malam ini adalah malam dimana acara pertunangan Kara dan Nadia dilakukan, semua orang berlalu lalang menyiapkan semuanya.
Nadia sedang bersiap siap didalam kamarnya, disana menunjukan kegiatan yang dilakukan oleh Nadia. menggunakan make up sampai menggunakan gaun yang indah untuk pertunangannya. Nadia melihat wajahnya sendiri ke arah cermin, terlihat wajah sendu.
"huftt tenang Nad, ini hanya pertunangan, kalau kau sudah gugup begini bagaimana acara pernikahanmu nanti, bisa mati berdiri kamu!" gumam Nadia didepan cermin, saat seperti itu Nadia ingat dengan kontrak yang Kara buat ia merasa sedih dengan itu.
"kenapa aku harus sedih!" Nadia pun menghempaskan dirinya diatas kasur.
tok tok tok..
terlihat ibu Sabilah membuka pintu, ibu Sabilah mendekat kearah Nadia yang sedang duduk diatas kasurnya.
"ibu tahu kamu terpaksa melakukan ini!" Nadia tersenyum kearah ibunya
"ma.. Nadia senang jika mama dan papa senang, lagi pula usia Nadia sudah cukup untuk menikah jadi sudahlah jangan pikirkan apapun!" ibu Sabilah memeluk putri nya itu.
setelah beberapa menit kemudian Nadia turun dari atas kamarnya, ia menuruni anak tangga dengan anggun. semua orang menatap kecantikan yang dimiliki Nadia, Nadia menjadi pusat perhatian semua orang. beberapa media juga turut hadir disana, dan meliput kecantikan Nadia.
"hei KR, lihatlah calon tunangan mu, sangat mempesona." ucap Niko kepada Kara, Kara yang asik minum menoleh kearah Nadia.
Kara terpesona melihat kecantikan dan keanggunan Nadia, perlahan Kara melangkah mendekat kearah Nadia. Nadia sendiri terkejut ketika Kara mendekat kearahnya dan mengulurkan tangan padanya, Nadia menerima uluran tangan itu dan Nadia mulai mengalungkan tangannya pada lengan Kara, mereka terlihat sangat serasi.
"aku hanya ingin mereka melihat kita seperti bahagia, jangan berpikir yang tidak tidak!" bisik Kara, Nadia hanya diam dan tersenyum kearah tamu yang datang
Nadia dan Kara mulai dengan acara pertunangan mereka, mereka juga melakukan penukaran cincin. banyak teman Nadia yang datang, Nadia berbincang bincang dengan mereka.
"dokter, perkenalkan dia pada kami!" ucap teman Nadia, Nadia hanya tersenyum kecut dan melihat kearah Kara. terlihat Kara sedang menyapa dan berbincang dengan beberapa teman dan rekan rekan bisnisnya.
"Kara.." Kara pun menoleh dengan panggilan Nadia, Nadia terlihat ragu ragu saat ingin mengatakan sesuatu.
"iya?" ucap Kara dingin
"hm.. ini teman temanku, ingin berkenalan." Kara hanya terdiam dan melangkah mendekat kearah mereka.
"benarkah, kau tidak ingin memperkenalkan kami?" Nadi terkejut dengan itu, ia un memperkenal kan Kara pada teman temannya, terpancar senyum diajak Kara tapi Nadia yakini semua itu palsu.
"halo semua, terima kasih sudah datang pada acara pertunangan putra dan putri kami. berdirinya saya disini ingin mengumumkan kapan mereka akan dinikahkan!"
setelah mendengar perkataan pak Wijaya semua tamu mulai bersorak dan berbisik penasaran, Kara yang semula tersenyum menjadi sedikit suram begitu juga dengan Nadia yang bermain dengan Bagas langsung terdiam.
"kami sekeluarga berniat menikah kan mereka dalam waktu dekat 2 minggu lagi lebih tepatnya, karena lebih cepat lebih baik!" semuanya tampak gembira dengan kabar itu, bahkan awak media pun tak henti henti mengekspos acara itu.
Kara dan Nadia terkejut dengan itu, karena mereka tidak tahu akan secepat itu, mereka hanya saling pandang dari jauh, mereka tidak tahu harus apa lagi pula mereka juga tidak bisa berbuat apa apa.
setelah acara pertunangan selesai semua tamu sudah tampak meninggalkan rumah Nadia, Nadia masih berdiri dengan menggendong Bagas, sedangkan Kara duduk dikursi halaman rumah Nadia ia merasa sudah sangat pegal.
"baiklah, persiapkan diri kalian untuk menikah 2 minggu lagi!" ucap Febriyan pada Kara, Kara hanya diam.
"mas.. apa Angel akan senang?" Febriyan tersenyum dengan itu.
"Angel bahagia, jika kamu menemukan seseorang untuk pendamping hidupmu, kamu lupa dengan surat Angel."
"iya aku ingat!"
"Kara.. Nadia itu wanita yang baik, aku yakin nanti kau akan mencintainya."
"tidak, aku hanya mencintai Angel selalu.." Febriyan hanya menggelengkan kepala.
aku yakin, Nadia akan membuatmu jatuh cinta Kara, hanya dia yang akan menjadi kekuatan dan kelemahan mu nanti.
Nadia mencari cari keberadaan Febriyan sambil menggendong Bagas yang tertidur dalam gendongannya, Nadia melihat Kara dan Febriyan sedang duduk berdua, dia pun menghampiri mereka.
"mas.." ucap Nadia pelan agar tidak membangunkanmu Bagas, Febriyan dan Kara pun menoleh kearah suara itu.
"eh, Bagas.." ucap Febriyan ketika melihat Bagas tertidur digendongan Nadia.
"maaf Bilah, Bagas tidur digendonganmu lagi.." Nadia tersenyum, Febriyan ingin mengambil Bagas.
"tidak masalah mas,"
Kreekk....
saat Nadia memberikan Bagas pada Febriyan, Bagas menarik gaun yang dipakai Nadia hingga bagian bahu sampai dadanya terlihat. melihat itu dengan cepat Kara berdiri dihadapan Nadia, agar menutupi bagian yang terbuka dari Febriyan.
"Bil maafkan Bagas ya, dan.. aku tidak melihat apapun!" Nadia merasa malu dengan perkataan Febriyan, Kara melepas jasnya dan memberikan pada Nadia menutupi bagian dadanya.
"hm.. i..iya mas gak papa kok." ucap Nadia menahan malu.
"masuklah, ganti bajumu!" Nadia pun melangkahkan kakinya masuk dalam rumahnya.
"mas tidur dirumah saja, kasian Bagas jika harus perjalanan pulang!" ucap Kara pada Febriyan.
"iya Ka, ayo kita masuk!"
"makanya cari lah istri dan ibu untuk Bagas!" Febriyan menendang bokong Kara, Kara ingin membalas tapi tidak jadi karena ia melihat Febriyan membawa Bagas, mereka pun masuk kedalam rumah.
***
jangan bosen ya...
jangan lupa like dan komen kalian😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
Bagas nyamannya sama Bu dokter cantik sih, kenapa bukan Febriyan aja jodohnya ya...
2021-07-20
0
Yuyun Yunengsih
awal yg bikin aku g mnnnn gitu
2020-06-20
1
Novianta Milala
lnjt
2020-05-07
2