BAB 9

"Ya ampun aku melupakannya, gawat ini," gumamnya dalam hati.

"Belum kelar ini," pinta Ken yang menunjuk ke arah celananya.

Sandra yang sudah di depan Ken.

"Apa!" teriak Sandra yang kaget.

"Jangan teriak, Sandra. Ini juga kewajibanmu sebagai istri," ucap Ken.

"Apa tidak sendiri saja, Tuan," ucap Sandra.

"Mau atau tidak, aku tidak akan mengulanginya kembali. Tapi jangan salahkan aku setelah kau jawab tidak," ancam Ken.

"Iya," jawab Sandra yang terpaksa.

"Beraninya ngancem doang," gerutu Sandra.

Sebenarnya Ken mendengar itu. Tapi biarkan saja, yang penting suka mengerjai Sandra.

"Awas sering lihat tubuhku, bisa bisa jatuh cinta dulu padaku," ucap Ken setelah selesai melepaskan celana Ken, hanya tertinggal boxer saja.

"Kita lihat saja nanti, Tuan. Aku atau anda yang akan cinta," tantang Sandra yang sangat berani.

"Baiklah, aku bisa pastikan aku yang akan menang," pedenya si Ken mengatakan itu.

"Masih awal buat mengatakan menang, Tuan," ucap Sandra.

"Apa lagi suatu saat nanti, jika mata Tuan bisa kembali melihat. Aku tidak bisa membayangkan betapa akan terpesona olehku," lanjut Sandra yang tidak kalah pedenya juga.

"Sudah, Tuan. Jangan debat lagi, aku ngantuk. Besok saja di lanjut. Ayo aku bantu ke tempat tidur," ucap Sandra.

Diam saja Ken tanpa menjawab lagi ucapan Sandra, lalu ikut pada Sandra yang membawanya di tempat tidur.

"Suhunya mau di tambah atau di kurang, Tuan?" Tanya Sandra saat cek Ac di sana.

"Cukup, segini saja," jawab Ken.

"Selamat tidur," ucap Sandra yang sudah berbaring di sebelah Ken.

"Hem," jawab Ken.

Benar saja Sandra sudah terlelap dan sudah masuk dunia mimpi sepertinya, saat Ken menoel tubuh Sandra dan tidak ada respon.

Ken terduduk kembali, dirinya sendiri tidak pernah sefatal ini dengan siapapun tapi tadi dengan Sandra bisa lepas.

Ada apa dengan Ken?

Gadis yang menjadi istrinya saat ini, tidak ada rasa ingin menyentuhnya. Hanya ada misi dan tujuannya.

"Semoga saja kau bisa kuat Sandra," ucap Ken dengan memandang ke arah Sandra.

Lalu Ken tertidur, mengikuti Sandra ke dunia mimpi masing masing tentunya.

Saat matahari telah tiba pertanda hari sudah berganti, begitupun dengan Sandra yang nyaman di pelukan lelaki disampingnya.

Keduanya tidak sadar saat tidur semalam Ken yang mendekat ke arah Sandra, dan Sandra menyambut dengan membalikkan badannya. Mereka saling berpelukan.

Tangan besar yang melingkar di perut Sandra, membuatnya berat. Sandra sangat terkejut dan langsung duduk.

"Ken!" gumam dalam hatinya yang belum menyadari seluruhnya.

Saat otaknya sudah kembali bekerja dengan normal, wajar saja Ken memeluknya ternyata suaminya saat ini.

Dengan segera menyegarkan tubuhnya, di kamar mandi Sandra merendam tubuhnya saat ini dengan aroma terapi lavender.

Sedangkan Ken sudah terbangun juga saat gerakan mengagetkan Sandra buat. Hanya tersenyum kecil tanpa Sandra sadari itu.

"Lucu," gumam dalam hati Ken.

Masih pura pura tidur saat Sandra selesai keluar dari kamar mandi dengan kimono, rambut yang sudah tergarai dan basah.

Ken bisa menikmati ini dengan tanpa di ketahui oleh pemiliknya.

Sandra memakai baju yang sudah di sediakan oleh Ken sebuah, dress berwarna kuning cerah selutut. Mengeringkan rambutnya dan akan menguncirkan rambutnya yang memperlihatkan jenjang leher pemiliknya.

Ken tampak tidak nyaman dan membuat Sandra menoleh ke arahnya.

"Tuan, sudah bangun," ucap Sandra.

"Baru saja," jawab Ken.

"Bantu ke dalam kamar mandi," pintanya kembali.

Langsung saja Sandra menggandengnya ke dalam sana, dan memberikan handuknya.

"Tuan, handuknya ada disini," ucap Sandra yang memegang tangan Ken menunjuk tempat handuk disimpan.

"Ok," jawab Ken.

"Jika sudah, panggil aku, aku ada di depan pintu," ucap Sandra.

"Ok," jawab Ken.

Setelah keluar Sandra menunggu Ken selesai mandi, dan Sandra baru sadar. Ternyata dalaman Ken belum di berikan tadi.

"Bagaimana ini?" ucap Sandra bingung.

Tak berselang lama nama Sandra di panggil Ken dari dalam sana.

Sandra masuk dan membantu Ken keluar kamar mandi, dan dengan malu Sandra memberikan pada Ken apa yang tadi tertinggal.

"Pakailah, Tuan. Aku tidak mengintip," ucap Sandra yang sudah membalikkan badannya.

"Mau lihat juga boleh, malah jika mau pakailah lebih bagus lagi," goda Ken.

"Jangan mulai di pagi hari, Tuan," ucap Sandra.

"Tidak salah ini Ken? Tuan yang sedingin es dan kaku ini? Masuk setan apa sih?" gumam dalam hati Sandra.

"Ayo," ajak Ken. Setelah selesai memakai baju kasual dan celana pendek.

"Kemana?" Tanya Sandra.

"Sarapan, lalu pulang," ucap santai Ken.

Sandra ikut saja dan setelah sarapan benar saja mereka langsung kerumah di kediaman Ken. Tapi bukan yang selama ini biasa di tempati.

Bangunan yang terdiri tiga lantai yang baru jadi, tidak ada siapapun disana, benar benar kosong. Hanya benda mati yang memenuhi rumah besar itu.

Bahkan mereka kesana juga Sandra yang membawa mobilnya, sesuai perintah Ken.

Yang berada sangat jauh dari kota jakarta, bogor. Tujuan mereka hingga keluar tol dan sampai disana. Sandra bisa tahu setelah penjelasan secara detail oleh Ken. Masih tanpa curiga Sandra mengikuti itu.

"Besar sekali," ucap takjub Sandra saat keluar dari mobil.

"Ini rumah kita," ucap Ken.

"Terima kasih, aku suka," ucap Sandra.

"Tapi tidak ada yang boleh tahu rumah ini, hanya waktu weekend kita akan kemari," ucapnya.

"Aku ikut saja," jawab Sandra.

Ga mau ribet dan pusing, mendingan santai dulu dan nanti baru liat situasi.

Inilah sosok yang menjadi kagum Ken, Sandra yang tidak banyak bertanya dan menikmati setiap yang ada di depannya.

Keduanya masuk dan semuanya bersih, terawat, segalanya ada disana.

"Boleh aku ke dapur?" Tanya Sandra yang haus dari tadi.

"Ya, ini rumahmu juga, lakukan apapun tapi batas wajar," jawab Ken.

"Oke," langsung ke arah dapur, membuka lemari pendingin dan matanya terbelalak.

"Wih, lengkapnya," puji Sandra.

Dengan membuat es susu mangga membuatnya segar, membuat kopi pahit sedikit gula dan jus mangga tanpa susu.

"Aku buat Kopi hitam gula sedikit dan jus mangga tanpa susu, mau yang mana?" Tanya Sandra sudah ada di atas meja ruang tamu.

"Jus, boleh. Tapi biarkan kopi disana, aku akan minumnya nanti," jawab Ken.

"Boleh berkeliling?" Tanya Sandra.

"Lakukanlah," jawab Ken.

Sandra bahagia menikmati setiap apa yang diberikan Ken saat ini, jika besok atau nanti. Biarlah nanti, pokoknya jalani saja yang saat ini ada.

"Bagaimana kabarnya Jessica?" Penasaran Sandra.

Di ambilnya hp di saku dressnya dan tidak lama langsung tersambung dengan sahabatnya itu.

"Hallo pengantin baru," ucap Jessica.

"Hallo, Jes," jawab Sandra yang tampak malu.

"Apakah sudah pecah telor?"Goda jessica seperi biasanya.

...****************...

Hi semuanya.

Masih manis nih, yang di rasa Sandra, lihat Bab kelanjutannya pasti penuh ujian untuk Sandra.

Ikutin terus ya setiap babnya.

Tinggalkan jempol kalian disini, kasih komentar juga ya.

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semoga ga ada penyiksaan

2024-06-25

0

Diyah Febriyanti

Diyah Febriyanti

udah pecah telur nya

2024-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186 *Tamat*
187 Promo karya terbaru
188 promo karya baru
189 promo karya baru
190 promo karya terbaru
191 promo karya terbaru
Episodes

Updated 191 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186 *Tamat*
187
Promo karya terbaru
188
promo karya baru
189
promo karya baru
190
promo karya terbaru
191
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!