Part 9 Kencan Aneh

Di meja kerjaku, aku terus memikirkan sikapnya yang mendadak aneh dan tidak bisa ditebak. Aku berpikir, apakah karena dia tidak bisa menerima perceraiannya, sikap atasanku menjadi aneh? Aku benar-benar tidak mengerti.

Lalu aku melihat jam, dan ternyata sudah jam 5 sore.

"Aduh, aku harus segera pulang dan bersiap. Nanti malam harus bertemu client. Jangan sampai aku terlambat dan dipecat nanti."

Maka aku mengemudikan mobilku dengan cepat. Sesampainya di rumah, aku segera mandi dan bersiap-siap. Aku mengenakan dress formal karena akan bertemu client. Lalu untuk mengisi sejengkal perut yang lapar, aku memakan cepat-cepat sepotong sandwich lalu pergi ke tempat yang dijanjikan di pusat kota.

**********

Sesampainya di sana, aku melihat atasanku ternyata sudah menunggu lebih dulu di sana. Dia berpakaian sangat rapi dan keren, tak seperti biasanya.

"Aneh sekali. Mau bertemu client saja penampilannya seperti orang yang mau berkencan. Berlebihan sekali." Ungkapku dalam hati.

"Kamu sudah sampai? Silahkan duduk. Mau minum apa? Atau mau makan apa? Silahkan pesan saja. Jangan khawatir." Ujarnya dengan muka yang ramah.

"Agh, tidak pak. Terima kasih."

"Hei, sudahlah santai saja. Jangan malu-malu. Aku akan pesan minuman untukmu."

Atasanku pun memesan dua gelas orange jus.

Kemudian aku bertanya,

"Pak, jam berapa client kita akan datang?"

"Sudahlah santai saja dulu. Jangan tegang begitu."

"Ah, baiklah."

Malam itu aku mencoba bersikap tenang seraya menunggu sampai setengah jam. Tapi client kami tak kunjung datang. Hal itu pun membangkitkan rasa curigaku padanya dan berpikir,

"Apa yang sedang direncanakan oleh pria sombong ini? Tak biasanya dia begini."

Selama 30 menit itu, aku hanya duduk diam sambil memperhatikan wajahnya yang terkadang senyum-senyum sendiri. Karena tak tahan lagi, aku memberanikan diri bertanya padanya,

"Pak, apa kita sungguh akan bertemu client? Sudah setengah jam kita menunggu tapi tak ada yang datang."

"Maafkan aku. Dan tolong jangan marah. Tolong jangan membuatku malu di tengah keramaian seperti ini. Sebenarnya tujuanku mengajakmu kemari bukan untuk bertemu client. Itu hanyalah alasanku saja. Sebenarnya aku hanya ingin mengutarakan perasaanku padamu."

Sontak otakku geger mendengarnya. "Maksud bapak apa? Aku tidak mengerti."

"Jadi sejak kejadian malam itu, aku mulai menaruh perasaan padamu."

Mulutku menganga saat mendengar ucapannya dan semakin malu. "Pak tolong lupakan kejadian malam itu. Berhentilah mengungkit-ungkit masa lalu. Itu hanyalah kesalahan. Aku sudah menyukai seseorang."

"Siapa?"

"Bukan urusan bapak."

"Tolong kecilkan suaramu. Orang-orang mulai memandangi kita."

"Agh, baiklah. Semua ini karena bapak. Aku mohon jangan membahasnya lagi."

"Tapi aku mohon Naomi. Aku mulai mencintaimu. Aku jatuh cinta padamu sejak malam itu."

"Pak, aku kan sudah bilang, aku sudah menyukai orang lain. Jadi lupakan saja kejadian itu."

"Siapa orang itu? Katakan padaku."

"Bapak tidak perlu tahu. Bukan hak bapak untuk tahu siapa orangnya."

Lalu tiba-tiba pria yang aku sukai itu mengirimkan pesan padaku. Ponselku yang terletak di atas meja pun menjadi pusat perhatian seketika. Mata atasanku melihat nama pria yang aku sukai itu yang adalah salah seorang client kami. Seraya mengerutkan keningnya dia bertanya,

"Oh, jadi dia pria yang kamu suka? Kau menyukainya? Dia sudah punya kekasih kan? Dan sebentar lagi mereka akan menikah. Kenapa kau mencoba merusak hubungan di antara mereka?"

"Kenapa bapak menceramahiku? Apakah salah jika aku jatuh cinta padanya? Apakah cinta itu sebuah kejahatan? Mereka belum menikah. Dan aku masih memiliki kesempatan. Aku akan memperjuangkan cinta ku."

"Naomi sudahlah. Lupakan ambisimu itu. Mereka sudah dijodohkan sejak kecil. Jadi mustahil memisahkan mereka. Aku kenal baik dengan keluarganya. Kau tidak akan bisa masuk ke kehidupannya."

"Sudahlah pak. Jangan menjadi hakim atasku. Bapak berkata begitu agar aku berubah pikiran kan?"

"Naomi. Bukan seperti itu. Cobalah mengerti."

"Agh, sudahlah pak." Aku lalu pergi meninggalkannya karena tak ingin berdebat lagi.

Aku mengemudikan mobilku dengan cepat karena begitu kesal. Pikiranku juga menjadi tidak fokus. Sampai akhirnya mobilku menabrak sebuah pohon besar. Mobil kesayanganku hancur karena kesalahanku. Dan aku harus dirawat di rumah sakit. Aku menjadi semakin marah karena hal itu. Aku terbaring tak berdaya dan menangis sepanjang malam merenungi nasibku yang sial.

Tak lama namanya muncul di layar ponselku. Berkali-kali dia memanggil tapi aku selalu mematikannya karena masih kesal.

"Ini semua gara-gara bapak. Jika saja bapak tidak membuatku kesal, kejadian ini tidak akan terjadi."

Malam itu aku sangat lelah dan terkuras secara emosi. Mataku bengkak karena terus menangis. Karena begitu lelah, aku pun tertidur.

Sampai pada pagi harinya, saat aku membuka mata, aku kaget melihat atasanku duduk dan tertidur di sampingku. Aku begitu terkejut.

"Sejak kapan dia ada di sini? Kapan dia datang?" Tanyaku dalam hati.

Lalu saat aku hendak beranjak dari tempat tidur, atasanku terbangun dan berkata,

"Apa kau baik-baik saja? Kau butuh apa? Aku akan ambilkan untukmu."

"Aku tidak membutuhkan apa pun selain bapak pergi dari sini. Semua ini salah bapak. Karena bapak, aku jadi menderita kerugian. Mobil kesayanganku sekarang hancur."

"Jangan khawatir. Aku akan membelikan yang baru untukmu."

"Pak. Sejak kapan bapak begitu perhatian padaku? Biasanya bapak selalu menindasku. Bapak mau membelikan aku mobil, pasti dipotong gaji kan pak?"

"Dalam kondisi yang sakit seperti ini, kau masih berpikiran buruk padaku."

"Aku tidak berpikiran buruk pak. Tapi hanya berbicara fakta. Sudahlah pak. Tolong berhentilah menggangguku. Bapak hanya akan membuatku semakin sakit."

Lalu tak lama setelah kami berdebat, seorang perawat datang mengantarkan sarapan pagi. Pria aneh itu dengan sigap mengambil kotak makanan itu saat aku mencoba mengambilnya. Kemudian dia membukanya dan mencoba menyuapiku.

"Pak, tolong jangan membuat selera makanku hilang dengan sikap bapak yang sok baik dan peduli. Ini bukan diri bapak yang sebenarnya."

"Naomi, berapa kali aku harus mengatakannya. Semua yang kulakukan ini karena aku mencintaimu. Tolong hargailah sedikit saja."

Melihat mukanya memelas untuk pertama kalinya seumur hidupku, aku menjadi lemah dan tak bisa berkata apapun lagi.

Aku akhirnya mengalah dan makan dari suapan tangannya untuk pertama kalinya dalam hidupku.

Episodes
1 Part 1 Awal Kehidupan Ku
2 Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3 Part 3 Awal Yang Sulit
4 Part 4 Hubungan yang membingungkan
5 Part 5 Kesalahan Yang Manis
6 Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7 Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8 Part 8 Kembali Ke Paris
9 Part 9 Kencan Aneh
10 Part 10. Entah Apa Namanya
11 Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12 Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13 Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16 Part 16. Bujuk Rayu
17 Part 17. Awal Yang Baru
18 Part 18. Kebingungan Melanda
19 Part 19. Mengunjungi Orangtua
20 Part 20. Galau
21 Part 21. Kejadian Aneh
22 Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23 Part 23. Akhirnya Diterima
24 Part 24. Bahagia
25 Part 25. Acara Adat
26 Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27 Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28 Part 28. Ketidakjelasan
29 Part 29. Hal Yang Aneh
30 Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31 Part 31. Sifat Yang Aneh
32 Part 32. Hari Yang Menegangkan
33 Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34 Part 34. Kekesalan hati.
35 Part 35. Bersenang-Senang
36 Part 36. Rasa Bahagia
37 Part 37. Kejutan Spesial
38 Part 38. Kerja Sama
39 Part 39. Bahagia Sesaat
40 Part 40. Jengkel
41 Part 41. Usaha
42 Part 42. Mencoba Lagi
43 Part 43. Masalah Lain
44 Part 44. Masalah Tak Terduga
45 Part 45. Menyerah Pada Godaan
46 Part 46. Di antara Dua Pria
47 Part 47. Di Vila Mertua
48 Part 48. Janji
49 Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50 Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51 Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52 Part 52. Cinta yang Salah
53 Part 53. Membicarakan Masalahnya
54 Part 54. Rumit
55 Part 55. Khayalan dan Realita
56 Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57 Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58 Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59 Part 59. Tangisan
60 Part 60. Duka yang Dalam
61 Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62 Part 62. Milikku Kembali
63 Part 63. Akhir Kisahku
64 Terima kasih
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Part 1 Awal Kehidupan Ku
2
Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3
Part 3 Awal Yang Sulit
4
Part 4 Hubungan yang membingungkan
5
Part 5 Kesalahan Yang Manis
6
Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7
Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8
Part 8 Kembali Ke Paris
9
Part 9 Kencan Aneh
10
Part 10. Entah Apa Namanya
11
Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12
Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13
Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16
Part 16. Bujuk Rayu
17
Part 17. Awal Yang Baru
18
Part 18. Kebingungan Melanda
19
Part 19. Mengunjungi Orangtua
20
Part 20. Galau
21
Part 21. Kejadian Aneh
22
Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23
Part 23. Akhirnya Diterima
24
Part 24. Bahagia
25
Part 25. Acara Adat
26
Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27
Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28
Part 28. Ketidakjelasan
29
Part 29. Hal Yang Aneh
30
Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31
Part 31. Sifat Yang Aneh
32
Part 32. Hari Yang Menegangkan
33
Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34
Part 34. Kekesalan hati.
35
Part 35. Bersenang-Senang
36
Part 36. Rasa Bahagia
37
Part 37. Kejutan Spesial
38
Part 38. Kerja Sama
39
Part 39. Bahagia Sesaat
40
Part 40. Jengkel
41
Part 41. Usaha
42
Part 42. Mencoba Lagi
43
Part 43. Masalah Lain
44
Part 44. Masalah Tak Terduga
45
Part 45. Menyerah Pada Godaan
46
Part 46. Di antara Dua Pria
47
Part 47. Di Vila Mertua
48
Part 48. Janji
49
Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50
Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51
Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52
Part 52. Cinta yang Salah
53
Part 53. Membicarakan Masalahnya
54
Part 54. Rumit
55
Part 55. Khayalan dan Realita
56
Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57
Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58
Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59
Part 59. Tangisan
60
Part 60. Duka yang Dalam
61
Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62
Part 62. Milikku Kembali
63
Part 63. Akhir Kisahku
64
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!