Berputar 180˚

Roda nasib berputar. Laju angin berbalik arah. Tidak pernah ada yang tahu. Seperti apa kehidupan seseorang di waktu yang akan datang.

Seperti itulah yang dialami oleh Wati saat ini. Ia telah menyelesaikan urusannya dengan notaris dan firma hukum yang dipercaya almarhum ayahnya untuk memberikan hak waris kepada Wati.

Gadis yang kemarin tidak punya apa-apa dan harus bekerja setiap harinya demi memenuhi kebutuhan hidup. Sekarang menjadi seorang crazy rich.

Jumlah harta yang dimilikinya sekarang tidak akan habis dimakan hingga tujuh generasi. Menyematkan Wati sebagai perempuan muda yang telah berada di fase financial freedom.

Warisan yang didapat Wati dari ayahnya berupa rumah mewah beserta sarana dan prasarananya. Aset berharga dalam bentuk investasi dan pendapatan pasif.

Sekarang Wati tidak perlu lagi memusingkan tentang bagaimana caranya untuk mencari uang. Ia pun resign dari pekerjaannya sebagai seorang kasir di supermarket.

Uang kotor yang dimilikinya saat ini jika dibandingkan dengan gajinya sebagai seorang karyawan bisa beribu-ribu kali lipat jumlahnya.

Wati yang dulu sempat berandai-andai ingin melanjutkan kuliah membatalkan rencananya. Ia yang sekarang sudah punya sumber daya yang berlimpah bisa melakukan apa pun sesuka hatinya.

Ia tidak perlu pergi ke sekolah jika ingin mempelajari sesuatu yang baru. Sekarang ia bisa belajar dan menekuninya sendiri. Apa pun yang ia mau.

Seperti semuanya sudah direncanakan. Rumah Wati yang didapat dari warisan itu terletak di kawasan pegunungan. Hal ini sangat sesuai dengan apa yang terjadi kepada Wati.

Ia yang sekarang bersama Salima jin pendampingnya memang membutuhkan tempat yang sunyi dan tersembunyi untuk menjalani peran mereka.

Seperti juga apa yang dikatakan oleh Salima jin tua dengan sosok kuntilanak itu. Bahwasanya petualangan mereka berdua baru saja dimulai dan masih panjang serta berliku. Wati pun mengubah haluan hidupnya.

*

Pada suatu hari Wati sedang olahraga pagi. Setiap hari ia biasakan untuk lari pagi berkeliling di sekitar tempat tinggalnya.

Sekarang ini Wati juga tinggal di sebuah apartemen yang baru beberapa hari dibelinya. Sebuah apartemen kelas menengah di antara bangunan-bangunan tinggi lainnya yang ia pilih supaya tidak terlalu terlihat mencolok baginya.

Sementara itu rumah besar yang berada di kawasan pegunungan ia jadikan sebagai tempat rahasianya.

Ketika sedang lari pagi Wati terhenti. Ia melihat di depannya ada kerumunan ramai-ramai orang. Wati pun ikut menghampirinya ingin tahu apa yang sedang terjadi.

Ternyata telah terjadi sebuah peristiwa bunuh diri.

Seorang wanita melompat dari lantai 20 tempat tinggalnya untuk mengakhiri hidup. Belum diketahui secara pasti motif apa yang membuat wanita muda itu melompat dari gedung apartemennya.

Dari informasi sementara yang diperoleh. Wanita muda itu tinggal sendirian dan bekerja sebagai seorang sales marketing di salah satu dealer mobil.

Wati sempat melihat ke atas. Ia membuka mata batinnya. Di atas gedung apartemen itu memang ada beberapa makhluk tak kasat mata.

Tapi yang paling menyita perhatian Wati adalah sosok noni belanda yang sedang terbang di depan jendela kamar apartemen wanita yang telah melakukan bunuh diri.

Jasad wanita itu sendiri telah hancur bersimbah darah di jalanan. Kepalanya pecah dan otaknya berceceran.

*

Wati saat ini tinggal di apartemen karena ia sedang melakukan sebuah pengamatan. Ia tinggal di kota karena ingin mencoba membuka sebuah usaha.

Kira-kira bisnis seperti apa yang cocok dengannya? Karena modal sekarang bukanlah sesuatu yang mahal baginya. Bisa dibilang bisnis iseng-iseng untuk menyembunyikan identitas aslinya.

Akan melahirkan rasa curiga jika ada orang yang hendak dekat dengannya tapi Wati tidak bisa memberikan penjelasan darimana pendapatan yang ia miliki.

Wati yang sekarang bukan lah Wati yang dulu yang kemana-mana pergi jalan kaki. Ia sekarang sudah berkecukupan begitu pun dengan penampilannya. Ia sudah punya apartemen, mobil, dan bajunya bagus-bagus.

Sebatas itu yang ia perlihatkan. Wati tidak ingin terlihat terlalu fancy. Ia memang tidak suka bergaya glamour. Ia lebih memilih casual, sederhana, dan nyaman.

Hal ini juga jitu untuk menghindari datangnya orang-orang bermasalah seperti para penipu atau pun orang-orang yang datang mengatas namakan cinta yang berujung pada cari uang semata.

Belakangan ini Wati juga sedang tekun belajar secara otodidak tentang seluk beluk dunia digital. Tidak ada yang sulit baginya untuk mencari tahu ini dan itu. Jika butuh sesuatu, sekarang Wati tinggal beli. Semua terjangkau olehnya.

Pikiran liar Wati menginginkan dirinya untuk menjadi seorang hacker.

*

Malam itu Wati jalan keluar. Ia janjian bertemu dengan seorang laki-laki yang dikenalnya di aplikasi kencan online.

Ia akan pergi ke sebuah tempat makan yang dekat dengan apartemennya. Maka dari itu ia cukup jalan kaki.

Malam itu Wati kembali melewati gedung apartemen yang tadi pagi menjadi sebuah tempat kejadian perkara tindak bunuh diri.

Dari kejauhan masih terlihat di aspal jalan itu bekas darah yang kental. Sekarang warnanya sudah menjadi merah kehitam-hitaman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!