Part 3 Awal Yang Sulit

Ke esokan harinya kesehatanku mulai membaik. Pagi itu aku pergi lebih awal dari biasanya mengingat sehari saja tidak masuk kerja, pria aneh itu pasti sudah menumpukkan pekerjaan dua kali lipat di meja kerja sebagai hukuman. Dia selalu melakukannya karena berpikir, 'Karyawan yang tidak masuk kerja artinya karyawan yang bermalas-malasan.'

Mungkin karena itulah perusahaannya bisa maju dan berkembang. Tapi aku juga berpikir apakah di rumah tangganya dia juga seperti itu.

Sesampainya di sana sebelum membuka kertas-kertas kerja, aku berpikir sejenak dan berharap dia tidak akan bertindak konyol di kantor yang bisa menimbulkan prasangka bagi karyawan lainnya.

Saat itu sudah jam delapan pagi namun pria aneh itu masih belum juga tiba. Itu bukanlah kebiasaannya. Mendadak muncul perasaan cemas, namun bukan khawatir karena memiliki perasaan tapi khawatir karena ada beberapa pertemuan yang harus dia hadiri dan project yang harus ditanda tangani.

Aku mencoba berpikir tenang dan menunggu sampai jam 9.

Tapi dia tak kunjung datang.

Dengan terpaksa aku mencoba menghubungi ke rumahnya tapi teleponnya tak kunjung diangkat.

Otakku semakin bingung dan sulit berpikir, "Bagaimana ini?

Beberapa manajer dari perusahaan fashion akan bertemu dengannya. Aku sudah telepon berkali-kali tapi tak ada jawaban."

Situasi memaksaku mengambil suatu keputusan. Akhirnya dengan berbagai kalimat dan segala bujuk rayu, aku terpaksa mengatakan kepada semua client bahwa pertemuannya akan diundur.

Tapi ternyata situasinya sungguh di luar dugaan, kemarahan mereka begitu memuncak karena waktu mereka terbuang percuma. Belakangan aku tidak bisa menghadapi situasi itu sendiri. Aku sudah bertanya kepada karyawan lain tapi tidak ada yang tahu kabar pria aneh itu.

Akhirnya aku memberanikan diri pergi menemuinya ke rumahnya dan membawa beberapa dokumen pekerjaan. Aku berharap mungkin di sana dia akan menandatanganinya.

Dengan sedikit cemas aku pergi ke sana. Aku belum pernah melihat istrinya dan tidak tahu seperti apa sikapnya. Aku pergi bermodalkan nekat.

**********

Sesampainya di sana mataku terpesona melihat keindahan yang terpancar di setiap sisi rumahnya. Beberapa mobil sport mewah terparkir di sana. Setiap ukiran dindingnya juga seolah-olah mempunyai pesan tersendiri. Itu diukir indah dengan tinta hitam dan putih.

Aku semakin gugup dan bodoh karena tak tahu jalan masuk. Istana yang luas itu memiliki banyak pintu.

"Ya ampun. Aku terjebak di labirin istana. Sejak tadi aku bahkan tidak melihat satu pun penjaga di sini. Kalau aku sembunyi di sini, aku pasti tidak akan ketahuan."

Seraya melangkah bibirku terus mengeluh, "Ckckck...seandainya aku bekerja di sini, pasti aku sudah kurus kering. Lihat saja laintainya! Luas! Untuk membersihkannya kan butuh tenaga kuda! Aku harus banyak makan supaya tidak kurus kering karena kebanyakan olahraga."

Lama-lama aku menjadi kesal sampai aku memutuskan untuk pergi.

Tapi, saat aku berbalik badan, tiba-tiba saja aku mendengar suara pintu lain yang terbuka. Aku kemudian menoleh dan mendekati pintu itu.

"Oh, ternyata ini pintu otomatis yah. Baiklah, aku akan masuk."

Meski hati sedikit cemas, aku tetap masuk sambil berharap semoga tidak tersesat di sana. Entah di ruangan mana atasanku yang aneh itu berada. Aku memanggil-manggilnya sambil terus berjalan.

Sampai tiba-tiba, "BURRR...!" Mendadak aku berteriak histeris karena kaget luar biasa. Dia tiba-tiba datang memelukku dari belakang entah dari mana dia muncul. Tapi karena dia menangis, aku tidak tega melepaskan tangannya.

Meski rasa takut terkadang muncul, aku berusaha tetap tenang. Lalu kemudian dia mencurahkan isi hatinya sambil terus mempertahankan dekapannya.

Dia berkata bahwa istrinya telah benar-benar meninggalkannya. Dia sudah membawa semua barang-barangnya. Dan tadi malam mereka bertengkar hebat. Karena perasaan tertekan itulah dia tidak masuk kerja.

Apa yang bisa kulakukan saat itu? Tidak ada. Aku hanya bisa pasrah dan berkata dalam hati,

"Aduh, sampai kapan orang ini tidak akan melepaskan tangannya dariku? Aku sangat tegang dan tidak bisa bernafas."

Lalu aku mencoba memberanikan diri bicara padanya.

"Pak, aku mohon tenanglah! Bisakah kita duduk sebentar? Aku akan mendengarkan bapak dengan baik."

"Oh, ok baiklah, maafkan aku karena terlalu agresif seperti ini."

Kami duduk di sofa, dan sekali lagi dia bercerita panjang lebar sampai membuatku pusing. Kemudian dia berbaring di pangkuanku dan itu membuaku semakin panik, tegang dan terlihat bodoh.

Entah kenapa tubuhku selalu pasrah diperlakukan semaunya. Meski otakku menentangnya, Tapi hatiku seperti menyetujui setiap tindakannya. Hatiku benar-benar licik dan nekat.

Saat itu aku memutuskan untuk tidak menyerahkan dokumen apa pun padanya. Aku hanya membiarkannya tidur di pangkuanku sampai dia benar-benar terlelap.

Belakangan mataku tak kuat dan akhirnya tertidur.

********

Lalu tiba-tiba suara pintu yang sangat keras membangunkan kami berdua.

Seorang wanita datang dan berteriak memaki-maki atasanku. Dia juga menarik tanganku dan mendorongku sampai jatuh. Lalu dia meneriaki suaminya dan bilang,

"Oh, jadi kamu juga bermain di belakangku? Jadi seperti ini kelakuanmu selama ini?"

Aku hanya diam saja melihat pertengkaran mereka berdua.

Kemudian wanita itu menampar wajah suaminya lalu pergi membawa beberapa barang. Setelah wanita itu pergi, aku memberanikan diri mendekati atasanku dan bilang,

"Maaf pak. Apakah itu istri bapak?"

"Iya. Dia istriku yang sangat kucintai tapi mengkhianatiku."

Aku bingung kenapa wanita itu pergi meninggalkan atasanku. Dia tampan dan juga kaya. Apa yang wanita cari ada padanya.

Maka untuk menenangkan kembali situasinya, aku mencoba menawarkan makanan untuknya. Memang aku datang ke sana tidak membawa makanan apapun, tapi aku menawarkan diri untuk memasak makanan untuknya.

Dia pun setuju dan kami bersama-sama ke dapur.

Tapi saat aku mulai mengiris beberapa bumbu, tiba-tiba saja dia melontarkan sebuah perintah menghentikanku.

"Sudah! Biar aku saja yang memasak. Dari caramu memotong dan mengiris, aku melihat bahwa kau tidak pintar memasak. Tidak seperti istriku.

Sudah sana! Duduklah di sana!"

Tanganku seketika berhenti dan mukaku tidak senang. Sembari menyingkir aku bergumam, "Yah iyalah, aku bukan istri bapak. Aku kan karyawan bapak."

Dia memasak begitu terampil dan cepat.

**********

Lalu setelah semua makanan itu matang, tangannya dengan terampil menyajikannya di atas meja seperti sajian di restoran mewah.

"Wow! Pak, ini terlihat sangat lezat. Apa bapak sebelumnya adalah seorang chef?"

"Iya kamu benar. Tapi aku tidak puas dan memulai bisnis yang lain yang bukan hobiku. Aku ingin menguji diriku sendiri. Apakah aku bisa sukses di bidang yang lain? Ternyata bisa. Aku hanya gagal dalam rumah tangga.

Sudahlah, lebih baik kita makan. Jangan membicarakan wanita itu lagi."

Melihat semua itu, aku pun jadi semakin terpesona padanya, si pria aneh.

Episodes
1 Part 1 Awal Kehidupan Ku
2 Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3 Part 3 Awal Yang Sulit
4 Part 4 Hubungan yang membingungkan
5 Part 5 Kesalahan Yang Manis
6 Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7 Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8 Part 8 Kembali Ke Paris
9 Part 9 Kencan Aneh
10 Part 10. Entah Apa Namanya
11 Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12 Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13 Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16 Part 16. Bujuk Rayu
17 Part 17. Awal Yang Baru
18 Part 18. Kebingungan Melanda
19 Part 19. Mengunjungi Orangtua
20 Part 20. Galau
21 Part 21. Kejadian Aneh
22 Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23 Part 23. Akhirnya Diterima
24 Part 24. Bahagia
25 Part 25. Acara Adat
26 Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27 Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28 Part 28. Ketidakjelasan
29 Part 29. Hal Yang Aneh
30 Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31 Part 31. Sifat Yang Aneh
32 Part 32. Hari Yang Menegangkan
33 Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34 Part 34. Kekesalan hati.
35 Part 35. Bersenang-Senang
36 Part 36. Rasa Bahagia
37 Part 37. Kejutan Spesial
38 Part 38. Kerja Sama
39 Part 39. Bahagia Sesaat
40 Part 40. Jengkel
41 Part 41. Usaha
42 Part 42. Mencoba Lagi
43 Part 43. Masalah Lain
44 Part 44. Masalah Tak Terduga
45 Part 45. Menyerah Pada Godaan
46 Part 46. Di antara Dua Pria
47 Part 47. Di Vila Mertua
48 Part 48. Janji
49 Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50 Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51 Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52 Part 52. Cinta yang Salah
53 Part 53. Membicarakan Masalahnya
54 Part 54. Rumit
55 Part 55. Khayalan dan Realita
56 Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57 Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58 Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59 Part 59. Tangisan
60 Part 60. Duka yang Dalam
61 Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62 Part 62. Milikku Kembali
63 Part 63. Akhir Kisahku
64 Terima kasih
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Part 1 Awal Kehidupan Ku
2
Part 2 Menghadapi Tantangan Sulit
3
Part 3 Awal Yang Sulit
4
Part 4 Hubungan yang membingungkan
5
Part 5 Kesalahan Yang Manis
6
Part 6 Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah
7
Part 7 Tingkah Konyol Seorang Gadis
8
Part 8 Kembali Ke Paris
9
Part 9 Kencan Aneh
10
Part 10. Entah Apa Namanya
11
Part 11. Awal Hidup Ku Yang Baru
12
Part 12. Hari-hari Ku Sebagai Seorang Istri Kedua
13
Part 13. Rayuan Gombal Yang Tidak Jelas
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Kesabaran Ku Menghadapi Suami Ku
16
Part 16. Bujuk Rayu
17
Part 17. Awal Yang Baru
18
Part 18. Kebingungan Melanda
19
Part 19. Mengunjungi Orangtua
20
Part 20. Galau
21
Part 21. Kejadian Aneh
22
Part 22. Kesedihan Yang Mendalam
23
Part 23. Akhirnya Diterima
24
Part 24. Bahagia
25
Part 25. Acara Adat
26
Part 26. Masalah Rumit Yang Tiba-tiba Muncul.
27
Part 27 Perubahan Yang Tak Menentu
28
Part 28. Ketidakjelasan
29
Part 29. Hal Yang Aneh
30
Part 30. Kisah Lama Bersemi Kembali.
31
Part 31. Sifat Yang Aneh
32
Part 32. Hari Yang Menegangkan
33
Part 33. Rahasia Yang Terungkap
34
Part 34. Kekesalan hati.
35
Part 35. Bersenang-Senang
36
Part 36. Rasa Bahagia
37
Part 37. Kejutan Spesial
38
Part 38. Kerja Sama
39
Part 39. Bahagia Sesaat
40
Part 40. Jengkel
41
Part 41. Usaha
42
Part 42. Mencoba Lagi
43
Part 43. Masalah Lain
44
Part 44. Masalah Tak Terduga
45
Part 45. Menyerah Pada Godaan
46
Part 46. Di antara Dua Pria
47
Part 47. Di Vila Mertua
48
Part 48. Janji
49
Part 49. Kencan dan Rasa Bersalah
50
Part 50. Keluarga Dan Kenangan
51
Part 51. Pencapaian yang Menyedihkan
52
Part 52. Cinta yang Salah
53
Part 53. Membicarakan Masalahnya
54
Part 54. Rumit
55
Part 55. Khayalan dan Realita
56
Part 56. Antara Keluarga dan Cinta
57
Part 57. Hati yang Tidak Tenang
58
Part 58. Akhir yang Menyedihkan
59
Part 59. Tangisan
60
Part 60. Duka yang Dalam
61
Part 61. Perasaan Tertekan dan Upacara Pemakaman
62
Part 62. Milikku Kembali
63
Part 63. Akhir Kisahku
64
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!