BAB 10

Di ambilnya hp di saku dressnya dan tidak lama langsung tersambung dengan sahabatnya itu.

"Hallo pengantin baru," ucap Jessica.

"Hallo, Jes," jawab Sandra yang tampak malu.

"Apakah sudah pecah telor?"Goda jessica seperi biasanya.

"Jangan tanyakan itu, Jes. Jika sudah tahu jawabannya, jangan terus menggodaku atau menjahiliku," jawab Sandra.

"Jangan marah lah, Sa. Tapi aku berharap bisa bahagia kamu dengannya," ucap Jessica.

"Doakan saja bisa terkabul," ucap Sandra.

"Aku sudahi dulu ya, tidak enak jika terlalu meninggalkannya," pinta Sandra.

"Baiklah, dah!" ucap Jessica.

Langsung turun Sandra ke tempat Ken berada, dan melihat sudah semua makananya di meja.

"Besok kita kerumahmu,"perintah Ken.

"Baiklah, tapi Papa memang sudah pulang?" Tanya Sandra.

"Sudah," jawab Ken.

"Bantu aku ke kamar," pinta Ken.

Dengan menggandeng Ken, kearah kamar dan duduk di sofa kamarnya.

"Boleh minta hp mu, Tuan?" Tanya Sandra.

"Untuk?" Tanya Ken.

"Aku akan menambahkan no.ku disana, agar memudahkan Tuan saat membutuhkanku," jawab Sandra.

"Ini!" Ken menunjuk saku celananya.

"Ambillah!" Lanjut Ken.

"Tapi," canggung Sandra.

"Apa? Aku suamimu? Kurang jelas?" ucap Ken datar.

Tanpa bertanya lagi Sandra merogoh ke dalam saku celana nya Ken. Mengambil Hp si empu dan juga membuka kunci dengan sidik jari Ken. Langsung menambahkan nonya di dalam, kontak darurat yang di stel angka 9. Lalu menyimpan kembali di tempat semula.

"Aku akan ke dapur, untuk makan malam kita. Jika membutuhkanku, telp lah dengan tekan tombol 9," ucap Sandra.

"Hem," jawab Ken.

Sandra yang menuju dapur dan melihat isi kulkasnya, apa yang bisa menjadi menu makan malamnya nanti. Ada banyak ternyata isi kulkas dan semua bahan masakan juga tersedia.

Ayam goreng, sayur bayam jagung, sambal, kerupuk udang, tumis udang saos asam manis, buah naga, pepaya dan pea. Minuman air mineral, susu hangat.

Sandra masuk kembali dalam kamar setelah selesai dengan pekerjaan di dapur, melihat Ken yang serius telp yang entah dengan siapa.

Tanpa mau mengganggunya, langsung masuk ke dalam kamar mandi, berendam adalah kesenangan Sandra untuk merelaxkan badannya hanya 15 menit saja setelah itu baru membasuhnya dengan shower.

Keluar dari dalam kamar mandi dan Ken sudah selesai dengan telpnya itu.

 Mengganti baju yang santai dress kaos yang sangat cocok dengan tubuhnya.

"Tuan, mau mandi sekarang?" Tanya Sandra.

"Iya," jawab Ken.

"Mari," ucap Sandra.

Ini hari keduanya menjadi istri Ken, tapi bagai pelayan saja. Biar lah seperti ini, tanpa ada yang akan menyakiti hatinya kembali.

Setelah selesai dengan Ken, kedua turun ke bawah untuk menyantap hidangan yang di atas meja.

"Semoga suka rasanya, Tuan," ucap Sandra.

Setelah piring Ken telah di isi dengan masakan Sandra.

"Semoga tidak ada racun," ucap Ken.

"Tidak akan pernah aku lakukan," ucap Sandra.

Keduanya langsung diam saat sudah memulai makan.

"Hem, rasa yang pas di lidahku," batin Ken.

Selesai acara makan malam dan menonton di ruangan keluarga disana, Sandra sendiri karena Ken masuk ke dalam kamarnya. Hingga malam tiba baru Sandra masuk ke dalam, ternyata belum tidur disana.

"Besok, kerumah sendiri dulu. Jika sempat nanti akan menyusul. Karena ada hal yang harus aku kerjakan," ucap Ken.

"Ok," jawab Sandra.

*

Pagi hari di rumah mewah, sudah siap Ken dan Sandra yang akan ke tujuannya masing masing.

"Ini, bawalah yang kamu mau," ucap Ken.

Menunjuk tempat penyimpanan kunci yang ada di ruang keluarga, saat sebelum keluar rumahnya.

"Turunkan aku di jalan raya swadaya," ucap Ken.

"Baiklah," jawab Sandra.

Yang memilih mobil sport terbaru yang ada di garasi. Setelah melaju ke jalan yang sudah akan menurunkan suaminya. Perjalanan yang di tempuh sekitar satu jam lamanya. Dan benar saja, Carli sudah menunggu disana.

"Ingat nanti aku kirim untuk kamu tempati," ucap Ken saat akan keluar mobil.

"Ok," jawab Sandra.

Setelah benar benar hilang Ken dan Carli, baru Sandra menuju rumahnya. Memang suatu adat dalam keluarganya setelah menikah, dalam waktu satu atau dua setelahnya mengharuskan mengunjungi orang tuanya atau ke makam jika memang sudah tiada. Dengan membawa bawaan yang menjadi kesukaan keluarganya.

"Mau bawa apa aku kesana?"Tanya Sandra pada diri sendiri.

Kring!

Kring!

"Hallo," jawab sandra.

"Kartu di dashbor mobil bisa kamu pakai," ucap Ken.

"Terima kasih," jawab Sandra.

Terputus sudah telp singkat itu, hanya memberitahukan untuk kartu berwarna hitam.

"Haish!" kesel juga Sandra. Tapi lihat kartu yang diberikannya, dengan menggelengkan kepalanya.

Sebelum kesana mampirlah di sebuah butik dan juga di tempat makanan. Dengan bekal itu membawanya kerumahnya itu.

Tidak tanggung tanggung sampai merogoh karti hitamnya itu hingga 1M.

Tok!

Tok!

"Ma, Pa," sapa Sandra yang masuk kedalam rumah.

"Mana Tuan Ken?" Tanya Jordan.

"Tidak datang,"jawab Sandra.

"Ini semuanya buat kalian," lanjut Sandra ya menunjuk ke arah sofa ruang tamu.

"Hanya ini?" Clara.

"Lalu?" Tanya Sandra.

"Jangan mentang mentang sekarang udah nikah dengan milyader tapi cuma segini yang diberikan," Sindir Clara lagi.

"Kamu itu harusnya yang banyak kasih ke kita, sebagai balas budi," timpal Angel.

Sandra tersenyum miris, apa yang di dengarnya saat ini. Sungguh tidak mengingat semuanya sebelum 3 hari lalu.

"Apa kalian lupa atau pura pura lupa!" pedas Sandra.

"Apa maksudmu?" bentak Jordan.

"Kalian itu tidak datang di hari pernikahanku, dan apa kalian lupa jika kalian sudah meminta balas budi dariku dengan mengganti dia yang seharusnya menikah dengan Ken!" Bentak Sandra dengan sangat nyaring.

Plak!

"Sudah berani kau melawan!" Marah Angel yang sudah menampar Sandra.

"Aku tidak ingin melihatmu, dasar anak har**!" ucap Angel kembali.

Sandra tidak menangis, hanya tersenyum kembali dan miris ternyata keluarganya sangat kejam.

"Berikan aku berlian yang keluaran terbaru, dan juga sebuah gelang untuk Clara!" bentak Angel.

Yang tidak tahu malu akan meminta hal itu pada Sandra, tapi pasti tidak akan di turuti hal itu. Sandra akan membuatnya tampak kesal padanya saja.

"Aku tidak punya uang untuk itu," ucap Sandra.

Plak!

"Pembohong!" Clara yang menamparnya.

"Aku tau dari yang kau pakai saja itu keluaran terbaru dan terbatas, apa artinya bila memberikan yang Mama mau, ingat jika bukan karena keluarga ini. Kau tidak akan seperti ini," ketus Clara.

"Tidak salah yang kau ucap! Clara! Aku tau kau sedang hamil saat ini! Entah siapa papa dari anak itu!" ucap Sandra membalas dengan telak.

Plak!

"Jaga ucapanmu!" ucap Jordan.

"Jangan fitnah, Sandra!" ucap Clara.

"Apa kalian berani membawa ke dokter saat ini, untuk membuktikan aku fitnah atau tidak!" tantang Sandra.

Plak!

Bugh!

"Jangan lancang!" angel yang melakukan itu.

"Kalian!" suara Ken yang menggema disana. Dengan pas menangkap Sandra, dan memeluknya saat ini.

...****************...

Hi semuanya.

Jangan lupa tinggal jempol kalian disini.

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Restoe Ea

Restoe Ea

masa di tamparin teruss ..kasihan ath

2024-05-30

0

ziear

ziear

sabar ya, author berusaha yang terbaik buat kalian.
/Smile/

2024-04-30

2

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

seru ceritanya doubel up thor

2024-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!