BAB 19

Terpaksa sudah artis itu membayar dua kali lipat dari harga yang seharusnya, dan sudah menguras isi tabungannya. Bagaimana tidak menguras coba, sepaket baju itu adalah keluaran terbaru dari merek ini dan hanya ada satu. Tidak tanggung tanggung harganya mencapai 55 juta jadi di kali dua 110 juta.

Sandra lumayan terpaku melihat harga yang di tunjukkan Magdalena yang sudah menjadi struk pembayaran itu.

"Bagus," ucap Sandra yang sudah menetralkan dirinya.

Lalu artis itu meninggalkan toki tersebut, dan luas bagi Sandra yang sudah mengerjainya.

"Nona, saya ucapkan terima kasih. Karena Nona saya mendapatkan bonus besar hari ini," ucap pelayan tadi yang menghampiri Sandra kembali.

"Iya, Mbak. Mungkin itu rezekinya, Mbak," jawab Sandra yang tersenyum.

"Jes, apa lagi ya?" Tanya Sandra yang bingung lagi.

"Ga usah bingung, tinggal ambil ambil aja," goda Jessica yang memang benar adanya. Semuanya memang sudah di tanggung suaminya.

"Hus, ngawur, Jes. Ini bukan uangku," jawab Sandra yang kalimat terakhirnya di bisikkan di telinga Jessica.

"Memangkan!" Goda Jessica lagi.

"Udah, Jes. Jangan godain terus ga lucu. Aku harus pilih yang mana lagi," Tanya Sandra.

"Maaf, Nona. Jika saya bisa di perkenankan bicara akan saya rekomendasikan yang itu, itu, itu, dan itu," ucap pelayan tadi.

Sandra yang mengikuti arah tangan yang di tunjuk oleh si Mbak pelayan itu.

"Boleh, Mbak. Ambil dan bungkus," jawab Jessica.

"Jes," tegur Sandra.

"Udah, aku bantuin jawab bukannya terima kasih malah mau ngomel," ucap Jessica.

Memang benar tadi nya Sandra ingin ngomel tapi keburu di serobot omongannya oleh Jessica. Akhirnya hanya diam dan ikuti kata mereka.

Setelah selesai di toko sana, berlanjut membeli sepatu, sendal, tas, bahkan berlian yang terpaksa Sandra terima. Karena Ken dan Jessica sangat kompak, yang satu meminta Sandra harus membelinya, dan yang satunya lagi memilihkannya dengan serba mewah semuanya.

Jadilah Sandra yang hanya menerima semua perintah Ken dan pilihan Jessica. Terakhir mereka makan di sebuah restoran jepang yang otomatis keromantisan Ken di tunjukkan pada Sandra.

"Sayang," ucap Ken yang tiba tiba mengatakan itu.

"Uhuk, uhuk, uhuk," tersedak Sandra.

"Ni minum," pinta Jessica yang memberikan air mineral.

"Makasih," jawab Sandra saat setelah menum air mineral itu.

"A-apa, Tu-, eh Bang," jawab Sandra yang kaku.

"Aku lapar, bantu aku, Sayang," ucap Ken kembali.

Sandra dibuatnya tidak berkutik saat ini, malu dengan wajahnya bagai tomat yang matang di tambah ada Jessica dianatara mereka. Andai saja Ken tau jika Jessica mengetahui semuanya, pastilah berbeda keadaan saat ini. Jessica hanya bisa menahan senyumnya saat ini, jangan sampai kena pecat gegara ini.

"I-ya, Ba-bang," terbata Sandra.

Akhirnya menyuapi Ken yang pastinya canggung dan akan dibuat lelucon oleh sabahatnya sendiri. Sudah terbiasa Jessica melakukan hal itu, tapi Sandra senang akan hal itu. Baginya Jessica adalah tempatnya bebas menjadi diri sendiri. Jessica pun dibelikan beberapa baju oleh Sandra atas izin Ken tentunya. Bahkan uang yang akan di bayar ke kasir pun Sandra memberitahukan lebih dulu kepada Ken. Agar terhindar dari namanya pake uang sesuka hatinya.

Setelah selesai, Jessica ternyata diantar pulang lebih dulu oleh mereka. Dan Sandra yang menyetir saat mereka kembali apartemennya, Ken yang duduk di depan samping kemudi menemani Sandra.

Akhirnya Ken turun dari mobil mengarah ke dalam apartemen dengan menenteng beberapa paper bag yang dibeli Sandra. Karena Sandra hanya bisa mebawa satu tangannya.

"Sini aku bantu bawa," ucap Ken.

"Tidak usah, Tuan. Nanti aku balik lagi saja," jawab Sandra.

"Jangan membantah bisa tidak!" perintah Ken.

"Ya sudahlah, jika itu maumu," gumam dalam hati Sandra.

Tanpa menjawab langsung saja Sandra memberikan beberapa di tangan kanan kiri Ken, penuh dan pastinya berat juga.

Setelah sampai di kamar dan Sandra langsung memasukkan semua belanjaannya ke sana. Tidak langsung merapihkan ke dalam lemarinya, karena ada beberapa yang harus di kerjakan saat ini.

Apa?

Ken ada disana, harus melayani dengan baik.

"Tuan," ucap Sandra.

"Ada apa?" Tanya Ken.

"Terima kasih, ini kartunya dikembalikan," ucap Sandra yang memeberikan kembali kartu masuk mall dan sekaligus kartu tanda bayar disana.

"Kau simpan dan pakailah jika mau," tolak Ken yang memberikan kembali pada tangan Sandra.

"Aku-" ucapan Sandra terputus.

"Tidak ada penolakan," ucap cepat Ken.

"Bisa bisa aku jadi pemboros," gumam dalam hati Sandra.

Sejujurnya Sandra tidak senang bila semuanya di ukur oleh materi dan harta untuknya, bahkan dirinya itu senang bila ada perjuangan hasil kerjanya untuk kehidupannya. Memang agak aneh, tapi inilah Sandra yang pandai mempergunakan uang seperlunya saja.

"Apa Tuan akan menginap?" Tanya Sandra yang sudah menyajikan kopi hitam pahit pada Ken.

"Tidak, aku masih ada urusan lainnya," jawab Ken.

"Syukurlah," gumam dalam hati Sandra. Merasa lega jika sendiri disini.

"Oh, begitu, Tuan. Apakah ingin membersihkan badan dulu sebelum pergi?" Tanya Sandra.

"Boleh, kalau tidak salah ada bajuku juga disini jika tidak di pindahkan," jawab Ken.

"Iya ada, Tuan. Aku sudah mengeceknya," ucap Sandra.

Sandra yang memilih duduk di sofa ruang keluarganya sambil menunggu Ken selesai. Asyik menonton drakor saat ini, tanpa teralihkan matanya yang melihat lurus ke depan.

Ting tong!

Bell di pintu terdengar dan langsung mengarah ke lubang demi mengintip siapa yang datang.

Carli.

"Tunggu, Tuan Carli, aku panggil Tuan Ken," ucap Sandra setelah membuka pintu.

"Maaf, Tuan Carli, anda tidak bisa masuk," lanjut Sandra yang menahan Carli.

"Kenapa?" Tanya Carli heran.

"Tuan Ken yang melarangnya, selain dia tidak.ada yang boleh," jawab Sandra.

"Baiklah," jawab Carli akhirnya paham kemana tujuan Tuannya mengarah.

Tapi egois dan keras kepala Ken yang lebih mendominasi itu, maka Sandra yang terkena imbasnya juga.

"Sa, Sandra," panggil Ken dari kamar.

"Iya," jawab Sandra yang tidak menutup pintu apartementnya.

"Ini, Tuan." jawab Sandra dan membantu pengkancing baju Ken.

"Selesai," ucap Sandra.

"Tuan, Tuan Carli sudah menunggu," lanjut Sandra.

"Iya, apakah dia masuk?" selidik Ken.

"Tidak, dia menunggu di luar. Tapi aku tidak menutup pintunya, kurang sopan," jawab Sandra yang sangat berhati hati dengan sikap dan ucapannya jika berhadapan dengan Ken.

Jangan sampai membuatnya marah atau melanggar perjanjiannya dengan Ken. Bisa bisa gawat, nasibnya sudah pasti akan di ujung tanduk, tanduk kekuasaan Ken.

Walau Ken tidak bisa melihat, tapi Sandra yakin banyak mata yang mengawasinya setiap saat.

"Bagus!" jawab Ken.

"Bantu aku," Pinta Ken.

"Apa, Tuan?" Tanya Sandra polos.

"Celanaku, susah ditarik," pinta Ken datar.

"Hah!" kaget Sandra.

...****************...

Hi semuanya.

Jangan lupa tinggalkan jempol kalian dan kasih komentar ya.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Memang seharusnya nurut apa kata suami selama masih di jalan yang benar dan tidak melanggar dari ajaran agama

2024-06-26

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186 *Tamat*
187 Promo karya terbaru
188 promo karya baru
189 promo karya baru
190 promo karya terbaru
191 promo karya terbaru
Episodes

Updated 191 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186 *Tamat*
187
Promo karya terbaru
188
promo karya baru
189
promo karya baru
190
promo karya terbaru
191
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!