K.E.F. 2

(Tandai Typo)

Elliza terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk sambil mengucek sebelah matanya. Selanjutnya dia terduduk diam sambil bengong.

"Eungh, cudah padi yah?" dia lalu merentangkan kedua tangannya "Hoamm! Celamat padi dunia tipu-tipu xixi tipu-tipu?" Dia pun terkikik atas ucapannya sendiri.

Elliza atau kita panggil saja El turun dari ranjangnya dengan hati-hati. Maklum, kakinya pendek jadi dia mencari pijakan untuk bisa turun dari ranjang yang luar biasa tinggi itu. Setelahnya dia mulai berjalan keluar dari kamar dengan mulut yang setia menghisap pacifier dan tak lupa dengan diapers penuh yang masih dia pakai.

Cara jalannya yang sudah seperti bebek, mulai mencari-cari Mama-nya.

"Mama! Oh Mama! Mama! Mama! Whele ale you Mama! Yuhu! Mama" teriaknya mencari-cari sang Mama.

Bianca yang mendengar teriakan anaknya langsung bergegas ke lantai atas. Disana dia melihat sang anak yang setia berdiri didepan lift, menunggu kedatangannya.

"Mama, penuh Mama ndak namann" tunjuknya merengek pada diapers yang dia gunakan.

Bianca tersenyum, lalu menggendong buntalan lemak itu dan langsung membawanya masuk ke kamarnya.

Dalam kamar itu Bianca mulai memandikan anaknya, selesai mandi dia mulai menggunakan minyak telon, bedak bayi, dan berbagai skincare bayi. Setelahnya dia mulai memakaikan anaknya pakaian setelah dia memakaikan diapers dan kaos tanpa lengan.

"No-No Mama, El ndak mauuu El mau pate ni caja" rengeknya menolak ketika Bianca akan memakaikannya pakaian. Jadilah Bianca membiarkan sang anak yang saat ini hanya menggunakan diapers dan kaos tanpa lengan.

"Yasudah, kita sarapan oke?" ucap Bianca seraya menggendong anaknya. Sebelum dia berjalan keluar, anaknya sudah lebih dulu menghentikannya.

"Ini Mama! El mau inii!" ucapnya menepuk-nepuk dada Bianca.

Bianca tersenyum, lalu duduk dan mulai menyingkap t-shirt nya, lalu mengeluarkan buah dadanya dan mengarahkan nipple nya ke dalam mulut El yang sudah terbuka, menanti kedatangan sumber energinya.

Selanjutnya dia mulai mengulum nipple Bianca dengan lembut dengan satu tangan yang bermain di sebelah buah dada sang Mama.

Bianca melihat itu hanya bisa tersenyum. Sembari menunggu anaknya menyusu, Bianca memilih untuk memainkan ponselnya, mengecek email yang dikirim oleh Liora.

Liora adalah asisten sekaligus sahabatnya yang bekerja dengannya sebagai asisten dan managernya.

Drrt...drrt...drrt.

Bianca segera mengangkat sambungan telepon itu ketika melihat bahwa Liora lah yang menghubunginya.

📞:Woy! Lo gak masuk ini hari?!.

Bianca berdecak kesal. Selain kasar, sahabatnya ini juga tidak memiliki akhlak.

"Ck! Berisik Lo!".

📞:Hehe maap ye Bu boss. Ini, hari ini kita kedatangan customer spesial dari Korea.

"Siapa?" tanya Bianca.

📞:Miss Seo Ah.

Walaupun Liora tak melihatnya, tapi Bianca tetap mengangguk paham "Oke baiklah. Katakan saja, gue akan tiba nanti saat jam satu siang".

📞:Gak bisa, Nyonya Bianca yang terhormattt. Gini ya, dengerin gue, Miss Seo Ah meminta agar jam sepuluh pagi ini.

Bianca membelalak "Lo gila hah?! Gue mau ngurusin anak gue dulu! Lo tau kan anak gue gimana!".

📞: Gue sih terserah Lo aja ya. Kalau Lo mau kehilangan customer itu sih derita Lo.

Bianca pun berdecak kesal "Ck! Iya! Gua akan kesana".

📞:Oke Bu bo-...

Tutt.

Bianca langsung mematikan sambungan itu secara sepihak. Dia sudah menduga jika disana pasti sahabatnya itu sudah mengomelinya. Membayangkan saja sudah membuat Bianca geleng-geleng kepala.

Plop.

"Cudah Mama, ayo matan, El mau matan, lapel" ucap anak itu.

Bianca pun kembali merapikan t-shirt nya dan mulai berjalan keluar dari kamar dengan El yang berada digendongannya.

"Yey-Yey matan, El mau matan xixi" ucap anak itu.

Bianca terkekeh "El mau ikut gak sama Mama?".

"Hum?" El memiringkan kepalanya dang mengerjap polos "Mau temana?".

Muachh!.

"Gemesnya anak Mama! Mau ke salon Mama, mau?" gemas Bianca setelah mencium pipi berlemak milik anaknya itu.

"Ote! Yey! Abic itu dalan-dalan?" tanya dia polos.

Bianca tersenyum "Iya dong, kita jalan-jalan oke?".

Dengan senang El mengecup pipi Bianca "Holee! Telimakaci Mama! Caaayangg Mama! Xixi".

Bianca kembali tersenyum, dan membalas kecupan sang anak.

***

Kini mereka sudah tiba di salon milik Bianca dan langsung disambut heboh oleh Liora.

"Oh my God! Buntalan lemak kesayangan aunty!" Liora mencubit paha berlemak El dengan gemas. Sedang sang empu tengah sibuk dengan pacifier miliknya.

Plak!.

"Jangan cubit-cubit anak gue ya Lo!" sarkas Bianca setelah menggeplak tangan Liora.

Liora tak memperdulikannya, dia langsung mengambil alih El dari gendongan Bianca dan langsung pergi dari sana.

"Liora! Lo mau bawa kemana anak gue! Woy!" teriakan Bianca tak dihiraukan oleh Liora. Wanita itu terus berjalan memasuki sebuah ruangan khusus didesain untuk El.

"Ck! Sialan memang tu perempuan!" ucap Bianca menggerutu.

"Permisi Nyonya, customer sudah menunggu diruangan anda" ucap salah seorang pelayan.

Bianca mengangguk, lalu berjalan memasuki ruangan pribadinya. Disana dia melihat ada seorang wanita cantik dengan satu orang lelaki yang nampak sedikit...ah itulah pokoknya.

Bianca melempar senyumannya dan duduk di kursinya sambil berjabat tangan dengan wanita cantik tersebut.

"Thank you for your trust in our salon, Miss. (Terimakasih atas kepercayaan anda dengan salon kami Nona)" ucap Bianca.

Wanita itu membalas senyumannya "No need to overdo it, Miss. Your salon is also very famous. (Tidak perlu berlebihan, Nona. Salon anda juga sudah sangat terkenal)" balasnya.

Bianca tersenyum "Thankyouu, Miss. What do you want? I'm ready to help. (Apa yang anda inginkan? Saya siap membantu )".

"He is my personal assistant, his name is Jihoon" ucap wanita itu memperkenalkan seorang lelaki yang tengah berdiri disampingnya.

Lelaki itu membungkuk "Nice to meet you, Miss".

Bianca hanya membalasnya dengan senyumannya saja. Agak aneh memang dia bisa bertemu dengan seorang lelaki yang bergaya layaknya seorang perempuan?.

"My lady is going to hold a wedding, and she asked if you could help her. (Nona saya akan mengadakan pesta pernikahan, dan beliau meminta agar anda bisa membantunya)" ucap lelaki itu lagi.

Bianca mengangguk paham "You can discuss this with my assistant first. (Anda bisa membicarakan hal ini dengan asisten saya terlebih dahulu )".

Wanita cantik itu mengangguk paham "Thank you for your welcome. (Terimakasih atas sambutannya)" ucapnya tersenyum tulus. Dia berdiri dan mengulurkan tangannya.

Bianca pun berdiri dan menyambut uluran tangan wanita itu "You're welcome".

To be continued...

(Heloww, seperti biasa like dan komen ya! Hehe Timakacih udah baca! Dadah!).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!