Part 4 Hubungan yang membingungkan

Setelah kami menikmati makanan itu, aku kemudian berbicara padanya secara terus terang.

"Pak! Sampai berapa lama bapak akan bertingkah seperti ini? Bapak sering membuat saya bingung dengan sikap bapak."

"Oh, maaf kalau kamu jadi tidak nyaman. Tapi aku senang kamu datang ke rumahku dan menemaniku di saat susah. Hanya kamu satu-satunya karyawan yang berani melakukannya."

Mendengar kalimatnya, aku semakin curiga padanya dan berpikir,

"Apakah dia punya sifat tersembunyi yang mencurigakan selain sikap dinginnya itu? Hingga tidak ada satupun yang berani padanya?

Tapi selama aku bekerja dengannya, aku melihat pegawai yang lain biasa saja. Atau apakah ini hanya alasan untuk menjebakku saja?"

Aku termenung sedikit lama memikirkannya. Lalu tiba-tiba dia membuatku menjadi takut. Aku melihat raut wajahnya mendadak berubah dan menatapku cukup lama.

Sikapnya membuatku takut dan tertunduk. Rasanya aku ingin kabur tapi kakiku susah bergerak.

Aku juga tidak mengerti dengan jalan pikiranku. Aku terpesona dengan wajahnya yang tampan sampai akhirnya aku memberanikan diri berkata padanya,

"Pak! Apa ada yang salah dengan ku?

Kenapa bapak menatapku seperti itu?

Pak tolong singkirkan tatapan maut itu dari ku. Aku tidak tahan melihatnya."

Lalu dia menjawab, "Agh. Ok baiklah. Maafkan aku membuatmu takut."

Aku jadi semakin bingung menyikapi dirinya.

Aku merasa semakin lama aku berada dalam situasi ini, aku bisa semakin tidak waras. Kemudian aku bertanya padanya,

"Pak, jadi bagaimana besok? Apa besok bapak akan masuk kerja?

Hari ini saya membatalkan banyak pertemuan bapak. Jika seperti ini terus, semua client bapak bisa pergi.

Oh yah pak, satu hal lagi, terima kasih atas makanan hari ini. Aku sangat menikmatinya.

Tapi maaf aku harus pergi. Aku ada janji dengan seseorang."

Lalu tiba-tiba dia bangkit berdiri dan menarik tanganku saat aku hendak beranjak pergi.

"Janji dengan seseorang? Siapa? Pacar?

Duduklah sebentar lagi dan temani aku."

Saat itu aku benar-benar dibuat gila dengan sikapnya. Dia bahkan ikut campur dengan urusan pribadiku. Tapi dengan berusaha tetap tenang aku menjawab pertanyaannya,

"Pak, itu bukan urusan bapak. Aku harus pergi sekarang.

Dan sampai bertemu di kantor besok pagi."

Cepat-cepat aku berjalan keluar agar dia tidak mencegatku lagi.

Aku berjalan seperti orang yang dikejar-kejar setan.

Dan semua yang aku katakan hanyalah alasan saja agar aku bisa menghindar darinya.

*********

Sesampainya di Apartemen, aku mencoba mengingat semua kejadian itu dari awal. Pelukan itu, curahan hatinya, dan pertengkaran yang aku lihat.

"Mimpi apa aku sampai aku bisa datang ke rumahnya? Aku jadi ikut-ikutan tidak jelas seperti dirinya.

Dia tidak seperti atasan yang aku kenal saat aku melamar kerja. Dulu dia sangat sopan dan disiplin. Tapi kenapa sekarang jadi begini? Apa semua itu karena masalah yang sekarang dihadapinya?"

Untuk memuaskan rasa penasaranku, aku mencoba mencari-cari informasi di internet tentang gejala-gejala orang yang mengalami depresi dan perasaan tertekan.

Aku membaca gejalanya mirip seperti yang dia alami saat ini.

Sikap dan emosinya berubah-ubah dan tidak jelas. Jika itu dibiarkan terlalu lama, dia bisa akan semakin depresi dan mungkin nekat mengakhiri hidupnya sendiri.

Belakangan rasa iba menghujani perasaanku usai membaca artikel itu. Hingga suatu tekad muncul di hati, "Baiklah! Aku akan membantunya keluar dari masalah yang kini dia hadapi."

Lalu pada ke esokan harinya, aku sengaja datang lebih pagi dan mempersiapkan ruangannya dengan baik. Aku menaruh bunga-bunga hidup di meja kerjanya dan menulis pesan singkat padanya. Aku berharap dia bisa mengerti.

Terkadang aku bersikap kasar padanya khususnya di luar jam kerja karena dia masih muda, dan seumuran dengan ku.

Lalu beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobilnya tiba di kantor. Maka cepat-cepat aku kembali ke ruangan ku dan mengintip dari celah. Aku ingin tahu seperti apa reaksinya ketika melihat bunga-bunga itu dan pesan singkat di dalamnya. Perasaanku semakin menggebu-gebu saat dia sudah dekat dengan ruang kerjanya.

Dan ketika dia masuk ke ruangan itu, matanya langsung tertuju pada bunga-bunga di mejanya. Lalu dia segera mengambil bunga itu dan membaca pesan di dalamnya.

Aku sangat terkejut dan tak bisa berkata apa-apa melihat reaksinya.

Dia membuang bunga itu ke tempat sampah dan merobek pesannya. Lalu berkata,

"Siapa orang yang sok peduli denganku ini?

Apa dia pikir aku lemah?

Awas saja jika aku menemukan orangnya."

Melihat reaksi dan ekspresi wajahnya, aku diliputi rasa takut dan sedikit gila.

"Wah gawat! Kenapa juga aku sok peduli padanya?

Tahu begini mending dibiarkan saja.

Aduh, apa yang akan dia lakukan yah?"

Saat aku masih merasa cemas, tiba-tiba telepon berdering membuatku kaget. Aku melihat panggilannya dari atasanku.

Dengan tangan yang gemetar aku mengangkatnya dan berkata,

"Yah pak."

"Kamu ke ruangan saya! Cepat!" Balasnya lalu menutup teleponnya dengan keras.

"Aduh, pasti dia akan menghabisiku sekarang, dan membuatku malu di depan pegawai lain karena bunga itu.

Tapi yah sudahlah! Aku pasrah saja. Jika dia memecatku karena hal itu, aku akan cari pekerjaan yang lain.

Aku masih punya tabungan untuk bertahan hidup sampai aku mendapat pekerjaan lain."

Kemudian aku pergi ke ruangannya dan membuka pintunya dengan lembut.

Lalu berkata,

"Ada apa bapak memanggilku?" Tanyaku gugup.

"Bagaimana pertemuan yang tertunda kemarin? Apa kau sudah buat janji lagi?"

"Maaf pak. Belum."

"Kenapa belum? Aku tidak mau kalau pekerjaanku sampai berantakan karena dirimu. Sekarang cepat hubungi mereka dan atur pertemuan dengan mereka!" Teriaknya keras.

Segera aku meninggalkan ruangannya sambil bicara dalam hati,

"Aduh, untunglah dia hanya berteriak tentang pekerjaan. Jika sampai dia berteriak karena bunga itu, aku bisa malu di depan yang lain."

Aku segera menghubungi beberapa client dan mengatur semua jadwal pertemuan. Setelah itu aku pergi ke ruangan laki-laki aneh itu dan melaporkan semuanya.

Tapi tak diduga dia mengajakku ikut dengannya menghadiri pertemuan itu.

Aku bingung kenapa dia mengajak pegawai sepertiku untuk pertemuan penting itu. Karena itu adalah pertemuan khusus bagi bos-bos saja.

"Aku harus apa di sana nanti?" Tanyaku dalam hati.

"Baiklah pak. Oh yah pak? Apa yang perlu saya bawa untuk rapat nanti?"

"Bawalah beberapa sampel design kita. Bawakan yang paling baik agar mereka terkesan dan mau menandatangani kontrak."

"Baik pak." Aku segera pergi meninggalkan ruangannya.

Episodes
1 Part 1 Awal Kehidupan Ku
2 Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3 Part 3 Awal Yang Sulit
4 Part 4 Hubungan yang membingungkan
5 Part 5 Kesalahan Yang Manis
6 Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7 Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8 Part 8 Kembali Ke Paris
9 Part 9 Kencan Aneh
10 Part 10. Entah Apa Namanya
11 Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12 Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13 Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16 Part 16. Bujuk Rayu
17 Part 17. Awal Yang Baru
18 Part 18. Kebingungan Melanda
19 Part 19. Mengunjungi Orangtua
20 Part 20. Galau
21 Part 21. Kejadian Aneh
22 Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23 Part 23. Akhirnya Diterima
24 Part 24. Bahagia
25 Part 25. Acara Adat
26 Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27 Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28 Part 28. Ketidakjelasan
29 Part 29. Hal Yang Aneh
30 Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31 Part 31. Sifat Yang Aneh
32 Part 32. Hari Yang Menegangkan
33 Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34 Part 34. Kekesalan hati.
35 Part 35. Bersenang-Senang
36 Part 36. Rasa Bahagia
37 Part 37. Kejutan Spesial
38 Part 38. Kerja Sama
39 Part 39. Bahagia Sesaat
40 Part 40. Jengkel
41 Part 41. Usaha
42 Part 42. Mencoba Lagi
43 Part 43. Masalah Lain
44 Part 44. Masalah Tak Terduga
45 Part 45. Menyerah Pada Godaan
46 Part 46. Di antara Dua Pria
47 Part 47. Di Vila Mertua
48 Part 48. Janji
49 Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50 Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51 Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52 Part 52. Cinta yang Salah
53 Part 53. Membicarakan Masalahnya
54 Part 54. Rumit
55 Part 55. Khayalan dan Realita
56 Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57 Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58 Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59 Part 59. Tangisan
60 Part 60. Duka yang Dalam
61 Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62 Part 62. Milikku Kembali
63 Part 63. Akhir Kisahku
64 Terima kasih
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Part 1 Awal Kehidupan Ku
2
Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3
Part 3 Awal Yang Sulit
4
Part 4 Hubungan yang membingungkan
5
Part 5 Kesalahan Yang Manis
6
Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7
Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8
Part 8 Kembali Ke Paris
9
Part 9 Kencan Aneh
10
Part 10. Entah Apa Namanya
11
Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12
Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13
Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16
Part 16. Bujuk Rayu
17
Part 17. Awal Yang Baru
18
Part 18. Kebingungan Melanda
19
Part 19. Mengunjungi Orangtua
20
Part 20. Galau
21
Part 21. Kejadian Aneh
22
Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23
Part 23. Akhirnya Diterima
24
Part 24. Bahagia
25
Part 25. Acara Adat
26
Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27
Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28
Part 28. Ketidakjelasan
29
Part 29. Hal Yang Aneh
30
Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31
Part 31. Sifat Yang Aneh
32
Part 32. Hari Yang Menegangkan
33
Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34
Part 34. Kekesalan hati.
35
Part 35. Bersenang-Senang
36
Part 36. Rasa Bahagia
37
Part 37. Kejutan Spesial
38
Part 38. Kerja Sama
39
Part 39. Bahagia Sesaat
40
Part 40. Jengkel
41
Part 41. Usaha
42
Part 42. Mencoba Lagi
43
Part 43. Masalah Lain
44
Part 44. Masalah Tak Terduga
45
Part 45. Menyerah Pada Godaan
46
Part 46. Di antara Dua Pria
47
Part 47. Di Vila Mertua
48
Part 48. Janji
49
Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50
Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51
Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52
Part 52. Cinta yang Salah
53
Part 53. Membicarakan Masalahnya
54
Part 54. Rumit
55
Part 55. Khayalan dan Realita
56
Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57
Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58
Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59
Part 59. Tangisan
60
Part 60. Duka yang Dalam
61
Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62
Part 62. Milikku Kembali
63
Part 63. Akhir Kisahku
64
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!