Bab. 9 Keterkejutan Randi

Setelah seminggu di luar kota, hari ini Randi kembali kerumah, dia bertingkah biasa saja, tidak ada hal yang membuat dia berbeda hari ini. Dia sudah melupakan hal- hal yang dia anggap tidak penting untuk di ingat.

"Selamat datang tuan." ucap mbok Asih kepada majikannya, dia mengambil tas dari tangan pria itu.

"Bagaimana keadaan rumah selama aku pergi?" dia menatap Mbok Asih ingin mendengar kabar yang belum dia ketahui.

"Keadaan rumah baik - baik saja tuan, hanya saja beberapa hari nyonya sakit."

"Sakit? Sakit apa?" Randi mengerutkan keningnya, seolah dia sudah dimensia akut.

"Tuan, apa tuan lupa ketika malam pengantin anda?" mbok Asih melebarkan matanya dan merasa serba salah untuk mejelaskan.

"Oh, perempuan - perempuan ini sangat merepotkan, mereka terlalu lemah. Begitu saja sudah tepar beberapa hari, Ck."

Dia melepaskan ikatan dasi dari lehernya, merasa sedikit kegerahan yang dia tidak tahu dari mana panas itu datang menerpa. Dia sangat meremehkan tentang kesakitan orang lain.

Dia melangkah keatas menuju kamarnya, "Bik, buatkan aku kopi dan bawa ke kamar." sebentar berhenti untuk memberi tugas ke mbok Asih.

"Baik tuan." mbok Asih mengangguk dan meletakkan tas tuannya di ruangan kerja di lantai dasar, kemudian berlari kedapur untuk membuat kopi sesuai pesanan tuannya.

Sementara itu Randi masuk kekamar dan melemparkan tali dasi itu ke atas tempat tidur. Dia mendudukan bokongnya di atas sofa yang berada di dekat jendela kamarnya. Seolah dia memikirkan sesuatu, dia berdiri lagi, berjalan menuju lemari.

Karena kebiasaannya dahulu, dia suka lupa apa yang terjadi saat dia bersama mantan - mantan istrinya. Kali ini dia meletakkan kamera di tempat tersembunyi dan merekamnya.

Di tangannya saat ini semua kamera dengan memory card, dia mengeluarkan memory card itu dan memasukkannya ke ke samping laptopnya.

Dia mulai mengklik data di dalam Card tersebut, ketika dia menonton vidio itu, dia membelalakan matanya karena terkejut. Dia sangat tidak menyangka laki- laki yang berbuat keji di vidio itu adalah dirinya sendiri.

Dia baru mengetahui kebejatannya dari rekaman itu, coba seandainya rekaman itu di berikan orang lain, mungkin dia merasa bahwa itu di edit atau semacamnya.

Tapi ini benar - benar dia yang merekamnya, dia menggosok wajahnya dengan kedua tangannya, sesekali dia menarik rambutnya agar dia bisa merasakan sakit dari pangkal rambutnya itu.

Tapi dia masih melanjutkan untuk menonton, dia tersentak saat melihat adegan yang lain.

"Tunggu" dia menghentikan vidio dan mengamati wajah istrinya, "Pingsan? Jadi malam itu dia sempat tidak sadarkan diri? Dan aku malah masih melanjutkannya." Wajahnya memerah menahan amarah yang dia lakukan sendiri.

Dia menarik rambutnya dengan kedua tanganya sambil menunduk di meja kamarnya, kedua sikunya bersandar pada pahanya.

"Aku, ternyata sebejat itu, pantasan ke dua mantan istriku tidak ada yang bisa bertahan ternyata seperti ini." kesedihan di wajahnya terlihat jelas. Tanpa dia sadari ternyata air matanya menetes, dia mengingat cinta pertamanya.

"Maafkan aku Sinta... Apakah kamu dulu sesakit itu, sungguh aku tidak sadar, aku tidak menyangka karena perbuatanku kamu meninggal, aku memang tidak layak menjadi suamimu." gumamnya pelan.

Sinta adalah istri pertamanya dan juga cinta pertamanya, dia tidak menyangka karena obat yang dia minum, dia menjadi berhalusinasi menjadi brutal begitu.

Dia hanya berfikir bahwa orang yang di depannya dia kira adalah ayahnya yang di kutuk menjadi binatang. Jadi dia ingin menyiksanya lebih sadis lagi.

Dia pernah berfikir, bahwa dia di kutuk dan tidak bisa memiliki istri seumur hidup, karena ke 2 istrinya semuanya meninggal di pagi hari saat dia terbangun.

Setelah melihat vidio ini, dia baru menyadari, ternyata kematian mereka akibat dirinya sendiri. Dia menangis membayangkan Cintanya yang sangat menderita saat bersamanya malam itu.

"Aaarrggh.. Ini semua karena ayah!" ucapnya dengan marah.

Tok tok tok..

"Masuk" dia melap air matanya yang tadi sempat keluar.

"Ini kopinya tuan." mbok Asih masuk.

"Ya, tarukan saja di meja ini" dia menunjuk meja yang di atasnya ada laptop yang tadi dia gunakan, saat ini vidio itu sudah dia hentikan, tanpa melihat sampai akhir.

Dalam dadanya berkecamuk perasaan marah, sedih dan frustasi. Dia membenci pil itu, tapi dia juga akan frustasi jika tidak mengkonsumsinya.

Terpopuler

Comments

zylla

zylla

pil apa ini? mencurigakan.

2024-07-15

2

imelna

imelna

lnjut thor💪💪💪

2024-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!