Part 10. Entah Apa Namanya

Kemudian aku bertanya padanya,

"Pak, sampai kapan bapak akan bersikap aneh seperti ini? Bapak membuat ku pusing."

"Kenapa kau tidak mengerti juga? Aku melakukan semua ini karena aku menyukai mu."

"Bapak sungguh-sungguh menyukai ku atau hanya ingin mempermainkan ku saja?"

"Aku lelah bicara pada gadis keras kepala seperti dirimu."

"Kalau bapak tahu aku keras kepala, kenapa bapak menyukai ku? Pak, hari ini aku sangat sakit. Dan penyakit ku semakin parah karena bapak yang tidak jelas. Selain itu, aku juga memikirkan mobil ku yang hancur karena bapak juga. Semua karena bapak."

"Tentang mobil mu, aku akan membelikan yang baru. Tapi dengan satu syarat, kau harus menerima cinta ku."

"Wow, luar biasa. Sekarang bapak mencoba menyogok ku."

"Tidak. Bukan itu maksud ku. Astaga, sampai kapan kita akan berdebat seperti ini?"

"Biar ku pikirkan dulu. Sekarang lebih baik bapak pulang. Karena aku mau istirahat dan berpikir."

"Berpikir? Berpikir tentang apa?"

"Berpikir apakah aku akan menerima cinta bapak atau tidak. Tapi 85% aku ragu menerima cinta bapak. Karena bapak sudah banyak menyakiti ku."

"Tapi kan masih ada 15% lagi. Berarti masih ada harapan. Yah, meskipun sangat kecil. Tapi aku akan berjuang menambah angkanya. Tunggu dan lihat saja."

"Sudahlah pak. Pergilah! Jika tidak, maka keraguan ku akan bertambah menjadi 100%."

"Ok baiklah. Semoga cepat sembuh yah, agar kau bisa segera bekerja. Tenanglah, aku tidak akan memotong gaji mu. Mulai sekarang, aku akan menjadi atasan yang baik untuk mu."

**********

Setelah atasan ku pergi, aku pun menjadi sangat dilema. Disisi lain aku berpikir, jika aku tidak menerima cintanya, maka aku tidak akan mendapatkan mobil baru. Tapi jika aku menerimanya, maka apa tanggapan karyawan lain nantinya? Mereka akan menilai ku yang tidak-tidak. Selain itu, aku juga tidak terlalu menyukainya. Bagaimana bisa aku hidup dengan pria yang sifatnya tidak jelas. Astaga aku sangat bingung.

Karena begitu stress, tekanan darah ku pun menjadi tidak normal. Dan penyakit yang ku derita semakin parah, hingga aku harus dilarikan ke ruang gawat darurat lagi. Aku terbaring koma selama dua hari memikirkan cinta yang akan ku jalani dengan atasan ku nanti.

Lalu ketika aku sadar dan membuka mata ku, aku melihat seorang suster tengah sibuk meletakkan beberapa rangkaian bunga. Maka aku bertanya pada suster itu,

"Sus, darimana semua bunga-bunga itu?"

"Oh, katanya bunga-bunga ini dari kekasih mba. Mba bisa lihat kartu-kartu ucapan yang menempel di setiap bunga. Pria itu meminta ku menaruh semua bunga ini agar mba cepat sembuh dan merasa segar dengan keharuman bunga-bunga ini. Dan dia bilang, dia akan bawa bunga yang lebih besar lagi nantinya. Katanya 15 menit lagi dia akan segera sampai."

"Untuk apa dia membeli semua bunga-bunga ini. Memboroskan uang saja." (Ujar ku dalam hati)

Dan benar, 15 menit kemudian, atasan ku yang aneh itu pun tiba sambil membawa rangkaian bunga yang cukup besar. Lalu dia meletakkan bunga itu di hadapan ku. Kemudian dia berkata,

"Apa kau suka dengan semua bunga-bunga ini? Aku mempersiapkannya khusus untuk mu."

"Terima kasih pak. Tapi apakah ini tidak terlalu berlebihan? Memboroskan uang saja."

"Hei, jangan berkata begitu. Apa pun akan ku berikan untuk mu. Apalah artinya uang. Bahkan hati ku sudah ku berikan untuk mu. Ayo. Lihatlah keluar! Aku sudah belikan mobil baru untuk mu."

"Apa? Apa bapak serius? Tapi itu kan mahal pak. Apa jangan-jangan nanti bapak akan potong dari gaji ku setiap bulan?"

"Hei, kau ini sembarangan bicara dan tidak menghormati ku sebagai atasan mu sedikit saja. Sudahlah. Lebih baik ikut aku dan kita lihat sekarang."

"Tapi aku masih lemah dan tidak bisa berjalan pak. Bapak lihat sendirikan kondisi ku sekarang."

"Ok. aku akan menggendong mu ke kursi roda. Ayo pegang aku."

"Pelan-pelan pak. Pinggang ku masih sakit."

Lalu dia pun mendorong ku ke luar dan memperlihatkan mobil mewah itu padaku. Mobil mewah yang terpakir di depan rumah sakit. Untuk sesaat aku lupa dengan rasa sakit ku, karena mobil itu. Tapi belakangan aku sadar, dan berkata pada diriku sendiri,

"Astaga aku seperti cewek mata duitan. Tapi biarin saja. Rejeki jangan ditolak."

"Bagaimana? Apa kau suka dengan mobil barunya Naomi?"

"Suka pak. Aku sangat suka. Ini bahkan lebih bagus dari mobil ku yang hancur itu."

"Kalau begitu, cinta ku pasti diterima dong."

"Baiklah. Tapi dengan satu syarat. Jangan sampai karyawan lain tahu tentang hubungan kita. Maka bapak harus bersikap normal pada ku di kantor. Karena aku belum siap menerima omongan jelek dan juga hujatan."

"Jangan khawatir. Aku akan merahasiakan hubungan kita."

"Pak, sepertinya aku ingin masuk. Aku mau mandi. Aku mau bilang ke suster kalau aku sudah bisa pulang. Aku sudah merasa lebih baik."

"Ok baiklah. Ternyata yang kamu butuhkan bukanlah obat untuk bisa sembuh."

"Maksud bapak apa? Jangan bicara begitu. Seolah-olah yang ada di mata dan otak ku hanyalah uang saja. Aku merasa lebih baik karena aku bahagia."

"Iya, iya. Maaf kalau aku salah bicara."

Maka kami pun kembali ke kamar. Sesampainya disana, aku segera mandi dan bersiap-siap, sementara atasan ku menunggu di luar.

"Pak, aku sudah siap. Yuk kita pulang."

"Tapi bagaimana dengan semua bunga-bunga ini? Kau bahkan belum membaca pesan yang ku tulis di dalamnya."

"Tentang bunga-bunga ini, aku akan membawanya pulang dan menaruhnya di kamar ku. Dan tentang pesan-pesan yang ada disana, aku sudah membaca semuanya."

"Benarkah? Apa kau menemukan sesuatu yang berharga disana?"

"Sesuatu yang berharga? Apa?"

"Kau tidak tahu? Berarti kau belum lihat semuanya. Ini, lihatlah rangkaian bunga ini. Dan ambil amplop kecil di dalamnya."

Aku pun mengambil rangkaian bunga yang cukup besar itu, dan melihat amplop kecik itu. Lalu aku membukanya dan membaca isinya. Yang berbunyi, 'Aku mencintaimu Naomi. Menikahlah dengan ku.'

Lalu aku juga melihat ada sebuah cincin emas disana. Cincin itu begitu indah. Dihiasi butiran-butiran berlian kecil. Maka aku berkata,

"Pak, cincin ini indah sekali."

"Yah, kau suka? Aku membelikannya, karena ingin melamar mu. Aku tahu momentnya tida tepat. Tapi aku tidak bisa lagi menahan perasaan ini begitu lama."

Aku tidak berkata apa pun lagi selain hanya tersenyum bahagia. Kemudian dia melanjutkan perkataannya,

"Jadi bagaimana Naomi? Apa kau setuju menikah dengan ku?"

"Yah. Tapi aku berharap pernikahan itu nantinya diadakan diam-diam."

"Baiklah. Aku akan menuruti perkataan mu."

Episodes
1 Part 1 Awal Kehidupan Ku
2 Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3 Part 3 Awal Yang Sulit
4 Part 4 Hubungan yang membingungkan
5 Part 5 Kesalahan Yang Manis
6 Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7 Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8 Part 8 Kembali Ke Paris
9 Part 9 Kencan Aneh
10 Part 10. Entah Apa Namanya
11 Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12 Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13 Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16 Part 16. Bujuk Rayu
17 Part 17. Awal Yang Baru
18 Part 18. Kebingungan Melanda
19 Part 19. Mengunjungi Orangtua
20 Part 20. Galau
21 Part 21. Kejadian Aneh
22 Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23 Part 23. Akhirnya Diterima
24 Part 24. Bahagia
25 Part 25. Acara Adat
26 Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27 Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28 Part 28. Ketidakjelasan
29 Part 29. Hal Yang Aneh
30 Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31 Part 31. Sifat Yang Aneh
32 Part 32. Hari Yang Menegangkan
33 Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34 Part 34. Kekesalan hati.
35 Part 35. Bersenang-Senang
36 Part 36. Rasa Bahagia
37 Part 37. Kejutan Spesial
38 Part 38. Kerja Sama
39 Part 39. Bahagia Sesaat
40 Part 40. Jengkel
41 Part 41. Usaha
42 Part 42. Mencoba Lagi
43 Part 43. Masalah Lain
44 Part 44. Masalah Tak Terduga
45 Part 45. Menyerah Pada Godaan
46 Part 46. Di antara Dua Pria
47 Part 47. Di Vila Mertua
48 Part 48. Janji
49 Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50 Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51 Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52 Part 52. Cinta yang Salah
53 Part 53. Membicarakan Masalahnya
54 Part 54. Rumit
55 Part 55. Khayalan dan Realita
56 Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57 Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58 Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59 Part 59. Tangisan
60 Part 60. Duka yang Dalam
61 Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62 Part 62. Milikku Kembali
63 Part 63. Akhir Kisahku
64 Terima kasih
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Part 1 Awal Kehidupan Ku
2
Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3
Part 3 Awal Yang Sulit
4
Part 4 Hubungan yang membingungkan
5
Part 5 Kesalahan Yang Manis
6
Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7
Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8
Part 8 Kembali Ke Paris
9
Part 9 Kencan Aneh
10
Part 10. Entah Apa Namanya
11
Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12
Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13
Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16
Part 16. Bujuk Rayu
17
Part 17. Awal Yang Baru
18
Part 18. Kebingungan Melanda
19
Part 19. Mengunjungi Orangtua
20
Part 20. Galau
21
Part 21. Kejadian Aneh
22
Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23
Part 23. Akhirnya Diterima
24
Part 24. Bahagia
25
Part 25. Acara Adat
26
Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27
Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28
Part 28. Ketidakjelasan
29
Part 29. Hal Yang Aneh
30
Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31
Part 31. Sifat Yang Aneh
32
Part 32. Hari Yang Menegangkan
33
Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34
Part 34. Kekesalan hati.
35
Part 35. Bersenang-Senang
36
Part 36. Rasa Bahagia
37
Part 37. Kejutan Spesial
38
Part 38. Kerja Sama
39
Part 39. Bahagia Sesaat
40
Part 40. Jengkel
41
Part 41. Usaha
42
Part 42. Mencoba Lagi
43
Part 43. Masalah Lain
44
Part 44. Masalah Tak Terduga
45
Part 45. Menyerah Pada Godaan
46
Part 46. Di antara Dua Pria
47
Part 47. Di Vila Mertua
48
Part 48. Janji
49
Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50
Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51
Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52
Part 52. Cinta yang Salah
53
Part 53. Membicarakan Masalahnya
54
Part 54. Rumit
55
Part 55. Khayalan dan Realita
56
Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57
Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58
Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59
Part 59. Tangisan
60
Part 60. Duka yang Dalam
61
Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62
Part 62. Milikku Kembali
63
Part 63. Akhir Kisahku
64
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!