Plak!
Bugh!
"Jangan lancang!" Angel yang melakukan itu.
"Kalian!" suara Ken yang menggema disana. Dengan pas menangkap Sandra, dan memeluknya saat ini.
"Tenang, Sayang. Aku datang," ucap Ken.
"Carli! Pergi sekarang juga!" perintah Ken.
Carli yang membukaan pintu mobilnya dan juga Ken memeluk Sandra ikut berjalan meninggalkan rumah itu hingga masuk di dalam mobil.
"Gawat, Pa," panik Angel.
"Gara gara kalian! Tuan Ken melihat semuanya! Hancur bisa bisa kita!" marah Jordan.
Plak!
Plak!
Clara dan Angel di tampar bergantian oleh Jordan saat ini meluapkan amarahnya yang sudah di bendungnya sejak tadi.
"Ini juga salahmu, Jordan. Jangan hanya bisa menamparkan kita! Lihat juga apa yang sudah kau lakukan!" bentak Angel.
Plak!
"Diam!" bentak Jordan dan meninggalkan mereka ke ruang kerjanya.
"Ma, aku harus bagaimana?" Bingung Clara.
"Gugurkan, La. Mama takut Wil tidak ingin menikah dengan mu," pinta Angel.
"Aku mencintainya, Ma. Aku sudah lama menunggu dia menjadi pasanganku, lelah rasanya jadi kedua selama ini," ucap Clara.
Ternyata hubungan tersembunyi mereka sudah di jalani selama 4 tahun, sejak Clara menggoda William lebih dulu. Karena Sandra yang tidak mau di sentuk dan hanya akan memberikannya saat menikah, sedangkan hasratnya yang tidak bisa terus menerus di abaikan hingga hubungan itu terjalin, hubungan terlarang.
"Aku ingin anak ini lahir, Ma. Bantu aku, kali ini, please," memohon Clara.
"Baiklah, Mama akan bantu mencoba untuk kalian," akhirnya luluh juga demi anak kesayangannya itu.
Mobil tadi yang di bawa oleh Sandra sudah di ambil oleh Jojo yang naik ojek ke rumah Jordan. Tanpa perlu meminta izin atau sekedar pamit, karena tidak ada orang disana.
Angel dan Clara ternyata langsung pergi dari rumahnya ke tempat apartemen William, untuk meminta pertanggung jawaban.
Setelah tiba di depan pintu apartemen milik william berada, langsung mengetik pin yang sudah di hafal Clara. Melihat sepasang sepatu wanita di sana, dan juga sepatu William juga. Seakan menghujam jantungnya oleh jarum yang menusuk saat ini, dengan menahan sakit perutnya. Langkahnya terhenti di pintu kamar.
"Tunggu, La. Jangan cepat cepat! Ingat kandunganmu!" ucap Angel. Tapi di abaikannya yang rasanya Clara tidak sabar.
Diam dan telah di susul Angel dari belakangnya.
Brak!!!!
Pintu kamar di dobrak Clara dan benar saja yang di lihatnya sama seperti saat Sandra memergoki mereka. Karma di bayar tunai.
Sandra yang kalap langsung menarik rambut wanita yang dibawah kekuasaan William itu, aksi mereka tidak menggubris ada dobrakan pintu dari Clara.
"Wanita jala**! Rasakan ini!" marah Clara yang terus menarik rambut Flora, wanita itu ternyata sahabat di agensinya saat ini. Baik dan perhatian, bahkan tahu akan keadaan saat ini, hamil anak William.
Tapi tenyata dan tidak terduga, William di rebutnya juga.
"Lepaskan, Clara!" bentak William dan meraih Flora dan memeluknya.
"Pergi!" usir William yang mendorong Clara.
Untung saja di tangkap Angel tubuh Clara, jika tidak pasti akan tau kelanjutannya.
Plak!
"Kau laki laki jahat!" marah Angel yang sudah menampar William.
"Kita pergi, Clara!" Perintah Angel.
"Awas kau!" ancam Clara yang menahan perut kramnya ini.
"Apa! Itu lah balasmu, La!" ucap Flora yang tertawa.
"Ayo lanjutkan, Baby," pinta William dan terdengar oleh Clara dan Angel.
"Breng***!" serapah Clara.
"Benar, Baby. Nikmat anumu, membuatku melayang sampai ke awan," ucap Flora yang sengaja bersuara dengan kencang.
Pintu kamarnya memang belum tertutup dan otomatis terdengar oleh Angel dan Clara.
"Si*lan! Aku beri pelajaran lagi!" marah Clara.
Clara yang sudah membalik badan dan tidak peduli dengan perutnya sakit saat ini, amarah yang menguasi dia saat ini. Padahal Angel sudah menahan tangannya, tapi di hempaskan nya.
"Jangan, La!" bentak Angel.
"Lepas, Ma! Aku ingin memberi mereka pelajaran!" ucapnya.
Benar saja Clara masuk kembali dan kedua orang itu sudah saling bercumbu di atas tempat tidur, diambil sebuah asbak di meja kamar itu. Lalu!
Brughhh!
Bruhhhh!
Di pukulnya kepala Flora oleh Clara. Darah segar mengalir dari kepala Flora dan langsung membuatnya pusing dan pingsan.
Dibuat kaget dan terkejut William langsung mendorong sangat kencang hingga mengenai meja sofa di kamar itu.
Dug!!!
"Tidak!!!" teriak Angel, yang terburu buru menyusul Clara tadi tapi apa yang dilihatnya saat ini teryata sudah terlambat.
"Clara!" teriak Angel yang banyak darah dari kedua pahanya.
William yang langsung membawa Flora dengan tanpa memperdulikan Clara dan Angel disana.
"Awas, kau!" marah William sebelum menggendong Flora dan pergi dari sana.
"Tolonggggg!!!" teriak Angel, tapi tidak ada satupun yang datang.
Akhirnya Angel telp ambulan yang baru datang setengah jam kemudian. Langsung dilarikan kerumah sakit segera Angel ikut di dalam ambulan tersebut yang membawa Clara.
Terpaksa harus dilakukan kuret untuk Clara karena banyak darah yang keluar hingga janinnya sudah tiada. Angel yang juga harus terpaksa menandatangani surat persetujuan itu, demi nyawa Clara sebagai ancaman karena hal itu.
Cemas dan kalut yang di rasakan Angel, di telp Jordan tapi tidak mengangkatnya dan akhirnya memberinya pesan jika Clara di rumah sakit sedang dilakukan kuret.
Clara di kuret, Pa. Datang di RS XX.
Pesannya untuk Jordan.
*
Sedangkan Sandra yang saat ini berada di apartemen yang mewah untuknya.
"Nona, ini tempat tinggalmu yang di pilih Tuan sendiri, Tuan tidak akan tinggal bersama. Jika membutuhkanmu akan di hubungi, itu saja." ucap Carli.
"Ada lagi?" Tanya Sandra.
"Tidak mencoreng nama Tuan dan ingat dengan perjanjian," ucap kembali Carli.
Saat keluar dari rumah Jordan memang Sandra tidak menangis dalam pelukan Ken. Hanya setelah di dalam mobil di lepaskannya. Dan tetap Ken yang dingin dan datar.
Setelah itu menurunkan Sandra lebih dulu di apartemennya saat ini, Ken menunggu di mobil tidak ikut bersama naik ke atas.
"Baiklah, terima kasih tolong sampaikan itu padanya," ucap Sandra.
"Baiklah. Nona saya tinggal dulu," pamit Carli.
Pintu apartemen sudah di tutup dan melihat disana ternyata sudah lengkap perabotan dan perlengkapan. Hanya tidak ada bahan makanan dan bajunya saja.
"Gampang tinggal shopping," ucap Sandra.
Sore hari ini ingin merebahkan tubuhnya sejenak dan sudah pesan online makanannya saat ini. Setelah datang makanan siap sajinya itu, langsung segera melahapnya.
Kenyang perutnya dan segera membersihkan tubuhnya, lupa jika tidak ada pakaian disana. Terpaksa memakai pakaian nya kembali yang tadi.
"Pesan online saja bajunya, pake jasa abang ojek. Sekali kali bolehlah malas," ucapanya.
Benar saja memberi barang dengan jasa tukang ojek online dan datang sekitar satu jam kemudian. Beberapa di pesannya baju tidur dan baju santai. Untuk dalaman itu sudah meminta Jessica yang membelikannya, lewat pesan dan memintanya datang ke tempat ini setelah share lock.
Tok!
Tok!
Suara ketukan terdengar di pintunya.
"Siapa? Kenapa Jessica cepat sekali sampainya?" Heran Sandra.
...****************...
Hi semuanya.
Bagaimana kisahnya, seru ga?
Kasih like dan komentar kalian ya😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Yani
Ho...tinggal terpisah
2024-06-25
0
Reni Anjarwani
doubel up thor
2024-04-30
1