Dengan cepat Nadia berlari kearah perawat yang sudah menunggunya, beberapa perawat memberi pakaian untuk Nadia.
"ada apa dengannya?" tanya Nadia memeriksa denyut nadi pasiennya.
"dokter selamatkan suami saya!" tangis seorang wanita paruh baya, Nadia tidak tega melihatnya.
"nyonya anda tenanglah, saya akan berusaha menyelamatkan suami anda." Nadia membawa pmsuami wanita untuk masuk kedalam ruang operasi itu, wanita itu terus saja menangis.
"mama..." panggil seseorang kepada wanita itu, wanita itu pun menoleh dan meperlihatkan Kara berdiri dihadapannya, ya wanita itu adalah ibu Kumala.
"Kara.. papa mu nak.. " Kara memeluk ibunya yang sedang menangis itu.
"mama tenang ya, kenapa bisa seperti ini?" ucap Kara menghapus air mata ibunya.
"papa mu terpeleset dan jatuh dari tangga, mama sangat terkejut saat papa mu pingsan, apalagi dirumah tidak ada siapa siapa." Kara memeluk ibunya dengan erat dan berusaha menenangkan ibunya yang menangis.
didalam ruang operasi Nadia berusaha menyelamatkan pria itu yang tak lain adalah pak Wijaya ayah dari Kara. Nadia mencoba mengejutkan jantung pak Wijaya tapi tidak ada hasilnya, tapi Nadia tidak menyerah dia terus berusaha dan sampai akhirnya berhasil.
"dokter denyutnya sudah normal." ucap seorang suster.
"terima kasih ya Allah, terima kasih. baiklah siapkan ruang inap untuk pasien!" semua perawat mengangguk dan tersenyum, Nadia pun melepas semua baju yang ia gunakan untuk operasi tadi.
Nadia keluar dari ruang icu itu, ia terkejut dengan sosok Kara yang memeluk ibunya. terlihat wajah teduh Kara tidak terlihat dingin disana, Nadia pun mendekati mereka.
"permisi, nyonya suami anda berhasil kami selamatkan!" Kara dan ibunya menoleh kearah Nadia, ibu Kumala langsung memeluk Nadia. sedangkan Kara terkejut melihat Nadia dan terkejut lagi saat ibunya memeluk Nadia.
"terima kasih dokter, terima kasih.." Nadia membalas pelukan itu.
"nyonya.. berterima kasihlah pada Allah, karena kehendak Nya lah semua terjadi.." ucap Nadia tersenyum.
"dimana suami saya.."
"suami nyonya ada diruang inap, anda boleh mengunjunginya setelah semua selesai.." ibu Kumala langsung menghampiri suaminya, Nadia hendak mencegahnya tapi Kara memegang tangan nya.
"biarkan saja!" ucap Kara melepas tangan itu.
"aku tidak menyangka bertemu denganmu lagi!" celetuk Kara, Nadia sibuk melepas pakaian dokter yang ia kenakan.
"takdir yang membawamu kepadaku!" setelah mengatakan itu, Nadia pergi tanpa melihat kearah Kara.
Kara masuk kedalam ruangan ayahnya, terlihat ibunya sangat mengkhawatirkan ayahnya, Kara menghampiri ibunya dan memeluknya.
"Kara pulanglah kerumah..." pinta ibu Kumala disela memeluk putranya.
"iya.. Kara akan pulang secepatnya..." Kara mencium pucuk kepala ibunya.
saat Kara sedang sibuk menemani ibu dan ayahnya, ia mendapatkan telfon dari Reno yang harus menyuruhnya untuk datang.
"mama.. Kara pergi dulu ada sebuah pekerjaan yang peting.." Kara mencium ibunya dan berlalu pergi dari sana.
***
"halo.."
"Nad kamu bilang mau kemari?"
"iya iya aku kesana sekarang, tadi ada pasien gawat darurat."
"oke aku tunggu yaa.."
Nadia terburu buru membersihkan wajahnya, dan keluar dari ruangannya. hari ini adalah hari dimana dia bertemu dengan seseorang disebuah acara pertunangan. saat terburu buru berjalan keluar, Nadia bersimpangan dengan Kara hingga hampir membuat mereka tabrakan. Nadia terlihat kesal saat dirinya ingin kekanan Kara mengarah kekanan, saat dirinya mengarah kekiri Kara mengarah kekiri.
"stop!" teriak Kara, membuat Nadia melototinya.
"biarkan aku berjalan dulu."
"heii tuan.. anda kan seorang pria, seharusnya wanita dulu kau persilahkan!"
Kara dan Nadia saling pandang dengan pandangan mereka yang ingin sekali membunuh, tidak ada yang mau mengalah antara mereka.
"oke aku mengalah jalanlah!" ucap Nadia, Kara berjalan penuh kemenangan. tapi tidak sampai disitu saat Kara berjalan, Nadia menjegal kaki Kara hingga terjatuh dihadapannga.
"hahaha... wanita dulu yang akan jalan.." Nadia menertawakan Kara dan berlalu pergi tidak memperdulikan wajah kesal Kara.
"wanita sialan!" umpat Kara, ia berdiri merapikan pakaiannya.
****
Kara sampai ditempat yang ditujukan Reno, ternyata mereka menghadiri sebuah acara pesta teman mereka. dengan senang hati Kara memeluk temanmya itu, dan menyalami pasangannya.
"heii KR apa kabarmu?" ucap Niko teman bisnis Kara.
"baik Niko!, aku tidak menyangka kau akhirnya menikahinya bukan hanya main main..." Kara tersenyum tapi masih terlihat angkuh disana.
"wahh KR kapan kau akan menikah?" tanya Nita pasangan Niko.
"aku sudah menikah dulu.." Niko memegang tangan Nita dan memberinya isyarat, Nita pun mengangguk.
"hm.. sayang aku kesana dulu, temanku sudah datang.." Niko dan Kara pun menganggu, Nita berjalan mendekati temannya.
"hei Kara ada yang melihatmu disana!" ucap Reno, Kara pun melihat kearah Reno dan menyunggingkan senyum tipis.
"aku sudah tahu!"
"dia sudah menikah dan suaminya manajer restoran kita!" Kara hanya mengangguk dan berjalan menjauh.
"heii.. mau kemana kau?"
"akan aku beri pelajaran wanita itu..!" ucap Kara tanpa melihat ke arah Reno.
Kara mendekati wanita tersebut yang merupakan istri dari bawahannya, wanita itu terlihat ingin sekali menggoda Kara dan mulai berjalan mendekati Kara.
****
jangan lupa like dan komen kalian😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
seru thor
2021-07-19
0
Yuyun Yunengsih
lanjut ...pasti ketemu lagi sama dokter cantik
2020-06-20
2
Novianta Milala
pertemuan tdk segaja di pernikahan teman ya
2020-05-07
2