Bab. 4 Kemarahan Arya

"Dokter, kita harus membawa beberapa kantong darah, nyonya itu kehabisan beberapa liter darah, di tambah tubuhnya yang kekurangan nutrisi dan vitamin." Dokter Iren menyarankan kepada rekannya itu.

"Maksudnya apa? Kurang nutrisi dan vitamin, keluarga Subroto bukan orang yang miskin, kan?"

"Ck, dia adalah menantu di rumah itu, mungkin selama ini mereka menjadikan dia sebagai pelayan. Kasihan wanita ini, dia dari desa jadi di manfaatkan mertuanya." ucap dokter charles yang mengerti asal usul Airin.

Arya cuma menunduk dan mengepalkan tangannya.

"Lakukan saja dokter yang terbaik. Agar ibu saya segera sembuh." Rasa iba yang dia miliki membuat dokter Iren sedikit tersentuh, dan tidak se-emosi tadi. Dia yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, tidak kuat mendengar ibu barunya itu menderita akibat ulah papanya.

"Baiklah, dan ini, salep harus di oles kelukanya agar cepat kering dan sembuh, mungkin bagian punggung kamu bisa suruh pelayan yang melakukannya." ucap Iren sambil memberikan salep ke tangan Arya. Karena sangat tidak lazim jika lelaki yang mengoles di saat wanita tidak memakai baju.

"Nanti pagi aku akan membawa sekantong darah untuk nyonya Widarta, jadi biarkan dia istirahat sampai saya datang." ucap Iren menjelaskan.

Kemudian Arya mengantar kedua dokter itu keluar dari kediaman Widarta. Kemudian dia melangkah kedalam ruangan kerja papanya.

Dia membuka pintu itu dengan kasar, dan menatap tajam ke papanya. Dia sangat membenci orang yang kasar dan suka memukul. Karena itulah dia tidak mau meneruskan pekerjaan kakeknya. Dunia yang penuh dengan pertumpahan darah.

"Papa, aku harap papa tidak akan melakukan ini lagi! Sudah cukup nama kelurga kita tercoret dengan kematian ibuku dan istri papa lainnya, jangan buat yang ke tiga kalinya!" Teriak Arya dengan perasaan yang hendak meledak.

"Ck, jangan kamu urusi urusan papa, kamu bersiap - siap saja sebentar lagi kamu akan tunangan, kan?" Walau sebenarnya Randi merasa bersalah atas perbuatannya, tapi dia juga tidak ingin memperlihatkan kelemahannya di depan anaknya ini.

"Papa! Jangan alikan pembicaraan. Jangan menyentuhnya lagi!" Teriaknya lagi.

"Hah! Kenapa kamu seperti ayahku, bukan anakku" dia menatap dengan ejekan di matanya.

"Papa, tindakan papa ini sudah keterlaluan."

"Ck, baiklah, oya, papa akan pergi seminggu ke luar kota, ada urusan bisnis. Kau jaga mamamu agar cepat sembuh." Dia akhirnya melembutkan suaranya.

Arya menarik nafas, syukurlah papanya akan pergi, jadi dia tidak akan menyentuh wanita itu beberapa hari ini. Jadi penyembuhan lukanya akan lancar, pikir Arya.

Arya hendak masuk kekamarnya, tapi saat dia melewati kamar Airin, dia membuka kembali pintu itu, ada rasa penasaran bagaimana keadaa luka - luka ibu tirinya itu.

Dia melihat wajah Airin yang sembab dan bengkak, mungkin ada beberapa bekas tamparan di wajahnya, sudut matanya sedikit membiru.

Dia mengusap lembut pipi merah yang bengkak itu, kemudian tangannya turun kebawah, dia meraba leher yang ada bekas Jari disana. Apakah papanya mencekiknya juga? Pa, kamu sunggu kasar, batinnya.

Dia juga ingin melihat bekas sayatan yang di maksud dokter Iren tadi, dia menurunkan sedikit kain itu dan terlihat bekas jahitan di atas buah dada wanita itu.

Dia menarik nafas dalam - dalam dan kembali menutup tubuh wanita itu. Dia beranjak dan masuk kekamarnya sendiri.

Tidak terasa air matanya dia hapus dengan belakang tangannya, apakah ibuku dulu meninggal seperti itu? Batinnya, walaupun bukan ibu kandungnya, tapi dari dia kecil, dia hanya tahu ibunya meninggal.

Ya, ibu Arya adalah istri pertama papanya, hanya saja dia sebenarnya anak adopsi. Papanya bukan tidak mencintai ibunya Arya, hanya saja dia memiliki penyimpangan dalam hubungan di ranjang.

Dia suka menyiksa wanitanya dan seperti kerasukan, dia tidak bisa mengontrol perbuatannya. Ini juga karena pelampiasannya, dia tiba - tiba mengingat bagaimana ayahnya dahulu menghajarnya sewaktu kecil.

Ayahnya yang seorang Mafia, kasar terhadap anaknya, jika Randi melakukan sesuatu kesalahan, ayahnya akan menghukumnya sampai babak belur. Jadi keinginan untuk memukul orang tersimpan di dalam dirinya.

Tapi di saat dia Horney dia akan mengeluarkan sifat tersembunyinya itu dengan memukul dan melakukan apapun sampai wanita yang di hadapannya menjerit minta ampun.

Dan jika dia puas dia akan keluar sendiri tanpa bersetubuh dan langsung tertidur. Ketika dia bangun dan tersadar, seolah - olah dia lupa apa yang sudah di lakukannya sebelumnya.

Sampai sekarang Arya tidak mengetahui siapa Ibu kandungnya dan siapa ayah kandungnya. Hanya saja karena kelainan papanya ini dia di adopsi, karena kakek atau ayah dari Randi menginginkan cucu, maka Randi mengambil keputusan mengadopsi anak.

Dari mana dia di ambil Randi tidak pernah bercerita, tapi dia masih memiliki darah dari Widarta, hanya saja hubungan seperti apa tidak ada yang memberitahunya.

Terpopuler

Comments

Ira Rachmad

Ira Rachmad

alikan => alihkan

2025-03-11

0

Yuni Alyssa

Yuni Alyssa

trauma nya merugikan org ... nah skrng dpt lawan seimbang 😂😂

2024-05-09

11

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!