K.E.F. 5

(Tandai Typo)

"Ehh anaknya Mama udah bangunn?" ucap Bianca ketika melihat sang anak yang sudah duduk sambil bengong dengan mulut yang mengemut pacifier nya.

Kedua mata bulat itu mengerjap, menatap polos ke arah Bianca "Mama? Dendon" ucapnya sambil merentangkan kedua tangannya.

Bianca tersenyum "Mandi ya?" Bianca berjalan mendekati tuyul kesayangannya itu.

Anak itu menggeleng dan melempar asal pacifier nya "Janan dulu Mama, El mau itu" tunjuknya pada dada Bianca.

Bianca terkekeh sambil menggeleng "Pacifier nya jangan dilempar asal begitu dong sayang" Bianca meraih tubuh berisi anaknya dan langsung memangkunya seraya membuka tiga kancing kemejanya.

"Habis ini mandi terus ikut Mama oke?" Bianca mengarahkan nipple nya pada mulut anaknya.

El tak langsung menerimanya, dia menatap Bianca dengan pandangan polosnya "Mau temana?".

"Mau ke salon Mama, sayang" ucapnya seraya memasukan nipple pada mulut El yang tak kunjung terbuka "Ayo sayang, lihat nih pada tumpah ih!".

"Hehe".

"Yee malah ketawa kamu. Ayo ih cepet! Atau Mama simpan lagi aja ya?" Bianca bersiap memasukan buah dadanya, namun langsung dicegah dengan cepat oleh si buntalan lemak itu.

El menghisapnya dengan lembut dan seperti biasa, tangan sebelahnya akan bermain di tempat favoritnya itu.

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya El menyelesaikan acara menyusunya. El langsung melepaskan nipple Bianca dan mendongak ke atas, mendapati Bianca yang sedang menutup kedua matanya.

Tangan El terangkat mengelus pipi Bianca "Mama? Mama tidul?".

Bianca sontak membuka matanya "Sudah selesai nyusunya?".

El mengangguk "Cudah".

"Yaudah, sekarang mandi ya?".

"Eung!" angguknya.

***

Tiba di salon Bianca, El langsung menjadi pusat perhatian, pasalnya salon Bianca tengah banyak pelanggan dan semua orang menatap gemas ke arah El.

"Ohh my God! Buntalan lemakk!" pekik Liora sambil mencubit paha berlipat milik El.

"Eungh! Janan! Canaaa! Janan tubit-tubit!" rengeknya menjauhkan tangan Liora.

"Liora! Udah ya! Jangan jahilin anak gue Lo!" sentak Bianca.

Liora pun mencebikkan bibirnya "Paansih! Namanya juga gemes! Lagian buntalan lemak satu ini sangat menggemaskan! Pengen gigit jadinya" balasnya.

Mendengar itu El langsung melotot ke arah Liora "Mau didit El?! Aunty mau didit?! Ihh janan-janan aunty labies".

"Pfft" Bianca menahan tawanya sebisa mungkin ketika melihat Liora yang membelalak tak percaya pada anaknya ini.

Para pelanggan disana juga tertawa mendengar ucapan El yang menggemaskan itu.

"Lihat! Sangat menggemaskan sekali".

"Gemess banget deh aku!".

Ucap para pelanggan.

"El, mau main sama aunty Liora atau mau ke ruangan Mama?" tanya Bianca.

"Mau cama aunty Liola caja" balasnya.

"Awww so sweet nya buntalan lemak kesayangankuu" Liora langsung mengambil alih tubuh El dari gendongan Bianca.

"Jaga anak gue baik-baik! Kalo gak, Lo liat aja nanti!" sentak Bianca menatap tajam Liora.

Liora memutar bola matanya malas "Berisik Lo! Yang ada anak Lo nih yang bakal macam-macam ama gue, liat aja nanti".

Bianca tak menghiraukannya, dia beralih pada sang anak "Jangan nakal, ngerti?".

El menoleh, menatap Bianca polos "Eung? Janan nakal?".

Bianca dan lainnya tentu tak tahan melihat kegemasan dari tuyul satu itu.

"Ihh! Gemesnaa!" Liora mencubit paha El dengan gemas.

Plak!.

"Janan tubit-tubit!" sentak El menatap tajam pada Liora.

Namun, bukannya menakutkan justru dia terlihat sangatlah menggemaskan.

Bianca hanya menggeleng "Nanti bawa dia ke ruangan gue ya" ucapnya yang diangguki oleh Liora.

***

Kini Liora dan El sedang berada di ruangan El atau playroom El yang memang dibuat jika nanti El datang ke salon itu.

Liora menemani El bermain sampai tanpa sadar dia tertidur sambil bersandar di tembok.

El yang melihat itupun terkikik geli "Xixi Teljain ah!" El langsung meraih sebuah spidol warna dan mulai berjalan mendekati Liora.

Didepan Liora dia tak langsung mencoret muka Liora, melainkan dia mengecek dulu, apakah Liora sudah sangat lelap?.

"Aunty?"

"Aunty Liola?".

Tak ada jawaban. Liora sudah benar-benar terlelap dari tidurnya. El pun tersenyum senang, dan mulai mencoret-coret wajah Liora.

"Xixi! Lucu!".

Liora yang merasa terganggu hanya berdehem sebentar lalu kembali tertidur.

Sepuluh menit berselang, El menyelesaikan hasil karyanya.

"Xixi celecai! Cekalan dililan El!" Pekiknya dan langsung mencoret-coret wajah dan juga tangan serta kakinya, persis seperti apa yang dia lakukan pada Liora.

Tiga puluh menit akhirnya dia selesai dengan pekerjaannya. Bahkan satu set Dior yang dia gunakan juga turut dia coret.

"Xixi celecai!".

Setelahnya dia berjalan ke arah meja kecil dan mulai hati-hati naik ke atas meja itu. Selanjutnya dia mulai mengemut pacifier nya yang selalu tergantung di lehernya. Di atas meja itu dia merebahkan tubuhnya dan dalam hitungan menit dia langsung terlelap.

***

Ceklek!.

"Liora gue-...". Bianca langsung membelalak melihat kondisi sahabat sekaligus anaknya itu.

"BANGUNNN KALIANN!" teriaknya yang langsung membangunkan kedua orang beda usia itu.

"Ehh ayam-ayam monyet, anjing!" kaget Liora. Dia langsung menatap Bianca dengan malas "Bangsat Lo!".

Dughh!.

"Aduh!! Ciapa cih teliak-teliak?! Cakit ni telina El!" pekik El sambil mengelus telinga dan bokongnya yang baru saja terbentur jatuh dari atas meja itu.

"El? Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Bianca panik. Dia langsung menggendong anaknya itu.

"Mama napain teliak-teliak?! Telus tadi apa itu? Anjin Bancat?" tanya dia polos.

Bianca sontak menatap Liora dengan tajam "Lioraa! Awas Lo!" pekiknya.

Sedangkan Liora hanya terkekeh. Tak lama dia terdiam ketika tak sengaja melihat penampilannya lewat cermin. Dia sontak membelalak dan langsung menatap Bianca dengan wajah memelasnya.

"Buntalannn lemakk! Ihh!".

"Biancaaa! Liat noh anak Lo ini! Ihh! Mana baju aku baru dibeli kemarin lagi!" ucapnya merengek.

Bianca hanya terkekeh, lalu membuka dompetnya dan mengeluarkan 10 uang pecahan 100. Dia lalu memberikannya pada Liora.

"Nih gue ganti rugi, yaudah gue mau pulang. Bye!" Bianca langsung berjalan keluar dari sana.

El yang berada dalam gendongan Bianca menatap Liora dengan tatapan tengilnya "Wlee".

Liora yang melihat itu jelas geram "BIANCAA! LO NINGGALIN GUE SENDIRI DISINI?! GUE KELUARNYA GIMANA?!".

"YA TINGGAL KELUAR APA SUSAHNYA?!" balas Bianca dari luar.

Liora yang terlanggar kesal pun menghentak-hentakkan kedua kakinya "Ihh! Gue udah kayak orang gila begini! Masa gue keluar?! Nanti mereka ngira cantik-cantik gila! Bianca bangsat!" gerutunya.

To be continued...

(Hai, seperti biasa janlup 'jangan lupa' like dan komen hehe Timakacih udah baca! Dadah!).

Terpopuler

Comments

Erna Ladi Yanti

Erna Ladi Yanti

buntalan lemak

2024-05-11

2

sendy kiki

sendy kiki

up selalu Kaka 🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2024-05-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!