(Tandai Typo)
Satu jam menunggu Bianca tak kunjung selesai dengan masak memasaknya, entah apa yang wanita itu buat yang jelas El sudah bosan menunggu.
"Mama tulun, El mau tulun! Mama lama!".
Bianca langsung menurunkan buntalan lemak itu "Kenapa? Katanya mau susu?".
El melipat kedua tangannya didepan dadanya sambil cemberut. Tentunya hal itu membuat Bianca gemas dengan tingkah anaknya.
Ilustrasi.
"Kenapa wajahnya begitu coba?" Bianca berusaha mati-matian menahan kegemasan nya terhadap buntalan lemak kesayangannya itu.
"Huh! Cana-cana! El mau te tamal caja!" El langsung membalikkan tubuhnya dengan kepala yang dia angkat tinggi-tinggi.
Bianca yang melihat itu hanya bisa terkekeh sambil menggeleng "Dasar!".
Dilihatnya tuyul itu berjalan dengan angkuhnya, apalagi kepala yang dia angkat tinggi-tinggi sambil sesekali melirik sinis ke arah Bianca. Jelas Bianca hanya terkekeh, memang menggemaskan sekali anaknya ini.
Setibanya dikamar El langsung menuju ke meja rias Bianca, bersusah payah naik ke atas kursi dengan kaki pendeknya yang berusaha menggapai pijakan.
"Huh huh! Capeknaa!" ucapnya setelah terduduk di atas kursi.
"Pototna El halus balac dendam cama Mama!" oke dia ternyata mendendam! Susunya tidak didapat maka jalan satu-satunya adalah membalaskan dendamnya.
Tangan berlemaknya bergerak mengambil satu buah bungkus masker wajah, lalu meraih gunting, membukanya dengan susah payah dan memasangkannya ke wajahnya sendiri.
Ilustrasi.
"Uhh cegalnaa!".
Berkacalah dia, menyentuh, mengelus pipinya yang berlemak itu "Ihh! Pipina El cepelti bappau hihi".
"Hihi jadi penen matan. Mali-maliii bappau ici caus melah-melah xixi".
"Ote celecaii!" El melepaskan masker wajah itu dan langsung melemparkannya ke sembarang arah.
Kedua maniknya yang cantik nan indah itu menangkap selimut miliknya, meraihnya dan langsung berlari keluar kamar.
Dia berjalan mendekati Bianca yang terlihat sedang menata makanan di atas meja. Dia pun terkikik geli dan mulai menutupi tubuhnya dengan selimut yang dia bawa.
"Xixi pasti mama tadet! Haha!".
Dia berjalan mendekat dan langsung mencolek paha belakang milik Bianca. Bianca yang terkejut langsung membalikkan tubuhnya, menatap ke tuyul kecil yang kedua tangannya terangkat seperti zombie.
"Lalll Atu atan mematan tamuu lalll lapalnaa!".
Bianca pun tertawa "Haha! Dasar tuyul kecil!".
"Lalll Atu atan matan tamuu hahaha!".
El mendekat dan langsung menggigit paha Bianca dengan kuat.
"Aws! El! Do not like that!" Bianca langsung melepaskan selimutnya, meletakkannya di atas kursi lalu meraih tubuh mungil berlemak itu.
El di dudukan di tempat duduk anak-anaknya dan Bianca juga duduk disamping anaknya, dia langsung mencolek hidung mungil mancung milik anaknya itu.
"Humm! Nakalnya anak Mama!".
El langsung tertawa sambil menutup mulutnya "Hihi! Mama lucu! Hihi!".
Ilustrasi.
Bianca dengan segera memotret anaknya dan langsung mengirimkannya pada sang suami. Oke, tingkah baru anaknya sekarang tertawa sambil menutup mulutnya. Memang menggemaskan.
"Aduh-aduhhh anak siapa inii?".
El menghentikan tawanya, menatap Bianca dengan sinis "Anak cetan!".
"Haha! Artinya Mama juga setan dong?".
"Iya! Mama cepelti cetan pintil anat".
Mendengar ucapan El yang sangat salah Bianca tertawa "Haha! Kuntilanak sayangg".
"Ya pototna itu namana".
Bianca hanya menggeleng, lalu memberikan sarapan El yang sudah dia siapkan.
"Nah, makan. Habis itu Mama kasih donat sama Es krim. Mau?".
Mendengar makanan kesukaannya El langsung mengangguk antusias "Mau Mau Mau!".
"Tapi habiskan oke?".
"Ciap Ibunda latu! Xixi".
Ilustrasi.
Bianca menggeleng, lalu mulai memakan sarapannya. Tanpa dia duga, sebuah tangan berlemak dengan cepat mendarat ke atas piringnya dan langsung menggenggam nasi yang sudah pedas itu. Dengan cepat Bianca langsung menahan tangan itu ketika El akan memasukannya ke dalam mulutnya.
Ilustrasi.
"Eittss Nakal ya kamu!".
El menyengir kuda "Hehe ladian matanan Mama celepti enak".
"Pedas loh iniii" ucap Bianca sambil membersihkan tangan anaknya menggunakan tisu basah yang memang sudah disediakan di atas meja. Dia bahkan menghiraukan ucapan anaknya yang sempat ada kesalahan itu.
"Hehe Colly Mamaa".
Cupp!.
Kecupan yang El berikan langsung membuat Bianca tersenyum lebar. Inilah yang dia sukai dari anaknya ini, yaitu meminta maaf dengan cara memberikan satu kecupan.
***
Selesai makan, El langsung diberikan donat oleh Bianca.
El menerimanya dan langsung memakannya.
Bianca terkekeh melihat raut wajah anaknya "Kenapa wajahnya begitu?".
Ilustrasi.
"Enak Mama!".
"Ummm! Lejat cekalii! Hihi".
Setelah donat itu habis, Bianca langsung memberikan jatah Es krim El yang hanya bisa hari ini untuk dimakan.
"Jangan di habiskan, oke?".
El hanya mengangguk, dia menyendok Es krimnya dengan mulut yang terbuka lebar.
Ilustrasi.
"Heh! Mulutnya ih!" Tegur Bianca.
"Hehe peace Mama".
Bianca langsung mengambil satu sendok yang ada di tangan sebelah anaknya itu.
"Satu aja sendoknya, sayang".
El tidak menghiraukannya, anak itu hanya fokus dengan Es krimnya. Menurutnya dia harus paus-paus sebelum Xander pulang dan menghentikannya.
Perbedaannya jauh berbeda, Bianca akan membiarkannya makan Es krim jika sudah jadwalnya, nah kalau Xander beda lagi. Lelaki itu akan memberikan jatah Es Krim El hanya empat sendok dan tidak lebih.
To be continued...
(Author lagi bosan, jadi up aja deh wkwk. Seperti biasa ya! Like dan comenn! Timakacih udah baca! Dadah!).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Iqlima Al Jazira
ladi don thol..
tulang ini🤭
2024-05-28
0
sendy kiki
jangan bosan dunk Kaka up lah 🌹🌹🌹🌹 tiap up kasih gift
2024-05-28
1