Aku keluar dari UKS dan masuk ke kelas. Hampir saja aku tidak boleh masuk kelas karena guru dengan aku masuk beriringan.
Mata pelajaran pertama adalah geografi, yang membahas tentang Transmigrasi. Yah, Transmigrasi tapi dalam hal yang logis, bukan mistis seperti aku yang masuk kedalam novel.
Bu guru bertanya pada kami, "Apa itu transmigrasi?"
Seorang siswi mengangkat tangannya, "Transmigrasi merupakan sebuah program pemerintah yang sejatinya telah hadir sejak zaman kolonial. Tujuan dimulai program transmigrasi adalah pemindahan dan penyebaran penduduk dengan maksud untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, serta menjadi pusat pengembangan wilayah baru."
Bu guru tersenyum, "Betul, Ferine. Apa tujuan utama transmigrasi?"
Seorang siswa disamping gadis itu, mengangkat tangan juga, "Tujuan transmigrasi adalah mengembangkan daerah-daerah pemukiman baru yang relatif jarang penduduknya, memeratakan persebaran penduduk agar seimbang di setiap wilayah, mendorong pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk tujuan pembangunan."
Bu guru tersenyum lagi, "Bagus, Erion. Oke, lalu faktor apa saja yang menjadi sebab terjadinya transmigrasi?"
Seorang siswa yang duduk dibelakang Erion mengangkat tangan, "faktor-faktor itu antara lain faktor pendorong yaitu faktor kependudukan, faktor ekonomi dan faktor lainnya seperti bencana alam, daerahnya rawan terhadap bencana alam, lapangan kerja terbatas, keamanan terganggu."
Bu guru tersenyum bangga sambil memberi jempol padanya, "Good, Keith. Oke, jadi itulah beberapa pembahasan tentang Transmigrasi. Sekarang, ibu akan menjelaskan lebih lanjut mengenai dampak negatif dan positif dari transmigrasi."
Aku jadi teringat pada diriku sendiri, sebenarnya, aku ini transmigrasi atau reinkarnasi? Karena terakhir kali aku melihat aku jatuh yang jika aku meninggal berarti benar aku jatuh ke lantai yang dipenuhi api.
Tapi jika aku hidup, bukankah itu luar biasa? Manusia mana yang tetap hidup di dalam api yang membakar? Apalagi aku hanyalah manusia yang tak memiliki kekuatan magis.
Aku menopang dagu sambil mendengarkan guru menjelaskan soal pelajaran. Karena bosan, aku coba ganggu Myah dengan mencolek pundaknya menggunakan pena.
Dia melihat kebelakang, kearahku, sementara aku pura-pura melihat kearah lain. Dia kembali kedepan sambil tersenyum. Aku pun menutup mulutku karena aku juga tersenyum tapi aku malu menunjukkannya.
Aku jadi baru ingat, dimana Myah tidur semalam? Tidak mungkin kan dia tidur bersamaku? Apalagi kasur di UKS sangatlah kecil, hanya muat satu orang.
Aku juga bahkan tak merasa dia tidur disana juga. Sebenarnya aku ingin menanyakannya nanti, tapi aku rasa tak perlu. Karena aku juga tahu, dia bukanlah karakter disini jadi dia bebas kemanapun.
Istirahat akhirnya tiba, aku buru-buru ajak Myah keluar dari kelas agar Reza tak mengajakku ke kelas Katy.
Sampai di kantin, kami memesan menu yang sama yaitu tekwan. Aku masih terkesima kenapa di novel ini menjual makanan khas Indonesia padahal lokasi dalam novel ini bukan di negara tersebut.
Kendati demikian, rasanya tetap sama dengan yang kumakan didunia asli. Aku hanya pesan air minum putih sementara Myah memesan pop ice rasa anggur.
Ketika sedang makan, aku melihat gadis yang sekelas dengan Katy sedang berjalan seorang diri. Aku ingin menyapanya tapi seorang laki-laki mengejarnya.
Entah ada apa diantara mereka, aku jadi sedikit ingin tahu. Myah yang melihat aku menatap orang lain menegurku, "Jadi, beneran ga mau tahu namanya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments