Kedua polisi menjadi bingung di buatnya saat ini.
"Tuan, Nyonya. Dengar! Sepertinya ini masalah keluarga, sebaiknya selesaikan secara baik baik. Kami akan pergi karena banyak kasus yang harus kami kerjakan," pamit Petugas polisi itu.
"Tunggu, Pak!" cegah William.
Tapi langkah kedua polisi itu sudah pergi dari sana. William membalikkan badannya kembali. Mendekat ke arah Clara, semakin dekat.
Sedangkan Angel telah menghadangnya, menahan dengan sekuat tangannya agar tidak mendekat kepada putrinya.
"Diam, jangan mendekat lagi!" bentak Angel.
"Jangan ikut campur nenek tua!" ucap pelan William dengan senyum devil.
"Aku tidak akan membiarkanmu mengganggu Clara lagi, cepat pergi! Pergi!" teriak Angel.
"Ok, tidak usah berteriak. Aku pergi! Puas!" ucap William yang kemudian membalikkan badannya pergi keluar ruangan Clara.
"Apa jadinya kamu, La. Kalau tidak ada Mama disini," ucap Angel sudah duduk kembali di bangku samping pasien.
"Entahlah, Ma. Aku tadi benar benar takut. Ma jangan tinggalin aku sendiri," ucap Clara yang masih ketakutan.
"Iya, Mama ada disini," ucap Angel.
"Aku akan balas dendam, Ma. Dia tega membunuh anaknya sendiri!" ucap Clara yang sedih.
"Mama akan selalu membantumu, Sayang. Kamu sekarang pulihkan dulu kesehatanmu, baru kita akan susun rencana," ucap Angel yang mengusap kepala Clara.
*
Sedangkan Sandra masih santai di apartementnya saat ini, semalam Jessica datang bukan membawa yang di pesan saja. Tapi beberapa sayuran dan bumbu dengan inisiatifnya untuk sahabat yang baru pindah tempat tinggal.
Merasa bosan saat semua kerjaan rumah telah selesai di kerjakan. Untuk menghilangkan rasa suntuknya Sandra menonton drakor dengan beberapa cemilan di tangannya. Masuk kerja masih minggu depan, dan belum ada kabar dafi suaminya. Hanya bisa menunggu, Sandra yang memang tidak terlalu suka keluar berjalan jalan ke mall menghabiskan uang untuk kesenangan semata.
Di saat selesai menonton drama sendiri disana, baru ingat akan kejadian yang mengirimkan pesan padanya.
"Siapa yang mengirim pesan padaku saat itu?" ingat Sandra pada pesan yang menyuruhnya datang ke hotel untuk membuka aib William, pacarnya.
"Bagaimana William menghianatiku, bahkan aku sendiri tidak menyadarinya. Bahkan orang itu bisa mengetahuinya, siapakah dia? Apa penting nya mengurusi ini?" penuh tanya dan pastinya membuatnya pusing.
Rasa sakit hati dengan penghianatan William padanya, limat tahun bukan waktu yang cepat, tapi ternyata dirinya mudah sekali bohongi.
Tanpa menangis Sandra saat ini hanya merutuki kebodohannya dulu, bisa bisanya di permainan William dan Clara. Clara yang selalu berkata pahit dan menyakitkan padanya. Ternyata sudah bermain lama dengan William.
Ting!
Sebuah pesan masuk, dari nomor yang sama yang menjadi penasaran Sandra. Dibukanya dan di bacanya.
Selamat atas kebahagiaanmu, Sandra menikah dengan seorang milyader. Tentunya lebih baik dari Wil, bukan begitu?
"Hah! Apa lagi ini?" tanyanya heran.
Sandra
Siapa kamu?
Sandra terus menunggu jawaban dan tentu saja tidak ada balasan lagi dari orang misterius itu. Kesal Sandra selalu saja seenaknya sendiri seseorang padanya.
Memang hidupku bisa di atur kalian?
Ting!
Pesan masuk, tapi ternyata dari Carli.
Carli.
Persiapkan diri Nona, jam tujuh malam ini akan di jemput Jojo ke lokasi pesta. Tuan Ken menunggu disana.
Sandra
Ok.
Carli.
Gaun dan lainnya akan segera tiba ke tempat Nona.
Sandra.
Ok.
Masih lama juga waktu kesana, dengan membuat sedikit cemilan yang di beli bahannya oleh abang ojek online.
Brownies coklat, bertabur keju dan isi moza juga di dalamnya oleh Sandra. Membuatnya tidak sabar untuk segera matang. Ovennya itu tinggal menunggu 20 menit lagi.
Dari menunggu itu, Sandra membuka pintu apartementnya dan sudah ada orang yang membawa paperbag dan kotak yang di dalamnya terdapat gaun.
Meletakkan semuanya di kamar, menunggu browniesnya mateng dulu. Baru akan bersiap dirinya.
Ting tong!
Suara bel pintu apartemennya berbunyi lagi.
"Siapa lagi, sih. Padahal baru dua hari disini. Rasanya ramai sekali suara bell," keluh Sandra.
"Lelaki kemarin? Mau apa lagi sih," ucap Sandra.
Di buka pintunya itu.
"Hai!" sapa lelaki itu.
"Boleh aku masuk?" Tanya lelaki itu.
"Tidak, sepertinya anda salah lagi mengenali no apartemen pacarmu," ucap Sandra.
"Tidak, kali ini. Aku memang ingin kemari, Sandra." ucap lelaki itu.
"Aku tidak bisa membawa anda masuk," ucap Sandra masuk sopan.
"Kenapa? Selena juga sedang ada pemotretan saat ini, jangan takut akan ketahuan. Kamu sendiri juga disinikan," ucap lelaki itu yang ingin menyentuh dagu Sandra.
Plak!
"Jangan samakan aku dengan wanita yang sering kau jumpai. Pergi dari sini atau aku akan laporkan pada keamanan," ancam Sandra.
"Jangan galak galak, nanti cantiknya hilang loh," ucap lelaki itu yang masih menggodanya.
"Apa kurang satu tamparan, aku tidak keberatan kembali memberikan hal itu," ucap Sandra dengan tatapan yang tajam.
Langsung ciut lelaki itu dibuatnya. Jangan sampai wajah gantengnya itu hancur gara gara tamparan dari wanita gila didepannya.
Padahal belum pernah ada yang menolak pesona dari lelaki itu, tapi ternyata ini pertama kali diterimanya membuatnya semakin penasaran dan menantang.
"Aku pergi dulu, tapi pasti akan kembali untuk meluluhkanmu, Sayang," lirih lelaki itu pergi dari sana.
"Cih!" kesal Sandra.
Langsung menutup pintu dan masih kesal.
"Memang aku murahan kali dia pikir, awas saja jika masih kembali lagi pasti aku buat tidak bisa mempunyai keturunan. Tau rasa nanti!" ucap kesal Sandra.
Dengan mengeluarkan brownies yang matang dan di biarkan di tempat yang sudah di ganti yang baru. Untuk dingin terlebih dahulu. Sementara itu Sandra mandi dan bersihkan badannya persiapan jam tujuh untuk menemani Ken.
Berendam dengan air hangat adalah hal yang enak bagi Sandra, apalagi tadi sudah di buat kesal yang tidak tau siapa nama lelaki itu.
Selesai dengan mandinya, lalu gaun tadi di kenakannya. Gaun malam yang panjang, hills yang berwarna senanda dengan tas. Gaun berwarna biru laut yang belahan dadanya lumayan panjang, bisa mengekspos miliknya itu.
Walau tidak suka, tapi tidak berani tidak mengenakannya. Bisa bisa kena semprot Ken.
Jam tujuh tepat bell kembali berbunyi ternyata Jojo sudah disana. Dengan Sandra didepan dan Jojo berjalan di belakangnya.
"Memang benar benar Nyonya muda pantas untuknya," puji Jojo.
Setelah sampai pada tempat tujuan pesta yang diantar Jojo, Carli membuka pintu Sandra. Ternyata Ken sudah ada menunggu luar mobilnya.
"Si*l! Kenapa pake gaun begitu. Sumpah aku tidak rela!" kesal dalam hati Ken.
"Tuan, Nona Sandra sudah ada disini," ucap Carli.
"Ok. Biar aku dan dia yang masuk, kau tunggu disini," ucap Ken.
"Baik, Tuan," jawab Carli.
"Ayo, masuk," ucap Ken.
Sandra yang menggandeng Ken, tepat baru tiba di lift yang akan membawanya ke tempat pesta.
Ken membuka jas miliknya dan memberikan pada Sandra.
"Pakai itu, jangan di lepas sampai rumah," ucap Ken.
"Hah!" kaget Sandra.
...****************...
Hi semuanya.
Like ya jangan lupa, kasih komentar juga
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Nur Bahagia
pintu apartemennya kasih kamera dong biar bisa intip dulu sebelum bukain pintu
2024-11-20
0
Yani
Lelaki nyebelin cari mati tu
2024-06-26
0
🍏A↪(Jabar)📍
*dari
2024-06-20
0