6. Memohon Kesempatan

Tubuh Kenzo dibuang lewat pintu darurat pria itu sempat membuang Emelia. Sementara Xander dengan segera mengambil alih pasukan mafianya. Xander sengaja membungkuk hormat kepada Tuan Lee. Seolah Tuan Lee merupakan junjungannya.

Senyum semringah penuh kemenangan dari seorang Tuan Lee perlahan menjadi tawa. Tawa yang juga diam-diam membuat Xander tersenyum lepas.

“Akhirnya!” batin Xander yang sengaja menunduk dalam guna menyembunyikan senyumnya.

Di lain sisi, tubuh Kenzo sungguh tenggelam. Darah segar dari setiap lukanya perlahan memudar menyatu dengan lautan. Jauh di alam sadarnya, Kenzo teringat Emelia ketika wanita itu masih memakai seragam SMP. Kejadiannya nyaris mirip dengan ketika Emelia nyaris meregang nyawa setelah tenggelam di lautan kemarin.

Di mata Kenzo, Emelia itu sangat lucu. Emelia dengan segala tingkahnya sungguh menggemaskan. Apalagi selain pipi Emelia yang saat itu masih sangat tembem, Emelia hobi menghiasi rambut panjangnya dengan banyak pita, setelah diikat atau dikepang. Keadaan kepala Emelia itu jadi mirip penjual pita keliling.

“Aku harus terus menunggu begini, agar aku tahu kapan kak Kenzo kembali?” pikir Emelia melongok dari bibir pantai.

Emelia sudah kembali memakai hijab. Kini, ia memakai nuansa merah muda. Emelia sengaja tidak memakai alas kaki lantaran bibir pantas yang ia lewati tak mendukung.

Semilir angin terbilang kencang, suasana gelap yang sudah dihiasi bulan berpendar, membuat Emelia menatap sedih sumber kedatangan.

Kedua orang Kenzo bilang, harusnya hari ini Kenzo kembali. Maksimal itu sore, tapi meski waktu isya sudah menyambut, Kenzo tak kunjung pulang.

“Kak Ken ... Kakak mau pulang dengan kapal besar, apa pakai kapal speed boat lagi?” sedih Emelia masih berdiri menanti. “Aku mohon, Kakak harus baik-baik saja. Jangan sampai Kakak kenapa-kenapa hanya karena Kakak telah menyelamatkanku. Karena ... sekadar ingat suasana di sana tak manusiawi saja, ... rasanya benar-benar menakutkan!” lirih Emelia.

Meski suasana makin larut, Emelia tetap menunggu di sana. Emelia menunggu dikawal oleh kedua orang Kenzo yang sampai memberinya selimut. Kendati demikian, perasaan maupun hati Emelia tetap terasa hancur lantaran Kenzo tak kunjung kembali bahkan sekadar kabarnya.

“Mbak, sebaiknya kita menunggu di hotel saja. Karena Bos Kenz pasti akan menyusul,” ucap Mir, salah satu pria sangar yang mengawal Emelia. Emelia mengetahui namanya karena Mir maupun Elo rekannya, sudah sampai mengenalkan diri dengan santun.

Tanpa langsung menjawab, Emelia menoleh kepada Mir. “Benar juga sih. Mending aku menunggu di hotel sambil berdoa. Masalahnya, apakah sebelumnya pernah begini? Maksudnya, apakah kak Kenzo pernah telat pulang jadi jadwal?” batin Emelia yang perlahan menanyakannya kepada kedua orangnya Kenzo dan menjelma menjadi pengawalnya.

“Pernah ... terbilang sering. Karena sistim kerja kami memang tidak pasti, Mbak!” sergah Elo memberi jawaban pasti.

“Ohw ...,” lembut Emelia sambil mengangguk-angguk. “Namun hatiku tetap khawatir. Padahal harusnya semuanya baik-baik saja. Apalagi mereka bilang, kak Kenzo itu bos dari pasukan mafia. Entah apa yang terjadi, kenapa kak Kenzo yang aku kenal dari keluarga berada dan dia juga pebisnis sekaligus CEO di perusahaan orang tuanya, justru berakhir seperti sekarang ini!” batin Emelia makin gundah gulana. Ia berangsur menoleh ke belakang dan membuatnya mendapati ombak besar yang saling kejar. “Kak, cepat pulang. Banyak hal yang aku khawatirkan. Aku ingin Kakak kembali saja ke kehidupan Kakak yang sebelumnya. Seberapa pun sulit usaha sekaligus keekonomian sekarang, enggak apa-apa. Kakak pasti biasa. Ketimbang kakak jadi mafia dan taruhannya nyawa?”

Meski berat, Emelia yang terus menoleh ke belakang, tetap melangkah pergi dari sana. Di dalam kamar hotelnya, Emelia menghabiskan waktunya dengan berdoa. Doa yang seolah terhubung ke Kenzo. Karena tubuh Kenzo yang harusnya terlempar ke utara, menjadi terlempar ke selatan terbawa ombak.

Saking khusyuk dalam berdoa, Emelia sempat ketiduran untuk beberapa saat. Emelia melanjutkan waktunya dengan berwudu. Sesudah shalat subuh, Emelia segera kembali ke pantai. Di tengah suasana yang masih gelap, dan semilir angin juga sangat kencang sekaligus dingin, akhirnya Emelia menemukan sesosok punggung meringkuk di bibir pantai.

Awalnya, Emelia takut. Emelia sempat berhenti melangkah setelah sebelumnya sempat antusias. Namun setelah melihat tato naga di leher Kenzo, detik itu juga Emelia yakin, bahwa sosok pria berjaket hitam itu memang Kenzo.

“Mas Mir, Mas Leo! Ini kak Kenzo!” heboh Emelia sudah langsung merengkuh kepala Kenzo. Kemudian, ia menekan-nekan, mencoba memompa dada Kenzo selaku pertolongan pertama bagi mereka yang sempat tenggelam.

“Anyir banget! Bentar ....” Meski belum yakin karena suasana di sana masih sangat gelap, Emlia yakin. Luka-luka terbilang bolong yang ia temukan di kening, dada, dan juga tubuh Kenzo yang lain merupakan luka tembak!

“Kita bawa ke rumah sakit terdekat!” sergah Emelia benar-benar ketakutan. Ia sampai gemetaran karena luka Kenzo dirasanya sudah sangat fatal. Napas, denyut nadi maupun detak jantung Kenzo saja nyaris tidak terdeteksi!

“Tidak boleh! Separah apa pun luka kami, ... kami tidak boleh langsung ke rumah sakit. Kami akan melakukan penanganan secara mandiri. Berarti sekarang juga, kami harus menyewa rumah untuk tempat tinggal sementara,” jelas Mir.

“Kenapa begitu? Ini menyangkut nyawa, loh. Sementara keadaan kak Kenzo benar-benar mengkhawatirkan. Kecuali, jika kalian memiliki perlengkapan penanganan yang lengkap,” protes Emelia yang sudah berlinang air mata.

Pada akhirnya, mereka tetap mengobati Kenzo secara mandiri. Emelia yang notabene merupakan seorang perawat, juga turun tangan membantu. Ternyata, meski Mir dan Leo bertampang sangar, keduanya paham dunia medis. Di dalam mobil, keduanya sudah melakukan pertolongan pertama kepada Kenzo. Emelia memasang infus, sementara Leo dan Mir segera mengganti pakaian Kenzo menggunakan terusan selutut mirip daster, khas seragam pasien.

“Bismillahirrahmanirrahim ... subhanalloh wa bihamdihi. Kun fayakun ... biarkan kak Kenzo sembuh, ya Allah ... biarkan kak Kenzo menjalani hidup lebih baik lagi ya Allah. Biarkan kak Kenzo bertobat. Biarkan kak Kenzo memperbaiki semua kesalahannya melalui kesempatan hidup barunya. Tolong izinkan kami menjadi perantara kesembuhannya!” batin Emelia berusaha tegar menangani Kenzo. Meski di beberapa kesempatan, air matanya berlinang. Sementara sepanjang kejadian terjadi, dadanya terus bergemuruh disertai sesak yang terasa sangat menyiksa.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

semoga🤲🤲🤲 kenzo selamat, semoga para pengawalnya setia trs walaupun kenzo udah ga jadi mafia lagi

2024-05-05

2

denas29

denas29

mdah"n bisa lewatin msa kritis nya ya ken...

smngat kak...💪

2024-05-05

0

Firli Putrawan

Firli Putrawan

alhamdulillah msh hidup kenzo

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditalak dan Dijual
2 2. Saling Kenal
3 3. Melakukan Apa Pun
4 4. Cinta Lama—Pertama
5 5. Akibat yang Fatal
6 6. Memohon Kesempatan
7 7. Surat Gugatan Perceraian
8 8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9 9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10 10. Janji yang Akan Ditepati
11 11. Kebakaran!
12 12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13 13. Rasa Penasaran
14 14. Perawat Cantik Itu ....
15 15. Kekhawatiran yang Membuncah
16 16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17 17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18 18. Aku yang Akan Menikahinya!
19 19. Permintaan Alesha
20 20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21 21. Kalian Semua Harus Mati!
22 22. Jebakan Tak Terduga
23 23. Habisi Atau Dihabisi!
24 24. Pulang!
25 25. Dua Pekan Kemudian
26 26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27 27. Dedek Bayi
28 28. Pelukan Dadakan
29 29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30 30. Siap Punya Banyak Anak
31 31. Nasib Endah
32 32. Rasanya Baru Kemarin
33 33. Manis~Panas
34 34. Harus Pulang Demi Istri
35 35. Istri Penyejuk Hati
36 36. Papa Bunda
37 37. Permintaan Mama Mertua
38 38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39 39. Mir
40 Rehat Sejenak
41 40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42 41. Menemukan Solusi
43 42. Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46 Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47 Maternity Shoot
48 Lahirnya Erland
49 Kebobolan Dan Dikorbankan
50 Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 51 Episodes

1
1. Ditalak dan Dijual
2
2. Saling Kenal
3
3. Melakukan Apa Pun
4
4. Cinta Lama—Pertama
5
5. Akibat yang Fatal
6
6. Memohon Kesempatan
7
7. Surat Gugatan Perceraian
8
8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9
9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10
10. Janji yang Akan Ditepati
11
11. Kebakaran!
12
12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13
13. Rasa Penasaran
14
14. Perawat Cantik Itu ....
15
15. Kekhawatiran yang Membuncah
16
16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17
17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18
18. Aku yang Akan Menikahinya!
19
19. Permintaan Alesha
20
20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21
21. Kalian Semua Harus Mati!
22
22. Jebakan Tak Terduga
23
23. Habisi Atau Dihabisi!
24
24. Pulang!
25
25. Dua Pekan Kemudian
26
26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27
27. Dedek Bayi
28
28. Pelukan Dadakan
29
29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30
30. Siap Punya Banyak Anak
31
31. Nasib Endah
32
32. Rasanya Baru Kemarin
33
33. Manis~Panas
34
34. Harus Pulang Demi Istri
35
35. Istri Penyejuk Hati
36
36. Papa Bunda
37
37. Permintaan Mama Mertua
38
38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39
39. Mir
40
Rehat Sejenak
41
40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42
41. Menemukan Solusi
43
42. Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46
Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47
Maternity Shoot
48
Lahirnya Erland
49
Kebobolan Dan Dikorbankan
50
Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!