BAB 15

Ken membuka jas miliknya dan memberikan pada Sandra.

"Pakai itu, jangan di lepas sampai rumah," ucap Ken.

"Hah!" kaget Sandra.

"Jangan protes!" Tegas Ken.

Sandra yang bingung langsung memakai Jas yang diberikan Ken. Sampai sudah di lantai yang di tujunya itu.

Pesta ulang tahun pernikahan emas pasangan konglomerat, Anthoni Salim dan Kinanti Salim. Di pesta itu semuanya adalah kalangan pebisnis, kolega dan kerabatnya. Bahkan banyak dari kalangan artis papan atas yang ikut hadir disana.

Bertabur kemewahan dan glamor akan kemegahan acara disana, bahkan pelayannya saja menggunakan seragam yang pasti tidak murah. Bahkan untuk masuknya saja diberikan undangan khusus dan berlapis emas disana. Dengan tema emas, semuanya berbaur menjadi sebuah pesta yang sangat meriah.

Para undangan mengharuskan berwarna yang sama, keduanya masuk dalam pesta dan langsung mengarah pada si empu punya hajat.

Sandra yang terus menggandeng Ken, mengarah podium yang besar di depan.

"Tuan Ken," sapa Anthoni.

"Selamat pada Tuan Anthoni, atas aniversary pernikahan yang sudah mencapai tahap ini," ucap Ken yang menjabat tangan dan berpelukkan keduanya.

"Terima kasih, apakah ini istri anda?" Tanya Anthoni.

"Benar, Sandra namanya," jawab Ken.

Bergantian istri Anthoni, Kinanti berpelukan bersama Sandra.

"Memang wanita cantik pantas mendampingin Tuan Ken," puji Anthoni.

"Terima kasih ,Tuan. Aku berharap bisa seperti anda yang bersama sama hingga maut yang memisahkan," ucap Ken.

Sandra yang tersenyum pada keduanya untuk mengimbangi ucapan Ken, dan tentu saja harus menjadi istri yang sempurna dimata publik.

"Silahkan menikmati acara nya," ucap Nyonya Kinanti.

"Terima kasih, Nyonya," jawab Sandra.

Ken dan Sandra turun dari sana dan mencari tempat duduk terkebih dahulu. Setelah mendudukkan Ken dan Sandra ikut di sampingnya.

"Malam Tuan Ken, saya Hadi Nugroho," sapa lelaki itu yang tampak lebih berumur tapi masih terlihat gagah.

"Malam juga Tuan Hadi," sapa Ken.

Keduanya terlibat perbincangan disana, dan Sandra bengong saja tanpa mau mendengarkan apa yang mereka ucapkan.

Benar saja perutnya sudah lapar, niatnya sebelum pergi menyantap Brownies yang dibuatnya. Tapi Jojo sudah lebih dulu menjemputnya, otomatis lapar perutnya.

"Tuan," bisik Sandra.

"Aku lapar," lanjut bisik Sandra.

"Jangan lama, Sayang," ucap Ken yang terdengar oleh Hadi.

"Sebentar Tuan Hadi, istriku ada sesuatu," pinta Ken.

"Sayang, jangan lama segera kembali. Aku menunggu disini," bisiknya di telinga Sandra.

Saat bibir Ken tidak sengaja menyentuh daun telinga Sandra, membuat bulu kecilnya di tubuh Sandra berdiri meremang. Rona wajahnya memerah, tersipu. Padahal hanya seperti itu saja.

"Iya," jawab Sandra.

Sandra mengambil minuman untuk Ken, yang entah cocok atau tidak. Minuman yang kadar alkoholnya rendah, sedangkan Sandra hanya jus yang di ambilnya.

Memberikan terlebih dahulu minuman untuk Ken, setelah itu kembali ke meja yang banyak sekali yang menggugah seleranya.

Saat sedang memakan sate guling, Sandra benar benar di buat sangat menikmati lidahnya itu sangat cocok dengan rasanya.

"Hem, aku suka ini," ucapnya.

"Hai. Kau disini juga, Sandra," ucap lelaki itu yang maju ke mendekat ke arahnya.

"Jangan kemari," pinta Sandra masih sopan.

"Jangan sok kenal padaku," lanjut Sandra ketus.

Langsung hilang nafsu makannya saat ini. Melihat seorang lelaki yang dari siang mengganggunya di apartemennya terjadi ada di sini juga.

"Jangan pergi, aku hanya mau ngobrol," pinta lelaki itu.

"Jangan mendekat atau aku akan berteriak," ancam Sandra.

"Apa salahku, Sandra. Aku hanya ingin ngobrol saja," pinta lelaki itu yang menjaga jaraknya.

"Salah! Aku tidak ingin bicara denganmu! Paham!" Ucap Sandra yang semakin dibuat marah.

Sandra yang langsung pergi meninggalkan lelaki itu disana, dan mencari suasana di luar balkon pesta itu. Dinginnya udara malam ini menghembuskan pada tubuhnya, sedikit menurunkan kesal di hatinya.

"Sa, kamu disini juga," ucap Angel.

"Iya, Ma," jawab Sandra.

"Sa, Clara keguguran," ucap Angel yang mempunyai maksud.

"Lalu," ucap Sandra yang tidak terpengaruh lagi oleh keluarga toksik itu.

Sandra baru saja ingin menenangkan diri tapi ada saja halangannya itu.

"Kau itu, kakaknya seharusnya membantu, bukan senang sendiri seperti ini," kesal Angel. Melihat Sandra dari atas sampai bawah semuanya dijamin edisi terbatas.

Padahal Sandra tidak pernah tau semuanya hanya memakai sesuai yang di perintahkan Ken. Tidak lebih, jika membeli dengan uangnya pasti akan memilih yang murah saja. Irit lumayan bisa nabung untuk kebutuhan mendesak atau tidak terduga.

"Aku rasa bukan ini masalahnya, Mama mau apa?" tanya Sandra langsung yang sudah muak dengan sandiwaranya itu.

"Hancurkan William, Sa. Masukkan kedalam penjara," ucap Angel dengan senang hati karena dipikir Sandra luluh dengan ini.

"Apa keuntunganku, Ma?" Tantang Sandra.

"Maksudnya, apa? Sa, kau harus bantu adikmu yang sedang kesulitan," kesal juga Angel yang disangka Sandra sudah luluh padanya.

"Ma, kita itu sudah tidak ada hubungan lagi. Jangan pura pura lupa, atau mau aku ingatkan lagi," ucap Sandra.

"Satu lagi, Ma. Urus lah sendiri jika meminta bantuanku harus ada keuntungan untukku," lanjut Sandra yang langsung masuk kembali ke dalam pesta.

Langkah kaki Sandra langsung menuju ke arah Ken berada, tapi si*lnya belum sampe di meja dimana Ken berada sudah di tariknya ke dalam ruangan kosong disana.

"Lepaskan! Jangan kurang ajar!" teriak Sandra, ternyata pintunya sudah tertutup.

"Kau lagi! Kali ini kau pasti menyesal!" kesal Sandra.

"Kamu harus menjadi milikku, aku tidak suka penolakan. Baru kau yang melakukannya," ucapnya dengan senyuman yang menggodanya.

"Cih! Tidak semua wanita mau denganmu,"ucap Sandra yang mencibirnya.

Langkah kaki nya semakin dekat dan Sandra sudah bersiap mempersiapkan segalanya. Yang di tutupin selama ini akhirnya harus digunakan, pura pura lemah akan menjadikannya santapan bagi yang kuat.

"Aku katakan sekali lagi, biarkan aku pergi!" tegas Sandra.

"Tidak akan pernah, puaskan aku dulu!" ucap lelaki itu yang semakin menyukai wanita di depannya ini.

Tepat di depan Sandra lelaki itu ingin menyentuh wajahnya, tapi ternyata di tangkapnya tangan lelaki itu. Di tarik ke arah samping lalu di pukul tepat di wajah yang tampan itu hingga berdarah dengan sekali pukul. Kaki Sandra meluncur ke arah tengah tepat diantara selangkangannya.

Bugh!

"Tidaaaaakkkkk!" teriak lelaki itu kesakitan

Bugh!

Bugh!

Sandra puas memukulnya tepat membuat lelaki itu pingsan di buatnya.

Bagaimana tidak pingsan, jika langsung dua telornya di tendang oleh pemegang sabuk hitam. Di tambah wajahnya babak belur, habis sudah.

Dengan merapihkan kembali gaunnya pergi meninggalkan ruangan itu.

"Tuan, maafkan aku tadi lama," ucap Sandra yang hanya Ken sendiri disana.

"Memang kemana saja?" Tanya Ken.

"Aku tadi makan dengan sangat kenyang, Tuan. Apakah Tuan mau makan?" tanya Sandra baru saja ingat.

"Mampus! Baru inget Ken belum makan!" Gumam dalam hati Sandra.

...****************...

Hi semuanya.

Happy reading guys.

Like dan komentar kalian ya,😁.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

kapan Sandra dapet sabuk hitam nya.. tau2 jago berantem dia.. ahh nge cheat ini pastiii 👻😅

2024-11-20

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

dihh nyuruh2.. kalo sampe Sandra mau berarti bodoo

2024-11-20

0

Yani

Yani

Wow .. Sandra ternyata pintar bela diri keren 👍👍

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186 *Tamat*
187 Promo karya terbaru
188 promo karya baru
189 promo karya baru
190 promo karya terbaru
191 promo karya terbaru
192 Promo karya terbaru
193 promo karya terbaru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186 *Tamat*
187
Promo karya terbaru
188
promo karya baru
189
promo karya baru
190
promo karya terbaru
191
promo karya terbaru
192
Promo karya terbaru
193
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!