Entah aku harus bagaimana jika seperti ini. Itu artinya kemungkinan aku kembali ke diriku yang asli sangat tidak mungkin.
Seingatku, Victor tinggal di kota Ansul, negara Navisa, rumahnya di lorong Kembang Warna-Warni, berdekatan dengan rumah Katy.
Aku hanya ingat beberapa, tapi namanya bukanlah nama yang ada dikehidupan nyata melainkan nama fiksi yang dituliskan oleh penulis.
Bagaimana ini? Itu berarti aku hanya bisa membicarakan soal hal fiksi dalam novel ini, yang aku sendiri bahkan kurang tahu seluk-beluk kediaman novel ini.
Tak terasa akhirnya jam pulang tiba. Karena aku tidak tahu dimana rumah Victor, aku putuskan untuk pulang bersama Reza.
Kami berdua ke kelas Arga yaitu 10.2, berpikir jika aku akan bertemu dengan Katy namun anak itu sepertinya tidak ada.
Aku ingin bertanya pada Arga dimana Katy tapi tidak jadi karena pasti dia akan berpikir aku benar-benar ingin mendekati gadis itu.
Kami pulang konvoi, masing-masing memakai sepeda motornya sendiri. Aku jadi teringat kenangan waktu aku masih hidup, di kehidupan nyata bersama teman-temanku.
Biasanya sepulang sekolah kami menghabiskan waktu di warnet, mall, atau cafe terdekat. Entah bagaimana pergaulan Victor dengan temannya, yang kalau tidak salah pertemanan mereka biasa saja.
Ketika keluar gerbang, aku bertemu dengan gadis yang ku bantu tadi. Dia yang hendak mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, tidak jadi tatkala aku menyapanya.
"Hey!" Aku menghampirinya, "Pulang sama siapa?"
Dia menjawab sambil merapikan tasnya, "Sendiri, by the way ini hujan,"
Aku baru sadar tiba-tiba turun hujan, padahal tadi hari masih cerah. "Ayo, aku anter," Dia nampaknya tidak enak, namun akhirnya mau juga.
Dia mengeluarkan payung dari tasnya dan memayungi aku serta dirinya. Aku berjalan di belakang Reza dan temannya yang fokus mengendarai kendaraan mereka masing-masing.
"Rumah kamu dimana?"
"Di lorong Kembang Warna-Warni, kamu tahu?"
Aku terdiam. Kembang Warna-Warni? Itukan lorong rumah Victor, apakah aku dan dia adalah tetangga?
"Serius? Aku juga tinggal di lorong sana,"
"Wah, iya kah? Dunia sempit banget yah,"
Setelah itu kami tidak bicara lagi karena suara hujan terlalu deras. Aku teringat sesuatu tapi aku tak bisa mengingatnya karena sedang fokus mengendarai sepeda motor.
Tak terasa akhirnya sampai di depan lorong Kembang Warna-Warni. "Rumahnya yang mana?"
Dia menunjuk salah satu rumah setingkat berwarna putih tanpa pagar. Aku berhenti didepan teras rumahnya.
Hujan pun reda, dia pun turun dan berterimakasih padaku serta mengajakku masuk ke rumahnya.
Sayangnya, ibunya memanggil dari dalam rumah dan dia pun buru-buru masuk.
"Udah, samperin aja ibu kamu, kapan-kapan aja aku singgah," Ucapku dengan tersenyum ramah.
Dia langsung pamit dan masuk ke dalam rumah. Aku mengutuk diriku sendiri karena lupa menanyakan namanya siapa.
Juga, aku jadi ingat akan adegan ini, bukankah Victor mengantar Katy dan ciri-ciri rumahnya juga seperti ini, apakah mungkin ia Katy?
Tapi, aku belum bisa memastikan jika ia adalah Katy sampai ia memberitahu siapa namanya. Toh, kami bertemu pun tidak seperti pertemuan antara Victor dan Katy yang bertemu didepan WC.
Tapi kalau dipikir-pikir, mungkinkah semua adegan yang seharusnya aku bertemu dengan Katy juga berubah karena aku yang menghindarinya? Karena sampai detik ini aku tidak tahu bagaimana rupa Katy.
Padahal aku pikir akan mudah menemukan sosok gadis itu, tapi nyatanya aku tidak melihatnya sama sekali. Entah dia yang tak ada atau menghindar juga, tapi aku harap tidak bertemu dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Codigo cereza
Wuih, nggak sabar lanjutin!
2024-07-03
1