakah harus seperti itu?"
"ya.."
Nadia menghela nafas dan menghempaskan tubuhnya pada kursi mobil Kara, Kara hanya tersenyum tipis. setelah beberapa menit mereka sampai dirumah Nadia.
"terima kasih untuk hari ini dan ditoko itu.." Kara hanya mengangguk
"maaf!" Nadia terkejut mendengar Kara mengatakan itu.
"maaf karena aku berkata yang tidak tidak kemarin!" Nadia sekilas tersenyum, Kara kesal karena Nadia tidak menjawabnya.
"ulangi lagi!" ucap Nadia.
"tidak!" Kara pun pergi dari sana dan Nadia tersenyum masuk dalam rumahnya.
didalam kamar Nadia...
Nadia berjalan kearah jendela yang tidak berpapasan dengan Kara, ia memandangi bulan dimalam itu, Nadia merasa bulan itu tersenyum kearahnya.
"sebenarnya dia sangat baik, tapi juga sangat kejam dan menyebalkan!" gumam Nadia,
secara bersamaan dikamar Kara...
Kara sedang duduk dihalaman rumahnya, ia memandangi bulan yang seperti sedang tersenyum kearahnya.
"Angel.. apa kau akan setuju jika aku menikah lagi?" gumam Kara melihat foto Angel
****
**jangan lupa like dan komen kalian😍, beri aku bintang 5🤗
dan beri saran/kritikan jika diperlukan😇**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
oke Thor .....lanjut
2021-07-20
0
Yuyun Yunengsih
ayo lupakan yg telah tiada ..buka lembaran baru
2020-06-20
0
Novianta Milala
mantap
2020-05-07
1