siang ini Kara pergi ke kantornya, nampak dia sedang sangat kesal. aura dingin dirasakan oleh semua bawahannya, Kara dengan angkuh berjalan menuju lift pribadinya.
setelah sampai diruangan nya Kara masuk dan sedikit membanting pintu ruangannya sedikit keras, membuat Reno yang ada dibelakang nya terkejut dan menggelengkan kepala.
"Kara kau kenapa?" tanya Reno, Kara menghempaskan dirinya pada kursi pribadinya.
ada apa denganku kenapa aku memikirkan wanita itu, kenapa aku kesal.
"Reno, aku memutuskan akan pulang kerumah utama saja, menemani ibuku!" ucap Kara setelah diam beberapa menit.
"kenapa tiba tiba, kau pulang saja tidak pernah kesana!"
"hm.. mama memintaku pulang, kau tahu kedua kakak ku itu ada dibandung, jadi mereka sendirian dirumah besar itu!"
"hm.. oke, ada lagi?" tanya Reno, Kara tampak berpikir.
"mari kita ke klub malam ini!" Reno bingung dengan Kara, Kara tidak pernah seperti itu.
"sekarang aku akan ke apartemenku dulu!"
"Kara kita baru sampai, bagaimana pekerjaanmu?" Reno tampak kesal dengan sifat Kara
"kau yang urus!" Kara meninggalkan Reno begitu saja,
"jika bukan dia bosnya, sudah kuhajar habis habisan dia!" umpat Reno menendang meja Kara.
***
Nadia telah selesai membersihkan dirinya, Nadia membuat coklat hangat disebuah cangkir. Nadia membawa coklat hangat itu dan mendudukan dirinya didekat jendela, ia meminum coklat hangat itu danembaca sebuah buku novel.
"hm.. membosankan sekali, ini waktunya aku libur seharusnya aku bersenang senang.." Nadia berdiri dari duduknya dan berganti pakaian.
setelah beberapa menit Nadia telah bergantian dengan pakaian yang santai, ia memakai dres mini berwarna salem cocok dengan kulitnya yang putih. dengan make up yang natural dan tidak terlalu tebal, ia menggunakan lipstik pink nude serasi dengan pakaian yang ia gunakan.
Nadia ingin mengambil kunci mobil tapi ia lupa kalau mobilnya masih ada pada Febriyan,
"ya ampun aku lupa, mobilnya ada di pak Riyan!" Nadia menepuk dahinya sendiri.
drrt drrt drrt
hp Nadia berbunyi, tertulis nama mama disana dengan segera Nadia mengangkat telfon itu.
"halo ma?"
"kamu apa kabar nak?"
"baik mama.."
"Nad apa kamu gak mau tinggal sama mama aja.."
Nadia diam dengan perkataan ibunya, menurutnya benar juga dari pada tinggal diapartemen kesepian mending dirinya tinggal dengan sang ibu yang bisa menemaninya.
"hm.. iya deh ma, nanti Nadia usahain pulang."
"mama dan papa ini sendirian, masak kamu gak kasian sama mama dan papa?"
"iya mama sayang Nadia pulang nanti sore!"
"oke mama tunggu kamu pulang ya.."
"iya mama sayang, Nadia beres beres dulu ya.."
Nadia pun mematikan telfon itu, ia membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya. Nadia melihat ke langit langit kamarnya, ia seakan terbiasa hidup sendiri seperti ini. bahkan Nadia tidak pernah berpikir untuk berkencan dengan seorang pria atau pun berkenalan dengan siapapun.
Nadia memutuskan untuk mengemasi barang barangnya untuk pulang kerumah besar ayahnya, saat semua beres ia mengambil dompet dan tasnya, lagi lagi dia lupa bahwa mobilnya belum kembali.
Nadia keluar dari kamarnya membawa koper besar miliknya, saat keluar dia berpapasan dengan Kara yang akan masuk dalam apartemennya. kedua nya bertemu tidak saling melihat dan hanya saling membelakangi. Nadia berjalan menjauh dari apartemennya dan menghadang taksi diluar, Nadia pun berlalu pergi dari sana.
***
Kara masuk ke apartemen nya, ia membaringkan tubuhnya diatas kasurnya. Kara merasa merindukan Angel hari ini, ia memegang foto Angel yang ada di bingkai foto mejanya. Tiba tiba Kara merasakan kehadiran Angel disampingnya, ia merasakan tangan Angel menutup matanya. Kara pun memejamkan matanya, saat memejamkan matanya terbayang wajah Nadia disana, Kara terkejut ia langsung membuka matanya dan mendudukan dirinya.
"apa yang kulakukan?, kenapa wajah wanita itu!" gumam Kara, ia melihat foto Angel dan memasukkannya kedalam sebuah laci.
Kara pun membereskan semua barang barangnya dan siap pulang kerumah utama. Kara pun keluar dari apartemen nya menuju kearah mobil, saat sudah didalam mobil Kara menyempatkan diri untuk menghubungi Reno.
"Ren, aku pulang kerumah utama sekarang?"
"sekarang?"
"ya.. kalau ada apa apa hubungi aku, dan jangan lupa nanti ke klub!"
"baiklah, hati hati!"
"hm.."
Kara mematikan telfon nya, dan ia mulai melajukan mobilnya.
Nadia datang ketempat dimana mobilnya berada, ternyata benar mobil itu ada disana dan dijaga oleh seseorang. Nadia berjalan kearah mobilnya,
"permisi, bapak siapa ya?" tanya Nadia pada seorang berpakaian satpam
"eh ini non dokter Nadia ya.. saya ini satpamnya pak Febriyan, ditugaskan buat jaga mobil ini!"
"oh iya pak, saya Nadia terima kasih ya pak, tolong sampaikan juga pada pak Riyan." satpam itu mengangguk.
satpam itu membantu Nadia memasukkan koper besarnya dan Nadia pun melajukan mobilnya.
***
beberapa menit kemudian Nadia sampai di rumah besar ayahnya, begitu juga dengan Kara yang sampai dirumah ayahnya. Nadia turun dari mobil nya dan sudah disambut dengan pembantu membawakan kopernya, begitu juga dengan Kara yang turun dari mobilnya juga disambut dengan pembantunya.
Nadia merasa lelah ia pun masuk kedalam kamar yang sudah disiapkan untuknya, begitu juga dengan Kara ia langsung masuk dalam kamarnya dan ingin beristirahat.
"hm.. rumah ini jauh dari rumah sakit, tapi ya sudah lah." gumam Nadia, ia berjalan mendekati jendela kamarnya dan akan membukanya
"jarang sekali aku ada disini, ternyata dengan keluarga lebih nyaman!" gumam Kara, ia berdiri dan melangkah mendekati jendela kamarnya.
secara bersamaan mereka membuka jendela kamar masing masing, dan keduanya pun saling terkejut.
"kamu!!"
***
jangan lupa like dan komen kalian😍
tekan bintang 5 dan jadikan favorit kalian 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
ternyata mereka tetanggaan ya.....nggak nyangka aja.....🤭🤭🤭
2021-07-20
0
Yuyun Yunengsih
🤣🤣🤣luca ya apakah pertanda..
2020-06-20
0
Tri Widayanti
🤣🤣
2020-05-22
0