Part 8 Kembali Ke Paris

Setelah semua urusan kami selesai, kami memutuskan segera kembali ke Paris. Karyawan yang lainnya sudah pergi lebih dulu ke bandara. Sedangkan aku dan atasanku pergi menemui client sebelum akhirnya ke bandara.

Selama di perjalanan di dalam taksi, kami berdua hanya diam saja. Aku ingin mengajaknya bicara tapi takut karena suasana hatinya terkadang susah ditebak.

Karena itu, aku hanya melihat pemandangan kota lewat jendela mobil. Tapi agar tidak merasa bosan, aku mencoba mendengarkan musik. Aku meminta si supir taksi memutarkan sebuah lagu. Tapi lagu yang dia putar kurang menyentuh hati. Maka aku mencoba memainkannya dari ponselku.

Sewaktu aku sedang sibuk memilih-milih lagu, tiba-tiba atasanku menarik tanganku dengan kasar. Ponselku terjatuh dan aku kaget setengah mati sewaktu dia memegang tanganku erat.

Otakku semakin tidak habis pikir karena kata yang keluar dari mulutnya adalah 'Terima kasih.'

Aku hanya terpaku melihatnya seperti orang bodoh.

Bagaimana tidak? Selama aku bekerja untuknya, belum pernah aku mendengarnya berterima kasih pada karyawannya tentang perkerjaan.

Untuk memuaskan rasa ingin tahu, aku mencoba bertanya meski ada sedikit keraguan.

"Pak, kenapa bapak berterima kasih padaku? Aku merasa tidak melakukan hal yang luar biasa."

"Tidak. Kamu sudah bekerja keras. Selama aku berpisah dengan istriku, dan tidak pernah fokus, kaulah yang selalu sibuk mengurus perusahaan. Kau melakukan semuanya dengan baik. Kau bahkan meluangkan waktumu untuk menghiburku. Dan aku rasa itu sangat luar biasa."

"Oh begitu yah pak." Aku semakin tertunduk malu mendengar pujiannya.

Tapi selain itu aku juga cemas sewaktu dia mengucapkan kata 'Menghiburku.' Aku berharap dia tidak mengungkit kesalahan itu di depan si supir taksi. Aku khawatir si supir taksi akan tahu kelakuanku yang tidak terkontrol waktu itu. Meski dia orang asing, tapi aku tidak ingin seorang pun tahu aib itu selain kami berdua. Maka agar pria aneh itu tidak kelepasan bicara karena terbawa perasaan, aku mengalihkan topik pembicaraan dengan cepat.

Aku mencoba bertanya tentang fashion. Tapi saat satu pertanyaan itu terlontar dari mulutku, pria keras kepala itu tiba-tiba menarikku dan merangkulku. Aku hampir gila saat itu karena malu. Karena kami masih di dalam taksi. Tapi aku mengerahkan keberanianku dan berbisik di telinganya,

"Pak. Tolong jaga sikap bapak. Tolong jangan membuatku malu."

"Agh... Baiklah. Maafkan aku." Segera dia melepaskan tangannya dan duduk dengan sopan.

"Ok. Tapi jangan diulangi lagi pak. Sebentar lagi kita akan segera sampai, aku berharap pertemuan ini akan berjalan lancar dan tidak memakan banyak waktu, karena kita masih harus pergi ke bandara."

"Iya. Tenanglah."

Setibanya di sana kami bergegas turun dan segera menemui client yang telah menunggu kami lebih dulu. Lelaki kulkas itu langsung memperkenalkan fashion unggulannya dan keuntungan yang mungkin di dapat jika menjalin kerja sama dengannya. Dan sungguh di luar dugaan, mereka langsung memesan sejumlah busana terbaik yang nantinya akan dikenakan oleh si pemilik perusahaan saat akan menghadiri beberapa acara istimewa bersama beberapa pejabat di sana.

Aku sangat takjub melihat setiap kesuksesan yang kami dapatkan di Los Angels.

Aku berpikir sejenak dan berharap semoga aku juga beruntung dalam urusan cinta.

Setelah pertemuan itu kami segera pergi ke bandara. Sesampainya di sana, kami langsung boarding pass lalu duduk di ruang tunggu. Aku duduk bergabung dengan anggota tim karena ingin menghindar darinya. Karena aku berpikir, berada di dekatnya terus-menerus akan membuatku semakin sulit melupakan kejadian malam itu.

Setelah menunggu cukup lama, kami akhirnya terbang. Kali ini aku duduk di samping atasanku. Agar tak berbicara dengannya, aku mengambil penutup mata dan menutup mataku agar bisa tertidur dengan cepat.

**********

Ketika kami tiba di bandara, aku cepat-cepat mengambil koperku dan pergi mencari taksi. Aku selalu berusaha menghindar darinya agar tidak ada karyawan yang curiga kalau kami mempunyai rahasia besar.

Aku juga mematikan ponselku karena tak ingin dia mengganggu jam istrihatku saat tiba di rumah.

*********

Ke esokan harinya, atasanku mengirim pesan padaku bahwa dia tidak masuk kantor.

Aku cukup bahagia mendengarnya karena berpikir aku akan menikmati sedikit ketenangan dan kedamaian di tempat kerja tanpa kehadirannya.

Mataku semakin segar dan tubuhku sangat bersemangat menyambut hari. Dengan suasana hati riang aku berangkat ke kantor sembari menikmati irama lagu nan indah.

Kebahagiaan itu juga semakin lengkap saat aku menerima pesan dari orang yang kusuka. Dia menanyakan apakah aku sudah mulai pulih atau belum.

Aku tertawa geli saat membacanya. Karena sebenarnya aku hanya berpura-pura sakit di hadapannya hanya demi mengambil perhatiannya.

Meski aku tahu dia sudah punya kekasih, tapi selama hubungan mereka belum sah di atas ikatan pernikahan, aku tetap akan memperjuangkan cinta itu. Aku membalas pesannya dengan kata-kata hangat sekaligus memujinya atas perhatiannya.

Aku bekerja sambil mendengarkan lagu-lagu romantis. Sembari menikmati setiap liriknya, aku merancang beberapa busana pengantin yang ingin aku pakai kelak saat hari pernikahanku nanti.

Aku membuat tujuh rancangan gaun pengantin sekaligus lalu aku memajangnya di ruang kerjaku. Aku terus memandanginya sambil terus berkhayal. Sesekali aku tersenyum membayangkan seperti apa hari pernikahanku nanti.

Semakin lama aku semakin larut di dalamnya hingga tak menyadari sudah banyak waktu yang terbuang sia-sia.Aku baru sadar saat aku menerima panggilan mendadak dari atasanku yang menyuruhku segera ke ruangannya. Sontak aku terkejut dan bingung.

"Untuk apa dia menyuruhku ke ruangannya? Kan dia tidak masuk kerja. Dasar payah!"

Aku berjalan ke ruangannya sambil bersungut-sungut dalam hati. Lalu ketika aku membuka pintu, mataku langsung tertuju pada serangkaian bunga di atas meja kerjanya.

Aku langsung berpikir dan berkata dalam hati, "Tumben ada bunga. Biasanya meja kerjanya hanya berisi setumpuk kertas dan laptop saja. Ada gerangan apa?"

"Kemarilah! Kau pasti terkejut kan dengan kedatanganku yang tiba-tiba? Dan kau pasti herankan dengan semua perubahan ini?" Dia bertanya dengan gaya yang sombong lalu duduk di atas meja.

"Agh, tidak pak. Aku tidak heran. Lagi pula untuk apa aku heran? Itu terserah bapak kalau mau buat perubahan. Sah-sah saja."

"Mmm... Kau mau coba mengelak kan? Aku bisa lihat dari raut wajahmu. Sudahlah, jangan bohong!"

"Ok. Baiklah. Tapi, memangnya kenapa pak kalau aku heran dan kaget dengan perubahan bapak?"

"Karena itulah tandanya kau diam-diam memperhatikanku. Iya kan? Sudah mengaku saja."

"Pak, sebenarnya bapak mau apa memanggilku kemari?"

"Aku ingin bertanya apakah kau sudah mengirimkan pesanan busana itu ke client kita di L.A?"

"Sudah pak. Aku bahkan sudah kirim laporan rinciannya ke email bapak."

"Oh begitu yah. Aku belum sempat buka email."

"Alasan saja deh." Aku bergumam dalam hati sembari memandangnya aneh.

"Nanti malam kita harus bertemu dengan client kita. Jadi persiapkan dirimu dengan baik. Sekarang pergilah!"

"Baik pak."

Aku segera meninggalkan ruangannya sambil bersungut-sungut dalam hati.

Episodes
1 Part 1 Awal Kehidupan Ku
2 Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3 Part 3 Awal Yang Sulit
4 Part 4 Hubungan yang membingungkan
5 Part 5 Kesalahan Yang Manis
6 Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7 Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8 Part 8 Kembali Ke Paris
9 Part 9 Kencan Aneh
10 Part 10. Entah Apa Namanya
11 Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12 Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13 Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16 Part 16. Bujuk Rayu
17 Part 17. Awal Yang Baru
18 Part 18. Kebingungan Melanda
19 Part 19. Mengunjungi Orangtua
20 Part 20. Galau
21 Part 21. Kejadian Aneh
22 Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23 Part 23. Akhirnya Diterima
24 Part 24. Bahagia
25 Part 25. Acara Adat
26 Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27 Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28 Part 28. Ketidakjelasan
29 Part 29. Hal Yang Aneh
30 Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31 Part 31. Sifat Yang Aneh
32 Part 32. Hari Yang Menegangkan
33 Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34 Part 34. Kekesalan hati.
35 Part 35. Bersenang-Senang
36 Part 36. Rasa Bahagia
37 Part 37. Kejutan Spesial
38 Part 38. Kerja Sama
39 Part 39. Bahagia Sesaat
40 Part 40. Jengkel
41 Part 41. Usaha
42 Part 42. Mencoba Lagi
43 Part 43. Masalah Lain
44 Part 44. Masalah Tak Terduga
45 Part 45. Menyerah Pada Godaan
46 Part 46. Di antara Dua Pria
47 Part 47. Di Vila Mertua
48 Part 48. Janji
49 Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50 Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51 Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52 Part 52. Cinta yang Salah
53 Part 53. Membicarakan Masalahnya
54 Part 54. Rumit
55 Part 55. Khayalan dan Realita
56 Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57 Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58 Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59 Part 59. Tangisan
60 Part 60. Duka yang Dalam
61 Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62 Part 62. Milikku Kembali
63 Part 63. Akhir Kisahku
64 Terima kasih
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Part 1 Awal Kehidupan Ku
2
Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3
Part 3 Awal Yang Sulit
4
Part 4 Hubungan yang membingungkan
5
Part 5 Kesalahan Yang Manis
6
Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7
Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8
Part 8 Kembali Ke Paris
9
Part 9 Kencan Aneh
10
Part 10. Entah Apa Namanya
11
Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12
Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13
Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16
Part 16. Bujuk Rayu
17
Part 17. Awal Yang Baru
18
Part 18. Kebingungan Melanda
19
Part 19. Mengunjungi Orangtua
20
Part 20. Galau
21
Part 21. Kejadian Aneh
22
Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23
Part 23. Akhirnya Diterima
24
Part 24. Bahagia
25
Part 25. Acara Adat
26
Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27
Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28
Part 28. Ketidakjelasan
29
Part 29. Hal Yang Aneh
30
Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31
Part 31. Sifat Yang Aneh
32
Part 32. Hari Yang Menegangkan
33
Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34
Part 34. Kekesalan hati.
35
Part 35. Bersenang-Senang
36
Part 36. Rasa Bahagia
37
Part 37. Kejutan Spesial
38
Part 38. Kerja Sama
39
Part 39. Bahagia Sesaat
40
Part 40. Jengkel
41
Part 41. Usaha
42
Part 42. Mencoba Lagi
43
Part 43. Masalah Lain
44
Part 44. Masalah Tak Terduga
45
Part 45. Menyerah Pada Godaan
46
Part 46. Di antara Dua Pria
47
Part 47. Di Vila Mertua
48
Part 48. Janji
49
Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50
Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51
Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52
Part 52. Cinta yang Salah
53
Part 53. Membicarakan Masalahnya
54
Part 54. Rumit
55
Part 55. Khayalan dan Realita
56
Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57
Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58
Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59
Part 59. Tangisan
60
Part 60. Duka yang Dalam
61
Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62
Part 62. Milikku Kembali
63
Part 63. Akhir Kisahku
64
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!