Bab. 11

Keesokan harinya Randi pergi bekerja setelah selesai serapan. Dengan tampang yang terlihat tidak ada beban sama sekali.

"Tuan, ada bahan makanan yang sudah habis." mbok Asih berkata pelan sambil beberes piring bekas makan Randi.

"Hmm, nih.. Beli yang di butuhkan di rumah ini." Randi memberikan uang cash kepada Mbok Asih, karena dia memang suka belanja di pasar, dia tidak mengerti kalau di mall. Mbok Asih menerima uang tersebut dengan senyuman. Dari Tuannya kecil dia sudah di percaya untuk urusan rumah tangga di kediaman ini.

Randi berangkat dengan sopir pribadinya. Dia jarang menyetir sendiri karena dia kadang tidak fokus.

Setelah Randi pergi baru Arya keluar dari kamarnya dengan pakaian olah raga, sebelum bekerja dia biasanya nge-gym di ruang khusus olah raga di dekat kolam renang.

Dengan bersiul pelan dia memasuki ruangan gym, dan mulai dengan treadmil.

Setelah Mbok Asih selesai membersihkan dapur, dia bersiap - siap hendak pergi kepasar.

Ketika dia hendak keluar, dia bertemu dengan Airin yang turun kebawah.

"Nyonya, apa yang anda butuhkan?" Mbok Asih menanyakan apa kebutuhan nyonya rumahnya.

Airin memperhatikannya, dia melihat pakaian mbok Asih lebih rapi.

"Mbok mau keluar?" Airin malah bertanya.

"Iya nyonya, ada yang perlu saya beli, bahan dapur dan lainnya." jawabnya sambil tersenyum.

"Ya sudah, pergi saja, saya akan membuat serapan untuk saya sendiri."

"Tidak apa- apakah nyonya?"

"Ya tidak apa - apa. Oya aku dengar suamiku sudah pulang, dimana dia sekarang?" Airin penasaran juga melihat suaminya itu, sudah pulang tapi tidak menyapanya.

"Tuan sudah berangkat kerja nyonya, mas Arya lagi di ruang olah raga" mbok Asih menjelaskan apa yang di lakukan orang - orang si rumah itu.

"Oh, ok deh, saya kedapur dulu buat serapan" ucapnya sambil berjalan menuju dapur.

Kemudian dia didapur membuka kulkas untuk melihat apa yang harus dia masak.

'Hmm, kayaknya enak nih masak mie goreng,' gumamnya.

Dia mengeluarkan sedikit udang, cumi dan ayam, dia mulai memotong kecil - kecil. Beberapa sawi dan wortel.

Dia mulai menumis per-bawangan dan setelahnya memasukan daging ayam, cumi dan udang. Tidak lupa juga dia menaruk telur ayam.

Setelah Arya selesai dari ruangan gym, dia langsung nyebur kedalam kolam dan tak berapa lama dia keluar dari kolam dan melilitkan handuk di bagian bawah badannya.

Dia keluar dari sana untuk berganti baju ke kamarnya, dia melewati ruang keluarga. Tapi sebelum dia menaiki tangga, dia mencium aroma masakan yang enak.

"Mbok Asih lagi masak apa nih?" gumamnya, dia menuju arah dapur, apa lagi setelah berolah raga dia sangat kelaparan.

Di ambang pintu dapur dia terperanjat, melihat wanita yang menurut dia seksi dengan memakai daster sampai pangkal pahanya.

'Ternyata daster itu kependekan sedikit.' gumamnya. Biar bagaimanapun, dia yang memilih pakaian itu untuk ibu tirinya. Ternyata tinggi tubuh Airin tidak bisa di tebak Arya saat membeli pakaian tersebut.

Dia mendekat dan secara spontan memeluk wanita itu dari belakang.

"Mom.." panggilnya pelan dan setengah berbisik.

Airin sedikit tersentak karena terkejut.

"Arya, kamu ngagetin saja. Dari mana kamu ini kok basah basah?" tanyanya tanpa menoleh dan masih sibuk dengan mengaduk mie di dalam wajan.

Dia hanya merasakan air menetes kebahunya dari rambut Arya. Ada aroma kaporit yang bercampur dengan air.

"Baru habis dari berenang" sahutnya yang masih meletakkan dagunya di atas bahu Airin.

"Ya udah, habis ini kamu bisa serapan, nih sudah aku masakin mie goreng. Sana ganti baju" suruh Airin, karena saat hangat lebih enak di makan.

"Keliahatannya enak, tapi lebih enak nyium Mommy," bisiknya di telinga Airin. Wanita itu sediki merinding karena merasakan hembusan nafas Arya di lehernya.

Arya mematikan kompor di depan mereka , dan membalikkan tubuh Airin, Airin sedikit terbelalak ketika melihat Arya yang masih bertelanjang dada. Jantungnya berdetak kencang melihat pemandangan ini.

"Kemana mbok Asih? Mengapa Mommy yang memasak?" tanyanya dengan menyandarkan Airin di meja pantri.

"Mbok asih lagi kepasar" jawab Airin

"Oh" dan dia langsung menarik Airin kedalam pelukannya.

"Arya, jika ayahmu tahu kita bisa bahaya," Airin sedikit ketakutan dan memberi alasan agar Arya berhenti bertindak lebih.

"Tidak akan tahu kalau tidak di katakan" Godanya lagi.

"Bukannya ada CCTV di sini?" Airin menebak, karena rumah sebesar ini, tidak mungkin kalau tidak ada kamera pengintai.

"Tidak, ayah tidak memasang CCTV di dalam rumah, hanya di luar." Ucapnya yang masih tetap menatap wajah Airin yang memerah.

"Tapi ini tidak baik." dia berusaha untuk menyadarkan Arya agar tidak melakukan hal yang lebih lagi.

Terpopuler

Comments

end

end

ceritax laen

2024-09-24

0

Yura_K🦖(?)

Yura_K🦖(?)

bahaya nih arya

2024-07-13

4

ria sufi

ria sufi

aduh Arya bahaya

2024-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!