9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual

Kobaran api makin besar. Warga yang berdatangan makin panik. Karena biar bagaimanapun, kanan kiri rumah Endah merupakan rumah berpenghuni. Mereka berupaya memadamkan api dengan air. Sesekali, tetangga maupun pak RT setempat juga menghubungi Endah. Mereka mengabarkan kebakaran yang menimpa rumah sekaligus mobil Endah. Karena menurut laporan dari satpam kompleks, Endah pergi bersama seorang wanita.

Di dini hari yang sunyi, ketika sang pembakar sudah pergi dan yakin mendapatkan kemenangan. Sementara sekitar dua puluh tujuh warga juga tengah bahu-membahu memadamkan api. Pemilik rumah malah tengah fokus di tengah suasana yang benar-benar sunyi. Kesunyian yang terjadi karena mereka tengah berjudi.

Di salah satu ruang karoke, kebersamaan tersebut terjadi. Endah kembali menjalani judi, meski sebelumnya, pria itu sudah kalah parah hingga Emelia menjadi bayarannya. Di sebelah Endah, Clara juga tak kalah berkosentrasi. Malahan, Clara tampak paling handal dari semuanya. Alasan tersebut juga yang menjadi alasan Endah mengabaikan setiap telepon dari warga.

“Jangan-jangan pak Endah ada di dalam dan ikut terbakar!” pikir warga.

Padahal, di dalam ruang karoke, Endah dan Clara sedang saling bertukar senyuman. Clara menyemangati Endah yang duduk di sebelahnya.

“Clara memang menjadi alasanku mengenal hal seperti ini. Awalnya memang sangat menguntungkan karena aku selalu menang. Aku bahkan mendapatkan modal tambahan untuk membuka usaha cuci mobil dan motor. Tak tanggung-tanggung, aku sampai buka tiga tempat sekaligus. Emelia memang sama sekali tidak tahu. Karena alasanku sukses saja, jelas Clara. Alasan itu juga yang membuatku sampai membelikan mobil sekaligus rumah untuk Clara. Meski makin ke sini, judi yang aku jalani lebih mirip adrenalin. Karena kemenangan benar-benar tak berpihak kepadaku lagi. Ketiga usaha baruku saja yang aku dapat dari judi, raib menjadi bayaran. Beruntung, Clara memberiku ide untuk menjadikan Emelia sebagai bayaran. Agar aku tak perlu menjual asetku yang lain maupun apa yang sudah aku berikan ke Clara. Selain, agar Emelia juga jauh lebih berguna. Agar aku tidak rugi bandar meski telah menikahinya. Karena meski sejak awal aku yang mengejarnya, buat apa kecantikan dan juga ilmu agamanya, jika dia tetap tidak berguna seperti Clara,” batin Endah.

Kali ini Endah kembali kalah, tapi Endah tak begitu terpuruk karena Clara menang banyak. Ia bahkan tersenyum puas memberi kekasihnya semangat.

“Kita pulang ke rumahmu saja,” ucap Endah sambil merangkul punggung Clara.

“Iya ... karena memang, rumahku yang lebih dekat dari sini. Namun, makin ke sini aku makin heran, kok kamu makin sering kalah? Kalau kemarin-kemarin aku mikirnya karena kamu kepikiran Emelia yang memang enggak berguna. Lah, sekarang?” tanya Clara jengkel dan dalam hatinya berkata, “Jadi enggak guna banget! Padahal aku belum mengabarkan kehamilanku ke dia. Mau nambah anak, kok rezeki seret! Tapi besok aku wajib ajak Endah periksa ke rumah sakit tempat Emelia kerja. Masa sampai sekarang, dia enggak tahu hubungan kami bahkan kehamilanku? Kurang afdol lah, berasa enggak ada power buat aku yang sudah berhasil merebut Endah darinya. Dunia harus tahu, bahwa aku yang lebih segalanya, bahkan aku enggak harus agamis. Aku bahkan sudah janda , bisa mengalahkan Emelia!” batin Clara.

••••

Clara mantap dengan rencananya. Pagi-pagi sekali ia sudah mendaftar secara online untuk pemeriksaan kandungan. Namun, Clara yang berniat mengejutkan Endah maupun Emelia, tak menceritakan secara detail kepada Endah alasan dirinya akan menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Tentunya, meski niatnya sama-sama membuat terkejut, kepada Endah Clara ingin melakukannya agar pria tersebut makin bucin kepadanya. Sementara kepada Emelia, tentu agar Emelia kalah telak. Bahkan bila perlu Clara berharap, Emelia trauma mental.

“Syukur-syukur Emelia tak sok alim lagi karena sebelumnya pun, Emelia sudah dijual untuk membayar hutang Endah!” batin Clara yang sebelumnya juga sudah sampai memastikan jadwal kerja Emelia. Kebetulan, ia juga sudah mendekati salah satu perawat di sana hingga memberinya informasi akurat mengenai jadwal Emelia.

“Sebenarnya kamu sakit apa? Ini kita beneran tinggal nunggu antrean? Lah ... bukankah ini ruang pemeriksaan khusus ... kamu hamil?!” Endah berbinar-binar menatap Clara.

Clara yang kali ini masih memakai dress putih aksen bunga-bunga warna ungu, tersenyum semringah. Detik itu juga, Endah yang sampai sekarang belum mengecek pemberitahuan di ponselnya, langsung memeluk Clara hangat. Karena meski kehamilan Clara terjadi di luar pernikahan dan tentu saja hasil zina mereka, bagi Endah kehamilan Clara tak ubahnya kebahagian sempurna untuknya.

Selain itu, sampai sekarang Endah juga belum memeriksa pemberitahuan di ponselnya. Tak semata karena ia sedang bersama Clara dan baginya tak ada yang lebih penting lagi. Sebab pada kenyataannya, ponselnya yang kehabisan daya baterai, juga masih diisi dayanya di dalam mobil Clara.

Sesuai rencana juga, perawat perempuan yang sudah Clara dekati, sengaja membawa Emelia ke depan ruang pemeriksaan kandungan. Karena memang, perawat bernama Anis itu sudah janjian dengan Clara.

“Eh, ... Eh, Lia ... benter deh. Kayak kenal tuh orang ... lah ... itu kan suami ... suami, kamu, kan?!” ucap Anis pura-pur syok. Ia yang berucap lirih sengaja menggandeng tangan kiri Emelia menggunakan kedua tangannya.

Dada Emelia seolah amblas detik itu juga. Dunianya bahkan seolah berhenti berputar. Ia tak ubahnya batu yang menjadi keras sekaligus kaku. Hingga kedua kakinya juga tak kuasa melangkah.

“Setelah menjualku dengan keji, ... begini, kelakuanmu, Mas?! Sejak kapan? Baru, atau sudah lama? Susah sejauh apa hubungan kalian? Apakah ada alasanku menjerat kalian dengan pasal perzinahan? Jika iya, bersenang-senanglah dulu sebelum aku membalas kalian dengan balasan setimpal!” batin Emelia.

Emelia memang menangis, dan Anis melihatnya. Wanita mana yang tidak menangis bahkan hancur melihat laki-laki yang pernah menikahinya, justru bermesraan dengan wanita lain? Mereka memang tak masuk ke dalam kamar, tapi jelas tujuan ruang pemeriksaan yang keduanya jalani untuk apa? Ditambah lagi, belum ada satu bulan Endah mengakhiri hubungan mereka. Parahnya, Emelia dan Endah memulai hubungan dengan baik-baik. Endah yang mengejar-ngejar cinta Emelia. Namun, cara Endah mengakhirinya benar-benar tragis, apalagi jika ditambah dengan kenyataan sekarang.

“Yang sabar ya ... coba habis ini, kamu tanya baik-baik ke mereka,” ucap Anis.

Emelia mengangguk-angguk paham sambil menunduk dan menyeka setiap air mata yang berlinang. “Iya ... aku mau ke IGD lagi. Takutnya banyak pasien yang belum diurus,” ucapnya sengaja memisahkan diri.

“Iya, ... semangat!” balas Anis seolah dirinya tulus.

Emelia mengangguk-angguk. “Iya ... makasih banyak Kak Anis!” balas Emelia masih sangat lembut.

Anis sudah langsung yes yes yes kemudian mengirim pesan ke Clara. Clara yang tengah konsultasi kepada dokter kandungannya, langsung tersenyum elegan membaca pesan dari Anis. Clara sembunyi-sembunyi membaca pesan di ponsel yang ada di dalam tasnya. Padahal tanpa ia maupun Clara sadari, Emelia sudah diam-diam menunggu di depan ruang pemeriksaan khusus kandungan.

“Minimal kalian harus sama-sama mendekam di pen.jara karena kasus perzinahan!” batin Emelia benar-benar dendam.

Terpopuler

Comments

Firli Putrawan

Firli Putrawan

iih orang gila udah byk y d dunia nyata eh d novel byk yg pd selingkuh demen bgt nauzubillah

2024-05-08

1

sabil abdullah

sabil abdullah

endah nikmati dlu jandamu habis itu NANGIS GETEH

2024-05-07

0

sabil abdullah

sabil abdullah

masuk bui dalam keadaan hamil estoge 💪💪 deh clara

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditalak dan Dijual
2 2. Saling Kenal
3 3. Melakukan Apa Pun
4 4. Cinta Lama—Pertama
5 5. Akibat yang Fatal
6 6. Memohon Kesempatan
7 7. Surat Gugatan Perceraian
8 8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9 9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10 10. Janji yang Akan Ditepati
11 11. Kebakaran!
12 12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13 13. Rasa Penasaran
14 14. Perawat Cantik Itu ....
15 15. Kekhawatiran yang Membuncah
16 16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17 17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18 18. Aku yang Akan Menikahinya!
19 19. Permintaan Alesha
20 20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21 21. Kalian Semua Harus Mati!
22 22. Jebakan Tak Terduga
23 23. Habisi Atau Dihabisi!
24 24. Pulang!
25 25. Dua Pekan Kemudian
26 26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27 27. Dedek Bayi
28 28. Pelukan Dadakan
29 29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30 30. Siap Punya Banyak Anak
31 31. Nasib Endah
32 32. Rasanya Baru Kemarin
33 33. Manis~Panas
34 34. Harus Pulang Demi Istri
35 35. Istri Penyejuk Hati
36 36. Papa Bunda
37 37. Permintaan Mama Mertua
38 38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39 39. Mir
40 Rehat Sejenak
41 40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42 41. Menemukan Solusi
43 42. Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46 Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47 Maternity Shoot
48 Lahirnya Erland
49 Kebobolan Dan Dikorbankan
50 Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 51 Episodes

1
1. Ditalak dan Dijual
2
2. Saling Kenal
3
3. Melakukan Apa Pun
4
4. Cinta Lama—Pertama
5
5. Akibat yang Fatal
6
6. Memohon Kesempatan
7
7. Surat Gugatan Perceraian
8
8. Bakar Dan Buat Jatuh Miskin!
9
9. Penyebab Sekaligus Dalang Emelia Dijual
10
10. Janji yang Akan Ditepati
11
11. Kebakaran!
12
12. Kembali Ke Setelan Pabrik
13
13. Rasa Penasaran
14
14. Perawat Cantik Itu ....
15
15. Kekhawatiran yang Membuncah
16
16. Hendak Dijadikan Sebagai Istri Keempat
17
17. Bukan Pilihan, Melainkan Kewajiban
18
18. Aku yang Akan Menikahinya!
19
19. Permintaan Alesha
20
20. Perempuan yang Harus Kenzo Bunuh
21
21. Kalian Semua Harus Mati!
22
22. Jebakan Tak Terduga
23
23. Habisi Atau Dihabisi!
24
24. Pulang!
25
25. Dua Pekan Kemudian
26
26. Kenzo yang Mulai Cemburu : Leo Ke Emelia
27
27. Dedek Bayi
28
28. Pelukan Dadakan
29
29. Emelia yang Menjadi Pemberani
30
30. Siap Punya Banyak Anak
31
31. Nasib Endah
32
32. Rasanya Baru Kemarin
33
33. Manis~Panas
34
34. Harus Pulang Demi Istri
35
35. Istri Penyejuk Hati
36
36. Papa Bunda
37
37. Permintaan Mama Mertua
38
38. Emelia : Masya Allah, Aku Hamil!
39
39. Mir
40
Rehat Sejenak
41
40. Makin Romantis (Karena Luka Dari Kematian Mir)
42
41. Menemukan Solusi
43
42. Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Kau Jebak Aku, Kubuat Kalian Hanya Tinggal Nama!
46
Bahagia Bahkan Nikmat Di Awal, Tapi Deritanya Tak Berkesudahan
47
Maternity Shoot
48
Lahirnya Erland
49
Kebobolan Dan Dikorbankan
50
Novel : Elra Dan Syukur (Terbaru)
51
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!