Tanpa ada senyum dan tetap saja dengan wajah datar dari sosok lelaki itu.
"Duduk!" Lirih Angel.
"Iya, Ma," jawab Sandra.
"Tuan Jordan, aku tidak akan basa basi langsung ke intinya. Mana yang akan jadi calon istriku," ucap lelaki itu yang tampak dingin dan tegas.
"Tuan Kenneth, anak pertama kami. Sandra, sesuai dengan surat wasiat mendiang orangtua saya," ucap Jordan.
"Ok, sisanya akan di wakilkan asisten saya," ucap Ken.
"Tuan Jordan, saya Carli yang akan mewakili Tuan untuk kelanjutannya. Tanda tangan di ini semuanya dan hari ini juga dana akan segera di cairkan," ucap Carli.
"Baiklah, Tuan," jawab Jordan.
Yang saat ini sedang senang karena surat wasiat orang tuanya, berisiskan.
Kami keluarga Edwar, akan menjodohkan cucu kami bernama Kenneth ketika usianya telah mencapai 30 tahun dan belum mempunyai istri maka akan menikah dengan anak dari keluarga Cahya, atas jasanya telah menolong orang tua kandung Kenneth. Dan saat pernikahan akan berlangsung keluarga Cahya akan mendapatkan 50M sebagai balas jasa kami.
Segera Jordan menanda tangani seluruh berkas yang di berikan oleh Carli, tanpa membaca atau mengecek ulang isinya.
Karena saking bahagianya melupakan hal itu.
Sosok yang dingin di lihat oleh mata Sandra saat ini, benar benar tanpa ekspresi. Yang katanya buta tapi nyaris tak terlihat hanya tinggal buang tongkat saja sudah pasti terlihat sempurna. Sikap dingin dan wibawanya tidak luntur disana walau buta.
"Pernikahan akan di gelar dalam seminggu kedepan, jadi mulai besok Nona Sandra akan mempersiapkan segalanya. Nanti krang utusan kami yang akan menjemputnya langsung," ucap Carli sang asisten.
Hanya anggukan Sandra sebagai jawaban, tidak ingin terdengar suara parau akibat tangisan yang terus di keluarkannya sepanjang kemarin.
Semuanya telah selesai dan benar saja tidak ada kendala, dalam mendapatkan uang 50M keluarganya itu. Tapi dialah yang harus menggantikannya.
"Kami pamit, Tuan," ucap Carli yang menggandeng Ken.
"Baik, Tuan," jawab Jordan.
Flashback
Di mansion Kenneth
"Bagaimana, Car," Tanya Ken.
"Tuan sejauh yang di dapat dari yang Tuan minta, adalah cucu Tuan Cahya ada dua, Sandra pertama dan kedua Clara. Tapi sikap kedua berbeda, Sandra kerja di kantor kita, sedangkan Clara model di sebuah agensi kecil," lapor Carli.
"Lanjutkan," ucap Ken.
"Semuanya anak kandung Tuan Jordan, tapi beda Ibu saja, sampai saat ini belum di ketahui oleh Tuan Jordan bahwa Sandra anak kandung dari mantan pacarnya dulu," ucap Carli.
"Ok, aku pilih Sandra saja. Seperti akan menantang," ucap Ken.
"Ada lagi lanjutannya Tuan dari hasil penyelidikan ini," ucap Carli.
"Simpan saja, Car, ini saja sudah cukup. Berikan 50M sesuai dengan isi wasiat Opa. Dan tambahkan perjanjian bahwa akan membebaskan Sandra setelah uang itu di terima. Tidak ada hubungan lagi dan sudah terputus," perintah Ken.
"Baik, Tuan. Akan aku buat segera, sebab malam ini waktu kita kesana," ucap Carli.
"Siapkan segera," ucap Ken.
Setelah kepergian Carli dari kamar Ken, dan setelah benar benar tertutup pintunya.
"Sandra!" ucap Ken.
"Aku pastikan tidak akan nyaman disini, sejauh mana kekuatanmu untuk bertahan disisiku," ucap Ken dengan senyum yang menakutkan.
"Kau atau aku yang akan jadi juaranya, aku sangat menantikan hal ini," lanjut Ken.
Flashback Off
Setelah Ken dan dua orang bersamanya keluar dari rumah itu.
"Ingat, Sandra. Inilah waktunya untuk membalas budimu pada kami. Jangan coba coba mengacaukannya," ancam Jordan.
"Satu lagi, Sandra. Setelah pernikahan apapun yang terjadi di antara kalian jangan seret keluarga ini, kami sudah putus hubungan dengan mu saat ijab kabul di lakukan," ucap Angel.
"Selamat ya, Kak," ejek Clara.
Sandra yang lebih dulu masuk ke dalam kamarnya, tidak ingin mendengar lagi ucapan dari mereka yang akan menambahkan luka yang mendalam pada hatinya saat ini.
Cukup untuk hari ini, sebagai anak yang sudah di besarkan dan tidak ada ikatan darah. Wajib dilakukannya untuk membalas budi tersebut, walau dengan mengorbankan kebahagiaannya.
William yang hampir lima tahun menjadi pacarnya, telah mendua, menghianatinya, berselingkuh dengan adiknya sendiri, Clara.
Sandra merendam dirinya dalam bathtub masih dengan gaunnya saat ini, menangis kembali sejadi jadinya. Isakan tangisnya nyaring terdengar di kamar mandi saja.
Tuhan! Dimana kamu?
Apa masih ada lagi yang lebih pahit di depan!
Teriaknya disana. Seakan menyalahkan takdir dirinya yang sangat naas diterimanya, sebatang kara.
Meluapkan sejadi jadinya seorang diri. Sudah sangat lama didalam sana, tanpa ada yang menghawatirkan keadaanya, seperti biasanya. Just alone!
Ketika sudah benar benar dingin barulah keluar dari sana dan menggunakan kimono tanpa pengeringkan rambutnya, sudah terbaring dalam tempat tidur. Hingga matanya sendiri yang sangat berat dan bengkak tidak bisa membuka kembali, terlelap susah Sandra.
Hingga pagi hari sudah tiba, dan sebuat pesan masuk.
Asisten Carli.
Nona Sandra, jam 3 bersiap, sopir akan datang menjemput, Carli asisten Tuan Ken.
Sandra.
Baik, Tuan Carli, jemput di tempat aku bekerja, di EP Corp.
Asisten Carli.
Baik, Nona.
Nomor yang sudah di simpan dalam kontak diberi nama Asisten Carli.
Pagi ini sebuah Sandra yang baru, dengan semangat baru dan kekuatan baru. Akan dihadapi kenyataan yang pahit ini. Sudah cukup airnya yang sangat berharga harus keluar demi keluarga yang memang bukanlah keluarga yang menginginkannya disana, hanya sebagai alat untuk mendapatkan uang tanpa harus mengorbankan anak kandungnya sendiri. Siksaan yang di terima selama ini, harus segera berakhir, setelah pernikahannya nanti pasti akan lebih rumit.
Mata yang masih bengkak dan sudah di kompres berulang kali dari pagi dan hasilnya belum bisa kembali normal. Masih harus memakai kaca mata kembali. Untuk menutupi matanya yang sembab.
"Sandra! Buktikan pada dunia. Akan tunduk kelak! Semangat!" ucap Sandra untuk dirinya sendiri didepan cermin sesaat sebelum berangkat kerja.
Dengan pakain yang biasa di gunakan sebuah kemeja yang oversize dan rok span selutut, rambut yang di biarkan tergerai, dan kaca mata putih bening besar bertengger menjemput hidung mancungnya.
Terbiasa tidak sarapan di rumahnya dan langsung berangkat seperti biasa dengan "Poppy" yang menemani setiap perjalanannya.
Sebelum sampai di kantor Sandra berhenti di sebuah kedai ketoprak yang sering dibelinya sebagai sarapan.
"Bang pesan seperti biasa ya, satu," pinta Sandra saat duduk di bangku kosong. Motor di parkir sebelah pedagangnya.
"Siap, Neng Cantik," ucap pedagang itu.
Sudah tau apa yang menjadi kebiasaan si Neng Cantik itu pesan. Saat sudah jadi dan langsung di makannya sarapan sendiri disana.
Tanpa di ketahui, sebuah mobil melintas dan melihat sosok Sandra sedang memakan dengan nikmat ketoprak di tangannya.
Tanpa di duga sedikit berubah bibirnya, ada senyum kecil disana.
"Ada apa, Tuan?" Tanya Carli.
...****************...
Kasih jempol kalian ya dan kasih komentar juga.
Terima kasih atas dukungannya😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Nur Bahagia
tuh kan ternyata si ken pura2 buta 😅
2024-11-20
0
Nur Bahagia
waduh ken ternyata mencurigakan.. 😱
2024-11-20
0
Nur Bahagia
syukur lah dalam perjanjian disebutkan Sandra akan bebas dari keluarga toxicnya
2024-11-20
0