Dengungan sangat keras khas suara mesin berat perlahan menguasai indera pendengar Emelia. Selain itu, Emelia juga menyadari bahwa kapal keberadaannya akhirnya melaju.
Awal masuk kapal, suasana di sana terbilang temaram. Di lantai yang Emelia lewati pun terbilang sangat sepi. Namun kanan kiri Emelia dihiasi beberapa pintu, seolah di sana merupakan ruangan khusus. Belum genap satu menit melangkah, suara beberapa langkah dari depan menyulut rasa ingin tahu Emelia.
Emelia yang meski masih berlinang air mata, sengaja melongok ke depan. Betapa terkejutnya Emelia. Sebab di antara dua laki-laki sangar yang mengawal di depan, ada wanita berpakaian sangat seksi melebihi dirinya. Akan tetapi, selain melangkah saja sudah sangat sempoyongan, tatapan wanita muda berambut panjang warna pirang itu juga kosong. Bagi Emelia, wanita cantik tersebut sudah dalam pengaruh obat yang membuat si wanita tak sepenuhnya sadar.
Sempat bersimpangan, wanita tadi digiring memasuki salah satu pintu di ruang sana. Itu saja teramat mudah dilakukan. Karena sepertinya, dugaan Emelia bahwa wanita tadi dalam pengaruh obat benar adanya.
“Mau tidak mau, giliranku juga akan tiba!” batin Emelia ketakutan luar biasa. Tubuhnya makin panas dingin semakin ia melangkah mengikuti paksaan kedua pria yang mengawalnya.
“Sebelum diantar ke panggung pelelangan, dia wajib diperiksa bos Kenz. Termasuk pakaiannya pun harus ganti yang lebih seksi. Agar harga jualnya lebih tinggi. Apalagi kita sama-sama tahu, dia sudah tidak perawan karena dia memang istri Endah!” ucap pria sangar di sebelah kiri Emelia.
“Benar, kan ... sebentar lagi giliranku! Ini aku harus bagaimana? Adakah benda tajam yang bisa membunuhku. Karena ketimbang aku harus melayani laki-laki non mahramkum, lebih baik aku mati!” batin Emelia yang memang langsung merencanakan kematiannya.
Perjalanan di dalam kapal yang Emelia lalui kiranya ada dua puluh lima meter. Kini, ada anak tangga ke lantai bawah dan ternyata harus Emelia lewati juga. Samar-samar, terdengar dentuman suara musik disko. Musik tersebut membuat Emelia curiga, bahwa di bawah sana tengah ada yang menggelar pesta.
“Atau malah, itu acaranya? Itu acara yang akan memperjualbelikan aku?” pikir Emelia lantaran dasi yang mengikat kedua tangannya juga sampai dilepas. Namun lagi-lagi, ia dipaksa tunduk sekaligus melanjutkan langsung.
Emelia sampai tersungkur akibat ulah kasar kedua pria sangar yang meringkusnya. Andai kedua tangan Emelia tidak refleks berpegangan pada pegangan anak tangga, bisa jadi tubuh Emelia tengah menggelinding di anak tangga yang menghubungkan lantai kebersamaan Emelia berada, dengan lantai di bawah sana.
“Subhanalloh wa bihamdihi ... subhanalloh wa bihamdihi ....” Dalam hatinya, Emelia terus bertasbih. Hingga ia selesai menuruni anak tangga dan dipaksa masuk ke ruangan yang ada di depannya.
Akan tetapi di bawah sana dan harus dilalui melalui anak tangga juga, benar-benar ada pesta. Musik yang sangat keras sekaligus menyentak, aroma alk.ohol mahal, dan juga para manusia yang sedang berjoged, Emelia lihat dalam pandangan sekejap.
“Astaghfirullahaladzim ... innalillahi wa inna ilaihi roji'un! Subhanalloh aku merinding! Yang begini beneran ada! Bahkan sebentar lagi aku ...,” batin Emelia yang detik itu juga mematung.
Jantung Emelia seolah lepas dari posisinya hanya karena sepasang mata biru yang tengah mengawasinya. Tak kalah kaget dari Emelia, pria pemilik sepasang mata biru di sofa beludru tunggal di hadapannya, juga sampai berdiri dari duduknya.
“Dia siapa?!” Suara berat dari pria bermata biru tadi, terdengar sangat menakutkan bahkan mematikan.
“Istrinya Endah, Bos!” tegas pria di sebelah kanan Emelia.
“Sesuai kesepakatan, dan ini berkas-berkasnya!” sergah pria yang berdiri di sebelah kiri Emelia.
Pria bermata biru dan dipanggil bos Kenz, menghela napas dalam. Mata tajamnya menatap ngeri kedua mata pria yang mengawal Emelia. “Kenapa bisa begini? Dia Emelia adiknya Bella, dan selama ini menjadi anak orang tua Bella yang paling alim. Namun sepertinya, dia salah pilih suami, hingga dia berakhir di sini!” batin bos Kenz tanpa sedikit pun melirik Emelia.
Dengan jarak tak kurang dari dua meter, Emelia yang jadi melow, berangsur menunduk pasrah. “Harusnya memang salah! Aku yakin, ini hanya mimpi! Mana mungkin dia kak Kenzo! Mana mungkin setelah hampir satu tahun tidak bertemu, kami justru dipertemukan dalam situasi seperti ini! Apalagi yang aku tahu, kak Kenzo dari keluarga berada. Kak Kenzo pebisnis andal!” batin Emelia di tengah dadanya yang bergemuruh.
“Subhanalloh wa bihamdihi ....” Dalam hatinya, Emelia yang terus menunduk, sengaja melanjutkan tasbihnya.
Dengan kedua mata masih menatap tajam kedua mata pria sangar yang ada di kanan kiri Emelia, bos Kenz berkata, “Sekarang kalian urus yang lain dulu! Sepuluh menit lagi, kembalilah ke sini!” tegasnya dan langsung membuat kedua pria sangar yang mengawal Emelia pergi.
Berkas berisi data pribadi Emelia maupun Endah yang telah menjualnya, sengaja ditinggalkan di meja sebelah bos Kenz.
Walau takut sekaligus malu, Emelia memberanikan diri untuk menatap bos Kenz melalui lirikan. Ia melakukannya di tengah air matanya yang berlinang. Akan tetapi, kebersamaan kini tak hanya membuat dunia seorang Emelia berhenti berputar. Karena hal yang sama juga dialami bos Kenz. Pria bermata biru dan memotong cepak rambutnya itu menatap wajah Emelia nyaris tak berkedip.
“Kak ... Ken—zo ...,” ucap Emelia berat. Sebagian suaranya tertahan di tenggorokan atas rasa nelangsa yang ia rasakan.
“Aku pastikan, suamimu akan mati mengenaskan! Dalam waktu dekat, kamu akan melihat mayatnya!” sergah Kenzo masih sangat bengis.
Tersedu-sedu, dengan dada naik turun secara pelan sekaligus teratur, Emelia berkata, “Dia sudah menjatuhkan talak. Dia sudah menceraikanku sebelum melepasku ke sini sebagai penebus kekalahannya dalam berjudi!”
“Tetap saja dia harus mati!” sergah Kenzo masih sangat emosi. Kemudian, ia dikejutkan dengan kenyataan Emelia yang bersimpuh di hadapannya.
“Apa pun syaratnya, tolong lepaskan aku, Kak! Seberapa pun besar uang yang harus aku bayar, tolong beri aku kesempatan. Tolong kejar saja mas Endah karena aku sama sekali tidak tahu urusannya!” isak Emelia.
“Hapus air matamu dan bersiaplah, aku akan membawamu pergi dari sini!” sergah box Kenz sambil melepas jaket kulit hitamnya dan melemparkannya ke Emelia.
“Pakai itu dan tunggu di sini. Aku harus mencari penggantimu, sebelum aku membawamu lari dari sini!” tegas Kenzo yang buru-buru pergi dari sana.
“Alhamdulillah!” batin Emelia buru-buru memakai jaket bos Kenz.
Namun kehadiran bos Kenz yang membawa seorang pelayan wanita, membuat hati Emelia terketuk. Bos Kenz memaksa pelayan wanita itu bertukar pakaian dengan Emelia. Hanya jaket kulit milik boz Kenz saja yang harus kembali Emelia pakai.
“Ya Allah ... wanita muda ini dikorbankan hanya untuk menyelamatkanku?!” batin Emelia.
Kedua mata Emelia tetap menatap berat si wanita muda yang menggantikannya, meski tangan kirinya sudah digenggam erat oleh bos Kenz.
“Tunggu!” ucap suara serak seorang pria dari lorong sebelah.
Suara serak yang juga mematahkan langkah bos Kenz maupun Emelia yang mengikutinya.
“Celaka! Tuan Lee!” batin bos Kenz yang langsung melarang Emelia menoleh apalagi menatap pria gempal dengan tangan kanan memegang botol wine. Pria berkemeja putih dan lehernya dihiasi kalung emas besar itu, dikata bos Kenz sebagai tua bangk.a kaya yang harusnya mendapatkan Emelia.
“Bos Kenz, ... siapa wanita yang bersamamu? Sepertinya dia sangat cantik. Karena meski aku memang sudah mabuk, mataku tidak pernah salah dalam mengenali wanita cantik,” ucap Tuan Kim yang meski melangkah saja sudah sempoyongan, ada empat pengawal yang menyusulnya.
“Ya Allah ... Subhanalloh wa bihamdihi! Lindungi kami!” batin Emelia memutuskan melipir berlindung ke bos Kenz.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
guntur 1609
mantap kenz. mampus kau endah berurusan sama org yg salah
2024-10-06
0
Aileen
dari awal novel ibu arum Smpai anak cucunya sdah q baca semua, semoga novel ni retensi gk mcam novel "sebelum ny, semangat 💪💪kak Ros di tunggu up ny kak
2024-05-31
1
eema
baru baca novel ini, bismillah ya thor mudah2han retensi nya naik lebih dari novel2 yang sebelumnya
2024-05-09
2