bab 19

Hampir 5 jam Ranti berkuat didapur dan mondar mandir menyiapkan hidangan untuk para tamu mertuanya seorang diri.

Diawal memang Mirah membantunya namun baru beberapa menit saja dia sudah pergi dengan alasan toko ramai.

Tak sampai disitu Mirah memang menjaga Arga namun Agra lebih sering menangis dari pada tidur.Entah bagaimana mertuanya itu mengurus Arga.Saat Ranti keluar keadaan Arga sangat memprihatinkan.

Pempes yang penuh tidak diganti sementara wajahnya blepotan terkena lipstik dari bibir Mirah.Entah seberapa sering wanita itu menciumi Arga hingga wajahnya menuh dengan noda lipstik.

Badan Arga lengket dan juga matanya sayu.Mungkin Arga ngantuk tapi ibu mertuaku tidak bisa membuatnya tidur.

" Ran apa sudah selesai?"

Tanya ibu penasaran.

" Udah Bu,udah Ranti siapin juga dirumah sebelah."

Rumah ibu mertuaku memang 2 namun satu rumah lebih sering kosong dan hanya digunakan saat ada acara tertentu saja karna memang ruang tamunya sangat lebar dan muat menampung banyak orang.

" Waah pinter sekali kamu,untung ada kamu ran ibu gak tau gimana jadinya kalau gada kamu.Udah kamu istirahat dulu,itu tadi ibu beliin kamu mie ayam dimakan dulu ya keburu dingin.Nanti mandiin Arga ya biar dia bisa tidur.Badannya lengket banget,kringetnya gak berhenti." Kekeh ibu.

Tangannya mencubit gemas pipi Arga.

Jujur aku sangat merasa lelah tapi melihat senyum Arga yang menyambut ku rasa lelahku hilang.Aku kebelakang mengambile mangkok dan sendok.

Sebelum aku makan aku mengambil air minum satu gelas besar dan kuteguk hingga tandas.

Beberapa jam bekerja didapur membuatku merasa lelah dan lapar.Ku lahap mie ayam yang ibu belikan hingga habis tak tersisa.

Setelah itu aku membawa Arga kekamar.Setelah mastikan Arga aman aku kembali kebelakang untuk menghangatkan air untuk Arga.

Sembari menunggu airnya hangat aku kembali kekamar.Ku lihat Arga sedang menghentakan kakinya dan saat aku mendekat ternyata Arga memejamkan matanya.

Aku tersenyum melihat wajah polos putraku.Aku mengambil tisue basah dan kubersihkan noda lipstik diwajah Arga.

Cup

" Maaf ya sayang ibu sibuk sampai membuatmu begini.Sehat selalu anak Soleh ibu."

Entah ia tengah bermimpi atau merasakan lembutnya sentuhan ibunya ,Arga tersenyum dalam tidur saat Ranti mengusap lembut wajah putranya.

Disaat bersamaan ponselnya berdering ,panggilan masuk dari suaminya.

" Hallo sayang! Assalamualaikum."

Sapa Wiji disebrang telfon.

Wajahnya tampak segar,rambutnya sudah rapih.Tak seprti biasanya saat menelfon Ranti wajah Wiji kusam dan berpeluh.

" Hallo mas, wa'alaikumsalam,kamu seger banget mas.Rambut kamu rapih,kamu abis potong rambut ya.Gitu dong mas jadi tambah kelihatan gantengnya."

Ranti memuji suaminya.

Mendapat pujian dari istrinya membuat wajah Wiji mengeluarkan semburat merah.Meskipun mereka sudah lama menikah tapi terkadang mereka masih sama malu-malu saat mengekspresikan perasaan mereka.

" Iya dek hari ini mas libur jadi mas potong rambut.Oh ya mana jagoan mas dek,tumben dia gak minta ngobrol sama mas?"

Arga memang selalu berceloteh acap kali Wiji menelfon.Mungkin jika dia sudah bisa berbicara dia sedang bercerita banyak hal pada ayahnya.Apa lagi mereka jarang bertemu dan hanya bisa melihat lewat telfon vidio.

" Arga tidur mas." Ranti mengarahkan kameranya pada Arga.

Lama Wiji menatap wajah Ranti setelahnya Wiji berdecak.Ekspresinya terlihat lain dan seprti orang yang tak suka.

" Kenapa mas?"

" Dek,kenapa si tiap kali mas telfon kamu ko ya wajah kamu kucel bener.Kita tuh berjauhan dek,mas kangen kamu ,pngin liat wajah kamu tapi tiap kali telfon ko wajah kamu kucel,kusem.Mbok ya dandan biar enak ,seger dipandang suami."

Wiji tak sadar kata-kata yang ia ucapkan menancap begitu dalam dihati Ranti.Bahkan mata Ranti langsung berkaca-kaca mendengar ucapan suaminya.

" Mas maaf kalau aku tidak secantik wanita-wanita diluar sana yang mungkin segar dipandang mata dan membuat mas betah lama-lama menatapnya.Aku baru selesai masak didapur ibu kamu,membantu ibu menyiapkan semua masakan sendirian dari pagi 5 jam aku didapur.Setelah itu aku ngurus Arga,mana sempat aku pake make up mas.Hari-hariku penuh dengan pekerjaan,dan satu hal lagi yang terpenting mas.Memakai make up itu butuh biaya,perawatan wajah itu mahal.Dari pada aku pakai uang kamu buat mempercantik diri mending aku pakai buat membeli kebutuhan Arga.Kalau aku pakai uang itu buat mempercantik diri aku bisa mas,kasih aku dana lebih untuk membuatku cantik dan segar dipandang mata mas!"

Tuuut tuuut

Ranti mematikan sambungan telfonnya secara sepihak setelah mengatakan itu.Bulir air matanya luruh seketika.Sakit,kecewa dan juga marah bercampur jadi satu.Ia sama sekali tak menduga kata-kata itu akan keluar dari mulut suaminya.

Semenjak hamil dan melahirkan Ranti memang tak pernah merias wajahnya.Ranti hanya mandi dan memakai wewangian secukupnya.Ia juga tak pernah mengenakan bedak,apa lagi suaminya tidak dirumah.Untuk siapa dia berhias.Itu yang Ranti fikirkan.

Kebetulan setiap kali Wiji menelfon Ranti memang sedang dalam keadaan lusuh dan kucel karna kelelahan mengerjakan pekerjaan rumah.

Sebagai seorang wanita apa lagi istri Ranti juga terkadang insecure.Ia juga sama seprti perempuan lain yang ingin berhias dan melakukan perawatan.Namun uang pemberian suaminya itu hanya cukup untuk biaya dan kebutuhan sehari-hari.Bahkan untuk yang lainnya terkadang kurang dan Ranti terpaksa harus mengocek tabungan pribadinya sendiri.

Ranti bukan tidak mau menggunakan uangnya untuk mempercantik diri ,tapi dia lebih mementingkan jika suatu hari nanti ada kebutuhan mendadak yang tak bisa ditunda dan suaminya belum bisa memberikan dia uang.Tabungan yang Ranti miliki juga belum seberapa.

" Tega kamu mas,jahat kamu mas,aku begini juga karna kamu." Hiks hiks

Dret dret

Ponsel ranti kembali berdering,dua pesan masuk dari suaminya.

Pesan 1

"Dek kamu ko marah si,mas bicara fakta dek.Kamu juga kenapa jadi ngungkit nafkah yang mas kasih buat kamu.Kamu jadi istri harusnya bersyukur dek mas ada rejeki buat kasih kamu makan.Suami mana si yang gak pengin liat istrinya cantik.Apa lagi mas tiap hari liat wanita cantik disini,mas juga pengin kali liat istri mas cantik,seger dan betah dipandang mata."

Pesan 2

"Kamu tersinggung hanya karna ucapan mas,bukannya kamu sadar diri kamu malah marah dan nyalahin mas.Mas disini kerja juga buat kamu dek,bersyukur dong jangan cuman bisa ngeluh .Mas sadar ko mas belum bisa kasih lebih.Tapi apa salahnya si nyenengin suami.Udah cape liat istri kucel kumel kan jadi sepet mata mas dek!Jomplang banget sama wanita kota."

" Ya Alloh ,kenapa sakit sekali."

Terpopuler

Comments

LapCuk

LapCuk

Sana...carik aja wanita kota Wiji, gaji mu pun gak akan cukup untuk membeli skincare mereka. Mau Istri cantik itu ya di Danai, baru juga di kota bbrpa minggu, udah belagu kamu Wiji. Istri ma anakmu loh masih di sokong mertuamu hidupnya.

5 iklan untuk Ranti😍

2024-05-03

1

Dae_Hwa

Dae_Hwa

gitu emang cowo kalau playing victim. ngehina kekurangan istrinya mau, giliran kekurangan nya sebagai suami di ungkit, wuihhhh tersinggungnya ampun2

2024-05-04

1

MentariSenja

MentariSenja

nah betul tuh, lelaki cuma bisanya protes, cantik itu butuh modal, klo pengin istrinya cantik ya dimodalin dong,

2024-05-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!