(Tandai Typo)
Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, namun tuyul nakal dan banyak tingkah itu masih terlelap dengan mulut yang terbuka.
Ceklek!.
Pintu terbuka dan masuklah seorang wanita cantik yang berjalan mendekati ranjang, lalu mencium pipi berisi anaknya.
"Sayangnya Mama, bangun yuk. Udah pagi sayang".
Cupp!.
"Sayang, ayo wake up".
Anak itu kemudian menggeliat dan membuka matanya sambil mengerjap pelan, menyesuaikannya dengan cahaya.
Dia lalu terduduk sambil mengucek matanya.
"Eits, No sayang. Jangan dikucek, nanti matanya sakit" cegah Bianca.
"Eoh? Mama? Celamat padi Mama" ucapnya menatap Bianca dengan senyuman khasnya.
Bianca tersenyum sambil mengangkat sang anak ke atas pangkuannya "Good Morning juga sayang. Susu dulu ya?".
Mendengar itu membuat El mengangguk antusias "Eung! Yey! Cucu".
Bianca hanya tersenyum sambil mengarahkan nipple nya pada El.
El tentu langsung menerimanya, tak lupa dengan tangan yang selalu saja bermain di sebelah dada Mama-nya itu.
"Emmh mmmh".
"Haus sayang?" Bianca mengusap kening El menggunakan jempolnya.
El hanya diam dan sibuk dengan sumber energinya itu. Dia betul-betul haus kali ini, namun tak berani untuk menghisapnya cepat karena takut Mama-nya akan kesakitan.
Plop.
Tiga puluh menit berselang El pun melepaskan nipple Bianca. Dia sudah sangat kenyang kali ini.
El langsung mengubah posisinya menjadi duduk sambil mengelus perutnya yang buncit itu "Umm kenyan cekali".
Bianca yang melihat itu terkekeh. Dia langsung membawa anaknya ke dalam kamar mandi.
Didalam kamar mandi, Bianca pun ikut mandi dikarenakan dia sudah basah akibat disiram oleh tuyul kecil yang nakal itu.
Dan kini keduanya sudah berada di dalam bathtub sambil Bianca menggosok tubuh gemuk sang anak dengan busa sabun.
Mata El tak sengaja menangkap dua balon yang bergelantungan itu, tanpa kata dia langsung melahapnya.
"Ehh?! Lagi mandi loh sayang?! Lepas ihh! Nanti El kenyang, terus gak sarapan!" ucap Bianca sambil berusaha melepaskan mulut anaknya itu dari nipple nya.
Pct.
El pun cemberut ketika nipple Bianca terlepas dari mulutnya dengan begitu kasar. Dia lalu memandang sendu sumber energinya itu.
"Kita belpicah dulu ya cucuu. Mama cudah picahin kita hemph" ucapnya dengan begitu miris.
Bianca menggosok tubuh anaknya sambil menggelengkan kepalanya "Drama sekali anak Mama".
El tak memperdulikan itu. Kedua tangannya langsung terangkat dan meremas-remas dada Mama-nya itu.
"Xixi Cepelti kuci" ucapnya terkikik meremas-remas dan memainkan dada Mama-nya itu.
Bianca terkekeh mendengarnya, ada-ada saja anak ini "Squishy sayang, bukan kuci" Bianca membiarkan anaknya bermain dengan dadanya. Sudahlah, dilarang pun tidak ada gunanya.
"Ya ptokna itulah, El ndak bica nomonna dimana" balas anak itu.
Bianca hanya terkekeh dan kemudian mengangkat tubuh anaknya keluar dari bathtub. Setelahnya dia mulai membilas tubuh mereka.
Setelah itu, dia melilitkan handuk pada anaknya dan juga pada dirinya. Selanjutnya dia pun keluar dari kamar mandi dan langsung meletakkan anaknya diatas ranjang sambil mengeringkan tubuh anaknya itu.
"Tunggu sini ya, Mama mau ambil pakaian kamu dulu" Bianca lalu meninggalkan sang anak yang sudah sibuk dengan pacifier nya.
20 menit berlalu Bianca pun keluar dan terlihat sudah menggunakan pakaiannya. Dia menghampiri anaknya yang sedang mengangkat kedua kakinya sambil memegang jari-jari kakinya itu.
"Ayo sini ganti dulu".
"Mama tenapa lama?! El bocan! Ucapnya ketus.
Bianca hanya terkekeh dan mulai memakaikan anaknya minyak telon, skincare bayi dan pakaian yang sudah dia ambil tadi.
"Umm Cantiknya anak Mama" ucapnya sambil memeluk dan mencium anaknya itu.
"Ayo Mama, El mau matan. Lapel" El sudah berada dalam gendongan Bianca.
Bianca pun berjalan keluar kamar dan menuju ke arah meja makan. Disana terlihat Xander yang nampak menunggu kedatangan mereka.
"Kenapa belum dimakan?" tanya Bianca sambil mendudukkan dirinya di atas kursi itu.
Xander pun menoleh dan langsung tersenyum "Mau nunggu kamu, sayang".
Bianca mengerut "Memangnya gak ke perusahaan?".
"Ada, cuman gak ada meeting pagi kok".
Bianca hanya mengangguk paham, lalu mereka pun memulai sarapan mereka.
"Papa itu apa?" tanya El polos pada piring Xander yang menampakkan satu daging panggang dengan beberapa sayur di sebelahnya.
Xander mengangkat kedua keningnya "Kenapa? El mau?".
El menggeleng "Ndak, tapi itu apa?" tanyanya lagi.
"Daging".
"Dadin apa?".
"Sapi, sayang" jawab Xander.
"Sapi apa? Walna apa? Telus, sapina dali mana?" tanya dia bertuntun.
Xander menghela nafas panjangnya sambil menepuk keningnya "Ya Tuhan!".
"Pfft" Bianca menahan tawanya agar tidak tertawa.
"Sayang, bantu dong" rengek Xander.
"Gak ah, aku mau makan" Bianca langsung melanjutkan makannya sambil sesekali menyuapi sang anak.
"Papa?".
"Kenapa lagi sayang?" Jawab Xander gereget.
"Yan ada detat dadin itu apa?".
Xander menghela nafas lelahnya "Sayur sayang. Apa lagi yang mau ditanya? Tanya saja semua".
El mengerjap polos "Boleh?" tanya El polos.
"Bwahaha! Aduh! Haha Ada-ada saja kamu sayang!" pecah sudah tawa Bianca ya g sedari tadi dia tahan.
Sedangkan Xander kembali menepuk keningnya. Sudah, kecerewetan anaknya kini sudah keluar jika sudah berhadapan dengan sesuatu yang membuat anak itu penasaran.
"Mama tenapa teltawa? Apa ada yan lucu?" tanya El dengan polosnya.
Bianca meredakan tawanya, lalu mengelus air matanya yang sempat keluar "Gak, sayang. Mama hanya merasa lucu dengan Papa kamu ini".
El menatap keduanya bergantian. Perasaan tidak ada yang lucu kok dari Papa-nya ini.
"Mama ndak calah?".
"Huh?".
"Ndak ada yan lucu kok. Mama ini acal-acal" protes El.
Bianca menggeleng kepalanya "Terserah kamulah" dia lalu kembali melanjutkan makannya.
"Nah, makan" Bianca menyuapi El.
"Aumm! Enyak!" ucap El.
Xander dan Bianca hanya bisa terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka. Setiap pagi anak mereka ini selalu saja ada tingkahnya. Semua ditanya, dilakukan, dan masih banyak lagi.
To be continued...
(Hai, seperti biasa ya! Hehe Timakacih udah baca! Dadah!).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
sendy kiki
up selalu Kaka visual dunk Kaka. gift Bunga 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2024-05-12
2