"Cantik," batin Ken.
Sedangkan hatinya Carli.
"Tuan itu buta, kan. Untuk apa ini semua?"
"Car, jangan menggerutu di dalam hati saja, aku memang buta. Tapi siapa tahu jika suatu saat nanti aku bisa melihat, jadi bisa aku lihat dengan mataku ini semuanya saat ini," ucap Ken yang seakan bisa menebak isi Carli.
"Tidak, Tuan. Jangan berburuk sangka dulu," elak nya.
Setelah itu Sandra yang kembali ke kantor bersama Jojo, tanpa tahu jika disana ada Ken juga.
"Aku sangat menantikanmu kucing kecil," gumam dalam hati Ken. Hatinya tidak ada cinta tapi ada rasa kesal dan penasaran Sandra yang di dapat informasinya itu termasuk keluarga matre.
Sengaja Ken memberikan uangnya lebih di transfer ke keluarga Cahya, dua kali lipat dari perjanjian 100M. Yang sudah dikirmkannya hari ini.
*
Sandra yang kembali lagi ke kantor, karena motornya masih di parkir di sana. Walau saat ini sudah malam jam enam dilihat dari jam tangannya. Kantor juga sudah terlihat sepi, bergegas Sandra kembali menuju rumahnya, dengan menikmati semilir angin malam yang masuk ke dalam tubuhnya.
Sesampainya di rumah, dan juga langsung masuk ke dalam kamarnya. Tidak ingin mendengar apapun lagi dari keluarganya saat ini. Istilahnya numpang tidur aja, karena makan pun Sandra memilih di luar.
Ada pertengkaran yang tidak sengaja di dengarnya lagi oleh Sandra, di dalam ruang kerja Papanya. Saat Sandra di tengah malam terbangun untuk mengambil air.
"Papa, tidak setuju, Clara!" Bentak Jordan.
"Aku cinta, Pa. Jangan tolak William, aku yakin dia pasti akan tanggung jawab, Pa. Aku mohon," Clara yang menangis dan bersimpuh di kaki Jordan.
"Pa, kasian Clara. Restui lah mereka, Pa," Angel lembut memohon juga pada Jordan yang memegang tangannya.
"Ada apa ini?" Gumam dalam hati Sandra.
"Gugurkan anak ini, Clara. Papa tidak ingin nama baik keluarga jadi buruk," tegas Jordan.
"Tidak, Pa. Aku mohon, Pa. Aku akan beritahu William ini, dan meminta untuk menikahiku," ucap Clara.
"Hah! Hamil, Clara," gumam dalam hati Sandra, yang masih bisa mendengar percakapan mereka yang di dalam.
Ada senyum yang terlihat dari wajah Sandra saat ini, entah kenapa rasanya melihat Clara dalam ke adaan seperti itu ada sedikit kebahagiaannya.
"Baiklah, tapi Papa beri waktu padamu sampai Sandra menikah, jika William dan keluarganya tidak datang. Maka gugurkan, paham!" ucap Jordan.
Diam disana Clara, tidak bisa menjawab dengan cepat ada sedikit kesempatan untuknya tapi waktunya sangat pendek. Dirinya saja tidal yakin jika keluarga William akan setuju dengannya begitu saja.
"Katakan, iya atau tidak sekarang, Ra!" tegas Jordan kembali.
"Katakan, Sayang, ini kesempatanmu," bujuk Angel.
"Iya, Pa," jawab Clara.
"Baiklah, ingat! Sampai Sandra menikah!" ucap Jordan kembali.
Sandra langsung pergi dari sana dan menutup pintu kamarnya lalu menguncinya. Berharap tadi saat mengintip dan mendengarkannya tidak di ketahui oleh mereka.
Ada rasa penasaran dalam hatinya.
Berapa bulan usia kandungan Clara?
Hubungan William dan Clara sudah berapa lama?
"Tidur sepertinya lebih baik, ngapain juga pikirin itu." Gumamnya dalam hati Sandra.
*
Tiga hari sebelum hari H.
Makan malam yang sudah di siapkan Carli untuk Sandra dan Ken. Seakan dinner yang sangat romantis, seperti pasangan yang saling mencintai. Semuanya tampak terlihat dari hasil dekorasi Carli yang di pesannya.
Daun yang sopan sudah di pakai Sandra, dan juga Jojo yang menjemput dirumahnya, sudah tiba di lokasi.
Ken sudah duduk di bangku yang hanya ada dua disana. Satu yang masih kosong, pasti itu untuk dirinya.
"Tuan," sapa Sandra saat sudah di depan meja tersebut.
Benar benar dekorasi yang sangat romantis, semuanya bernuasa putih dan bunga mawar merah dan juga musik yang tidak kalah terdengar romantis juga.
"Iya, duduklah," ucap Ken. Masih saja wajahnya yang datar tidak ada ekspresi sama sekali. Kaca mata di pakainya kemanapun, dan di manapun.
Sandra langsung duduk dan Ken tanpa ada percakapan lagi langsung makan sajian yang ada di atas meja. Sandra pun ikut memakan yang ada di atas mejanya, setelah selesai pun masih tidak ada obrolan disana.
Sandra yang semakin canggung di sana, lelaki di depannya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Sampai saat ini tidak tahu apapun tentangnya, lebih memilih persiapkan mentalnya saja.
Kenapa?
Bukan termasuk orang yang tidak mengerti, sebagai istri pengganti dari keluarga yang sudah membesarkannya itu. Di tambah dengan memberikan imbalan atas pernikahannya ini, harus siap akan di abaikan dan di perlakukan tidak jauh dari keluarganya saat ini atau bahkan lebih parah. Bagai keluar kandang macam masuk kandang singa. Sangat miris nasibnya itu.
Tidak berharap akan mendapatkan cinta dari lelaki yang kelak menjadi suaminya saat ini di depannya. Cukup seperti ini! Saat ini! Masing masing. Tidak saling menyakiti.
Tapi apakah akan terwujud keinginan Sandra?🤔
"Besok datanglah ke lantai 15, jam sepuluh," ucap Ken.
"Baiklah," jawab Sandra.
Bukannya lantai 15 itu CEO kantor itu? Kenapa harus kesana. Masa bod*h, ikuti saja permintaannya. Malas berasumsi terus.
"Carli," panggil Ken.
Carli selalu ada di depan pintu ruangan itu. Takut Tuannya membutuhkannya. Dan benar saja, sudah di panggil Ken.
Carli langsung masuk dan sudah di samping Ken.
"Ada apa, Tuan?" Tanya Carli.
"Kita pulang," ucap Ken.
"Kami duluan, Nona. Jojo ada di bawah sudah menunggu disana," pamit Carli yang menggandeng Ken.
Hah!
Seperti ini!
Sandra geleng geleng kepalanya sesaat akan pergi dari ruangan itu. Benar saja Jojo sudah di depan lobby restoran dan sudah tidak terlihat Ken dan Carli.
Di dalam mobil seperti biasa, Sandra diam dan hanya menikmati pemandangan di luar mobil yang di lihatnya.
Jojo tanpa sengaja melirik ke arah Sandra.
"Semoga saja anda jodoh yang tepat Tuan Ken," gumam dalam hati Jojo. Wanita di belakang yang di bawanya itu terlihat sopan, tidak banyak bicara, bahkan tidak pernah berkata kasar padanya walau akan menjadi Nyonya Muda Edward.
*
Di kantor dan tepat sepuluh menit sebelum jam sepuluh. Carli langsung menjemput Sandra di ruangnnya. Banyak mata yang bertanya tanya, ada masalah apa hingga Tuan Carli langsung yang datang.
"Nona, sudah di tunggu," ucap Carli saat sudah masuk ke ruangan Sandra.
"Baiklah, ayo," jawabnya.
Di tambah lagi mata mata yang menusuk penglihatan dan para penggosip yang suka mencari berita. Wah ada apa ini, Sandra sampai di bawa langsung oleh Tuan Carli.
Nama Carli di kalangan wanita di sana selalu menjadi sosok idaman, tangan kanan Tuan Ken yang ganteng, berkulit putih, bibir yang sedikit tebal dan badan yang yang tegap lagi tinggi. Siapapun mau untuk menjadi pasangannya.
Ting!
Sudah sampai di lantai 15.
...****************...
Hi semuanya.
Tinggalkan jempol kalian di sini ya, komentarnya dong sayang 😘😘😘.
Terima kasih atas dukungan kalian, so kalian the best.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Nur Bahagia
Daun.. kayak Tarzan dong 😅
2024-11-20
0
Nur Bahagia
waduh salah sangka diaa.. yg matre keluarga nya.. bukan sandra
2024-11-20
0
Julik Rini
Cahya siapa Thor
2024-11-03
1