14. Perawat Cantik Itu ....

“Iya ... ini aku. Aku belum mati!” ucap Kenzo yang tetap tersenyum santai meski semua lawannya ketar-ketir.

Xander dan anak buahnya langsung berpikir keras. Saking bingung sekaligus takutnya, mereka jadi sibuk gelisah

“Jika kamu harus memakai uangmu hanya untuk membunuh cecunguk sepertiku. Cecunguk seperti aku akan membunuhmu cukup dengan beberapa peluru di pistol ini!” ucap Kenzo benar-benar fokus menatap Tuan Lee.

“Saya akan melindungi Anda, Tuan!” sergah Xander tak ubahnya pahlawan. Ia berdiri di depan Tuan Lee, dan sengaja membelakanginya.

Namun, yang akan dilindungi sudah lebih dulu tumbang. Bukan perkara luka bolong di daun telinga kirinya dan terus meneteskan darah segar. Melainkan peluru yang kembali Kenzo lesatkan bertepatan sebelum Xander pasang badan melindungi sang junjungan. Xander hanya telat beberapa detik saja. Karena andai Xander melakukannya lebih awal, pasti Xander yang kena.

“Harusnya manusia seperti Tuan Lee tidak langsung mati. Dia pasti hanya pura-pura atau setidaknya baru akan memasuki proses mati! Aku tidak boleh tertipu, bahkan ketika dia mengaku tunduk kepadaku!” batin Kenzo masih menatap tajam kedua mata Xander.

Melalui tatapan tajamnya, Kenzo sengaja menakut-nakuti Xander. Namun dari ekor lirikannya, ia masih mengawasi Tuan Lee. Tuan Lee masih tergeletak. Dari tengah dahinya yang bolong oleh peluru Kenzo masih mengalir darah segar.

Jujur, apa yang Kenzo lakukan dan membuat Tuan Lee tergeletak, langsung membuat Xander ketakutan. Kedua tangan Xander yeng memegang pistol, tidak bisa berhenti untuk tidak gemetaran. Apalagi kedua mata biru Kenzo tak hentinya menatapnya tajam.

“Brakkk ....” Pistol yang susah payah Xander pegang malah jatuh.

Konsentrasi Xander makin terbagi di tengah detak jantungnya yang sudah sangat tidak karuan. Keringat dingin sebesar biji jagung juga tak hentinya mengalir dari kepala membasahi wajah dan sekitarnya. Tak lama kemudian, tatapannya silih berganti tertuju kepada pistol miliknya yang jatuh, wajah Kenzo, dan juga sekitar. Ia pastikan, anak buahnya tak ada lagi yang berani kepada Kenzo dan malah meragukan kinerja sekaligus kemampuannya.

“Lari lah selagi kamu bisa! Lari sejauh mungkin meski sampai neraka pun, aku tidak akan pernah melepaskanmu!” tegas Kenzo lirih dan mengakhirinya dengan senyum mengejek kepada Xander.

Xander merasa tertampar dengan ucapan Kenzo. Segera ia memungut pistolnya, tapi Kenzo dengan gesit maju. Kenzo berhenti sekitar tiga meter dari hadapan Xander. Kenyataan tersebut pula yang membuat dada Xander makin sesak, sedangkan lehernya seolah dicekik dengan keji. Padahal, Kenzo hanya diam memperhatikannya. Kenzo belum menyeran.g apalagi sampai melukainya.

“Kau benar-benar tidak mau lari?” tanya Kenzo ketika akhirnya Xander menengadah menatapnya dan memang masih agak jongkok di hadapannya.

“Kenapa kalian hanya diam? Cepat tembak dia!” kesal Xander sambil menatap anak buahnya dan memang masih berdiri di sekitarnya, penuh gelisah.

Mereka yang jumlahnya ada belasan orang, tetap saja ragu. Jangankan mengangkat pistol masing-masing, mengangkat lirikan saja, mereka tidak berani. Termasuk juga para mafia yang didandani menjadi wanita dan masih di panggung sana. Semuanya kompak menunduk pasrah. Xander yang mengabsen semua kenyataan tersebut benar-benar gondok karenanya.

“Mungkin harus aku dulu yang mulai agar mereka tidak takut lagi ke Kenzo syialan ini!” batin Xander nekat menembak Kenzo.

“Dddddooooorrrr!” Pistol yang Xander kendalikan menggunakan kedua tangan, membuat pelurunya melesat ke tangan kanan Kenzo.

Detik itu juga semuanya tercengang, dan seolah mendapatkan keberanian untuk memulai—melakukan hal serupa.

“Cepat lakukan! Kita banyak sementara dia hanya satu!” tegas Xander yang akhirnya berdiri. “Jika kalian tetap tidak mau, justru kalian yang mattii!” lanjutnya dan langsung membuat semua anggotanya kompak menarik pelatuk pistol masing-masing.

Hanya para mafia di panggung yang didandani saja yang tidak ikut melakukan persiapan perlawanan lantaran kedua tangan mereka diborgol di depan perut.

“Doooooooooooooorrr!” Kenzo menembak tengah-tengah kening Xander dengan jarak sangat dekat. Moncong pistolnya menempel bertepatan dengan Xande yang menoleh kepadanya.

Para mafia yang awalnya sudah siap menembak Kenzo secara bersamaan, jadi kembali ragu. Semuanya kompak mundur sambil menatap satu sama lain. Tentu mereka tak mau mati konyol oleh Kenzo yang sudah mereka ketahui kemampuan tarungnya. Sementara kepada Xander, mereka juga masih belum bisa sepenuhnya percaya.

Xander yang telanjur syok langsung diam. Kedua tangannya nyaris menjatuhkan pistolnya lagi. Namun tiba-tiba saja, rasa dendamnya kepada Kenzo membuncah, melahirkan kekuatan agar ia segera melakukan pembalasan.

Kedua tangan Xander membuat moncong pistolnya menempel di dada sebelah kiri Kenzo. Ia mengincar jantung Kenzo dan bermaksud menembusnya menggunakan pelurunya. Namun lagi-lagi ia kalah cepat. Karena sebelum melakukannya, Kenzo sudah lebih dulu melakukannya. Moncong pistol Kenzo menempel kuat di dada kiri Xander.

Diam-diam, guna meredam ketakutan yang ia rasa dan sudah membuatnya ingin mati saja, Xander menghela napas pelan. Namun lagi-lagi semesta seolah kembali memberinya kesempatan. Agar dirinya bisa membalas rasa sakit hatinya kepada seorang Kenzo yang selalu lebih unggul darinya. Padahal ketimbang Kenzo yang baru bergabung belum genap dua tahun, di sana dirinya jauh lebih senior.

“Perawat cantik itu ... dia, wanita yang kau buang ke lautan hanya agar kamu bisa melindunginya, kan?” ucap Xander sambil tersenyum penuh kemenangan kepada Kenzo.

Disinggung mengenai Emelia, Kenzo tidak bisa untuk tidak tersinggung. Ekspresinya langsung kecut khas ketika ia marah.

“Dia wanita yang kau ambil dari Tuan Lee, kan?” Xander makin tersenyum bebas lantaran dari ekspresi Kenzo yang menjadi kecut saja, ia sudah paham, wanita yang ia ketahui bernama Emelia, memang berarti bahkan spesial untuk Kenzo.

“Namanya Emelia. Dia adik iparmu, dan orang tuanya memiliki pesantren kecil. Selain memiliki seorang adik perempuan yang tak kalah cantik, Emelia juga bekerja sebagai seorang perawat di rumah sakit ....”

“Orang-orangku yang aku tugaskan mengawasi mereka, bisa memperkosa Emelia maupun adiknya, kapan saja. Pondok bahkan rumah Emelia juga bisa kami bakar kapan pun kami mau.” Xander tak lagi bisa mengoceh. Karena setelah meloloskan pelurunya di dada kiri Xander, Kenzo juga menembak mulut Xander bertubi-tubi.

Mata Xander melotot, sementara mulutnya menganga mengeluarkan darah. Darah segar mengalir dari sana. Namun, keadaan tersebut dimanfaatkan para mafia untuk menyerang Kenzo secara brutal. Sebab para mafia yakin, pistol milik Kenzo sudah kehabisan peluru.

“Bajiiingann!” lirih Kenzo. Ia menyadari tak tik para mafia. Ia pungut pistol Xander tak lama setelah peluru di pistolnya habis. Selain itu, ia juga memanfaatkan tubuh Xander yang nyaris terkapar untuk berlindung. Hingga meski ada saja peluru yang mengenainya, tetap lebih banyak yang mengenai tubuh Xander.

Selama Kenzo membabat habis mereka yang ada di sana termasuk orang-orang Tuan Lee, Kenzo tidak bisa untuk tidak mengulang ucapan sekaligus gertakan Xander.

“Orang-orangku yang aku tugaskan mengawasi mereka, bisa memperkosa Emelia maupun adiknya, kapan saja. Pondok bahkan rumah Emelia juga bisa kami bakar kapan pun kami mau.”

Terpopuler

Comments

Firli Putrawan

Firli Putrawan

y udah bunuh bunuhin aja

2024-05-11

0

🅘🅨🅐🅡

🅘🅨🅐🅡

Hati² kenzo siapa tau tuan lee masih hidup babat habis semua pengkhianat

2024-05-11

0

Susi Akbarini

Susi Akbarini

waduhhhhh...
moga2 Emilia sekeluarga selamat..

❤❤❤❤

2024-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditalak dan Dijual
2 2. Saling Kenal
3 3. Melakukan Apa Pun
4 4. Cinta Lama—Pertama
5 5. Akibat yang Fatal
6 6. Memohon Kesempatan
7 7. Surat Gugatan Perceraian
8 8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9 9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10 10. Janji yang Akan Ditepati
11 11. Kebakaran!
12 12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13 13. Rasa Penasaran
14 14. Perawat Cantik Itu ....
15 15. Kekhawatiran yang Membuncah
16 16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17 17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18 18. Aku yang Akan Menikahinya!
19 19. Permintaan Alesha
20 20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21 21. Kalian Semua Harus Mati!
22 22. Jebakan Tak Terduga
23 23. Habisi Atau Dihabisi!
24 24. Pulang!
25 25. Dua Pekan Kemudian
26 26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27 27. Dedek Bayi
28 28. Pelukan Dadakan
29 29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30 30. Siap Punya Banyak Anak
31 31. Nasib Endah
32 32. Rasanya Baru Kemarin
33 33. Manis~Panas
34 34. Harus Pulang Demi Istri
35 35. Istri Penyejuk Hati
36 36. Papa Bunda
37 37. Permintaan Mama Mertua
38 38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39 39. Mir
40 Rehat Sejenak
41 40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42 41. Menemukan Solusi
43 42. Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46 Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47 Maternity Shoot
48 Lahirnya Erland
49 Kebobolan Dan Dikorbankan
50 Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 51 Episodes

1
1. Ditalak dan Dijual
2
2. Saling Kenal
3
3. Melakukan Apa Pun
4
4. Cinta Lama—Pertama
5
5. Akibat yang Fatal
6
6. Memohon Kesempatan
7
7. Surat Gugatan Perceraian
8
8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9
9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10
10. Janji yang Akan Ditepati
11
11. Kebakaran!
12
12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13
13. Rasa Penasaran
14
14. Perawat Cantik Itu ....
15
15. Kekhawatiran yang Membuncah
16
16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17
17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18
18. Aku yang Akan Menikahinya!
19
19. Permintaan Alesha
20
20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21
21. Kalian Semua Harus Mati!
22
22. Jebakan Tak Terduga
23
23. Habisi Atau Dihabisi!
24
24. Pulang!
25
25. Dua Pekan Kemudian
26
26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27
27. Dedek Bayi
28
28. Pelukan Dadakan
29
29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30
30. Siap Punya Banyak Anak
31
31. Nasib Endah
32
32. Rasanya Baru Kemarin
33
33. Manis~Panas
34
34. Harus Pulang Demi Istri
35
35. Istri Penyejuk Hati
36
36. Papa Bunda
37
37. Permintaan Mama Mertua
38
38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39
39. Mir
40
Rehat Sejenak
41
40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42
41. Menemukan Solusi
43
42. Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46
Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47
Maternity Shoot
48
Lahirnya Erland
49
Kebobolan Dan Dikorbankan
50
Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!