K.E.F. 17

(Tandai Typo)

Kini, dalam mansion yang mewah, megah dan luas itu hanya ada Bianca dan El serta para pelayan. Sedangkan Xander dan lainnya sudah pergi mengurus beberapa hal penting.

Dalam mansion ini sudah dilengkapi dengan playroom khusus untuk El, perpustakaan, ruang Gym, dan masih banyak lagi ruangan lainnya.

Saat ini Bianca menemani tuyul nakal itu bermain di playroom miliknya, anak itu nampak fokus merakit Lego-Lego yang baru saja dibelikan oleh Amanda dan Adelia.

Playroom El.

Tak sampai waktu yang lama El sudah selesai merakit Lego-Lego nya. Tuyul itu berjalan membawa hasil rakitannya ke arah salah satu ruangan khusus menyimpan Lego-Lego miliknya.

Saking cintanya dengan per-Lego-an-nya Andreas dan Amanda sampai-sampai membuatkan ruangan khusus untuk menyimpan hasil rakitan Lego dari cucunya.

Ruangannya.

"Mama, El ndak campai" ucap anak itu.

Bianca terkekeh, dia lalu mengambil Lego itu dan meletakkannya di rak paling atas, dimana hanya itu tempat terakhir yang bisa disimpan Lego. Perlu ditahu jika Lego-Lego lainnya adalah hasil rakitan El yang dia bawa dari Indonesia.

"Nanti El minta cama Opa untut menambah catu lemali ladi" ucap El yang sudah berada digendongan Bianca.

Sesuai dugaan Bianca, pasti anak itu akan meminta tambahan lemari untuk koleksi Lego selanjutnya.

Bianca membawa El kekamar untuk dimandikan, setelah sampai dia langsung membuka pakaian sang anak dan langsung membawanya ke dalam kamar mandi.

Dia mengoleskan sabun ke seluruh tubuh El dan juga shampo, rambut El bahkan sudah berdiri bak menara. Bianca yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan langsung meraih ponselnya dan memotret buntalan lemak itu.

Ilustrasi.

Melihat itu membuat Bianca terkekeh geli. Anaknya ini sungguh membuatnya gemas, lihat saja anak itu duduk di dalam bathtub dan tenggelam didalam sana karena saking mungil dan pendek tubuhnya yang berlemak itu.

"Sudah yuk, sebentar lagi pasti Oma dan Opa sudah pulang" ujar Bianca.

Kali ini tuyul itu tak menolak, dia membiarkan Bianca membasuh tubuhnya sampai dengan mengeringkan dan memakaikan pakaian pun dia hanya diam. Hal itu membuat Bianca senang karena biasanya anaknya akan sangat susah jika dipakaikan pakaian.

"El, sini sayang".

El mendekat dan langsung duduk ke atas pangkuan Bianca "Tenapa Mama?".

"Gemes banget sih anak Mama?!" pekik Bianca sambil mencubit pipi gembul sang anak.

Bajuna kek gitu.

"Mama mau bantu pelayan masak, jadi El tunggu di ruang playroom ya?".

El pun mengangguk senang, dalam hati dia bersorak karena bisa melakukan kenakalan yang sudah lama dia tahan. Dia sudah cukup kesal karena sejak tiba, Opa dan Oma-nya selalu memantau dirinya sehingga dia tak bebas melakukan apapun yang dia mau. Jadi, inilah saatnya, mumpung tak ada yang mengawasi, jadi dia bebas-bebas saja. Pikirnya.

***

Entah El ambil dari mana, yang jelas sekarang dia sudah menenteng satu mangkuk kecil dan satu sendok kecil yang dia gunakan sebagai mengetuk-ngetuk mangkuk tersebut.

Tukk.

Tukk.

Tukk.

"EKHEMM! PELHATIAN-PELHATIAN! MALI DENALTAN CAYA BELNANI!" teriak El yang sudah berdiri diatas sofa. Didepannya terdapat deretan boneka-boneka yang sudah dia susun layaknya orang-orang penonton.

"Bintan tecil dilanit yan bilu amat ban-...ehh? Tenapa bilu?" nyanyiannya seketika terhenti ketika mengingat sesuatu.

"Butana dilanit yan hitam ya? Apa lilitna calah?" gumamnya.

Selanjutnya dia menggeleng "Bialin ajalah, El mau nani ladu laen".

"Jalan pulan aban jalan pulan

tiap malam cuka telayapan

jalan pulan aban jalan pulan

atu jalan dicayan-cayan

Tiap malam aban dak pulan-pulan

tiap malam cukana keluyuran

tiap malam aban dak pulan-pulan

tiap malam tu tidul cendilian...xixi".

"Aunty Liola tenapa tau ladu bedini ya? Aban pulan, jalan-jalan pulan xixi lucu" ucapnya terkikik.

Setelah puas dengan acara nyanyi-menyanyi, El lalu turun dari sofa dan berjalan ke rak buku-buku cerita. Disana dia mulai mencari buku yang mungkin akan membuatnya tertarik.

Ilustrasi rak bukunya.

Karena tak ada yang menarik perhatiannya, El memilih untuk berpindah alih ke bagian lemari besar yang berisi boneka-boneka yang beragam bentuk dan rupanya.

El terhenti ditempat, ternyata didekat lemari boneka ada juga lemari-lemari lain yang berisi mainan-mainan lainnya.

Matanya menatap itu semua dengan binar. Sungguh prepare yang sangat sempurna, Amanda dan Adelia benar-benar memberikan semuanya tanpa terkecuali.

"Woahh!".

Ujung matanya tak sengaja menangkap ke arah satu lemari yang berisikan Lego Supercar yang tersusun rapi didalam lemari itu. Tambah berbinar pula si tuyul itu. Dengan mata yang berbinar, dia berjalan mendekati lemari berisi Supercar itu.

"Yeyy! Oma-oma canat lual biaca!" pekiknya sambil menepuk-nepuk tangannya.

Ya, memang luar biasa sekali Oma-oma nya itu. Opa-opa nya juga tak kalah luar biasanya, dia bahkan belum melihat apa yang sudah Opa-opa nya persiapkan untuk dirinya.

"Xixi Celetah ini-...eh calah, matcudna cetelah ini El atan minta beli cecuatu xixi!" El terkikik dengan senyuman misterius, entah apa yang akan dia minta untuk dibelikan. Yang pasti itu akan sangat mencurigakan bukan?.

To be continued...

(Hayoww! Nih, author kasih Doble yak! Seperti biasa, tetap like dan comenn! Timakacih udah baca! Dadah!).

Terpopuler

Comments

Rodii

Rodii

ditunggu up nya lagi thor, semangatt 💪🌟

2024-06-03

1

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

matacih thol..
ladi don🤣

2024-06-02

1

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

koq lea🤭

2024-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!