Aku terdiam. Aku berjalan sedikit mundur dan melihat dirinya dari atas sampai bawah. Apakah ini hanya kebetulan? Atau memang benar dirinya? Tapi... Bagaimana bisa?
"Kamu..." Aku sedikit gemetar, rasanya aku ingin menangis tapi bukan karena sedih.
Dia mengangguk, "Iya, panggil aja Myah. Kamu siapa?"
Aku menutup mulutku dan menunduk. Kenapa situasinya bisa pas begini? Tidak mungkin kan ini Myah yang ku kenal?
Aku berusaha terlihat baik-baik saja, mungkin ini adalah mimpi. "Aku... Justin Siregar,"
Dia mengetik namaku di ponselnya, "Oke, nanti saling kabaran aja habis itu..."
Sial, bisa-bisanya air mataku turun saat seperti ini. Aku langsung mengusap wajahku kasar dan izin pamit.
"Yaudah, nanti ketemu lagi yah, bye."
Aku langsung berlari meninggalkannya. Perasaanku bercampur aduk. Aku jadi tidak bisa membedakan antara dunia nyata dengan dunia khayalan ku sendiri.
Sebenarnya, Myah itu siapa? Mengapa aku merasa terikat padanya padahal aku juga baru pertama kali bertemu dengannya, itu pun di dunia fiksi.
Karena berlari terus, aku jadi terjatuh ke tanah. Aku dapat mendengar suara teriakan seseorang yang familiar ditelingaku, "Justin..." Iya, itu adalah suara gadis tadi yang mengaku sebagai Myah Andani.
Dan secara bersamaan, Myah juga memanggilku, "Victor..."
Aku langsung bangun dan duduk dikasur. Myah memegang kedua bahuku dan menatapku cemas.
Aku dapat merasakan, aku menangis ketika tidur. Perasaan apa ini, seolah ada hal yang harus aku cari tahu diantara dunia ini.
Apakah dunia novel ini ada kaitannya dengan dunia asli ku? Lalu, tujuanku sebenarnya disini apa jika bukan menghindari kematian Victor?
Aku turun dari kasur dan meminum teh hangat dimeja samping kasur. Aku mengambil tas dan pamit pada Myah, "Aku duluan... Ke kelas,"
Entah mengapa, aku merasa ada yang aneh pada hidupku. Aku masih tidak mengerti apa maksudku mimpiku yang seolah kembali ke masa lalu namun dengan cerita yang berbeda.
Myah berlari dan berjalan disampingku, "Kamu cuman pakai hoodie, apa gapapa?"
Aku baru ingat jika seragam ku masih diatas kasur UKS. Aku segera kesana dan nasibnya ada guru yang memegang seragamku. Dia melihat kearahku dengan tatapan sinis sementara aku menelan ludah.
Aku dibawa ke ruang UKS, diinterogasi pada pagi hari. "Coba jelaskan, kenapa baju kamu ada disini?"
Aku harus menjawab apa? Masa iya aku jawab aku tidak tahu dimana rumahku...
Tapi Myah tiba-tiba masuk kedalam ruangan dan menjelaskan semuanya, "Maaf Bu, kalau Myah mencela ibu... Tapi Myah kesini mau bantu meluruskan soal Victor, bu,"
Myah menutup pintu UKS dan berdisi sampingku. "Kemarin, hujan deras dan saya melihat sendiri Victor tiba-tiba pingsan didepan gerbang,"
Bu guru langsung menutup mulut. "Saya yang bawa dia kesini karena waktu itu warga sekolah udah pada pulang. Tapi saya cuman bantu Victor kok bu, untuk urusan pakaiannya dia yang tahu,"
Bu guru menatapku, "Terus, kenapa bisa baju kamu ada disini?"
Aku memegang leherku, "Itu bu... Basah karena hujan,"
Bu guru memutar bola matanya malas, "Yaudah kalo gitu, pakai seragamnya dan lepasin hoodie kamu. Nanti kalo diliat kepala sekolah bisa masalah, loh!" Ketus nya dan ia pun keluar dari ruangan.
Myah menyemangatiku dan ia pun juga ikut keluar. Aku memakai seragam itu kembali. Rasanya agak aneh karena bekas kemarin, tapi mau bagaimana daripada aku dimarahi lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments