Bab. 13

Hari ini Airin memberi pesan kepada Mbok Asih kalau dia pergi keluar rumah untuk jalan - jalan. Dia merasa seperti sudah lama dia terkurung, jadi perlu untuk melihat- lihat keadaan di luar sana.

"Katakan pada Arya atau suami saya, tidak perlu mencari saya, nanti sore saya akan kembali. Saya hanya ingin mencari seseorang." begitu pesan yang dia smpaikan kepada Mbok Asih.

"Baik Nyonya." jawab Mbok Asih.

Kemudian Taxi yang di pesan Airin telah datang, dia tidak berani memakai mobil yang ada di rumah. Dia juga harus menjaga jati dirinya yang di kenal orang sebagai orang dari desa.

Kalau tiba- tiba dia bisa mengendarai mobil kan tidak lucu, jangankan nyetir mobil, mungkin mengendarai motor saja pemilik tubuh ini belum tentu tahu, pikir Airin. Dia masih merasa geli di dalam hatinya, bagaimana juga ini suatu ke ajaiban yang tidak pernah dia bayangkan.

Bisa hidup lagi di dalam tubuh orang lain, itu.. Itu suatu keberuntungan yang besar bagi Airin. Dia bisa kembali lagi melihat bagian dunia dari sisi lain hidupnya.

Dia menyuruh sopir mengantarnya ke Apartemen terbaik dan terbesar di kota itu, ketika dia menjadi seorang Mafia, dia tinggal di sini. Sementara kedua anaknya bersama ibu angkatnya. Dia datang kesana jika ada hari libur.

Saat ini dia berdiri di depan pintu Apartemennya, dia menekan Password pada pintu itu.

Klik

Terbuka, betapa senangnya dia, dengan bergegas dia masuk kedalam, setelah menutup pintu.

"Aahh... Sweet Home sweet" serunya dengan merentangkan tangannya dan menjatuhkan dirinya di sofa.

Dia menarik nafas dalam- dalam, "Aku masih hidup walau dengan tubuh orang lain." Dia memejamkan matanya, berlahan - lahan menghirup aroma yang sangat dia rundukan. Membelai sofa yang dia duduki dengan lembut.

Ada air mata menetes di pinggir matanya, "Terima kasih Tuhan, kau memberiku kesempatan lagi, akan aku balas kalian semua...!" teriaknya.

Dia masuk kedalam kamarnya, membuka brangkas, kartu - kartunya masih di sana, dan juga.... Ponselnya!

"Aaaa.. Iya, aku ingat terakhir bertugas aku tidak membawa ponselku." Serunnya kegirangan.

Dia sengaja setiap mejalankan misi tidak membawa ponsel, atau benda lain yang akan mengganggunya ketika menjalankan tugasnya. Dia orang yang serius dan fokus dalam menjalankan setiap tugas yang di berikan.

Dia menghidupkan ponselnya yang masih memiliki power tinggal setengah. Dengan ponselnya saja dia merasa rindu seperti ini, dia terkekeh lucu. Mengelus- elus ponsel itu yang baru mulai menyala.

Dia mulai membaca pesan - pesan, ada pesan dari atasannya malam saat dia melancarkan misi terakhirnya. Dia mengerutkan keningnya ketika membaca sebuah pesan dari bosnya.

Airin, nikamti hari terakhirmu ya..

Dia bingung maksud dari kalimat ini, apakah karena itu memang misi terakhirnya atau dia tahu hari itu terakhir hidupnya?

Kemudian dia mencek apakah ada transferan terakhir. TIDAK.

Bangsat! Apakah dia ikut dalam rencana itu? Nyawaku telah melayang, aku tidak ingin dia tidak membayar hasil kerja terakhirku.

Dia mengetuk- ngetuk jarinya di atas nakas yang ada di sebelah ranjangnya, saat ini dia membaca pesan teksnya dengan duduk bersandar pada ranjangnya, dia ada ide, kemudian dia membalas.

Kenapa misi terakhir tidak ada pembayaran?

Dia mendiamkan ponselnya, tiba - tiba suara deringan masuk, dia melihat...

Heh.. Kau mau bermain? Reject.

Anda harus membayar, bukan menelepon, kalau tidak aku akan datang membalasmu. Harga nyawaku tidak sebanding hidupmu.

Dia tidak berani menelepon kembali, mungkin orang di sana sedang terkejut atau berfikir, dia hanya bisa menebak seperti itu, tidak berapa lama suara notifikasi masuk.

1 miliar.

Hanya itu. Tulis Airin membalas, tidak berapa lama ada notifikasi lain.

2 miliar.

Hah..! Ternyata dia ketakutan, tidak berapa lama ada notif pesan masuk.

Siapa kamu?

Orang yang kau bunuh, sungguh tidak di sangka bukan? Aku kembali untuk membalasmu.

Kemudian Airin memblokir nomornya. Airin ingat siapa dia, siapa keluarganya, di mana selingkuhannya. Sangat muda menemukan kalian bajingan itu.

Tapi mereka tidak tahu di mana tempat tinggal Airin, Airin bukanlah orang yang bodoh. Dari segalanya mereka hanya tahu nomor ponselnya dan rekeningnya, selebihnya.. Nol.

Airin mulai mentransfer uang itu ke nomor rekening pasif miliknya yang lain, dengan memakai cara link yang tidak bisa melacak nomor rekeningnya.

Seteleh itu dia menyalakan laptop dan mulai mentransfer ke rekening anak anaknya, Dia selalu mengirimkan 3 atau 4 kali ke rekening anonim, barulah dia mentransfer ke rekening aslinya dan anaknya. Itu yang di sebut pencucian uang sampai bersih.

Dia mentransfer ke anaknya tidak terlalu banyak, walau tidak semua, tapi cukup menghidupi mereka berdua dan neneknya. Jika dia menggembungkan tabungan anaknya, pasti akan menjadi kecurigaan bagi dia dan juga pihak bank.

Mama, mama ada di mana? Kenapa lama memberi kabar?

Anak - anakku tidak tahu tentang pekerjaanku, dari itu aku tidak boleh mentransfer dengan jumlah yang mencolok. Bagaimana kalau mereka tahu bahwa aku sudah mati dengan tubuh hancur? Oh, anakku.. Bagaimana hancurnya mereka mendengar itu. Anak kembarku.. Mama tidak akan meniggalkan kalian, gumamnya sambil meneteskan air matanya.

Terpopuler

Comments

Ira Rachmad

Ira Rachmad

muda => mudah

2025-03-11

0

ria sufi

ria sufi

lanjutkan

2024-06-14

1

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!