Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren

Keesokan Harinya Dokter Iren datang lagi untuk menganti infus dan metransfusi darah untuk Airin.

Ketika Dokter Iren mengoleskan salep ke kulit Airin, dia terbangun karena merasa ada yang dingin menyentuh kulitnya. Dia sedikit terkejut ketika melihat seorang wanita cantik sedang menyentuh kulitnya.

"Hallo Nyonya Widarta, bagaimana perasaan anda?" tanya dokter Iren. Ada senyuman di wajahnya.

"Eh? Anda siapa?"

"Saya dokter yang menangani anda, tadi malam anak tiri anda menghubungi kami."

"Oh, ya, terima kasih dokter."

"Ya, sama - sama, ini lukanya jangan kena air dulu ya, kalau mau bersih kan badan, di lap air hangat saja cukuplah, sampai luka - lukanya kering atau kropeng, anda bisa mandi."

"Hmm, baik dok. Oya dok, tadi malam saya sepertinya banyak keluar darah, apa yang luka ya dok, di dalam atau di luar?" takut juga luka di dalam, bisa - bisa tubuh ini tidak bisa hamil nanti.

"Luka luar nyonya, hanya robekan di sekitar mulut V anda." jawabnya dengan senyuman yang belum luntur dari wajahnya.

"Oh..." Airin tertunduk lesu, entah benda apa yang di masukkan lelaki tua sundel itu, Pikirnya.

"Sebenarnya saya masih perawan dok, tadi malam yang pertama bagi saya, tapi tidak tahu suami saya memasukkan suatu benda ke dalam." Dengan wajah yang sendu dia berucap.

"Hah! Apa?! Jadi itu bukan miliknya?" Iren terkejut, dia tidak menyangka kelainan laki- laki itu di luar imajinasinya.

"Bukan dok" Airin menggeleng, dia juga tidak tahu pasti, apakah suaminya itu ikutan memasukkan atau tidak, karena saat benda itu di tusuk kesadarannya langsung hilang.

"Tapi saya juga tidak tahu pasti dok, saat itu saya langsung tidak sadarkan diri, jadi tidak tahu setelahnya." Airin masih menatap Iren dengan berharap ada jawaban yang tidak membuat dia shok.

"Sepertinya tidak, soalnya saya tidak menemukan cairan lain di sekitarnya, atau dia keluar di luar, tapi di sekitar tubuh anda saya tidak menemukannya." Timpalnya dengan lembut.

"Oh, begitu ya dok, sekali lagi terima kasih" Airin merasa lega karena tidak ada yang lain, yang lebih menakutkan.

"Ya, sama - sama, kalau darah ini sudah habis, anda bisa melepasnya nanti. Karena saya, mungkin sore ke sini."

"Baik dok, apakah saya sudah bisa pakai baju?"

"Bisa saja, tapi yang longgar, seperti daster"

Airin hanya mengangguk, kemudian Dokter Iren keluar dari kamar Airin. Di luar tepatnya di ruang tamu, Arya sudah duduk menunggu Dokter Iren keluar.

"Bagaimana dok? Ibu saya baik - baik saja kan?" Dia langsung berdiri ketika melihat Dokter Iren keluar dari kamar Airin.

"Iya, dia baik - baik saja, ternyata tadi malam dia sempat pingsan, ketika bersama ayahmu."

"maksudnya bagaiamana dok?" Dia melebarkan matanya, karena masih merasa bingung.

kemudian Iren menceritakan semua kejadian seperti yang di ceritakan Airin dan keadaan saat Iren membersihkan tubuhnya.

Arya sedikit bingung, bukankah dia janda? Pikirnya, jadi selama dia bersama suami pertamanya dia tidak pernah...

Kenapa yang dia ingat tentang perawannya saja, sedangkan ketika di siksanya dia tidak bertanya dalam benaknya.

Dia mengusap dagunya dan menoleh ke atas, ke arah kamar Airin. Gadis ini terlalu polos untuk di siksa papa, pikirnya. Ada niat di dalam hatinya untuk menjauhkan papanya dengan ibu tirinya ini.

Arini sudah bisa berjalan pelan - pelan, dia hanya memakai sehelai handuk di badannya, rambutnya di sanggul asal ke atas kepalanya, dia menuju Walk in closet, mencari daster yang bisa dia pakai.

Sementara itu Arya masuk kekamar Airin, karena penasaran bagaimana keadaan ibu tirinya. Dia juga ingin memastikan perkembangan kesehatannya.

"Mom?" panggilnya saat melihat ibu tirinya itu tidak ada di tempat tidur.

"hmm, saya di sini" ucapnya pelan karena dia masih merasa dadanya sakit kalau bersuara keras.

"Mom, kamu baik - baik saja?" Arya bergegas ke dalam walk in closet untuk melihat Airin, dia mengira terjatuh lagi atau sakit di suatu tempat.

"Aku baik - baik saja, hanya mencari sebuah daster, tapi sepertinya tidak ada." Dia melirik ke arah datangnya suara Arya.

Dan berucap setelah Arya sudah sampai di dalam, tapi Arya langsung mengalihkan pandangannya setelah melihat ibunya hanya memakai handuk.

"Kalau begitu aku akan pesan online sekarang juga, untuk sementara aku tanya sama bik Asih dulu, mana tau dia ada daster yang belum di pakai." ucap Arya serba salah, walaupun begitu dia belum mau keluar dari ruangan itu, takut Airin terjatuh atau merasa sakit.

"mom, biar aku bantu kembali ke kasur" dia menawarkan bantuan karena melihat Airin yang berjalan berlahan sambil mengangkang.

Dia merasa ngilu membayangkan sakit di area itu, jadi dia langsung membantunya menuju ranjang.

Terpopuler

Comments

Kartika Lina

Kartika Lina

ga kebayang sakitnya seperti apa 😱

2024-06-13

4

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!