Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh

Dia merasakan rasa manis dari bibir Airin, kembali dia mendekatkan bibirnya, tapi Airin mendorongnya dengan pelan.

"Arya, ini tidak baik, aku ibu tirimu"

"Ya, tapi umurku lebih tua darimu, walaupun begitu aku ingin merasakan denganmu untuk pertama kali seperti apa ciuman itu."

"Tapi, Arya ini ti.." lagi - lagi Arya tidak mendengar kelanjutan perkataan Airin, dia sudah mendaratkan bibirnya dengan lembut.

Rasa kenyal basah dan manis dari bibir masing - masing membuat mereka memejamkan matanya, entah karena refleks tangan arya masuk ke dalam air, ketika tanganya menyentuh sesuatu yang lembut, Airin memegang tangannya dngan keras dan mengeluarkannya dari dalam air.

Dia mendorong Arya dengan sedikit kekuatan.

"Arya, cukup!" bentaknya.

"Maaf mom, aku.. Aku.. Aku keluar dulu."

Dengan sedikit rasa yang tidak menentu Arya meninggalkan kamar Airin. Ada rasa bersalah di mata itu, tapi dia tidak menyesal melakukannya.

Airin menyentuh bibirnya, walaupun dia sudah 2 kali menikah tapi inilah pertama kali dia di cium. Ciuman yang sangat lembut, yang tidak pernah di rasakan tubuh ini, ada debaran di dadanya.

Selama dia tinggal di desa, dia tidak pernah pacaran. Ketika mantan mertuanya melihat dia pertama kali di desa, mereka langsung melamarnya dari neneknya, tanpa Airin melihat wajah calon suaminya saat itu.

Kedua orang tua Airin tidak tahu dimana berada, dia hanya tinggal bersama neneknya di pematang sawah. Neneknya memiliki sepetak sawah dari almarhum kakeknya, jadi mereka mendirikan gubuk di sawah itu, dan sekalian dah mereka tinggal di situ karena tidak memiliki tanah di area pemukiman warga desa.

Setelah itu Airin di bawa ke kota dan di nikahkan di sana oleh mertuanya, tanpa di hadiri oleh neneknya, saat pernikahan itulah dia melihat wajah suaminya pertama kali, walau Airin gadis yang cantik tapi suaminya tidak menyukainya.

Malam pertama mereka tidak melakukan apa- apa, jangankan menyentuh, memandang wajah Airin dengan kasih sayang pun tidak. Mereka tidur terpisah, suaminya di atas ranjang, sedangkan dia di suruh tidur di sofa yang ada di kamar itu.

Ketika besoknya Airin mendengar atas meninggal suaminya akibat kecelakaan, tapi mayatnya tidak pernah di bawa kerumah. Dia juga bingung, mengapa tidak ada pemanjatan doa untuk orang yang meninggal, mengapa tidak ada orang datang melayat?

Dari semenjak itu, Airin yang tidak di perbolehkan mantan mertuanya pergi kemana- mana, jadi di bekerja di rumah itu seperti pembantu saja, tapi dia tidak mempersoalkan itu. selama 2 tahun dia hidup berbakti kepada kedua orang tua itu, pembantu yang ada di rumah itu sudah mereka berhentikan. Jadi semua pekerjaan Airin Sundari yang mengerjakan. Dari memasak, bersih- bersih rumah, sampai mencuci dan bersihkan halaman. Mertuanya mengatakan itu sebagai baktinya menjadi menantu.

Setelah mantan mertuanya menjualnya karena hutang mereka, sekarang, inilah dia, menjadi istri yang ke tiga. Tapi itupun suaminya ini, saat malam pertama tidak pernah mencium bibirnya, dia langsung menyuruhnya telanjang dan di ikat. Itu yang bisa dia ingat sejauh ini.

Dia berdiri di depan cermin wastafel yang hanya memakai handuk di lilitkan ke tubuhnya, dia memandangi bibirnya yang baru saja di sentuh Arya dengan bibirnya.

"Airin Sundari, sadar! Apakah kamu masih ingin tubuhmu ini? Tidak bisa, aku sudah masuk di dalamnya, jadi jangan nikmati ciuman itu." umpat Airin Sundor, dia merasa dilema atas reflek dari tubuh ini.

Ah... Biar bagaimanapun dia masih bisa merasakan tindakan yang bukan dari dirinya di dalam tubuh ini.

Dia keluar dari kamar mandi dan mulai mengeringkan rambutnya dengan handuk, tapi pintu kamarnya terbuka, kepala Arya nongol dari balik pintu.

"Ada apa Arya?"

"Aku rasa kamu akan kesulitan mengoleskan salep di belakang punggungmu, mom. Jadi aku akan membantumu." Arya menjelaskan kedatangan, kemudian dia mendekat dan meraih handuk yang di pakai Airin untuk mengeringkan rambutnya.

Dia mulai menggosok rambut ibunya dengan handuk yang tadi dia ambil.

"Mom, maafkan aku karena terlalu ceroboh tadi, aku sama sekali tidak berniat, hanya saja tiba - tiba ada dorongan..."

"Sudahlah Arya, anggap saja tidak pernah terjadi apa- apa."

"Hmm, baik mom, terima kasih"

Setelah selesai dia keringkan, dia mengambil salep dan meminta izin untuk mengolesnya, Airin mengangguk dan membiarkan Arya mengoleskan salep di punggungnya.

Saat ini Arya berlaku seperti anak yang patuh, dia tidak melihat kemana - mana, cukup fokus hanya untuk mengoles. Airin yang memperhatikannya dari cermin di depannya merasa sedikit lucu melihat wajahnya yang terlihat serius.

"Makasih ya" ucap Airin setelah Arya selesai mengoles salep itu, Arya hanya mengangguk dan tersenyum canggung dan berlalu keluar dari kamar ibunya.

Terpopuler

Comments

ria sufi

ria sufi

lanjutkan

2024-06-14

2

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkkk

2024-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!