BAB 13

"Operasimu ini sangat rahasia dan jangan ada yang tahu jika kamu nanti berhasil melihat kembali. Kamu harus membalas dendam dengan tuntas untuk mereka yang sudah membuat keluarga kita habis," ucap Gilbert.

"Satu hal lagi, sekalipun Carli jangan tahu dulu," ucap kembali Gilbert.

"Baik, Opa. Kapan waktu aku operasi?"Tanya Ken.

"Tiga hari lagi dari sekarang. Untuk kondisi pendonor sudah siap dan lolos uji kecocokan denganmu. Persiapkan dirimu, Ken. Opa sangat berharap padamu, hanya kamu," ucap Gilbert sendu.

"Baik, Opa. Aku pastikan aku siap dengan ini," jawab Ken tegas.

"Bagus, Ken. Opa senang mendengarnya," ucap Gilbert.

*

Setelah tiga hari berlalu dan operasi Ken berjalan lancar, dan sangat rahasia sekali. Bahkan team dokter pun khusus dengan harga yang fantastis tentunya. Tidak ingin ada yang tahu dengan kesembuhan Ken, biarkan musuh dan lawannya senang. Jangan menjadi waspada bahkan menyerang terlebih dahulu disaat belum pulih total kondisinya.

Berjam jam sedang di lakukan oleh team dokter untuk memindahkan mata pendonor pada Ken, penuh peluh dan keakuratan team dokter. Hingga selesai dan menunggu hasilnya beberapa hari kedepan hingga kembali normal. Baru bisa membuka perban di matanya.

Saatnya membuka perban, mata tua Gilbert tidak berkedip sekalipun bahkan menahan nafasnya saat team dokter disana akan membuka perbannya.

"Tuan, Ken. Aku akan membuka perban ini, jangan membuka matanya sampai aku yang memintanya," ucap dokter Rudi.

"Baik, Dok," jawab Ken.

"Semoga berhasil, Tuhan," ucap Gilbert.

"Tuan Ken, coba buka matamu perlahan lahan. Jangan terburu buru," pinta Dokter Rudi.

Ken menuruti kemauan tersebut dengan perlahan lahan membuka matanya, ada silauan saat kelopak matanya sedikit terbuka. Kemudian cahayanya itu semakin terang dan sudah terbuka matanya dengan mengerjap kan matanya agar tampak jelas gambar yang sudah lama tidak pernah dilihatnya. Hanya ada hitam semuanya, kini semakin jelas. Gilbert dengan tongkat tua berdiri didepannya jelas, jelas dilihatnya Ken saat ini.

"Jelas, Tuan Ken?" Tanya Rudi.

"Iya, Dok," jawab Ken.

"Syukurlah Ken, usaha kita berhasil," ucap Gilbert.

Hingga sepuluh bulan kemudian ternyata Gilbert meninggal dunia, meninggalkan Ken sendiri.

Menjadi kenyataan akan kekhawatirannya Gilbert dulu, jika tidak dipernuhi keinginannya saat itu, pasti kini ia akan sangat menyesal.

Ken sudah kembali ke kantornya sejak sembilan bulan lalu, walau berpura pura buta yang harus dilakukannya saat ini. Ingat pesan Opanya sebelum.

"Ken, balaskan dendam semuanya, cari mereka sampai dapat. Satu hal lagi lupakan Laura!"

Setelah pemakanan Gilbert di samping Oma Emma, dan kedua orang tuanya. Kini hanya Ken sendiri di mansion besar, Carli yang mendampingi bahkan sebagai matanya untuk menjalankan segala bisnisnya.

Carli sangat senang sudah kembali Tuannya seperti dulu, tapi dengan sosok yang berbeda buta, dingin, dan tegas.

Hingga satu tahun kemudian, di ruang kerjanya ada sebuah surat yang dirasa tidak asing. Bahkan bisa berasakan lembar tersebut pernah di pegangnya dulu.

"Ini surat perjanjian dari sang pendonor yang baik itu dan Opa," ucap Ken saat membuka lembaran itu.

Kami keluarga Edwar, akan menjodohkan cucu kami bernama Kenneth ketika usianya telah mencapai 30 tahun dan belum mempunyai istri maka akan menikah dengan anak dari keluarga Cahya, atas jasanya telah menolong orang tua kandung Kenneth. Dan saat pernikahan akan berlangsung keluarga Cahya akan mendapatkan 50M sebagai balas jasa kami.

Lembar berikutnya ada surat terpisah.

Ken.

Jika kamu sudah bisa melihat dan membaca surat ini, lakukanlah seperti dalam surat yang telah kami tandatangani untuk kesembuhan matamu. Opa yakin kamu bisa membalaskan semuanya dengan baik, maafkan Opa yang tidak bisa mendampingi.

Ingat! Carilah waktu yang tepat untuk mengungkap matamu, Ken.

Opa Gilbert.

Ken menghembuskan nafasnya dan harus disembunyikan surat yang keduanya itu, nanti biar Carli yang membacakan untuk dirinya. Saat ini usianya yang hampir 30 tahun.

Flashback Off.

"Belum saatnya aku bersenang senang dengan mu, Sandra. Kamu belum lolos ujian dari ku, aku menunggu aksimu? Tapi dari aku melihat sekarang cukup tangguh juga," ucap Ken menyeringai di dalam kantornya saat ini.

Dengan mencari siapa yang sudah mencelakai mereka dulu, lima tahun lalu. Ken sudah menyewa agen khusus dengan bayaran yang sangat mahal. Dengan di dampingi Carli, dan terus memantau hasilnya untuk itu.

Baru dua tahun kembali ke perusahaannya ini, berusaha terus untuk melangkah maju dan memborong beberapa tender.

"Carli, kita pulang," perintah Ken.

"Baik, Tuan," jawab Carli yang langsung masuk ke ruangan Ken setelah namanya di sebut.

*

Di rumah sakit XX.

"Kenapa bisa terjadi?" Marah Jordan pada Angel di depan ruangan Clara.

Angel langsung menceritakan dari awal sampai terjadinya hal itu, dengan menangis bercampur penyesalan.

"Baguslah, setidaknya sudah tidak akan mempersulit kita," ucap Jordan setalah mendengar semuanya.

"Kau ngomong bagus! Anak kita hampir saja lewat jika segera kemari!" marah Angel.

"Lalu aku harus bagaimana? Marah? Sepertimu? Itu atas kemauanmu kan! Hingga Clara diposisi seperti ini!" tersulut juga emosi Jordan.

"Tuan, Nyonya, maaf ini rumah sakit. Pelankan ucapan kalian," pinta salah satu suster yang lewat.

"Hishhh!!" kesal Jordan yang masuk ke dalam ruangan Clara.

Clara yang masih belum sadar saat ini, pucat wajahnya dan ada jarum infus juga di tangannya. Jordan melihat anaknya ada juga rasa bersalah dan kasihan. Tapi karen egonya Jordan terus menyalahkan Angel.

*

Esok harinya ternyata Angel menunggu di ruangan Clara tanpa Jordan.

Brak!

Pintu kamar inap itu langsung di dorong oleh seseorang dari luar. Dan ternyata William.

"Pergi!" teriak Clara.

Angel yang langsung bangun saat ini sedang memotong buah untuk Clara.

"Pergi!" perintah Angel.

"Tinggu, aku kesini tidak sendiri," ucap William dan juga senyum di wajahnya.

Ada dua polisi yang masuk kedalam bersama William tadi, mata Clara dan Angel saling bertemu.

"Nona Angel, kami akan meminta keterangan karena sudah masuk rumah tanpa izin dan membuat kegaduhan di rumah Tuan William," ucap salah satu petugas wanita disana.

"Apa tidak salah, Bu? Yang seharusnya di mintai keterangan dia!" ucap Clara yang menunjuk William.

"Aku? Apa salahku? Dan satu hal lagi kau membuat pacarku masuk ke rumah sakit, visum sudah ada sebagai bukti lagian orangnya juga masih di rawat disini," jelas William.

"Aku yang menderita akan tingkahmu ini, Wil. Apa kau lupa kau mendorongku hingga anak kita meninggal!" ucap Clara yang dengan menangis tersedu.

Kedua polisi menjadi bingung di buatnya saat ini.

"Tuan, Nyonya. Dengar! Sepertinya ini masalah keluarga, sebaiknya selesaikan secara baik baik. Kami akan pergi karena banyak kasus yang harus kami kerjakan," pamit Petugas polisi itu.

"Tunggu, Pak!" cegah William.

...****************...

Hi semuanya.

Semoga bisa memuaskan kalian para pembaca setiaku.

Like dan komentar kalian aku tunggu, terima kasih.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Dua" sama" bersalah

2024-06-26

0

🍏A↪(Jabar)📍

🍏A↪(Jabar)📍

*Tunggu

2024-06-20

0

Diyah Febriyanti

Diyah Febriyanti

William bener bener bajingxx!!!!

2024-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186 *Tamat*
187 Promo karya terbaru
188 promo karya baru
189 promo karya baru
190 promo karya terbaru
191 promo karya terbaru
Episodes

Updated 191 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186 *Tamat*
187
Promo karya terbaru
188
promo karya baru
189
promo karya baru
190
promo karya terbaru
191
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!