Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia

Kami sudah berada di depan Mansion Robert Widarta, aku memperhatikan sekeliling, lingkungannya. Jiwa mafiaku kambuh lagi, seolah -olah aku sedang memantau kediaman targetku. Memang sebelum memasuki sarang penyamun, kita harus menghapal letak peta kediamannya dulu.

Kami di persilahkan masuk oleh seorang kepala pelayan. Dia mengantar kami langsung ke meja makan. Karena saat ini telah masuk waktunya untuk makan malam.

Airin memperhatikan Tuan Besar Robert ini, dia sudah tua tapi tubuhnya masih terlihat kuat dan kokoh. Jika Randi sudah berumur 45 tahun, berarti orang tua ini berkisar antara 60 tahun sampai 70 tahun. Tapi kok..? Dia terlihat awet muda.. Apakah Randi beneran anaknya?

Hmm, pantesan dia sangat licik.

'Aku benar- benar ingin membunuhnya, entah mengapa ada dendam di dalam hatiku jika melihat wajahnya. Apakah aku punya masalah dengan dia di masa lalu?' gumam Airin di dalam hatinya. Tapi perasaan itu tiba- tiba begitu saja muncul.

Setelah kami duduk tidak berapa lama datang tamu lain, sepasang wanita dan pria setengah baya bersama putrinya yang cantik.

'Ini...!' Aku mengepalkan tanganku, aku memandangi mereka seakan ingin memaknnya hidup - hidup. Tentu saja aku mengenal keluarga ini. Ketika mereka mendekat aku merubah ekspresiku menjadi datar.

'Hah..' Pucuk di cinta ulam pun tiba. Tidak perlu mencari, mereka semua hadir di depanku. Jika tatapan bisa berubah menjadi pisau, mungkin dari tadi mereka sudah mati dengan tatapan tajam Airin.

Pantasan dia bisa lolos, semuanya hanyalah permainannya untuk menghabisi bawahannya yang berbakat.

Setan..! Tunggu saja kalian.

Tiba - tiba Randi menyentuh tanganku karena aku masih berdiri mematung, sementara mereka sudah duduk semua.

"Eh.." Aku menoleh kiri kanan, mereka melihat sekilas, kemudian kembali mengobrol, seolah - olah aku bukan apa - apa.

"Kalau mau mencari perhatian tidak perlu mempermalukan diri sendiri." Tiba - tiba seorang wanita cantik berkata untuk menyindir Airin yang berdiri sendiri tadi.

Airin hanya tersenyum canggung, walaupun sebenarnya dia tidak masalah dengan sindiran itu, dia harus membangun citranya sebagai gadis dari desa yang pemalu dan tidak tahu apa apa.

Arya memelototin wanita itu, 'belum jadi tunangan saja dia sudah menjengkelkan.' gumam Arya dalam hati. Dia menyadari bahwa ibunya tadi melamun dengan mengepalkan tangannya. Dia tidak faham apa yang di pikirkan oleh ibu tirinya ini.

Sedangkan Randi tidak mempersoalkan tindakan istrinya, dia faham bahwa sebenarnya Airin adalah wanita yang pemalu, dan dia menyadari Airin tadi melamun. Tapi dia tidak perduli dengan tindakan itu.

Hal sepele seperti itu tidak membuat dirinya malu, apa lagi harus memarahi istrinya di depan orang.

"Mari kita makan." Ajak Robert dengan senyum di wajahnya. Dia sangat berharap bisa menjadi kerabat Carlos Verlope.

Carlos adalah Mafia terbesar di berbagai Negara bagian. Dia memiliki anggota yang tersebar di mana - mana. Walau begitu, entah mengapa rahasianya tetap aman. Dia ingin belajar darinya bagaimana mengatasi kebocoran seperti itu.

Tapi saat ini Carlos sebenarnya lagi bingung, karena salah satu anggotanya mengancam keberadaanya. Robert mendengar itu sedikit lucu dan dejavu, biasa dia sangat muda menghilangkan jejak mereka, mengapa sekarang anggotanya itu seperti hantu yang tidak bisa di temukan.

"Oya, aku dengar menantumu ini dari desa ya?" Tanyanya di sela- sela mereka makan.

"Iya, benar, dan sepertinya dia sedikit lebih beruntung dari mendiang istri Randi sebelumnya." Mereka tertawa sambil berbincang.

Sementara Airin menggenggam sendok yang ada di tangannya. 'Apakah mereka menjadikan aku lelucon?' Airin menggeram.

Melihat tangan Airin yang terkepal kuat, Arya menyentuh tangannya untuk menenangkan. Tapi di mata putri Carlos itu seolah - olah suatu kode kepada istri ayahnya.

"Saya melihat, Arya lebih dekat ke ibu tirinya dari pada Om Randi ke istrinya." Mulutnya yang ceplas ceplos membuat pergerkan tangan Arya terhenti.

"Tentu saja, saya lebih dekat dengan ibu saya, karena saya merasa kasih sayang yang tulus dengan yang di buat - buat itu sangat berbeda." Sambung Arya langsung, tanpa menunggu tanggapan dari papanya.

Randi melihat tangan Arya yang menepuk- nepuk kepalan tangan Airin, dia tidak merasakan apapun. Cemburu juga tidak, karena perlakuan Arya dia anggap wajar untuk menenangkan Airin yang sedang tidak enak hati.

"Nona Cathrine, keluarga kami baik - baik saja, jangan membuat rumor yang tidak benar." Ucap Randi dan melanjutkan memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Oh, begitu kah?" Catrine merasa tidak senang, karena pancingannya tidak berhasil mengeluarkan amarah Randi. Dia tahu dari ayahnya bagaimana kalau Randi marah, dia akan menghajar siapapun yang membuat dia tidak senang.

"Hei, kenapa menjadi berdebat seperti ini, Ayah yang mengundang mereka untuk memperkenalkan Cathrine dengan Arya. Kami para orang tua ingin mereka bertunangan, kenapa menjadi saling beradu argumen." Robert memotong perselisihan mereka, biar bagaimanapun pertemuan ini harus berjalan mulus.

Terpopuler

Comments

Lina Sofi

Lina Sofi

musuh y ternyata lebih mudah

2024-05-15

1

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!