3. Kesal

Dua hari kemudian setelah kejadian kecelakaan itu, tangan Kara belum sembuh bahkan tangannya menggantung didepan dadanya menggunakan alat yang dipasang oleh Nadia dihari sebelumnya, tapi tidak menjadi penghalang untuk bekerja.

Kara sedang sibuk didepan komputernya dengan satu tangan Kara mengerjakan pekerjaannya sampai kegiatannya terhenti ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya.

"masuk!" ucap Kara dingin, dan terlihat Febriyan disana menggendong Bagas, Kara pun berdiri menghampiri mereka.

"hei pendekar apa kakimu sudah sembuh.." ucap Kara mencubit pipi Bagas dengan gemas.

"tentu saja.." Febriyan pun mendudukan Bagas ke sofa, Kara menghampirinya.

"Kara terima kasih.. kalau tidak ada kamu, entah apa yang terjadi padanya.." Kara tersenyum mendengar perkataan Febriyan.

"kenapa harus berterima kasih, dulu kau juga menyelamatkanku, jika tidak aku tidak akan berdiri disini." ucap Kara, Febriyan pun mengingat 5 tahun yang lalu dirinya menyelamatkan Kara yang hendak mati dengan meminum sebuah racun.

"haha kau benar.. Kara?"

"hm..?" jawab Kara yang fokus dengan Bagas.

"apa kau tidak mau menikah kembali?" pertanyaan Febriyan membuat Kara terdiam dan menyunggingkan senyumnya.

"sebaiknya kamu yang harus menikah lagi, untuk bisa mengurus putramu..." Febriyan malah tertawa.

"tidak.. aku hanya mencintai Ina.."

"aku juga, hanya mencintai Angel." sejenak mereka saling pandang dan tertawa renyah.

"om.. ayo kita kelumah satit.." pinta Bagas, Kara pun bingung dengan itu.

"oh iya, Bagas harus mengganti perbannya.. tapi aku ada jam ngajar hari ini!" Febriyan melihat kearah arloji nya, Kara menghela nafas.

"baiklah biar aku saja mengantar nya, dan aku juga akan melepas alat ini, aku benar benar tidak menyukainya." Kara menggendong Bagas dengan lengan yang tidak terluka, Febriyan terkejut dengan itu.

"apa kau yakin menggendongnya?"

"tentu saja, apa kau mau aku membiarkannya berjalan dengan kaki seperti itu?" Febriyan menggelengkan kepala, mereka pun berlalu pergi dari ruangan Kara.

"Kara aku titip putraku, nanti akan kujemput dia setelah selesai mengajar." Kara pun mengangguk dan memerintahkan supir untuk melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

setelah sampai dirumah sakit, Kara menggendong bagas dengan tangannya yang tidak terluka. Kara bingung mencari dokter itu, bahkan Kara tidak tahu siapa nama dokter itu, sampai suara Bagas

"doktel cantik.." suara Bagas membuat seorang dokter menoleh dan tersenyum,

Bagas meminta turun pada Kara dan berlari kearah Nadia, tapi saat berlari Bagas hampir saja ditabrak oleh seseorang jika Kara tidak menariknya hingga tubuh Bagas berada diatas tubuh Kara.

"Akhhh..!" teriak Kara saat tangannya yang terluka tertindi tubuh Bagas, Nadia terlihat terkejut dengan cepat Nadia menghampiri mereka.

"apa kau tidak apa apa, sayang apa kau baik baik saja." Bagas mengangguk kan kepala, perhatian Nadia tertuju pada Kara yang merintih kesakitan.

Nadia membantu Kara berdiri dan tidak ada penolakan, Kara terdiam saat Nadia membantunya berdiri untuk pertama kalinya setelah lima tahun seorang wanita menyentuh. Nadia membantu Kara keruangannya untuk dirawat, Bagas digendong ole salah satu perawat.

"seharusnya kau lebih berhati hati tuan!" ucap Nadia membuka alat pada tangan Kara, Kara hanya mengeryitkan dahinya.

"apa kau tidak bisa hanya melepas itu dan tidak usah mengomel dokter!" ucap Kara tiba tiba, Nadia pun kesal ia menekan lengan Kara yang terkilir.

"akhh.." Kara berteriak kesakitan, membuat Nadia tersenyum sinis.

"beraninya kau!"

"tuan!! awas!!"

Kara hendak berdiri tapi malah menabrak Nadia, karena tubuhnya sangat dekat dengan Nadia. saat Nadia tersenrak kebelakang dengan cepat Kara menggapai pinggang Nadia dan membuat mereka sangat dekat. mereka saling pandang, sedetik, dua detik, tiga detik, Kara tersadar dan melepas tubuh Nadia.

"aku tidak perlu memakainya lagi!" ucap Kara saat melihat Nadia ingin memasangnya.

"tidak tuan, kau harus memakainya agar tanganmu tidak sakit lebih parah!" Nadia tetap memasang itu pada lengan Kara, aneh nya Kara tidak menolak dan malah ter diam.

"apa kau tidak tahu siapa aku?" tanya Kara, Nadia diam tidak menghiraukannya ia tetap fokus dengan pekerjaannya memasang alat pada lengan Kara.

"dokter tuli.. akh.." Nadia menekan lengan Kara, Kara sangat marah dengan itu.

"sudah selesai tuan! oh iya nama saya dokter Nadia bukan dokter tuli!" setelah mengatakan itu Nadia keluar dari sana, Kara menyunggingkan senyum nya tapi hilang beberapa detik kemudian.

Nadia terus mengumpat kekesalannya pada Kara.

"menyebalkan, dia pikir dia itu siapa emangnya dia bos besar apa!" Nadia melampiaskan kekesalannya pada kertas didepannya.

"Nad, kenapa?" tanya Dewi melihat temannya kesal.

"aku kesal, kau tahu dia menjuluki tuli apaan coba." Dewi marah dengan perkataan Nadia.

"kamu lucu ya.. emang kesal sama siapa, aku baru liat loh kamu sangat kesal gini.

"hiss.. Dewi... pria itu loh yang tinggi brewokan gan.. eh nggak maksudku gaya sok pakai jas!" Dewi mengerti siapa yang dimaksud oleh Nadia.

"oh.. KR."

"KR?, kamu kenal?" Dewi mengangguk.

"Nadia,, siapa sih yang gak kenal dengan seorang KR, ceo tampan, angkuh dan anti dengan wanita, dijamin deh kalau dia udah cinta sama cewek gak bakal selingkuh!" Dewi tertawa, Nadia semakin kesal dengan itu.

"siapa tahu kamu naksir dia!"

"siapa juga yang mau dengan dia!, liat tampangnya saja seperti itu hii.." ucap Nadia dan berlalu pergi.

"Nad, mau kemana?" tanya Dewi mengikuti langkah Nadia

"mau pulang!" ucap Nadia tanpa menoleh Dewi.

Terpopuler

Comments

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

pandangan pertama awal dia berjumpa....mula benci jadi rindu

2021-07-19

0

Indra Dafais

Indra Dafais

awal yang bagus

2020-08-04

1

🅺ɪོᴋᴏ❦⃟ ⃟ ࿐

🅺ɪོᴋᴏ❦⃟ ⃟ ࿐

wowo seru nih

2020-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. KR
2 2. Dokter Nadia
3 3. Kesal
4 4. Lepaskan
5 5. Takdir
6 6. Es, Batu
7 7. Marah
8 8. Tersenyum
9 9. Kamu!
10 10. kamu lagi!
11 11. Dia ini
12 12. Perjodohan
13 13. Perjodohan 2
14 14. Calon
15 15. Lebih cepat, lebih baik
16 16. surat kontrak
17 17. Pertunangan
18 18. es krim
19 19. Hari pernikahan
20 20. kejailan Kara
21 21. Imut sekali
22 22. pesta
23 23. menunggu kamu
24 24. ciuman itu
25 25. khawatir
26 26. merindukannya.
27 27. mencintainya
28 28. mencintainya 2
29 29. pantaskah
30 30. terima kasih
31 31. istriku
32 32. jatuh cinta padamu
33 33. bercanda
34 34. kebencian
35 35. malam yang indah
36 36. Kara hentikan!
37 37. ditakdirkan
38 38. kesal sekali
39 39. kebakaran
40 40. pernikahan
41 41. Bahagia
42 42. Bulan madu
43 43. ular
44 44. ular 2
45 45. positif
46 46. positif 2
47 47. kebencian Risa
48 48. Anak kita
49 49. aku ingin bahagia
50 50. selamat ulang tahun Kara
51 51. beri aku cinta
52 52. pergi!
53 53. Risa
54 54. Risa 2
55 55. ucapan David
56 56. menjauhiku
57 57. Vano/Nadia
58 58. maaf
59 59. harus sehat
60 60. karakter baru
61 61. dua adek
62 62. tengah malam
63 63. bayi kita
64 64. bayi kita 2
65 65. bersedih
66 66. liburan
67 67. kehidupan baru
68 68. cemburu
69 69. cemburu 2
70 70. tolong!!!
71 71. syarat
72 72. syarat 2
73 73. kesalah pahaman
74 74. Naira
75 75. selalu mencintaimu
76 76. merasa
77 77. kembali
78 78. sentuhan
79 79. merindukan
80 80. Vano
81 81. papa
82 82. pulang
83 83. pulang 2
84 84. papa Naira
85 85. Amelia
86 86. tentu saja
87 87. akan kulakukan
88 88. sekali lagi
89 89. flashback
90 90. flashback 2
91 91. flashback off
92 92. bagus!!
93 93. (END)
94 94. Extra Part 1
95 95. Extra Part 2
96 96. Extra Part 3
97 97. Extra Part 4
98 98. Extra Part 5
99 99. Janji Adnan.
100 100. Adnan dan Naira
101 Naira Putri.
102 Sekretaris.
103 Pekerjaan.
104 Do You Remember?
105 Halo semuanya ....
106 kisah baruu.
107 LOVE STORY OF TWINS
Episodes

Updated 107 Episodes

1
1. KR
2
2. Dokter Nadia
3
3. Kesal
4
4. Lepaskan
5
5. Takdir
6
6. Es, Batu
7
7. Marah
8
8. Tersenyum
9
9. Kamu!
10
10. kamu lagi!
11
11. Dia ini
12
12. Perjodohan
13
13. Perjodohan 2
14
14. Calon
15
15. Lebih cepat, lebih baik
16
16. surat kontrak
17
17. Pertunangan
18
18. es krim
19
19. Hari pernikahan
20
20. kejailan Kara
21
21. Imut sekali
22
22. pesta
23
23. menunggu kamu
24
24. ciuman itu
25
25. khawatir
26
26. merindukannya.
27
27. mencintainya
28
28. mencintainya 2
29
29. pantaskah
30
30. terima kasih
31
31. istriku
32
32. jatuh cinta padamu
33
33. bercanda
34
34. kebencian
35
35. malam yang indah
36
36. Kara hentikan!
37
37. ditakdirkan
38
38. kesal sekali
39
39. kebakaran
40
40. pernikahan
41
41. Bahagia
42
42. Bulan madu
43
43. ular
44
44. ular 2
45
45. positif
46
46. positif 2
47
47. kebencian Risa
48
48. Anak kita
49
49. aku ingin bahagia
50
50. selamat ulang tahun Kara
51
51. beri aku cinta
52
52. pergi!
53
53. Risa
54
54. Risa 2
55
55. ucapan David
56
56. menjauhiku
57
57. Vano/Nadia
58
58. maaf
59
59. harus sehat
60
60. karakter baru
61
61. dua adek
62
62. tengah malam
63
63. bayi kita
64
64. bayi kita 2
65
65. bersedih
66
66. liburan
67
67. kehidupan baru
68
68. cemburu
69
69. cemburu 2
70
70. tolong!!!
71
71. syarat
72
72. syarat 2
73
73. kesalah pahaman
74
74. Naira
75
75. selalu mencintaimu
76
76. merasa
77
77. kembali
78
78. sentuhan
79
79. merindukan
80
80. Vano
81
81. papa
82
82. pulang
83
83. pulang 2
84
84. papa Naira
85
85. Amelia
86
86. tentu saja
87
87. akan kulakukan
88
88. sekali lagi
89
89. flashback
90
90. flashback 2
91
91. flashback off
92
92. bagus!!
93
93. (END)
94
94. Extra Part 1
95
95. Extra Part 2
96
96. Extra Part 3
97
97. Extra Part 4
98
98. Extra Part 5
99
99. Janji Adnan.
100
100. Adnan dan Naira
101
Naira Putri.
102
Sekretaris.
103
Pekerjaan.
104
Do You Remember?
105
Halo semuanya ....
106
kisah baruu.
107
LOVE STORY OF TWINS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!