Hal terakhir yang Tuan Lee ingat, ialah mengenai ia yang seperti disuntik menggunakan cairan khusus, sebelum akhirnya mendadak tak sadarkan diri. Tuan Lee yang masih duduk di atas tempat tidur tanpa memakai baju, dan tubuh bagian bawah tertutup selimut, mencurigai Kenzo.
“Bos Kenz sangat mencurigakan!” batinnya. “Dia sengaja membuatku pingsan. Apakah masih berkaitan dengan wanita yang dia katakan mengalami kudis itu? Wanita yang harusnya juga menjadi jatahku?” pikir Tuan Lee yang segera menghubungi pengawalnya. Ia melakukannya melalui ponselnya yang ada di meja.
Di waktu yang sama, ponsel Kenzo mendadak bergetar-getar. Karena memang, ponsel milik Kenzo sengaja dibuat dalam pemberitahuan senyap. Kenzo yang masih duduk di kursi depan kamar Tuan Lee langsung melirik salah satu pengawal Tuan Lee. Karena di hadapannya, ponsel dari salah satu pengawal Tuan Lee, bunyi.
“Tuan Lee menghubungi pengawalnya. Akhirnya setelah satu hari ini terlewati, dia sadar juga,” batin Kenzo yang memang sudah menyadap ponsel Tuan Lee. Ia sengaja melakukannya saat mereka sama-sama pesta alkohol sekaligus sab.u, kemarin malam. Karena Kenzo yakin, keputusannya membuat Tuan Lee tersinggung, akan mengantarkannya pada banyak rintangan bahkan, ... ajal.
Diam-diam, Kenzo memasang headset di telinga kanannya. Melalui Headset tersebut, Kenzo menyimak obrolan sambungan telepon Tuan Lee dengan sang pengawal.
“Apakah bos Kenz masih di sana? Apakah dia bertingkah aneh selama aku tidak sadar?” Suara Tuan Lee terdengar lirih sekaligus berat khas orang yang baru bangun tidur.
Kenzo yang diam-diam menyimak, tetap duduk santai di kursi tunggu depan anak buah Tuan Lee terjaga. Awalnya mereka saling berhadapan, tapi pengawal yang tengah menerima sambungan telepon dari Tuan Lee, baru saja melipir pergi dari sana. Kenzo yang cenderung menunduk, mengawasi kepergian pengawal tersebut melalui lirikan.
“Bunuh saja si Bos Kenz. Mumpung masih di kapal. Buang tubuhnya ke laut biar kematiannya berguna bagi ikan-ikan yang kelaparan!” ucap Tuan Lee kali ini terdengar sungguh-sungguh.
“Sebenarnya kemarin setelah Bos Lee diantar ke dalam lamar, Bos Kenz sempat menghilang cukup lama, Bos. Dia kembali setelah menghilang hampir empat jam lamanya. Dia pergi dengan pakaian baru, dan kepala pun masih setengah basah. Selain itu, wajahnya juga pucat khas orang yang kedinginan karena berenang terlalu lama. Namun ketika dia melihat Xander menggantikannya, dia seperti marah. Dia berdalih sengaja berenang lama karena demi menghilangkan efek sabu sekaligus alkohol yang dikonsumsi.”
“Sudah, bunuh saja dia! Karena aku yakin, dia sudah tidak setia! Alasannya pergi lama dan mirip orang baru saja renang dalam waktu sangat lama, pasti karena dia sengaja menyelamatkan wanita yang dilempar. Karena sepertinya, wanita itu memiliki hubungan pribadi dengan bos Kenz!” ucap Tuan Lee.
Dalam hatinya, Kenzo yang mendengar semua obrolan berkata, “B—ba—jingan!”
Kenzo sengaja pergi dari sana. Kenzo melangkah sambil terus menunduk, tapi pengawal Tuan Lee yang menelepon, mengetahuinya.
“Dia pergi, Bos!” sergah pengawal Tuan Lee masih terhubung dengan Tuan Lee.
“Aku akan segera keluar dan meminta semua mafia untuk membantu kalian membunuhnya. Orang seperti bos Kenz memiliki banyak nyawa. Seribu mafia masih sanggup dia hadapi jika dia memiliki tujuan sekaligus misi bertahan!” ucap Tuan Lee.
Kecurigaan Tuan Lee membuat Kenzo terlempar ke posisi yang benar-benar fatal. Semuanya kompak keluar mengepung Kenzo. Kenzo yang berdiri di depan pintu darurat dirinya membuang Emelia, masih bersikap seolah dirinya tidak tahu apa-apa.
Terhitung ada dua puluh mafia yang awalnya Kenzo pimpin, selain enam pengawal Tuan Lee dan kini dipimpin langsung oleh Tuan Lee.
“Ini ada apa?” tanya Kenzo pura-pura tidak tahu-menahu.
Tuan Lee sengaja maju dan membatasi jaraknya dengan Kenzo, sekitar tiga meter. “Aku sudah membayar mahal bosmu hanya untuk mendapatkan nyawamu!” tegasnya.
Dari dua puluh mafia di sana, hanya Xander yang diam-diam tersenyum bahagia. Mereka yang memakai pakaian bahkan topi seragam, cenderung tidak ikhlas jika harus menghabisi Kenzo. Namun, mereka sungguh harus melakukannya jika mereka tidak mau justru nyawa mereka yang melayang. Karena konsepnya memang menghabisi atau dihabisi!
Xander yang sadar Kenzo telanjur mencurigai bahkan bisa jadi akan segera membunuhnya, sengaja berdiri di urutan paling belakang.
“Jelaskan dulu apa salahku. Jika memang aku terbukti bersalah, aku siap mati bahkan tanpa harus membuat kalian mengotori tangan kalian!” tegas Kenzo kelewat santai fokus menatap kedua mata Tuan Lee. Meski selama itu juga, ekor lirikannya mengawasi setiap wajah di sana. Ia mencari Xander dan ia yakini masih menjadi bagian dari penghakiman kini.
“Wanita cantik yang kamu buang,” ucap Tuan Lee.
“Bukankah harusnya kamu berterima kasih sudah aku jauhkan dari pelac ur penuh kudis yang bahkan memiliki penyaki.t kelamin? Karena setelah beres tugas dari sini pun, aku akan langsung memburu Endah suaminya. Bisa-bisanya dia mengirim pelacu.r penuh kudis bahkan memiliki penyakit kelamin untukmu!” yakin Kenzo.
Kenzo sangat percaya diri dengan balasan yang baru saja ia berikan. Namun setelah Tuan Lee merogoh saku piyama lengan pendek bagian atasnya, Kenzo langsung kebingungan. Karena dari saku tersebut, Tuan Lee mengeluarkan suntikan milik Kenzo dan memang hanya Kenzo yang memilikinya.
“Suntikan perlengkapan perlindungan milik ketua mafia. Suntikan yang bisa membuat korbannya meregang nyawa. Kau sengaja melakukan ini kepadaku?” ucap Tuan Lee.
Sambil menahan napas, Kenzo berkata, “Aku memang kehilangan satu. Namun jika kalian tidak percaya juga, ... lakukanlah apa pun yang kalian mau!”
Setelah sempat hening meski setiap jantung mereka di sana jadi berdegup tak karuan, akhirnya kata perintah terucap.
“Bunuh dia!” tegas Tuan Lee langsung mundur—menyingkir.
Setiap dari mereka khususnya mafia yang sebagian besar melakukannya dengan terpaksa, kompak mengambil pistol dari balik pinggang kiri masing-masing. Mereka langsung mengarahkan moncong pistol ke Kenzo. Sebagian besar mengincar kepala, dada, kaki, dan juga tangan Kenzo. Namun, nyatanya Tuan Lee yang diam-diam sudah memegang pistol, menjadi orang pertama yang menembak Kenzo.
Kening Kenzo yang Tuan Lee incar, tapi dengan segera Kenzo menghindar. Peluru tadi melesat bersarang ke tembok belakang Kenzo. Detik berikutnya, peluru milik Xander melesat dan menggores kepala sebelah kiri Kenzo telat menghindarinya. Namun tentu saja, dikeroyok sebanyak sekarang membuat Kenzo sulit untuk selamat.
Kejadian mencekam itu berlangsung dalam waktu singkat. Karena memang, mereka melakukannya secara keroyokan. Tuan Lee tersenyum bahagia setelah akhirnya tubuh Kenzo dibanjiri peluru. Darah segar muncrat dari setiap tembakan yang berhasil. Setelah menyentuh darah milik Kenzo yang adan di lantai menggunakan jemari tangan kanan, Tuan Lee sengaja menjilatnya.
“Cecunguk sepertimu berani main-main denganku?” ledek Tuan Lee kepada Kenzo yang sudah meringkuk gemetaran dan keadaannya sangat memilukan. Kenzo sampai muntah darah. Yang mana sekadar berucap saja, Kenzo tidak bisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
dewidewie
kok aku jadi tahan nafas ya
2025-01-22
0
❤️Rizka Aulia ❤️
kasian Kenzo
2024-05-24
1
denas29
waduh...
gmna itu kenzo nya...psti slmat si mskipun kritis dlu kek nya
smngat kak ros💪💪🤗🤗
2024-05-04
0