Mode tarung Sang Raja Kuntilanak.
Bergaun hitam. Berhias mahkota emas symbol kepemimpinan.
Matanya merah menyala. Kedua tangannya berubah menjadi senjata mematikan yang beracun berupa cakar dengan kuku-kuku hitam yang tajam.
Gigi-giginya taring semua.
“Ada lagi yang ingin menantang ku?”,
“Ini adalah kesempatan terakhir di malam ini”, ucap sang raja.
“Aku akan menantang mu”,
Salima terbang dari kerumunan.
Semua kuntilanak di sana tertawa. Belum ada sejarahnya kuntilanak putih menantang Sang Raja. Para kuntilanak berkelakar, pasti kuntilanak putih itu sudah mabuk berat.
“Apa alasanmu?”, tanya Raja Kuntilanak.
“Aku ingin menjadi raja”, jawab Salima.
Pertarungan pun pecah. Raja Kuntilanak melawan Salima kuntilanak putih.
Di luar dugaan duel itu berjalan alot. Para penonton yang bertaruh 100% untuk kemenangan sang raja dibuat gelisah.
Jual beli serangan terjadi. Raja Kuntilanak sendiri heran lawan yang dihadapinya saat ini bisa mengimbanginya.
Salima bisa menghindar dari tembakan laser sinar mata merah. Berkali-kali ia juga sanggup menangkisnya. Ia juga mampu meladeni adu serangan pukulan.
Raja Kuntilanak masih belum mengerahkan seluruh kemampuannya. Salima sama sekali tidak boleh lengah. Apalagi sampai meremehkannya.
Salima menyerang dengan jurus-jurus andalan. Cekikan tangan memanjang. Sabetan ribuan rambut. Pukulan-pukulan jarak dekat.
Raja Kuntilanak masih bisa bertahan.
“Siapa sebenarnya dirimu?”,
“Aku yakin kau bukan kuntilanak putih dari pulau ini”, ucap Raja Kuntilanak.
“Aku memang tindak tinggal di pulau ini”,
“Tapi aku pun dahulu berasal dari pulau ini”, kata Salima.
“Siapa namamu?”, tanya Raja Kuntilanak.
“Wahai Raja Kuntilanak, perkenalkan namaku adalah Salima”, ujar Salima.
Sebagian besar penduduk di sana asing dengan nama Salima. Tapi sang raja langsung gemetar mendengar nama itu disebutkan.
“Kalau begitu kau pasti tahu siapa namaku”, ucap Raja Kuntilanak.
“Tentu saja aku tahu siapa nama mu”,
“Aku juga tahu siapa dirimu wahai kuntilanak hitam, Dudara”, ungkap Salima.
Kenyataannya usia Salima masih jauh lebih tua ketimbang Raja Kuntilanak bernama Dudara tersebut.
“Kalau begitu aku tidak akan main-main lagi”,
“Aku akan langsung membunuhmu”, ucap Dudara Raja Kuntilanak.
Raja Kuntilanak kembali menyerang Salima menggunakan tembakan laser sinar mata merah secara membabi buta.
Dengan gesit Salima masih bisa menghindar.
Salima menyerang Dudara dengan sabetan ribuan rambutnya.
Tapi kali ini sang raja melawan serangan itu dengan jurus yang sama. Ribuan rambut Raja Kuntilanak menangkap serangan ribuan rambut Salima. Sang raja lebih unggul.
Rambut Dudara melumat rambut Salima dengan begitu mudah.
Bahkan sekarang seluruh tubuh Salima sudah di penjara oleh ribuan rambut Raja Kuntilanak.
“Beginilah caraku akan mengakhiri hidupmu wahai jin tua”, ucap Dudara.
Salima dengan mode bertarung yang telah bersatu dengan Wati memang jauh lebih kuat. Tapi saat ini posisinya sungguh tidak menguntungkan bagi Kuntilanak Warrior.
Ribuan rambut Dudara berfungsi layaknya jarum-jarum tajam beracun yang kini tengah menusuk-nusuk tubuh Salima. Wati pun juga merasakan rasa sakitnya.
Jika terus begini Salima dan Wati hanya tinggal menunggu ajal tiba.
“Gaxbot”, ucap Wati.
Datanglah pedang gaib itu.
Dari dalam gumpalan jerat ribuan rambut sang raja. Wati yang begitu marah menebas rambut-rambut itu dengan Gaxbot pedang legenda.
Kuntilanak Warrior kembali bebas.
Semua kuntilanak yang menyaksikannya merasa takjub. Tidak terkecuali Dudara Raja Kuntilanak itu sendiri.
“Pedang gaib?”,
“Mustahil”, pikir sang raja.
Pedang gaib itu hanya bisa dikendalikan oleh manusia.
Berarti selama pertarungan ini Salima telah menyatu dengan manusia yang harus dijaganya. Dudara tersadar.
Wati yang sangat marah langsung menyerang Raja Kuntilanak. Dengan menggunakan Gaxbot ia mencincang Dudara.
Tamatlah riwayat Raja Kuntilanak hitam itu.
Saat itu juga para penduduk pulau kuntilanak bersorak-sorai menyambut raja baru mereka.
Para kuntilanak tidak mempermasalahkan siapa raja mereka selanjutnya. Yang terpenting adalah kuntilanak terkuat.
Lahirlah raja baru di pulau gaib tempat tinggalnya para kuntilanak.
Raja Kuntilanak putih. Kuntilanak Warrior. Salima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments