Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua

Ke esokan harinya, tubuh ku masih belum pulih. Dan hari itu aku bangun kesiangan. Maka suami ku berkata,

"Kamu ini bisanya hanya bermalas-malasan. Dulu istri ku sudah bangun pagi-pagi sekali dan mempersiapkan makanan untuk ku. Jangan karena kemarin aku melayani mu, lalu kau bertingkah seperti ratu. Sekarang cepat bangun dan masak makanan untuk ku."

"Maafkan aku sayang. Aku masih kurang enak badan. Karena itu aku bangun kesiangan."

"Sudah. Jangan banyak alasan. Sekarang bangunlah dan pergilah ke dapur."

Maka aku mengerahkan seluruh kekuatan ku dan pergi ke dapur. Lalu aku mulai memotong-motong sayuran dan mencucinya. Ketika aku sedang fokus, diam-diam dia datang dan mengagetkan ku dari belakang. Dia mendekap ku sambil berkata,

"I love you bae. Maafkan aku karena bersikap kasar. Tolong jangan marah. Sini berikan pisaunya, biar aku bantu mengupas bawangnya."

Aku hanya diam saja dan memberikan pisau itu sambil berkata dalam hati,

"Dasar aneh. Ga jelas."

Lalu dia menyuruh ku duduk di meja makan.

"Sayang, duduklah disana. Biar aku yang masak. Kamu masih sakit kan?"

"Tidak sayang. Aku tidak apa-apa. Biarkan aku yang melakukannya."

"Ssstt... jangan membantah. Aku hanya bercanda tadi. Sudahlah. Oh yah, Apa makanan favorit mu? Aku akan memasaknya."

"Masak saja apa yang kamu suka. Makanan apapun yang kamu suka. Aku akan menyukainya."

"Benarkah? Baiklah kalau begitu. Tunggulah disana sampai aku selesai memasak. Jangan pergi kemana pun."

Maka aku pun memperhatikan tangannya yang cukup terampil itu. Dia memotong-motong semua bahan dengan cepat dan sempurna. Dia memasak semua makanan itu dengan sepenuh hati. Lalu menghidangkannya di atas meja.

Kemudian dia memakaikan celemet di leher ku dan memberi ku sepiring makanan.

"Ini sayang. Makanlah. Aku sudah buat yang spesial untuk mu."

"Iya. Aku tahu. Terima kasih yah sayang."

Ketika makanan itu menyentuh mulut ku, tanpa sadar air mata ku keluar dan membasahi wajah ku. Lalu suami ku berkata,

"Ada apa sayang? Kenapa kau menangis? Apa kau tidak suka dengan makanan yang sudah aku masak?"

"Bagaimana aku akan menyukainya? Makanan ini pedas sekali."

"Hahahahaha... Aku sangat senang bisa mengerjai diri mu."

"Sayang kau ini kenapa sih. Tingkah mu makin hari makin aneh. Tadi kau membentakku dan mengatakan aku pemalas. Lalu saat aku memaksakan diri ku memasak, kau malah menyuruh ku duduk dan memperhatikan mu. Sekarang kau memberi ku makanan. Tapi tidak bisa dimakan. Mau mu apa sih? Kau membuat ku bingung setengah mati. Sejak kemarin aku selalu bingung dengan sikap mu. Sekarang aku malah semakin bingung. Dasar menyebalkan."

Aku pun segera pergi dari dapur karena kesal, dan meninggalkannya disana. Lalu dia menyusul ku pergi ke kamar sambil membawa sepiring makanan.

Aku yang masih kesal, selalu memalingkan wajah ku darinya setiap kali dia mendekati dan membujuk ku.

"Sayang. Tolong jangan marah lagi. Aku hanya bercanda. Aku mohon. Sekarang makanlah. Kali ini aku serius. Makanan ini tidak pedas sama sekali. Lihatlah aku akan mencicipinya sedikit."

Lalu dia berkata lagi,

"Kau sudah lihat kan sayang. Ayolah. Jangan marah lagi. Aku tidak tahan melihat mu terus seperti ini."

"Kau tahu kan kalau aku lagi kurang sehat. Seharusnya kau memperlakukan istri mu ini dengan penuh kasih sayang. Bukannya mengerjai ku seperti tadi. Aku ingin perhatian mu disaat diriku lemah seperti ini. Tapi sejak aku menikah dengan mu, kau tidak pernah memperlakukan ku dengan baik. Kau sama sekali tidak mengasihi ku. Kau hanya menjadikan ku seperti budak untuk memenuhi hasrat mu."

"Sayang, kenapa kau berkata begitu. Aku sudah memohon maaf pada mu. Tolong maafkan aku."

"Apa? Maaf? Tidak segampang itu. Hari ini aku sangat kesal. Aku kesal setengah mati. Sekarang pergilah dari sini. Keluarlah dari kamar ini. Aku benci melihat wajah mu. Kalau kau tidak pergi, aku yang akan pergi. Pergi untuk selamanya."

"Apa kata mu? Apa kau sudah gila? Kau mau meninggalkan ku?

Lalu dia berdiri dan menampar wajah ku. Dan berkata sambil merengek dan berlutut.

"Ah, Tidak. Tidak.

Jangan sayang. Jangan lakukan itu. Jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpa diri mu."

"Tidak. Aku akan pergi. Aku bosan hidup seperti ini terus."

Mendengar itu, dia mulai membenturkan kepalanya ke dinding. Sambil terus berkata,

"Tidak. Jangan lakukan itu. Jangan tinggalkan aku."

Aku pun merasa kasihan padanya, ketika aku melihat kepalanya berdarah. Maka aku berlari dan memeluknya dengan erat dan berupaya menahan dirinya.

"Sudah sayang. Hentikan semua ini. Aku tidak akan meninggalkan mu. Aku mencintai mu. Yah, aku mencintai mu." (Balas ku sambil terus memeluknya)

"Benarkah, kau tidak akan meninggalkan ku? Aku berjanji akan menjadi suami yang lebih baik."

"Iya. Baiklah. Sekarang ayo kita obati luka mu. Duduklah, aku akan ambilkan obat merah."

Maka sembari aku berjalan mengambil kotak P3K. Aku terus bertanya-tanya dalam hati,

"Sebenarnya dia kenapa? Dia bertingkah seperti orang gila dan menakutkan. Jika begini terus, lama-lama aku bisa gila."

**********

Setelah aku mengobati luka di kepalanya, dan akan pergi, tiba-tiba dia menarik tangan ku dengan cepat. Lalu berkata,

"Teruslah mencintai ku seperti ini. Dan jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintai mu."

"Aku juga mencintai mu. Sekarang istirahatlah. Aku tidak akan kemana pun. Aku akan menjaga mu disini."

Aku pun duduk di samping ranjang sambil terus mengelus-elus rambutnya hingga dia terlelap.

Aku memperhatikan wajahnya yang tengah terlelap itu. Dia begitu tampan. Tapi terkadang aku kecil hati dengan sikapnya yang berubah-ubah dengan cepat.

"Sementara dia tidur, aku makan dulu. Aku sangat lapar. Dia merusak selera makan ku tadi."

Sesampainya di dapur, Aku memasak lagi. Aku tidak berani makan makanan yang dia masak tadi. Aku takut dia juga menambahkan bubuk cabe yang banyak ke makanan yang lain.

"Akhirnya matang juga. Ya ampun aku sangat lapar. Semoga setelah aku makan. Aku langsung sehat. Agar aku bisa kuat menghadapi suami ku yang aneh itu."

Aku pun sangat menikmati makanan itu. Tiap sendoknya terasa begitu nikmat. Makanan itu sangat sederhana, tapi aku membuatnya dengan sepenuh hati untuk diri ku sendiri. Tapi baru makan setengah piring, aku mendengar suami ku berteriak memanggil-manggil ku. Teriakannya semakin kencang. Lalu aku juga mendengar suara gelas pecah. Maka aku segera berlari menghampirinya karena takut sesuatu yang buruk terjadi lagi.

"Naomi. Naomi.

Kamu dimana?"

"Iya sayang. Aku disini."

"Aku pikir kamu pergi meninggalkan ku. Saat aku membuka mata, aku tidak melihat mu ada disini. Karena itulah aku memanggil-manggil mu."

"Aku kan sudah bilang. Aku tidak akan kemana pun. Jadi berhentilah bersikap tidak masuk akal."

Episodes
1 Part 1 Awal Kehidupan Ku
2 Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3 Part 3 Awal Yang Sulit
4 Part 4 Hubungan yang membingungkan
5 Part 5 Kesalahan Yang Manis
6 Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7 Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8 Part 8 Kembali Ke Paris
9 Part 9 Kencan Aneh
10 Part 10. Entah Apa Namanya
11 Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12 Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13 Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16 Part 16. Bujuk Rayu
17 Part 17. Awal Yang Baru
18 Part 18. Kebingungan Melanda
19 Part 19. Mengunjungi Orangtua
20 Part 20. Galau
21 Part 21. Kejadian Aneh
22 Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23 Part 23. Akhirnya Diterima
24 Part 24. Bahagia
25 Part 25. Acara Adat
26 Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27 Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28 Part 28. Ketidakjelasan
29 Part 29. Hal Yang Aneh
30 Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31 Part 31. Sifat Yang Aneh
32 Part 32. Hari Yang Menegangkan
33 Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34 Part 34. Kekesalan hati.
35 Part 35. Bersenang-Senang
36 Part 36. Rasa Bahagia
37 Part 37. Kejutan Spesial
38 Part 38. Kerja Sama
39 Part 39. Bahagia Sesaat
40 Part 40. Jengkel
41 Part 41. Usaha
42 Part 42. Mencoba Lagi
43 Part 43. Masalah Lain
44 Part 44. Masalah Tak Terduga
45 Part 45. Menyerah Pada Godaan
46 Part 46. Di antara Dua Pria
47 Part 47. Di Vila Mertua
48 Part 48. Janji
49 Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50 Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51 Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52 Part 52. Cinta yang Salah
53 Part 53. Membicarakan Masalahnya
54 Part 54. Rumit
55 Part 55. Khayalan dan Realita
56 Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57 Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58 Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59 Part 59. Tangisan
60 Part 60. Duka yang Dalam
61 Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62 Part 62. Milikku Kembali
63 Part 63. Akhir Kisahku
64 Terima kasih
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Part 1 Awal Kehidupan Ku
2
Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3
Part 3 Awal Yang Sulit
4
Part 4 Hubungan yang membingungkan
5
Part 5 Kesalahan Yang Manis
6
Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7
Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8
Part 8 Kembali Ke Paris
9
Part 9 Kencan Aneh
10
Part 10. Entah Apa Namanya
11
Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12
Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13
Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16
Part 16. Bujuk Rayu
17
Part 17. Awal Yang Baru
18
Part 18. Kebingungan Melanda
19
Part 19. Mengunjungi Orangtua
20
Part 20. Galau
21
Part 21. Kejadian Aneh
22
Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23
Part 23. Akhirnya Diterima
24
Part 24. Bahagia
25
Part 25. Acara Adat
26
Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27
Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28
Part 28. Ketidakjelasan
29
Part 29. Hal Yang Aneh
30
Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31
Part 31. Sifat Yang Aneh
32
Part 32. Hari Yang Menegangkan
33
Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34
Part 34. Kekesalan hati.
35
Part 35. Bersenang-Senang
36
Part 36. Rasa Bahagia
37
Part 37. Kejutan Spesial
38
Part 38. Kerja Sama
39
Part 39. Bahagia Sesaat
40
Part 40. Jengkel
41
Part 41. Usaha
42
Part 42. Mencoba Lagi
43
Part 43. Masalah Lain
44
Part 44. Masalah Tak Terduga
45
Part 45. Menyerah Pada Godaan
46
Part 46. Di antara Dua Pria
47
Part 47. Di Vila Mertua
48
Part 48. Janji
49
Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50
Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51
Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52
Part 52. Cinta yang Salah
53
Part 53. Membicarakan Masalahnya
54
Part 54. Rumit
55
Part 55. Khayalan dan Realita
56
Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57
Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58
Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59
Part 59. Tangisan
60
Part 60. Duka yang Dalam
61
Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62
Part 62. Milikku Kembali
63
Part 63. Akhir Kisahku
64
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!