13. Rasa Penasaran

Rasa penasaran seorang Endah kepada sang mantan istri, mengantarkan pria itu untuk memastikan ke IGD. Endah yang tahu Emelia bertugas di IGD rumah sakit ia berada, sengaja masuk diam-diam dari pintu belakang. Endah masuk ke dalam IGD layaknya keluarga dari pihak pasien di IGD, meski tangan kirinya saja masih diinfus.

Endah yang sampai memakai masker putih demi menutupi sebagian wajahnya, mencari-cari Emelia. Di malam yang makin larut, ia menemukan Emelia tengah mengerjakan laporan di lembaran demi lembaran. Di sana Emelia tidak sendiri. Emelia bertugas dengan lima rekannya, dan dua di antara merupakan laki-laki.

“Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya? Kenapa dia bersikap seolah semuanya baik-baik saja? Dia juga masih beraktivitas layaknya biasa. Padahal harusnya, minimal dia berakhir mati, atau gila, jika memang dia tidak mendadak menjadi pela.cur handal,” pikir Endah lantaran Emelia bahkan tampak jauh lebih cantik dari sebelumnya.

Terlepas dari semuanya, Endah juga merasa, harusnya Emelia tidak bisa melenggang bebas. Minimal Emelia masih disekap.

“Jadilah mafia yang bisa menghasilkan banyak uang!” tegas Clara ketika Endah kembali datang.

Endah terdiam bahkan tercengang. Ia menatap tak percaya Clara yang duduk selonjor di tengah tempat tidur.

“Karena kalau kamu enggak punya apa-apa, aku enggak sudah sama kamu!” lanjut Clara dan makin membuat Endah makin tak percaya.

“Bahkan besok, kita pasti sudah ditahan atas tuduhan perzinahan,” tegas Clara masih jengkel.

“Untuk yang itu, kita bisa mengaku bahwa kita sudah menikah secara sirih,” yakin Endah sambil melangkah menghampiri Clara.

“Dikiranya segampang itu, sementara pernikahan siri saja, tidak diakui secara hukum?!” balas Clara makin emosi.

“Bilang saja sedang diproses karena memang baru sempat akibat kita yang sedang sama-sama sibuk. Lagian, ngapain juga harus pusing, sementara lawan kita Emelia?! Kecuali kalau dia mampu sewa pengacara kawakan yang mahal, baru kita harus pusing!” tegas Endah.

“Lagian kalau kamu memang sudah bosan ke aku, hanya karena sekarang aku enggak punya apa-apa, bilang saja!” lanjut Endah sengaja meluapkan emosinya.

Clara yang memang sedang emosi, jadi makin emosi akibat apa yang baru saja Endah katakan. “Iyaa ... aku bosan ke kamu! Aku enggak sudi sama kamu kalau kamu kere enggak punya apa-apa! Puassss!!” teriaknya dan langsung menyulut emosi Endah.

Endah yang sedang frustrasi akibat cobaan yang dialami, tanpa pikir panjang langsung menampar Clara. Ia melakukannya sekuat tenaga dan membuat Clara terbanting ke ranjang rawat. Tanpa pikir panjang pula, Endah mengambil bantal dan menggunakannya untuk membekap wajah Clara.

Perlahan tapi pasti, Clara yang sempat berusaha memberontak, menjadi lemas. “Enggak ... enggak boleh gini. Terlalu enak kalau dia langsung mati. Minimal, dia harus menderita bersama anak yang dikandung!” pikir Endah yang sungguh tak jadi mengakhiri hidup Clara. Ia berangsur menarik bantalnya, kemudian buru-buru pergi dari sana sesaat setelah ganti pakaian.

Di tempat berbeda, Kenzo yang sudah menjadi bagian dari kapal pelelangan, baru saja membekap seorang mafia dari belakang. Kenzo membius mafia tersebut, kemudian melemparnya ke lautan.

Perjalanan Kenzo berlanjut memasuki area dalam tubuh kapal. “Sebenarnya aku bisa saja membuat kapal ini berakhir tenggelam. Namun, itu terlalu instan buat mereka yang harus diberi pelajaran.”

“Apalagi Xander, ... aku benar-benar ingin membun.uhnya menggunakan kedua tanganku!” batin Kenzo lagi sembari mengawasi suasana pelelangan. Ia sengaja masuk ke dalam sana. Gayanya sangat mirip dengan anggota mafia lainnya, hingga ia yang memakai masker warna hitam hingga sebagian wajahnya tak terlihat, dihampiri oleh seorang mafia.

Suasana pelelangan masih sepi dan baru diwarnai kesibukan persiapan.

“Bos Xander bilang, semua sab.u dan narkob.a harus dikeluarkan sebelum Tuan Lee masuk sini,” ucap mafia tersebut dan bernama Nan.

“Owh ... Tuan Lee masih mengetuai pelelangan? Seru sekali karena aku juga sedang mencarinya!” batin Kenzo makin bersemangat.

Kenzo memang memboyong sab.u dan narko.banya ke tempat pelelangan.

“Wah, ... kamu paham posisi susun menyusunnya? Apa memang, sebelumnya kamu sudah pernah ikut pelelangan juga?” puji Nan yang kemudian pergi. Ia juga menyuruh Kenzo untuk mengepel setiap lantai di sana.

Padahal setelah Nan pergi, Kenzo sengaja membuang setiap barang har.am tersebut ke kloset.

“Xander akan menjadi orang yang harus bertanggung jawab untuk kasus ini! Setelah ini, aku akan melepaskan setiap wanita yang akan di lelang! Barulah setelah itu, aku akan membuat kapal beserta isinya tenggelam!” pikir Kenzo yang sudah langsung melanjutkan misi selanjutnya.

Mengendap, bersembunyi, kemudian melangkah dengan sangat hati-hati, mewarnai setiap gerak Kenzo. Yang Kenzo cari ialah ruang para wanita dan biasanya ada di dekat pintu masuk utama. Namun sebelum ia sampai, ia mendapati Xander dan sebagian anak buah mafia, tengah kumpul-kumpul di kapal bagian luar sambil merokok. Mendapati itu, Kenzo berinisiatif mengunci pintunya agar Xander dan keempat anak buahnya telat bekerja.

Hingga waktunya Xander wajib kembali, kepanikan pun terjadi.

“Siapa yang kunci pintunya? Memangnya dia enggak lihat kita ada di sini!” kesal Xander marah-marah kepada anak buahnya. Tiga orang tengah berusaha membuka pintu dengan mendobraknya. Satu lagi sudah sibuk menelepon rekan mereka.

“Ssstttt! Bisa-bisanya begini!” keluh Xander ketika akhirnya pintu dibuka dari dalam oleh seorang mafia.

Acara pelelangan pun dimulai. Tuan Lee masih dikawal enam orang pengawalnya. Gayanya juga masih sama, pongah dan sangat gila hormat. Xander dan tiga mafia, mengawal dengan sangat hormat. Sementara tak jauh dari mereka, di tengah degup musik disko yang begitu kencang, Kenzo duduk santai sambil menikmati sisa rokoknya.

“Hahahaha!” tawa Tuan Lee benar-benar lepas. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tapi Kenzo turut bahagia atau kenyataan itu.

“Tertawa lah selagi bisa! Selagi aku belum melakukannya untuk kalian!” batin Kenzo.

Tuan Lee sudah duduk di tempat duduknya yang mirip tempat duduk seorang raja. Ia siap menerima jamuan sab.u, narko.ba, dan obat lainnya. Termasuk juga, jamuan tarian seksi dari wanita pesanannya.

Namun, selain narkob.a maupun sab.u bahkan minuman alko.hol mereka tidak ada, wanita yang datang malah wanita jadi-jadian. Lima mafia yang bertubuh kekar, didandani menor dan memakai pakaian transparan yang sangat menggoda.

“Xander, ... berani-beraninya kamu mengejek saya!” jengkel Tuan Lee sambil menghantam meja kayu berbentuk bundar di hadapannya. Ia beranjak berdiri di tengah tatapan marahnya yang fokus menatap kedua mata Xander.

“Matikan musiknya! Matikan juga orang ini! Bisa-bisanya dia mengejekku bahkan menghancurkan pestaku!” teriak Tuan Lee meski Xander sudah langsung berlutut dan sibuk minta maaf.

“Saya benar-benar minta maaf, Tuan Lee! Ini di luar kendali saya. Saya yakin, saya dijebak!” mohon Xander gemetaran saking takutnya. “Siapa? Sebenarnya siapa yang melakukannya?! Dia sengaja menjebakku?!” batinnya sangat penasaran dan ingin sesegera mungkin memberi pelakunya pelajaran.

“Jika kamu merasa dijebak, lantas kamu tidak berniat tanggung jawab meski kamu merupakan seorang ketua?!” tegas Kenzo yang akhirnya menampakan diri. Ia berangsur berdiri. Dengan jarak sekitar sepuluh meter, Kenzo yang masih merokok, menatap sambil tersenyum meledek Xander. Namun tangan kanannya mengarahkan pistolnya ke Tuan Lee.

Peluru yang Kenzo lesatkan, mengenai daun telinga kiri Tuan Lee. Darah segar muncrat dari daun telinga tersebut yang memang sampai bolong.

“K—Kenzo?!” batin semuanya langsung terkejut.

Kehadiran Kenzo saja sudah membuat mereka terkejut. Ditambah kelakuan Kenzo yang sungguh beringas, hingga sebagian dari mereka langsung takut.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

keren kamu kenz semoga🤲🤲🤲🤲 berhasil dan lancar samapai selesai

2024-05-10

2

Dewi kunti

Dewi kunti

makanya jangan terbang terlalu tinggi dgn kesombongan kesrempat sayap pesawat kan eeeeeeee...... kesrempat peluru maksudnya ,dikuping LG ,cb hidung yg kesrempat🤔🤔🤔🤔

2024-05-10

0

Susi Akbarini

Susi Akbarini

kerennnn pollll..
❤❤❤❤❤❤

2024-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditalak dan Dijual
2 2. Saling Kenal
3 3. Melakukan Apa Pun
4 4. Cinta Lama—Pertama
5 5. Akibat yang Fatal
6 6. Memohon Kesempatan
7 7. Surat Gugatan Perceraian
8 8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9 9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10 10. Janji yang Akan Ditepati
11 11. Kebakaran!
12 12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13 13. Rasa Penasaran
14 14. Perawat Cantik Itu ....
15 15. Kekhawatiran yang Membuncah
16 16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17 17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18 18. Aku yang Akan Menikahinya!
19 19. Permintaan Alesha
20 20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21 21. Kalian Semua Harus Mati!
22 22. Jebakan Tak Terduga
23 23. Habisi Atau Dihabisi!
24 24. Pulang!
25 25. Dua Pekan Kemudian
26 26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27 27. Dedek Bayi
28 28. Pelukan Dadakan
29 29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30 30. Siap Punya Banyak Anak
31 31. Nasib Endah
32 32. Rasanya Baru Kemarin
33 33. Manis~Panas
34 34. Harus Pulang Demi Istri
35 35. Istri Penyejuk Hati
36 36. Papa Bunda
37 37. Permintaan Mama Mertua
38 38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39 39. Mir
40 Rehat Sejenak
41 40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42 41. Menemukan Solusi
43 42. Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46 Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47 Maternity Shoot
48 Lahirnya Erland
49 Kebobolan Dan Dikorbankan
50 Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 51 Episodes

1
1. Ditalak dan Dijual
2
2. Saling Kenal
3
3. Melakukan Apa Pun
4
4. Cinta Lama—Pertama
5
5. Akibat yang Fatal
6
6. Memohon Kesempatan
7
7. Surat Gugatan Perceraian
8
8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9
9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10
10. Janji yang Akan Ditepati
11
11. Kebakaran!
12
12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13
13. Rasa Penasaran
14
14. Perawat Cantik Itu ....
15
15. Kekhawatiran yang Membuncah
16
16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17
17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18
18. Aku yang Akan Menikahinya!
19
19. Permintaan Alesha
20
20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21
21. Kalian Semua Harus Mati!
22
22. Jebakan Tak Terduga
23
23. Habisi Atau Dihabisi!
24
24. Pulang!
25
25. Dua Pekan Kemudian
26
26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27
27. Dedek Bayi
28
28. Pelukan Dadakan
29
29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30
30. Siap Punya Banyak Anak
31
31. Nasib Endah
32
32. Rasanya Baru Kemarin
33
33. Manis~Panas
34
34. Harus Pulang Demi Istri
35
35. Istri Penyejuk Hati
36
36. Papa Bunda
37
37. Permintaan Mama Mertua
38
38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39
39. Mir
40
Rehat Sejenak
41
40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42
41. Menemukan Solusi
43
42. Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46
Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47
Maternity Shoot
48
Lahirnya Erland
49
Kebobolan Dan Dikorbankan
50
Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!